Metode Pengukuran Konsumsi Makanan

38 yang ia makan dan minum setiap kali sebelum makan dalam Ukuran Rumah Tangga URT atau menimbang dalam ukuran berat gram dalam periode tertentu 2-4 hari berturut-turut, termasuk cara persiapan dan pengolahahan makanan tersebut. c. Metode Penimbangan Makanan Food Weighing Responden atau petugas menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi selama 1 hari. Penimbangan makanan ini biasanya berlangsung beberapa hari tergantung dati tujuan, dana penelitian, dan tenaga yang tersedia. Terdapatnya sisa makanan setelah makan juga perlu ditimbang sisa tersebut untuk mengetahui jumlah sesungguhnya makanan yang dikonsumsi. d. Metode Riwayat Makanan Diethary History Method Metode ini bersifat kualitatif karena memberikan gambaran pola kunsumsi berdasarkan pengamatan dalam waktu yang cukup lama bisa 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun. e. Metode Food Frequency Questionnaire FFQ Metode ini untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu. Meliputi hari, minggu, bulan, atau tahun, sehingga diperoleh gambaran pola konsumsi makanan secara kualitatif. Kuesioner frekuensi makanan memuat tentang daftar bahan makanan dan frekuensi penggunaan makanan tersebut pada periode tertentu. 39 Food Frequency Questionnaire FFQ bias digunakan untuk menilai frekuensi makanan tertentu selama waktu periode tertentu. FFQ dibuat untuk memberikan gambaran informasi secara kualitatif tentang pola konsumsi makanan. FFQ kualitatif terdiri dari 2 komponen, yaitu daftar nama makanan dan frekuensi makanan untuk setiap nama makanan. Daftar nama makanan yang tercantum dalam FFQ harus memiliki tiga karakteristik, yaitu: a. Makanan tersebut merupakan makanan yang sering dikonsumsi oleh individu, b. Makanan tersebut memiliki nilai gizi sesuai dengan kebutuhan penelitian dan c. Makanan tersebut dapat mendiskriminasi asupan setiap orang, misalnya wortel tidak dapat membedakan individu bedasarkan asupan karoten jika semua orang mengonsumsi wortel setiap harinya. Dengan demikian tidak perlu dimasukkan wortel kedalam daftar nama makanan FFQ. Sebaliknya bayam, sering dihindari atau sering dimakan, akan memberikan informasi yang berarti meskipun rendah kandungan karotennyadan rata-rata jarang dikonsumsi. Untuk mengumpulkan nama-nama makanan apa saja yang akan dimasukkan kedalam daftar, dapat dilakukan beberapa pendekatan. Pendekatan sederhana yaitu dengan melihat daftar komposisi bahan makanan dan mengidentifikasi makanan apa yang memiliki kandungan zat gizi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Pendekatan lain adalah 40 dengan daftar semua nama makanan yang mungkin memiliki kandungan zat gizi penting kemudian secara sistematis mengurangi daftar nama makanan. Penggunaan frekuensi makan pada FFQ disesuaikan dengan tujuan penelitian, dapat berupa perhari, perminggu, perbulan atau pertahun Willet, 2008.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study yang merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data dalam waktu yang sama. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan pola konsumsi fast food dan soft drink dengan status gizi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3.2. Tempat dan Waktu

Penelitian ini telah dilakukan di Fukaltas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Lokasi ini dipilih dengan alasan belum terdapat data penelitian mengenai hubungan pola konsumsi fast food dan soft drink di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan antara bulan Oktober 2014-Januari 2015. 42

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3.3.2 Sampel

Adapun jumlah sampel yang akan diambil adalah menggunakan rumus Dahlan, 2006: √ √ n = Besar sampel Zα = Deviat baku alfa Zβ = Deviat baku beta P1 = Proporsi pada beresiko atau kasus Q1 = 1-P1 P2 = Proporsi pada kelompok tidak terpajan atau kontrol Q2 = 1-P2 P = Proporsi total = Q = 1-P P1-P2 = Perbedaan proporsi minimal yang dianggap bermakna Widyantara 2014, proporsi mahasiswa FK Unila angkatan 2013 memiliki kebiasaan makan fast food sering dengan status gizi berlebih 58,4 P1 dan memiliki kebiasaan makan fast food jarang dengan gizi berlebih 41,6 P2. Dengan kepercayaan sebesar 95 atau tingkat kesalahan 5 dan perbedaan proporsi minimal yang dianggap bermakna adalah 25. Kesalahan tipe I 5, kesalahan tipe II 20. Maka didapat jumlah sebesar: 43 Diketahui bahwa: Kesalahan tipe I 5, maka Zα = 1,96 Kesalahan tipe II 20, maka Zβ = 0,84 P1 = Proporsi kebiasaan makan fast food sering dengan gizi berlebih = = 0,58 P2 = Proporsi kebiasaan makan fast food jarang dengan gizi berlebih = = 0,42 Q2 = 1-P2 = 1 - 0,42 = 0,58 P1-P2 = Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna, ditetapkan 0,2 Dengan demikian: P1 = P2 + 0,2 = 0,42 + 0,2 = 0,62 Q1 = 1-P1 = 1 - 0,62 = 0,38 P = P1 + P22 = 0,62 + 0,422 = 0,52 Q = 1-P = 1-0,52 = 0,48 √ √ √ √ √ √ 44 n = 96,66 dibulatkan menjadi 97 Untuk menghindari terjadinya sampel yang drop out maka peneliti menambahkan 10 dari jumlah sampel keseluruhan. Sehingga jumlah keseluruhan sampel yang akan diambil adalah 107 mahasiswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Pembangunan, Jurusan Akuntansi dan Jurusan Manajemen Universitas Lampung. Peneliti memilih metode pengambilan sampel dengan proportionate stratified random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara menentukan karakteristik umum dari anggota populasi lalu menentukan strata dari jenis karakter tersebut dan barulah sampel diambil secara acak dari masing-masing strata. Tabel 5. Proporsi berdasarkan jumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung No. Jurusan Jumlah Mahasiswa Jumlah Sampel n 1. Pembangunan 456 n = 4561.554 x 107 = 31 2. Akuntansi 461 n = 4611.554 x 107 = 32 3. Manajemen 637 n = 6371.554 x 107 = 44 TOTAL 1.554 107 45 Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: a. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung; b. Bersedia menjadi responden saat penelitian. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah: a. Mahasiswa merupakan vegetarian; b. Mahasiswa yang mengalami diare 2 minggu selama satu bulan terakhir disertai penurunan nafsu makan, mual-muntah serta kehilangan berat badan secara signifikan..

3.4. Definisi Operasional

3.4.1. Definisi Variabel Dependen

Variabel dependen penelitian ini yaitu status gizi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

3.4.2. Definisi Variabel Independen

Variabel independen penelitian yaitu kebiasaan konsumsi makanan fast food dan soft drink.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Aktivitas Fisik, Konsumsi Fast Food dan Soft Drink pada Anak Obesitas Di Usia Sekolah Dasar

0 17 61

Hubungan Konsumsi Fast Food dan Soft Drink terhadap Siswa Obesitas dan Tidak Obesitas di SMAN 4 Medan

1 16 84

POLA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD), STATUS GIZI DAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA MAHASISWA FIK DAN Pola Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food), Status Gizi Dan Kenaikan Berat Badan Pada Mahasiswa FIK Dan FT Universitas Muhamammadiyah Surakarta.

0 2 15

POLA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD), STATUS GIZI DAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA MAHASISWA FIK DAN FT UNIVERSITAS Pola Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food), Status Gizi Dan Kenaikan Berat Badan Pada Mahasiswa FIK Dan FT Universitas Muhamammadiy

0 2 17

PERBEDAAN POLA KONSUMSI FAST FOOD DAN SOFT DRINK PADA REMAJA PUTRI OVERWEIGHT DAN NON OVERWEIGHT Perbedaan Pola Konsumsi Fast Food Dan Soft Drink Pada Remaja Putri Overweight Dan Non Overweight Di SMA Assalam Surakarta.

0 2 19

NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN POLA KONSUMSI FAST FOOD DAN SOFT DRINK PADA Perbedaan Pola Konsumsi Fast Food Dan Soft Drink Pada Remaja Putri Overweight Dan Non Overweight Di SMA Assalam Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE DINI PADA SISWI Hubungan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dan Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini Pada Siswi Sekolah Dasar Di Surakarta.

0 1 18

Hubungan Konsumsi Fast Food dan Soft Drink terhadap Siswa Obesitas dan Tidak Obesitas di SMAN 4 Medan

0 0 14

Hubungan Konsumsi Fast Food dan Soft Drink terhadap Siswa Obesitas dan Tidak Obesitas di SMAN 4 Medan

0 0 2

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KONSUMSI FAST FOOD PADA REMAJA

0 0 12