Jaringan Bluetooth Arsitektur Bluetooth

17 Sebelum dua perangkat dapat membuat sambungan, mereka harus berada dalam modus page halaman dan page scan pemindaian halaman. Perangkat paging memulai sambungan, sedangkan perangkat pemindaian halaman merespon. Agar menjadi halaman, perangkat paging harus mengetahui ID dari halaman pemindaian perangkat, yang dapat menghitung ID dari perangkat pemindaian halaman 48-bit pada perangkat Bluetooth. Pemindaian alamat perangkat Bluetooth dapat diperoleh di beberapa cara :  Dari respon pertanyaan melalui FHS.  Dari input pengguna.  Dengan preprogramming pada pembuatan. [10]

2.3.3 Jaringan Bluetooth

Bluetooth berbasis-token jaringan multiaccess. Dalam jaringan Bluetooth, satu stasiun memiliki peran master dan semua stasiun Bluetooth lainnya adalah slave. Master memutuskan mana slave yang memiliki akses ke kanal tersebut. Unit yang berbagi kanal yang sama yang akan disinkronkan dengan master yang sama membentuk piconet, blok pembangunan dasar dari jaringan Bluetooth. Sebuah piconet berisi stasiun master dan sampai tujuh aktif slave yang berpartisipasi dalam pertukaran data secara bersamaan. Piconet Independen yang telah tumpang tindih wilayah cakupannya dapat membentuk sebuah scatternet. [7] Sebuah scatternet ada ketika unit aktif di lebih dari satu piconet pada waktu yang sama unit dapat menjadi master dalam satu piconet. Sebuah slave bisa berkomunikasi dengan piconet yang berbeda itu hanya dalam modus waktu-multiplexing. Ini berarti bahwa, untuk setiap waktu, stasiun hanya dapat mengirimkan pada piconet tunggal yang clock-nya akan disinkronkan pada waktu itu. Untuk mengirimkan pada piconet lain, slave harus mengubah parameter sinkronisasi. [7] 18 Gambar 2.6 Piconets dan Scatternet pada Bluetooth. [7]

2.3.4 Arsitektur Bluetooth

Protokol stack lengkap berisi inti Bluetooth dari protokol spesifik Bluetooth yaitu Bluetooth radio, baseband, Link Manager Protocol LMP, Logical Link Control and Adaptation Protocol L2CAP, Service Discovery protokol SDP seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.7 Gambar 2.7 Bluetooth protocol stack 19 Bluetooth radio menyediakan link fisik antara perangkat Bluetooth. Lapisan baseband menyediakan layanan transportasi paket pada link fisik. [7] Spesifikasi radio Bluetooth adalah sebuah dokumen singkat yang memberi rincian sederhana mengenai aspek-aspek transmisi radio untuk perangkat- perangkat berkemampuan Bluetooh. Beberapa parameter dalam spesifikasi ini terdapat pada Tabel 2.1. [9] Topologi Maksimum 7 jalur data dapat secara bersamaan membentuk sebuah jaringan logika bintang star. Modulasi GFSK Gaussian Frequency-Shift Keying Laju data maksimum 1 Mbps Lebar-pita RF 220 kHz -3 dB, 1 MHz -20 dB Pita frekuensi operasional 2,4 GHz, pada pita ISM Jumlah frekuensi pembawa kanal 23 79 Jarak antar pembawa 1 MHz Daya transmisi 0,1 W Akses piconet FH-TDD-TDMA Laju lompatan frekuensi 1600 lompatandetik Akses scatternet FH-CDMA Tabel 2.1 Parameter-parameter Baseband dan Radio Bluetooth [9] 20 Protokol LMP bertanggung jawab untuk set-up dan pengelolaan link fisik. Manajemen link fisik terdiri dari beberapa kegiatan yaitu menempatkan slave dalam keadaan operasi tertentu misalnya, mode sniff, hold, atau park, pemantauan status saluran fisik, dan menjamin kualitas layanan misalnya , LMP mendefinisikan daya transmisi, interval jajak pendapat maksimum, dll. LMP juga mengimplementasikan kemampuan keamanan di tingkat link. [7] Setelah sebuah slave berada dalam keadaan koneksi, ia dapat beroperasi dengan salah satu dari keempat moda berikut ini [9]:  Aktif Perangkat slave secara aktif turut serta dalam segala aktivitas di dalam piconet, yaitu memantau, mengirimkan dan menerima paket-paket data. Master secara periodik melakukan transmisi ke slave-slave aktif untuk mempertahankan sinkronisasi. [9]  Sniff Perangkat slave tidak memantau setiap slot penerimaan muncul setiap dua slot sekali namun hanya slot-slot tertentu saja yang diperuntukkan bagi pesan-pesannya. Perangkat slave dapat beroperasi dengan daya yang lebih kecil pada saat berada di slot-slot yang bukan untuknya. Dalam operasi moda sniff ini, perangkat master akan mengalokasikan jumlah slot yang lebih sedikit untuk perangkat slave bersangkutan, yang akan digunakan untuk pengiriman dan penerimaan data dari slave tersebut. [9]  Hold Perangkat slave yang berada dalam moda ini tidak mendukung paket- paket ACL, dan beroperasi dengan daya yang lebih kecil lagi. Perangkat slave bersangkutan masih dapat melakukan pertukaran data melalui jalur SCO. Selama periode-periode tanpa aktivitas dalam moda 21 ini, slave bisa saja “menganggur” dan memasuki operasi daya rendah low-power atau bisa juga berpartisi aktif di dalam piconet lainnya. [9]  Park Parkir Ketika sebuah slave tidak lagi perlu berpartisipasi di dalam sebuah piconet namun keberadaannya masih dibutuhkan, ia dapat memasuki moda parkir. Moda ini adalah sebuah moda daya-rendah dengan sedikit sekali aktivitas. Perangkat bersangkutan akan diberikan alamat moda parkirnya PM_ADDR dan akan kehilangan alamat moda aktifnya AM_ADDR. Dengan adanya moda parkir ini, sebuah piconet bisa saja memiliki lebih dari tujuh buah slave. [9] Radio, baseband, dan LMP dapat diimplementasikan dalam perangkat Bluetooth. Perangkat akan melekat pada sebuah host, sehingga menyediakan host dengan komunikasi nirkabel Bluetooth. Layer L2CAP dan lapisan protokol tinggi lainnya berada dalam host. Antarmuka host controller adalah antarmuka standar yang memungkinkan lapisan protokol tinggi untuk mengakses layanan yang disediakan oleh perangkat Bluetooth. [7] Pelayanan L2CAP hanya digunakan untuk transmisi data. Fitur utama yang didukung oleh L2CAP adalah protokol multiplexing L2CAP menggunakan bidang protokol untuk membedakan antara jenis protokol lapisan atas, segmentasi dan reassembly. Fitur terakhir ini diperlukan karena ukuran paket baseband lebih kecil dari ukuran biasa paket yang digunakan oleh protokol layer yang lebih tinggi. Protokol SDP digunakan untuk menemukan jenis layanan yang tersedia dalam jaringan. [7] Service Discovery Protocol SDP berisi informasi mengenai perangkat, layanan, dan karakteristik layanan yang dapat saling dipertukarkan querried di antara kedua perangkat, untuk memfasilitasi pembentukan sebuah koneksi logika di antara keduanya. [9] 22 RFCOMM adalah protokol emulasi serial line, yaitu, sebuah protokol pengganti kabel. Ini meniru kontrol RS-232 dan sinyal data melalui Bluetooth baseband, menyediakan kemampuan transportasi untuk tingkat atas layanan yang menggunakan jalur serial sebagai mekanisme transportasinya. [7] RFCOMM mendefinisikan sebuah port serial maya virtual yang dirancang untuk menggantikan teknologi kabel, namun yang beroperasi sebagai layaknya teknologi kabel tanpa adanya perbedaan apapun, atau dengan kata lain secara “transparan”. Port serial adalah salah satu tipe antarmuka komunikasi yang paling umum digunakan pada perangkat-perangkat komputer dan telekomunikasi. Sehingga, RFCOMM memungkinkan penggunaan antarmuka port serial standar tanpa kabel-kabel sambungan, hanya dengan modifikasi yang sangat sederhana saja pada perangkat bersangkutan. RFCOMM memfasilitasi pemindahan data biner dengan memanfaatkan sinyal-sinyal control yang serupa dengan EIA-232 pada lapisan baseband Bluetooth. EIA- 232 sebelumnya dikenal sebagai RS-232 adalah sebuah protokol kontrol jalur data yang secara baku digunakan untuk antarmuka port serial. [9] Protokol-protokol adopsi adalah protokol-protokol yang didefinisikan oleh lembaga-lembaga standarisasi lainnya, yang dimasukkan menjadi bagian dari arsitektur Bluetooth secara keseluruhan. Strategi ini dimaksudkan untuk menjadikan Bluetooth hanya mendefinisikan protokol-protokol baru yang dianggap perlu saja, dan memanfaatkan sebesar-besarnya standar-standar yang sudah ada. Protokol-protokol adopsi Bluetooth antara lain [9]:  PPP Point-to-Point Protocol PPP adalah salah satu protokol baku Internet yang digunakan untuk memindahkan datagram-datagram IP dari satu simpul ke satu simpul lainnya, atau via sebuah jalur simpul-ke-simpul point-to-point. [9] 23  TCPUDPIP Ketiga protokol ini merupakan fondasi dari keluarga protokol TCPIP. [9]  OBEX Object Exchange Protocol OBEX adalah sebuah protokol lapisan sesi yang dikembangkan oleh organisasi Infrared Data Association IrDA, dan dimaksudkan untuk pertukaran obyek-obyek data. OBEX menyediakan fungsionalitas yang mirip dengan HTTP, namun dalam wujud yang lebih sederhana. Protokol ini menyediakan pula sebuah model untuk merepresentasikan obyek-obyek berikut operasi-operasinya. Contoh-contoh obyek yang dapat dipertukarkan dengan OBEX adalah vCard dan vCalendar, yang merupakan format data yang mendefinisikan sebuah kartu nama elektronik dan sekumpulan entri kalender atau jadwal kerja pribadi elektronik, secara berturut-turut. [9]  WAEWAP Bluetooth memasukkan pula keluarga protocol WAEWAP sebagai bagian dari arsitektur protokolnya. [9]

2.3.5 Perangkat Bluetooth