normatif melalui legitimasi normative commitment through legitimacy berarti mematuhi peraturan karena otoritas penyusun hukum tersebut memiliki hak untuk
mendikte perilaku. Penelitian mengenai teori kepatuhan telah diterapkan secara luas pada
perpajakan. Friedland menemukan adanya bukti mengenai kesamaan efektifitas hukuman yang ringan dan yang berat. Meskipun demikian, masalah mengenai
dampak sanksi yang tepat terhadap kepatuhan rnasih merupakan hal yang kontroversial, walaupun banyak penelitian mengindikasikan sanksi memiliki peran
yang penting dalam mempertahankan kepatuhan. Berdasarkan perspektif normatif maka sudah seharusnya bahwa teori kepatuhan ini dapat diterapkan di bidang
akuntansi. Apalagi di dalam UU No. 8 tahun 1995, secara eksplisit telah menyebutkan bahwa setiap perusahaan publik wajib memenuhi ketentuan dalam
undang-undang tersebut dan khususnya dalam penyampaian laporan keuangan berkala secara tepat waktu kepada BAPEPAM. Sehubungan dengan ketepatan waktu
pelaporan keuangan oleh perusahaan-perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia, maka kepatuhan emiten dalam melaporkan pelaporan keuangan merupakan suatu hal
yang mutlak dalam memenuhi kepatuhan terhadap prinsip pengungkapan informasi yang tepat waktu.
2.1.3 Auditing
Secara umum auditing adalah proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan- pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-
hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan. Mulyadi, 2002 : 9.
Asmara 1996 menjelaskan beberapa hal terkait pentingnya laporan keuangan diaudit dan tujuannya. Laporan keuangan perlu diaudit disebabkan oleh beberapa
alasan. Pertama adanya perbedaan kepentingan antara pemakai laporan keuangan dengan manajemen sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap penyusunan
laporan keuangan tersebut. Kedua, laporan keuangan memegang peranan penting dalam proses pengambilan keputusan oleh parapemakai laporan keuangan. Ketiga,
kerumitan data. Dan terakhir keterbatasan akses pemakai laporan terhadap catatan- catatan akuntansi. Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk
memberikan pernyataan pendapat apakah laporan keuangan yang diperiksa menyajikan secara wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil, sesuai dengan
prinsip-prinsip akutansi yang berlaku umum. Jenis opini auditor juga mempengaruhi pengambilan keputusan. Ada lima tipe
pokok laporan audit yang diterbitkan auditor Mulyadi, 2002: 20 : 1
Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian. 2
Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan.
3 Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian.
4 Laporan yang berisi pendapat tidak wajar.
5 Laporan yang didalamnya auditor tidak menyatakan pendapat.
Kegiatan yang dilakukan oleh IAPI Ikatan Akuntan Publik Indonesia antara lain meliputi penetapan standar-standar auditing untuk profesi akuntan Asmara, 1996
:8-9. Standar-standar auditing yang berlaku umum yang paling dikenal adalah Standar Auditing Berlaku Umum, dimana standar tersebut meliputi:
1 Penetapan kualitas kerja dan seluruh tujuan yang akan dicapai dalam suatu audit
laporan keuangan. 2
Standar auditing terdiri dari Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan dan Standar Pelaporan.
2.1.4 Audit Report Lag