Model Kurikulum SMP Terbuka - 2007
iii
D D
A A
F F
T T
A A
R R
I I
S S
I I
Cover Lembar pengesahan
i Kata Pengantar
ii Daftar Isi
iii
BAB I. PENDAHULUAN
1 A. Latar Belakang
1 B. Landasan 1
C. Tujuan 2 D. Prinsip Pengembangan KTSP
3
BAB II. VISI, MISI, DAN TUJUAN
5 A. Visi
5 B. Misi 5
C. Tujuan 5
BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
6 A. Struktur Kurikulum
6 B. Muatan Kurikulum
6 1. Mata Pelajaran Wajib
2. Muatan Lokal 3. Pengembangan Diri
4. Pengaturan Beban Mengajar 6
8 8
10 5. Ketuntasan Belajar
11 6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
12
BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN
14
BAB V. PENUTUP
18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Contoh Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Model Kurikulum SMP Terbuka - 2007
1
BAB I P
P E
E N
N D
D A
A H
H U
U L
L U
U A
A N
N A
A .
. L
L a
a t
t a
a r
r B
B e
e l
l a
a k
k a
a n
n g
g
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional dan kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah lingkungan tersebut.
Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri dari standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan,
dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan nasional tersebut, yaitu standar isi SI dan standar kompetensi lulusan SKL merupakan
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum, termasuk dalam mengembangkan kurikulum SMP terbuka.
SMP Terbuka adalah program yang mulai dirintis oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sekarang Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 19791980
dalam upaya memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak tamatan Sekolah Dasar SDMadrasah Ibtidaiyah MI yang berusia 13-15 tahun atau maksimal 18
tahun yang kurang beruntung, karena keadaan sosial ekonomi, keterbatasan fasilitas transportasi, kondisi geografis atau menghadapi kendala waktu yang tidak
memungkinkan mereka untuk mengikuti pelajaran pada SMP reguler. SMP terbuka merupakan salah satu subsistem pendidikan jalur formal yang
menggunakan prinsip belajar secara mandiri, yaitu belajar dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain. Secara umum, prinsip keterbukaan tersebut berkenaan
dengan waktu dan tempat belajar lebih terbuka dan fleksibel disesuaikan dengan kondisi siswa. Di samping itu, layanan pendidikan dan pengajaran diarahkan dalam
menyukseskan program wajib belajar pendidikan dasar wajar dikdas 9 tahun.
B B
. .
L L
a a
n n
d d
a a
s s
a a
n n
P P
e e
n n
y y
u u
s s
u u
n n
a a
n n
K K
u u
r r
i i
k k
u u
l l
u u
m m
S S
M M
P P
T T
e e
r r
b b
u u
k k
a a
i i
n n
i i
b b
e e
r r
l l
a a
n n
d d
a a
s s
k k
a a
n n
p p
a a
d d
a a
: :
1. UU No. 202003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 36 ayat 2, yang berbunyi :
“Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik.”
Model Kurikulum SMP Terbuka - 2007
2 Pasal 36 ayat 2 yang berbunyi :
“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolahmadrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupatenkota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.”
2. Kepmendikbud No. 205U1999, tentang SLTP Terbuka. 3. Peraturan Pemerintah No. 192005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal
17 ayat 1 yang berbunyi: “Kurikulum tingkat satuan pendidikan SDMISDLB,
SMPMTsSMPLB, SMAMASMKLB, SMKMAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerahkarakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.”
4. Permendiknas No. 222006 tentang Standar Isi 5. Permendiknas No.232006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
6. Permendiknas No. 242006 dan Permendiknas No. 62007 tentang Pelaksanaan
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, yang berbunyi : ”Satuan pendidikan dapat mengadopsi dan mengadaptasi model
kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Pendidikan Nasioanal bersama unit terkait.”
7. Permendiknas No. 192007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
C C
. .
T T
u u
j j
u u
a a
n n
P P
e e
n n
y y
u u
s s
u u
n n
a a
n n
K K
T T
S S
P P
Tujuan pendidikan pada SMP Terbuka mengacu pada tujuan umum Pendidikan, yaitu : meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan kepribadian, akhlak mulia,
keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka disusun kurikulum yang antara lain agar memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, 2. Belajar memahami, menghayati dan melaksanakan nilai-nilai norma yang
berlaku, 3. Mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif dan efisien,
4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan 5. Mengembangkan dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.
Model Kurikulum SMP Terbuka - 2007
3
D D
. .
P P
r r
i i
n n
s s
i i
p p
P P
e e
n n
g g
e e
m m
b b
a a
n n
g g
a a
n n
K K
T T
S S
P P
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2. Beragam dan terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi
dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan
isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
stakeholders untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan
dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan
vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan
informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
Model Kurikulum SMP Terbuka - 2007
4 bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah tersebut harus saling
mengisi dan memberdayakan sesuai dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Model Kurikulum SMP Terbuka - 2007
5
B B
A A
B B
I I
I I
V V
I I
S S
I I
, ,
M M
I I
S S
I I
, ,
D D
A A
N N
T T
U U
J J
U U
A A
N N
P P
E E
N N
D D
I I
D D
I I
K K
A A
N N
A A
. .
V V
I I
S S
I I
Menjadikan lulusan yang mandiri, berakhlak mulia dan setara dengan sekolah reguler.
B B
. .
M M
I I
S S
I I
U U
n n
t t
u u
k k
m m
e e
w w
u u
j j
u u
d d
k k
a a
n n
v v
i i
s s
i i
s s
e e
k k
o o
l l
a a
h h
, ,
m m
a a
k k
a a
m m
i i
s s
i i
y y
a a
n n
g g
h h
a a
r r
u u
s s
d d
i i
l l
a a
k k
u u
k k
a a
n n
a a
d d
a a
l l
a a
h h
: :
1. Melaksanakan kegiatan belajar mandiri sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya,
2. Membangkitkan semangat berprestasi secara intensif kepada seluruh warga TKB, 3. Menanamkan nilai-nilai keagamaan untuk meningkatkan pemahaman dan
pengamalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dan 4. Membangun kerja sama secara aktif dengan masyarakat dalam pengelolaan TKB.
C C
. .
T T
U U
J J
U U
A A
N N
S S
E E
K K
O O
L L
A A
H H
Penyelenggaraan SMP Terbuka 2 Kuningan bertujuan untuk : 1. Menyukseskan program wajib belajar sembilan tahun,
2. Memberikan pemerataan pendidikan bagi seluruh masyarakat, 3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan SMP Terbuka,
4. Meningkatkan peran serta masyarakat, pengusaha, serta lembaga pemerintah
setempat untuk mendukung terselenggaranya SMP Terbuka, dan 5. Mempersiapkan peserta didik untuk hidup dalam masyarakat dan atau melanjutkan
pendidikan menengah.
Model Kurikulum SMP Terbuka - 2007