perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Untuk menjaga tingkat relevansi dari laporan keuangan, maka
laporan keuangan harus disampaikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
IAI 2009 menyatakan bahwa jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
Ketepatan waktu menunjukan laporan keuangan disajikan dalam kurun waktu teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang mungkin akan
mempengaruhi pemikiran jangka panjang investor dan keputusan pemakainya. Ketentuan waktu penyampaian laporan keuangan tahunan telah diatur dalam
Peraturan Bapepam yang menjelaskan tentang penyampaian laporan keuangan perusahaan dan laporan keuangan tahunan yang harus disertai dengan pendapat lazim
dari auditor independenya yang disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya akhir bulan ketiga 90 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan.
2.1.5 Profitabilitas
Menurut Sumadji dan Pratama 2006 profitabilitas adalah kemungkinan yang diprediksi untuk mendatangkan keuntungan atau laba. Tingkat profitabilitas
perusahaan dapat diukur melalui rasio profitabilitas. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka laba yang dihasilkan akan semakin besar. Rasio profitabilitas
digunakan untuk menganalisis efektivitas operasional perusahaan. Rasio profitabilitas yang tinggi menunjukkan kinerja manajemen perusahaan yang baik.
Ada perbedaan perlakuan laporan keuangan oleh manajemen ketika perusahaan mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi dan rendah. Perusahaan yang
mempunyai rugi atau tingkat profitabilitas rendah nantinya akan membawa dampak buruk dari reaksi pasar dan akan menyebabkan turunnya penilaian kinerja suatu
perusahaan. Hal ini akan mengandung berita buruk, sehingga perusahaan akan cenderung mengulur waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.
2.1.6 Solvabilitas
Solvabilitas seringkali disebut leverageratio. Weston dan Copeland 1995 dalam Kartika 2011 menyatakan bahwa leverage ratio mengukur tingkat aktiva
perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Dengan demikian solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua
hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Tingginya rasio debt to total assets mencerminkan tingginya resiko keuangan perusahaan. Tingginya
resiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok maupun bunga. Resiko
perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan.
Kesulitan keuangan merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak manajemen cenderung menunda
penyampaian laporan keuangan yang berisi berita buruk Ukago,2005. Wirakusuma 2004 memperoleh hubungan yang signifikan antara solvabilitas dengan audit delay
perusahaan. Semakin tinggi rasio utang terhadap total aktiva, maka semakin lama 5 rentang waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian audit laporan keuangan tahunan
tersebut.
2.1.7 Ukuran Perusahaan