performance sebagai kata benda noun, maka pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok
orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak
melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika.
Dari beberapa pengertian kinerja di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugas atau pekerjaannya, sesuai dengan standar kriteria yang ditetapkan dalab pekerjaan itu. Prestasi yang dicapai ini akan menghasilkan suatu kepuasan
kerja yang
nantinya akan
berpengaruh pada
tingkat imbalan.
Suatu kinerja individu dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan. Kinerja individu sendiri dipengaruhi oleh
kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan individu terhadap pekerjaannya. Perasaan ini berupa suatu hasil penilaian mengenai seberapa
jauh pekerjaannya secara keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya. Dalam hal ini dibutuhkan suatu evaluasi, yang kemudian dikenal dengan
penilaian kinerja.
1. Tujuan Penilaian Kinerja
Schuler dan Jackson 1996 menjelaskan bahwa sebuah studi yang dilakukan akhir-akhir ini mengidentifikasi ada dua puluh macam tujuan
informasi kinerja yang berbeda-beda, yang dapat dikelompokkan dalam empat macam kategori, yaitu:
1. Evaluasi yang menekankan perbandingan antar-orang.
2. Pengembangan yang menekankan perubahan-perubahan dalam diri seseorang dengan berjalannya waktu.
3. Pemeliharaan sistem. 4. Dokumentasi keputusan-keputusan sumber daya manusia bila terjadi
peningkatan.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sekretaris
Menurut Prawirosentono 1999 faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sekretaris, yaitu faktor fisik dan non fisik. Adapun faktor fisik yang
mempengaruhi kinerja sekretaris yaitu, tempat kerjagedung, lingkungan kerja, sarana dan prasarana, dan ruang kerjatataruang kerja. Sedangkan
faktor non fisik yaitu memiliki keahlian yang tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya imbalanupah yang layak, dan mempunyai harapan masa
depan. Kinerja sekretaris akan menjadi lebih baik dan maksimal bila didukung dengan adanya kedua faktor tersebut, terutama dalam penataan
ruang kantor yang baik sebagai upaya meningkatkan kinerja sekretaris guna membantu kelancaran tugaskerja sekretaris untuk mencapai suatu
tujuan yang diharapkan.
3. Cara-Cara untuk Meningkatkan Kinerja
Berdasarkan pernyataan menurut Timpe 1993 cara-cara untuk meningkatkan kinerja, antara lain:
1. Diagnosis Suatu diagnosis yang berguna dapat dilakukan secara informal oleh
setiap individu yang tertarik untuk meningkatkan kemampuannya
dalam mengevaluasi dan memperbaiki kinerja. Teknik-tekniknya: refleksi, mengobservasi kinerja, mendengarkan komentar-komentar
orang lain tentang mengapa segala sesuatu terjadi, mengevaluasi kembali dasar-dasar keputusan masa lalu, dan mencatat atau
menyimpan catatan harian kerja yang dapat membantu memperluas pencarian manajer penyebab-penyebab kinerja.
2. Pelatihan
Setelah gaya atribusional dikenali dan dipahami, pelatihan dapat membantu manajemen bahwa pengetahuan ini digunakan dengan
tepat. 3. Tindakan
Tidak ada program dan pelatihan yang dapat mencapai hasil sepenuhnya tanpa dorongan untuk menggunakannya. Analisa atribusi
kausal harus dilakukan secara rutin sebagai bagian dari tahap-tahap penilaian kinerja formal.
C. Pengertian Sekretaris