Diperoleh t
hitung
untuk variabel Likuiditas Saham adalah sebesar 0,784 lihat tabel 4.7, sementara t
tabel
-nya adalah sebesar 1,6955 diperoleh dari tabel t,
α = 5 , n-k-1 = 31, untuk uji 2 sisi. Dengan demikian, -t
12α,df
t
hitung
t
12α,df
maka Ho diterima artinya Likuiditas Saham secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Tingkat Pengembalian Saham.
b. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan
Pengujian koefisien regresi secara simultan dilakukan untuk mengetahui apakah Beta dan Likuiditas Saham benar-benar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Tingkat
Pengembalian Saham. Hipotesis:
Ho: β
1
= β
2
= 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari beta dan likuiditas
saham terhadap tingkat pengembalian saham. Ho: β
1
≠ β
2
≠ 0 terdapat pengaruh yang signifikan dari beta dan likuiditas saham
terhadap tingkat pengembalian saham.
Kriteria: F
hitung
F dengan α, degree of freedom n-k-1 maka Ho diterima
F
hitung
F dengan α, degree of freedom n-k-1 maka Ho ditolak
Hasil Pengujian:
Tabel 4.5
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 156222,549
2 78111,275
10,279 ,000a
Residual 227979,324
30 7599,311
Total 384201,873
32 a Predictors: Constant, Likuiditas, Beta
b Dependent Variable: Return
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa F
hitung
untuk persamaan regresi ini adalah sebesar 10,279, sementara F
tabel
-nya adalah 3,32 diperoleh dari tabel F, v
1
= k = 2, v
2
= n-k-1 = 30. Dengan demikian, F
hitung
F dengan α, degree of freedom n-k-1 maka Ho ditolak
artinya Beta dan Likuiditas Saham secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Tingkat
Pengembalian Saham. Dari kedua pengujian diatas telah menunjukkan bahwa antara Beta dan Likuiditas
Saham mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Saham secara simultan. Namun, secara parsial Likuiditas Saham tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Tingkat Pengembalian Saham. Sedangkan Beta secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Saham.
Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut telah dinyatakan adanya hubungan yang erat antara Tingkat Pengembalian Saham dengan Beta dan Likuiditas Saham selama periode Februari
2005 – Januari 2007. Hal ini dibuktikan dengan koefisien korelasi multipel R sebesar 0,638. Sedangkan Koefisien Determinasi Multipel R
2
menunjukkan angka sebesar 0,407 yang menunjukkan sekitar 40,7 tingkat pengembalian saham dipengaruhi oleh beta dan likuiditas
saham selama periode Februari 2005 – Januari 2007. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 59,3 dijelaskan oleh faktor-faktor lain seperti perilaku pasar, makro ekonomi, kebijakan pemerintah,
kondisi politik, dll. Tidak adanya pengaruh yang signifikan dari likuiditas saham secara parsial terhadap
tingkat pengembalian saham kemungkinan disebabkan oleh sampel yang digunakan, yaitu saham- saham LQ 45 yang merupakan saham-saham dengan harga tinggi yang akan memberikan
pengaruh yang kecil terhadap tingkat pengembalian saham. Saham dengan harga tinggi biasanya tidak menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi. Investor biasanya akan memperbanyak
volume perdagangan saham untuk meningkatkan tingkat pengembalian saham yang akan diterimanya. Selain itu, keadaan ini mungkin terjadi karena adanya faktor-faktor non ekonomi
yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investor seperti kondisi sosial politik, isu-isu yang beredar di pasar modal, spekulasi investor, dan lain sebagainya sehingga likuiditas saham
tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.
5.1 Kesimpulan