Manfaat Kritik Sastra Uraian Materi
12 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Profesional J
pembimbing juga penghubung antara pembaca dan karya sastra. 4 Kritik Historis
Jenis kritik sastra yang mengikuti segala sesuatu yang terjadi atas suatu bentuk sastra dalam periode sejarah sastra. Juga dengan
pengelompokan masa seorang pengarang. Setiap karya sastra harus diteliti dan ditelaah dengan hal-hal yang berhubungan dengan karya
sastra tersebut. Hal-hal yang dapat menjadi bahan acuan antara lain: naskah, bahasa dan komposisi karya sastra, serta perbandingan
karya sang pengarang dengan teman-teman seangkatannya,. Seorang kritikus harus paham bahwa karya sastra merupakan
refleksi pengarang pada kehidupan dan kebudayaannya dan pengelompokan jenis karya sastra tersebut serta hubungannya
dengan karya yang sejenis. Butir
–butir penting yang berhubungan dengan kritik histories yakni: a Dalam menggarap bahasa suatu karya sastra, sang kritikus
histories dapat mempertimbangkan dua hal yaitu mengembalikan para pembaca masa kini pada keadaan bahasa pada saat karya
tersebut ditulis dan memandang bahasa itu sebagai suatu media komunikasi pada saat itu.
b Keterangan – keterangan berupa riwayat hidup merupakan jenis
data yang bernilai dan amat berharga bagi kritikus histories. c Berusaha mendapatkan segala korelasi antara kehidupan sang
penulis dan karyanya . d Bagi kritikus histories, sastra adalah suara humanitas dan
melalui sastra itu kritikus bukan hanya berhubungan atau menaruh perhatian pada literacy kecakapan baca tulis tetapi
juga human literacy kecakapan baca tulis masyarakat manusia. e Silsilah sastra atau genealogi suatu karya.
f Sang kritikus histories dalam kritik sastranya berhasrat
memperoleh sukses yang gemilang dalam bidang pemaduan belajar dan penilaian.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Profesional J 13
5 Kritik Filosofis Kritik filosofis merupakan jenis kritik sastra yang berusaha untuk
mendapatkan dasar yang paling sesuai bagi penilaian karya sastra melalui analisis terhadap hakekat dan fungsi sastra sebagai suatu
cara berpikir mengenai kehidupan. Kritik ini berusaha menentukan prinsip yang digunakan dalam kritik sastra agar pedoman yang
digunakan dalam suatu kritik jelas dan tegas. 6 Kritik Formalis
Kritik sastra ini berpedoman pada teori dasar estetika yang meletakkan tekanan pada bentuk karya sastra, struktur, gaya dan efek psikologisnya.
Aristoteles adalah pencetusnya, kritik ini bertentangan dengan teori dari Plato yang menekankan pada aspek isi dan efek moralsosial.
Kritik formalis disamakan dengan the new criticism, karena memang dia merupakan suatu kritik yang masih berusia muda., lebih
– lebih kalau dibandingkan dengan kritik
–kritik yang lainnya. 7 Kritik Relativistik
Jenis kritik ini berpedoman pada anggapan relativisme, yaitu bahwa penilaian terhadap karya sastra terantung pada subjek yang menikmati dan
menilainya. Hal ini terjadi karena selera individu berbeda-beda, begitu juga dalam hal menikmati karya sastra sehingga tidak ada yang bersifat mutlak.
Jika pendapat dari seseorang lebih mendominasi akan muncul suatu teori yang absolut meski tidak disadari.
8 Kritik Absolutistik Kritik jenis ini menegaskan bahwa alternative bagi hukum kritik adalah
anarki. Ketika seorang kritikus memberikan penilaian terhadap suatu karya yang hadir selanjutnya adalah sebuah kebingungan. Ini dapat disiasati
dengan tetap menggunakan pendapat masyarakat agar tetap bisa terwujud komunikasi yang baik.
9 Kritik Interpretatif Semua jenis kritik sastra bisa digolongkan sebagai jenis kritik ini karena
hakekat kritik sastra sendiri adalah memberikan interpretasipenafsiran