BAB V RENCANA PEMBELAJARAN ANAK USIA 0-6 TAHUN
- Untuk anak usia dini segala benda adalah bahan pembelajaran. Karena itu
semua benda dapat dijadikan sebagai alat dan bahan belajar sejauh tidak membahayakan anak.
- Untuk anak usia 0-3 tahun kegiatan sensori motor sangat penting. Karena
itu kegiatan main dengan bahan alam memiliki prosentase lebih besar. -
Saat anak main dengan bahan alam sesungguhnya anak sedang membangun kontrol terhadap diri sendiri. Kontrol terhadap emosi, motorik,
perhatian, dan emosinya. -
Kemampuan klasifikasi merupakan kemampuan dasar yang harus dibangun. Kemampuan klasifikasi dibangun sejak bayi yakni sejak ia dapat
merasakan kedatangan ibunya disaat ia menangis. Ketika di toddler klasifikasi dimulai melalui klasifikasi warna, bentuk dan ukuran. Pada kelompok usia yang
lebih tua klasifikasi dikembangkan menurut jenis, kelompok, manfaat, atau ciri lain yang spesifik.
- Dalam program anak usia dini termasuk toddler bukan berapa banyak
sentra yang dibuka tetapi yang terpenting adalah bagaimana anak dapat belajar di dalam sentra. Pendekatan yang membolehkan anak memilih mainan yang sudah
ditata guru, membolehkan anak menggunakan mainan sesuai dengan tahapannya dan dukungan guru sesuai dengan kebutuhan belajar anak.
A. Rencana Pembelajaran untuk Bayi Lahir-1 Th
Pembelajaran untuk bayi bersifat individual, mengikuti perkembangan masing- masing bayi. Karenanya jadwal kegiatan bayipun sifatnya individu. Perencanaan
pembelajaran untuk bayi tidak disusun secara terstruktur, tetapi lebih mengikuti kemampuan yang sudah dicapai anak, dan disesuaikan dengan perkembangan
yang seharusnya dicapai pada usia tersebut. Untuk mengetahui tahap perkembangan bayi pada usia tersebut dapat merujuk pada Standar
Perkembangan.
Lampiran 4: Silabus PAUD Nonformal. 38d_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007
12
Contoh Rencana Pembelajaran untuk Bayi
Nama: ……………….. Usia:………………..
Tang gall
Waktu Kemampuan
yang diharapkan
tercapai Perilaku yang
ditemukan Makan dan
jenis makanan Minum
susu Bermain
Tidur
Diisi jenis makanan,
jam makan Jam
minum, ukuran
yang diminum
Jam main,
kegiatan yang
dilakuka n
Jam sd jam
kemampuan yang
diharapakan muncul saat
anak main, misal: bisa
berdiri sendiri selama
5 detik, dsb
perilaku yang tidak biasa,
mis: rewel, panas, dsb
Komentar:
Diisi dengan saran yang harus dilanjutkan besok atau di rumah oleh orang tua.
Rencana Pembelajaran untuk Anak Usia 1-2 tahun
Rencana Pembelajaran untuk anak usia 1-2 tahun harus didasarkan pada hasil observasi perilaku dan pengukuran sederhana setiap anak.
Jadwal harian dengan beberapa kegiatan yang direncanakan harus dibawah pangawasan orang dewasa, dalam hal ini pendidik yang bertanggung jawab
terhadap kelompok usia tersebut. Rencana pembelajaran tetap merujuk pada pengembangan semua aspek
perkembangan yakni: moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, dan kemandirian, bahasa, kognitif, fisikmotorik dan seni.
Saat anak memasuki usia 1 tahun anak sudah dapat memiliki kelompok kecil dengan bimbingan 1 guru. Anak dengan kelompok kecilnya dapat membuat
kegiatan yang lebih banyak pada pengembangan motorik kasar dengan melakukan banyak kegiatan dari tempat satu ke tempat lainnya. Jenis main
sensorimotor dengan berbagai tekstur dan alat serta bahan main yang beragam sangat membantu perkembangan anak.
Rencana Pembelajaran dapat disusun untuk kegiatan di dalam atau di luar ruangan.
Pembelajaran mencakup pengenalan banyak ragam benda dan binatang yang aman sangat baik untuk mengembangkan konsep dirinya yang positif, semangat,
keseriusan, dan kepekaan terhadap dunianya.
Lampiran 4: Silabus PAUD Nonformal. 38d_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007
13
Rencana kegiatan makan dibimbing oleh satu orang guru tetap. Rencana kegiatan makan ini membentuk disiplin, konsep diri positif, membangun hubungan dengan
kelompok, karena usia ini masih tahap sosial soliter sendiri-sendiri. Pengalaman makan sendiri juga baik untuk mengembangkan kemampuan motorik halus
dengan menekankan pada kematangan koordinasi tangan dengan alat yang digunakannya sebagai latihan untuk menulis.
Rencana pembelajaran juga ditujukan untuk pengembangan kosa kata baru. Pengenalan kosa kata dilakukan di semua kegiatan, termasuk saat makan. Contoh:
Saat hendak makan dengan kelompoknya, Pendidik mengatakan; ” kita akan makan nasi, sayur bayam, tempe, susu, pisang.” semua yang disebutkan
diperlihatkan atau ditunjuk satu per satu. Lalu digunakan untuk mengenalkan hitungan. Misalnya; ”kita punya piring, sendok, gelas, ayo hitung, satu.., dua..,
tiga.., empat. Semuanya empat-empat. Piring untuk Anisa, satu untuk Hamdani, satu untuk Alifa, satu untuk Alex, dan satu untuk ibu guru.” ini mengajarkan
konsep hubungan satu ke satu antara benda dengan nama anak.
B. Rencana Pembelajaran untuk Anak Usia 2-3 tahun