kepada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam aktifitas tatap-muka, baik dalam bentuknya yang memanfaatkan
internet web-dependent
maupun sebagai
pelengkap web-
supplemented yang
tidak merubah
model aktifitas.
2. Hybrid learning, yakni pembelajaran model ini mengurangi aktifitas tatap-muka perkuliahan tapi tidak menghilangkannya, sehingga
memungkinkan mahasiswa untuk belajar secara online.
b. Collaborative Learning
Collaborative learning atau pembelajaran
kolaboratif adalah situasi
dimana terdapat dua atau lebih orang belajar atau berusaha untuk belajar sesuatu secara bersama-sama. Tidak seperti belajar sendirian, orang yang terlibat dalam
collaborative learning memanfaatkan sumber daya dan keterampilan satu sama lain meminta informasi satu sama lain, mengevaluasi ide-ide satu sama lain,
memantau pekerjaan satu sama lain.Lebih khusus, collaborative learning didasarkan pada model di mana pengetahuan dapat dibuat dalam suatu populasi
di mana anggotanya secara aktif berinteraksi dengan berbagi pengalaman dan mengambil peran asimetri berbeda. Dengan kata lain, collaborative learning
mengacu pada lingkungan dan metodologi kegiatan peserta didik melakukan
tugas umum di mana setiap individu tergantung dan bertanggung jawab satu sama lain. Hal ini juga termasuk percakapan dengan tatap muka dan diskusi
dengan komputer forum online, chat rooms. Metode untuk memeriksa proses collaborative learning meliputi analisis percakapan dan analisis wacana statistik
[15]. Contoh Pembelajaran Kolaboratif
a Collaborative Networked Learning adalah suatu bentuk pembelajaran kolaboratif untuk para pembelajar dewasa mandiri. Menurut Findley
1987 Collaborative Networked Learning CNL pembelajaran yang terjadi melalui dialog elektronik antara co-learner, leaner peserta didik,
dan para pakar yang masing-masing memegang kendali atas dirinya sendiri. Peserta didik memiliki sebuah tujuan bersama, tergantung pada