V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Usahatani karet rakyat merupakan sumber pendapatan utama. Rata-rata
pendapatan per tahun petani karet rakyat di Kecamatan Bumi Agung berasal dari usaha tani utama Rp18.117.623,53 per tahun, pendapatan bukan utama
di bidang pertanian Rp 4.773.839,22. Pendapatan dari usaha sebagai buruh tani sebesar Rp 694.555,32 per tahun. Pendapatan dari pekerjaan di luar
pertanian sebesar Rp 2.887.115,08 per tahun. Rata-rata pendapatan tiap rumah tangga petani karet adalah Rp 28.590.486,09 per tahun.
2. Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani berdasarkan kriteria Sajogyo
1997, rumah tangga sangat miskin 0 responden, miskin berjumlah 2 responden 3,92 , nyaris miskin berjumlah 4 responden 7,84 , dan
rumah tangga layak berjumlah 45 responden 88,24. Berdasarkan indikator tingkat kesejahteraan menurut Badan Pusat Statisktik 2009,
sebanyak 43 rumah tangga sejahtera 84,30, dan 8 rumah tangga petani karet rakyat belum sejahtera 15,70.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi pemerintah hendaknya dapat meningkatkan dan menstabilkan harga
karet, sehingga pendapatan yang diterima petani karet ikut meningkat. 2.
sebaiknya petani melakukan usaha selain menjadi petani karet rakyat untuk meningkatkan pendapatannya, usaha yang memiliki kontribusi terbesar
seperti: usaha hewan ternak, dan usaha selain karet rakyat. 3.
Bagi peneliti lain, agar dapat menyempurnakan penelitian ini dengan meneliti hal-hal yang belum dibahas, misalnya faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani karet rakyat di Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan.
DAFTAR PUSTAKA
Alhidayad. 2008. Analisis pendapatan petani karet di Desa Pulau Pandan Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun. Skripsi. Fakultas Ekonomi.
Universitas Jambi. 74 hlm. Amaos. T. 2013. “Upaya petani karet dalam pemenuhan kebutuhan hidup di Desa
Benius Kecamatan Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu”. Jurnal Ilmu Sosiatri. 21.
Anwar, C. 2001. Manajemen dan Teknologi Budidaya Karet. Pusat Penelitian Karet. Medan.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BAPPENAS. 2010. Kajian Evaluasi Revitalisasi Pertanian Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan
Petani. Kementrian PPNBAPPENAS. Jakarta. 92 hlm. Badan Pusat Statistik Indonesia. 2000. Indikator sosial ekonomi indonesia. Badan
Pusat Statistik Indonesia. Jakarta. Badan Pusat Statistik Indonesia. 2009. Indikator kesejahteraan Rakyat Indonesia.
Badan Pusat Statistik. Jakarta. 99 hlm. Badan Pusat Statistik. 2010. Lampung Dalam Angka. Badan Pusat Statistik
Propinsi Lampung. 523 hlm. BKKBN. 1996. Panduan Pemb. Keluarga Sejahtera Dalam Rangka
Penanggulangan Kemiskinan Kantor Menteri Negara Kependudukan BKKBN. Jakarta.
Case, K. E. dan R. C. Fair. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Diterjemahkan oleh Y. A. Zaimur. Erlangga. Jakarta. 505 hlm.
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Way Kanan. 2010. Way Kanan dalam Angka. Pemerintah Kabupaten Way Kanan. 108 hlm.
Dinas Perkebunan Provinsi Lampung. 2012. Statistik Perkebunan Tahun 2011. Pemerintah Provinsi Lampung. Bandar lampung. 270 hlm.