keajaiban. Banyak karya yang mengarah kesana, antara lain “Ma mere
l’oye” 1908-1910. Siklus untuk piano 4 tangan ini berdasarkan berbagai dongeng anak-anak.
Jumlah karya Ravel tidak begitu besar, karena Ravel menggarap musiknya agak lambat dan sangat terencana. Sebagai kesimpulan di kutip
dari seorang musikolog, yaitu Werner Dankert. Beliau menulis dalam Ensiklopedi Riemann:
“....Musik Ravel merupakan suatu campuran aneh dan unik antara bermain seperti seorang anak, sikap seorang dandy yang gemilang dan
menjauhkan diri dari segala sesuatu, kesan jasmani yang manis, kesan inteligen yang dingin dan lihai, kesan lirisme alamiah, serta kesan boneka
yang mekanis....” Semua unsur ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain, hanya
keseluruhannya menggambarkan keunikan Ravel sebagai salah satu komposer Perancis terkemuka pada zaman itu.
7. Concerto for the Left Hand in D
Ravel mulai membuat concerto untuk tangan kiri pada tahun 1929
.
Tetapi karena berbagai gangguan dan meskipun kesehatannya menurun, Ravel tetap bekerja. Sering tidur hanya 4 jam setiap malam. Dia
menyelesaikan karyanya dimusim panas tahun 1930 setelah 9 bulan bekerja secara intensif, dan dia mengundang Wittgenstein untuk
mendengarkan itu.
Auditorium Salle Pleyel di Paris digetarkan dengan kegemparan di malam hari tanggal 17 Januari 1933. Untuk pertama kalinya Ravel akan
memimpin Concerto for the left hand inD, dengan Wittgenstein pada piano. Dua lelaki pada malam itu berjalan diatas panggung di depan para
musisi. Paul Wittgenstein dengan lengan baju sebelah kanan kosong. Ravel mengangkat batonnya dantema yang sering muncul dalam konser
dimulai. Ketika Wittgenstein mulai memainkan cadenzanya, rasa ngeri merayapi para penonton. Dia bermain dengan wibawa dan penuh perasaan.
Keajaiban tangan kirinya seakan-akan menjadi dua tangan, yang satunya bernyanyi dan satunya menemani.
Concerto for the left hand in D telah menjadi bagian dari sejarah musikal. Pianis- pianis handal menampilkan karya itu dimanapun. Ini
sebuah monumen untuk bakat dan ketekunan dari Paul Wittgenstein. Concerto for the left hand in D adalah sebuah karya perpaduan antara
musik tradisional dan Jazz modern yang ditampilkan oleh pianis terkenal bernama Paul Wittgenstein yang hanya memiliki satu tangan. Konser
Ravel untuk tangan kiri ini dimaksudkan untuk menyampaikan tragedi dari pengorbanan Wittgenstein pada masa perang.Pada Agustus 1914, kurang
lebih satu tahun setelah dia mengadakan konser, Wittgenstein sedang memimpin patroli di dekat Zamosc, Polandia, ketika peluru penembak
menghancurkan lengan kanannya dan akhirnya harus diamputasi. Dia akhirnya dikirim sebagai tahanan perang di Omsk, Siberia, dimana dia
tinggal sampai palang merah tawanan mengubah program dan
membawanya dalam pembebasan. Dia kembali kerumah Vienna saat Natal tahun 1915.Dalamketidakmampuannya dia melayani sebagai pembantu
umum di Front Italia sampai akhir Perang Dunia I dan itu menunjukkan semangat dan kegigihannya yang akhirnya membantu menghidupkan
kembali karirnya sebagai musisi.
8. Biografi Ike Kusumawati Wibowo