6. Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk meningkatkan kehidupan
mereka kea rah yang lebih baik terutama masyarakat pra sejahtera. 7.
Mencerahkan wawasan masyarakat luas akan tanggungjawab bersama terhadap bangsa dan Negara, terutama kepada para pejabat pemerintahan
dan pejabat Negara.
4.5 Partai Hanura Hati Nurani Rakyat
Partai Hati Nurani Rakyat atau yang lebih dikenal sebagai Partai Hanura merupakan salah satu partai politik di Indonesia. Awal berdirinya partai ini tak
lepas dari gagasan Jend TNI Purn Wiranto beserta tokoh-tokoh nasional lain. Gagasan ini kemudian dibahas dalam sebuah pertemuan yang diadakan di Jakarta
pada tanggal 13-14 November 2006. Dalam pertemuan ini dihasilkan 8 kesepakatan yang menjadi tonggak berdirinya partai. Dalam 8 kesepakatan
tersebut dibahas mengenai berbagai hal yang menyangkut kesejahteraan rakyat Indonesia.
Pada pendeklarasian tanggal 21 Desember 2006 kesepakatan tersebut ditindaklanjuti dalam partai politik yang kemudian diberi nama Partai Hati Nurani
Rakyat atau biasa disingkat menjadi Partai Hanura. Adapun nama-nama dewan pendiri Partai Hanura antara lain Jend TNI purn Wiranto, Yus Usman
Sumanegara, Dr Fuad Bawazier, Dr Tuti alawiyah AS, dan beberapa tokoh lainnya.
Partai Hanura mempunyai visi yang terbagi menjadi 2 bagian yakni Kemandirian Bangsa dan Kesejahteraan Rakyat. Dalam visi tersebut secara garis besar
menjelaskan bahwa Bangsa Indonesia terasa tidak mandiri lagi dengan banyaknya campur tangan pihak asing yang dapat merugikan kehidupan bangsa sehingga
diharapkan seluruh rakyat Indonesia mampu bangkit kembali demi menciptakan sebuah bangsa yang mandiri serta selalu menananmkan dan mewujudkan
kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Partai hanura terus menjunjung tinggi nilai- nilai dasar partai yang antara lain meliputi ketaqwaan, kemandirian, kebersamaan,
kerakyatan dan kesederhanaan.
VI. SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa kesimpulan yang didapatkan sebagai berikut :
1. Strategi kampanye politik dalam upaya pemenangan pemilihan Presiden
dan Wakil Presiden pada Pemilu tahun 2014 telah dilakukan dengan baik, hal ini terlihat dari adanya penetapan tujuan dan sasaran yaitu berupa visi
dan dijabarkan dalam misi. Sementara sasaran yang akan dicapai juga telah ditetapkan, termasuk sasaran khalayak potensial. Selain khalayak
sasaran yang mayoritas wong cilik, juga membidik kalangan menengah ke atas yang biasanya kalangan terdidik dan menggunakan rasionya dalam
menentukan pilihannya. 2.
Penggunaan bentuk-bentuk komunikasi baik komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok atau organisasi serta komunikasi massa telah
dilakukan semaksimal mungkin dalam kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden ini sesuai dengan khalayak sasaran yang berbeda. Dan
komunikasi antar persona lebih sering digunakan karena terjadi
komunikasi dua arah sehingga feedback segera didapat dan segera pula direspon kembali.
3. Tim Sukses Jokowi-JK di Bandar Lampung telah melaksanakan kampanye
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan menggunakan strategi kampanye politik yang telah direncanakan walau hasilnya berbeda di tiap
kecamatan karena adanya perbedaan profil khalayak sasaran. Penggunaan bentuk-bentuk komunikasi yang digunakan sesuai dengan
profil khalayak sasaran sehingga diharapkan terjadi komunikasi yang paling efektif. Karena masing-masing bentuk komunikasi mempunyai
kelebihan dan kelemahan masing-masing.
6.2 Saran
1. Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup strategi kampanye politik
yang digunakan dalam upaya pemenangan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, dalam rangka menngunakan segala bentuk komunikasi untuk
mencapai tujuan. Sedangkan konsep strategi kampanye poltik dalam memengaruhi masyarakat agar memilih dalam praktek politik sangat luas
cakupannya. Oleh karena itu dari hasil studi ini dapat dilakukan penelitian lebih lanjut.
2. Para politisi hendaknya mulai menghilangkan cara-cara kampanye
tradisional yang sifatnya hura-hura, tidak efektif maupun tanpa konsep