Komposisi Hidrokarbon pada Minyak Bumi Fraksi-fraksi Minyak Bumi Bilangan Oktan Bensin

13 BATUAN SECARA PERLAHAN BERUBAH MENJADI MINYAK MENTAH. Biasanya dengan ditemukannya sumber minyak mentah, akan ditemukan pula gas alam Sunarya, 2009.

B. Komposisi Hidrokarbon pada Minyak Bumi

Hidrokarbon dalam minyak mentah biasanya terdiri atas hidrokarbon jenuh, alifatik, dan alisiklik. Sebagian besar komponen minyak mentah adalah hidrokarbon jenuh, yakni alkana dan sikloalkana . Di Indonesia, minyak bumi terdapat di bagian utara pulau Jawa, bagian timur Kalimantan dan Sumatra; daerah Papua; dan bagian timur pulau Seram. Minyak bumi juga diperoleh di lepas pantai utara Jawa dan pantai timur Kalimantan. Minyak bumi yang ditambang di Indonesia umumnya banyak mengandung senyawa hidrokarbon siklik, baik sikloalkana maupun aromatik. Berbeda dengan minyak dari Indonesia, minyak bumi dari negara-negara Arab lebih banyak mengandung alkana dan minyak bumi Rusia lebih banyak mengandung sikloalkana.

C. Fraksi-fraksi Minyak Bumi

Minyak bumi terdiri atas berbagai campuran fraksi yang terdapat dalam minyak mentah yang belum dapat digunakan. Minyak mentah diolah dalam kilang minyak menggunakan proses destilasi bertingkat menjadi fraksi-fraksinya. Gambar 4. Tangki penyulingan minyak bumi tabung fraksionasi Prinsip pengolahan minyak mentah menggunakan destilasi bertingkat adalah pemisahan komponen atau fraksi-fraksi minyak bumi melalui perbedaan titik didih. Dimana fraksi yang memiliki titik didih paling rendah akan keluar terlebih dahulu disusul oleh fraksi yang memiliki titik didih yang lebih tinggi. Pada gambar di samping fraksi yang memiliki titik didih paling rendah adalah gas petroleum, yakni sekitar 20°C, dan fraksi yang memiliki titik didih paling tinggi adalah ASPAL, sekitar 400°C. Fraksi ini tersisa dalam tabung fraksionasi dan sering digunakan sebagai PENGERAS JALAN. Makin kebawah tabung fraksionasi, makin tinggi suhu tangki tersebut. 14

D. Bilangan Oktan Bensin

Bensin akhir-akhir ini menjadi perhatian utama karena pemakaiannya untuk bahan bakar kendaraan bermotor sering menimbulkan masalah. Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah isooktan dalam bensin. Campuran hidrokarbon yang digunakan sebagai standar untuk membandingkan kualitas bensin adalah N-HEPTANA dan ISOOKTANA 2,2,4-trimetil-pentana. Contoh: Suatu bensin premium diketahui memiliki bilangan oktan sebesar 80. Komposisi hidrokarbon standar yang dimilikinya adalah 20 n-heptana dan 80 isooktana Semakin tinggi bilangan oktan, semakin baik kualitas bensin tersebut. Penambahan zat aditif ke dalam bensin bertujuan untuk mengurangi ketukan dan meningkatkan bilangan oktan. Zat aditif yang ditambahkan ke dalam bensin biasanya adalah TEL Tetra Etyl Lead atau tetra etil timbal, rumus molekulnya adalah [CH 3 CH 2 4 Pb], dengan struktur molekul adalah sebagai berikut: Tetra etil timbal —TEL Penggunaan TEL dalam bensin akan segera dihentikan karena menimbulkan pencemaran udara yang sangat parah, terutama karena pembuangan logam berat timbal Pb yang dapat merusak sistem peredaran darah. Untuk menanggulanginya saat ini telah dikembangkan penggunaan MTBE metil tersier butil eter, metanol, dan etanol.

E. Bahaya Pembakaran Bahan Bakar