Bahaya Pembakaran Bahan Bakar

14

D. Bilangan Oktan Bensin

Bensin akhir-akhir ini menjadi perhatian utama karena pemakaiannya untuk bahan bakar kendaraan bermotor sering menimbulkan masalah. Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah isooktan dalam bensin. Campuran hidrokarbon yang digunakan sebagai standar untuk membandingkan kualitas bensin adalah N-HEPTANA dan ISOOKTANA 2,2,4-trimetil-pentana. Contoh: Suatu bensin premium diketahui memiliki bilangan oktan sebesar 80. Komposisi hidrokarbon standar yang dimilikinya adalah 20 n-heptana dan 80 isooktana Semakin tinggi bilangan oktan, semakin baik kualitas bensin tersebut. Penambahan zat aditif ke dalam bensin bertujuan untuk mengurangi ketukan dan meningkatkan bilangan oktan. Zat aditif yang ditambahkan ke dalam bensin biasanya adalah TEL Tetra Etyl Lead atau tetra etil timbal, rumus molekulnya adalah [CH 3 CH 2 4 Pb], dengan struktur molekul adalah sebagai berikut: Tetra etil timbal —TEL Penggunaan TEL dalam bensin akan segera dihentikan karena menimbulkan pencemaran udara yang sangat parah, terutama karena pembuangan logam berat timbal Pb yang dapat merusak sistem peredaran darah. Untuk menanggulanginya saat ini telah dikembangkan penggunaan MTBE metil tersier butil eter, metanol, dan etanol.

E. Bahaya Pembakaran Bahan Bakar

Penggunaan bensin sebagai bahan bakar menimbulkan dampak berupa pencemaran udara. Hal ini disebabkan oleh pembakaran tidak sempurna yang akan membentuk gas CO karbon monoksida. Gas CO yang dibebaskan dari pembakaran jika terhirup dapat menimbulkan lelah dan pusing, bahkan pingsan. Hal ini berkaitan dengan reaktivitas sel dara merah terhadap gas CO. Dalam sel darah manusia terdapat haemoglobin yang bertugas mengangkut O 2 ke seluruh jaringan tubuh. Apabila gas CO di udara terhirup oleh sistem pernapasan, maka HAEMOGLOBIN LEBIH MUDAH BEREAKSI DENGAN GAS CO dibandingkan gas O2 yang seharusnya kita hirup. Akibatnya, jaringan tubuh akan kekurangan oksigen. Inilah yang menyebabkan pusing, lelah, dan bahkan pingsan. 15 Termokimia Setelah mempelajari minyak bumi, kita jadi tahu bahwa minyak bumi ternyata dapat dijadikan bahan bakar yang digunakan sebagai sumber energi. Tanpa bensin, motor kalian tidak dapat berjalan bukan? Pembakaran bensin memberikan energi pada mesin motor kalian, sehingga motor tersebut dapat berjalan mengantarkan kalian ke sekolah. Nah, energi ternyata dipelajari pula dalam kimia, yang termasuk TERMOKIMIA. Energi merupakan sumber esensial bagi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Makanan yang kita makan merupakan sumber energi yang memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat bekerja, belajar, dan beraktivitas lainnya. Setiap materi mengandung energi dalam bentuk energi potensial dan energi kinetik. Kedua energi ini dinamakan energi internal. Jika energi yang terkandung dalam materi berubah maka perubahan energi dinamakan kalor. Perubahan energi kalor pada tekanan tetap dinamakan perubahan entalpi atau disimbolkan sebagai ΔH Sunarya, 2009. Dalam termokimia kalian akan mempelajariberbagai perubahan energi kalor yang menyertai suatu reaksi kimia. Sebelum kita mendalami lebih jauh lagi, kalian perlu mengetahui terlebih dahulu beberapa istilah yang sering dijumpai dalam termokimia. Mari simak penjelasan berikut.

A. Sistem dan Lingkungan