Bakau Minyak R. apiculata

disebut zoosterol. Jeni hormon steroid. Seda stigmasterol. Pada tanaman terdapa oleh tiga bentuk utam Salempa et al., 2009. dalam penyembuhan p dikembangkan sebaga memiliki aktivitas ant Pseudomonas aeruginos pneumoniae Sen et al

1. Manfaat Steroid

Steroid terdistribusi menghambat penua rumput-rumputan perpanjangan sel t Jenis zoosterol yang penting antara lain adalah kol dangkan pada fitosterol dikenal kampesterol, si Gambar 3. Struktur sterol pat lebih dari 40 senyawa sterol Gambar 3 ya ma fitosterol, yaitu: β-sitosterol, kampesterol, da . β-sitosterol merupakan senyawa yang efektif di n penyakit asma, sehingga memungkinkan seny gai obat terapi penyakit alergi Yuk et al., 2007 ntimikrobial dengan rentang 10 mm sampai 14 m ruginosa, Escherichia coli, Staphylococcus aureus t al., 2012. oid ibusi secara luas dalam tanaman dan memiliki be penuaan daun senescence, mengakibatkan leng putan, menghambat proses gugurnya daun, mening n sel tumbuhan, menghambat pertumbuhan akar tum h kolesterol dan , sitosterol dan yang didominasi ol, dan stigmasterol . ktif digunakan nyawa ini untuk ., 2007. β-sitosterol 14 mm terhadap eus dan Klebsiella ki berbagai fungsi ngkuk pada daun ningkatkan laju r tumbuhan, meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan, menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan, merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan dan merangsang diferensiasi xylem tumbuhan. Senyawa steroid juga menunjukkan aktivitas antifertility, anti-implamasi, antipyretic, anti diabetes, anti oksidan, agen anti stres dan menunjukkan aktivitas anti mikroba Sen et al., 2012

2. Ekstraksi dan Isolasi Steroid

Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi. Maserasi merupakan proses perendaman sampel dengan pelarut organik yang digunakan pada temperatur ruangan. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan antara di dalam dan di luar sel sehingga senyawa metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik dan ekstrasi senyawa akan sempurna karena dapat diatur lama perendaman yang dilakukan Lenny, 2006. Proses ini dilakukan beberapa kali dan ekstrak kemudian disatukan lalu diuapkan dengan menggunakan penguap-putar vakum Markham, 1988. Setelah dilakukan proses ekstraksi, tahap isolasi selanjutnya adalah analisis senyawa dengan menggunakan beberapa jenis kromatografi.

E. Pemisahan Senyawa secara Kromatografi