BAB II KAJIAN PUSTAKA 001

5

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.

Hakikat Dan Tujuan Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan
dengan

kurikulum

KTSP

(Depdiknas,

2006)

bahwa


“IPA

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis,

sehingga

bukan

hanya

penguasaan

kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsipsaja tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan”.
Asy’ari,
Muslichah

(2006)

dalam

http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipadi-sekolah.html menyatakan bahwa ketrampilan proses yang perlu
dilatih dalam pembelajaran IPA meliputi ketrampilan proses dasar
misalnya

mengamati,

mengukur,

mengklasifikasikan,

mengkomunikasikan, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta
ketrampilan
melakukan

proses


terintegrasi

eksperimen

yang

misalnya

meliputi

merancang

menyusun

dan

hipotesis,

menentukan variable, menyusun definisi operasional, menafsirkan
data, menganalisis dan mensintesis data.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketrampilan
proses dalam pembelajaran IPA di SD meliputi keterampilan dasar
dan keterampilan terintegrasi. Kedua keterampilan ini dapat

6
melatih siswa untuk menemukan dan menyelesaikan masalah
secara ilmiah untuk menghasilkan produk-produk IPA yaitu fakta,
konsep, generalisasi, hukum dan teori-teori baru.
Tujuan pembelajaran IPA di SD telah dirumuskan dalam
kurikulum yang sekarang ini berlaku di Indonesia. Kurikulum yang
sekarang berlaku di Indonesia adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum KTSP selain dirumuskan
tentang tujuan pembelajaran IPA juga dirumuskan tentang ruang
lingkup pembelajaran IPA, standar kompetensi, kompetensi dasar,
dan

arah

pengembangan


mengembangkan

materi

pokok,

pembelajaran
kegiatan

IPA

untuk

pembelajaran

dan

indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Sehingga setiap
kegiatan pendidikan formal di SD harus mengacu pada kurikulum
tersebut.

Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP
(Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah:
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan
alam ciptaan-Nya
2. Mengembangkan pengetahuan

dan

pemahaman

konsep-

konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara
IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat

7

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
5.

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan
Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan
segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan
memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.

B.

HASIL BELAJAR
Hasil belajar merupakan bentuk gambaran keberhasilan individu setelah
meyalurkan bakat, minat dan motivasinya dalam kegiatan belajar, jadi pretasi
belajar tidak terlepas dari faktor internal maupun eksternal. Secara spesifik faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah Faktor Psikogis. faktor-faktor
yang mempengaruhi aktivitas belajar adalah sebagai berikut:
1.
Faktor Internal
a.

Motivasi
Seseorang itu akan berhasil dalam belajar atau melakukan aktivitas
belajar dengan baik kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk
b.

belajar.
Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memutuskan segenap kekuatan perhatian
pada suatu situasi belajar. Di dalam aktivitas belajar, jika dibarengi
dengan konsentrasi maka aktivitas yang dilakukan akan memenuhi

c.

sasaran untuk mencapai tujuan belajar itu sendiri.
Reaksi
Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun
mental, sebagai wujud reaksi. Dengan adanya diri siswa, maka proses

8
belajar mengajar akan menjadi hidup, karena siswa tidak hanya sebagai

obyek tetapi subyek dalam belajar.
2.

Faktor Eksternal
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, juga terdapat faktor
eksternal yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa, yaitu:
a. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga yang kondusif terhadap aktiviatas belajar siswa,
maka memungkinkan siswa untuk aktif belajar.
b. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan
anak-anak usia sekolah, dalam lingkungan masyarakat yang disiplin
dalam menjaga anak-anak untuk belajar secara intensif, maka akan
berpengaruh pada aktivitas belajar siswa.
c. Lingkungan Sekolah
Kondisi sekolah yang mampu menumbuhkan persaingan positif bagi
siswa akan dapat memberikan nilai yang memungkinkan siswa untuk
belajar secara aktif.
http://hipni.blogspot.com/2011/02/pengertian-hasil-


belajar.html
C.

MEDIA LINGKUNGAN SEKITAR
1. Lingkungan sekitar sebagai sumber belajar
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan
sebgai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu
sekalian yang terlingkung di suatu daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris
peristilahan lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area,
surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang

9
lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau
sekeliling.
Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan
itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan
budaya manusia.
Lingkungan yang ada di sekitar anak- anak kita merupakan salah satu

sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil
pendidikan yang berkualitas. Jumlah sumber belajar yang tersedia di
lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang
secara sengaja untuk kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini
akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena mereka
belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas, Selain itu kebenarannya lebih
akurat,

sebab

anak

dapat

mengalami

secara

langsung

dan

dapat

mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan
lingkungan tersebut.
Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab
lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak
pilihan. Kegemaran belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat
diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan
sumber daya manusia di masa mendatang. Begitu banyaknya nilai dan manfaat
yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan.

10
Lingkungan menawarkan kepada guru kesempatan untuk menguatkan
kembali

konsep-konsep

seperti

warna,

angka,

bentuk

dan

ukuran.

Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan konsep-konsep
tertentu secara alami.

2.

Keuntungan memanfaatkan media lingkungan sekitar
Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran memiliki banyak
keuntungan. Beberapa keuntungan tersebut antara lain :


Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di
lingkungan



Memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa.



Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka bendabenda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.



Pelajaran lebih aplikatif, materi belajar yang diperoleh siswa melalui
media lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung,
karena siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa
dalam kehidupannya sehari-hari.



Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa. 



Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan
siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan media
yang dikemas (didesain).

http://ekohs.wordpress.com/2009/09/01/lingkungan-sebagaisumber-dan-media-pembelajaran/

11
3. Kelemahan memanfaatkan media lingkungan sekitar
 jika guru kurang membimbing siswa saat belajar di
lingkungan

sekitar

siswa

tidak

melakukan

kegiatan

pembelajaran sesuai dengan yang kita harapkan tapi


hanya bermain-main saja
jika guru kurang mempersiapkan waktu dengan matang,
kegiatan belajar di lingkungan sekitar menghabiskan waktu
di kelas karena penggunaan media ini membutuhkan waktu

yang lama
4. Langkah-langkah dalam penerapan media lingkungan sekitar
a. Tahap persiapan

Menentukan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan
pembahasan tertentu
Menentukan objek yang harus dikunjungi
Menyampaikan skenario pembelajaran kepada siswa




sebelum kegiatan pembelajaran di lingkungan sekitar
berlangsung
b. Tahap pelaksanaan
 Siswa melakukan

kegiatan

pembelajaran

sesuai



dengan tujuan yang telah ditentukan
Siswa mengikuti skenario yang telah disampaikan



guru
Untuk menghemat waktu guru membimbing siswa
mengamati

objek

yang

akan

diamati

dan

memberikan kesempatan kepada siswa yang belum


mengerti.
Siswa
berkumpul

dengan

kelompoknya

dan

melakukan kegiatan pengamatan dan mencatat hal

12
yang

penting

kelompoknya.

setelah

didiskusikan

denagn