Pola Non-Geometris Pembagian pola batik

94 sebab motif inipun mempunyai banyak ragam. Yang termasyur diantaranya ialah pola Parang Rusak. Banyak teori dan pendapat dikemukakan orang berhubung dengan asal-usul pola ini. Ada yang mencari akarnya dalam sejarah Jawa kuno, misalnya dengan Raden Panji. Nama parang sering mengingatkan orang pada pisau atau keris, itulah sebabnya ada yang mencari sumber pola ini pada stiliring daripada keris atau pisau. Sering pula dikatakan, bahwa lahirnya pola ini diilhami oleh tokoh Sultan Agung dari Mataram 1613 – 1645. Tetapi telah menjadi kenyataan bahwa pola Parang Rusak menjadi larangan, artinya hanya boleh dipakai oleh sang raja sendiri atau keluarganya yang terdekat. Hal ini masih dipegang teguh sampai sekarang di dalam lingkungan tembok kraton, walaupun diluar istana tidak dihiraukan lagi larangan ini. Nama-nama yang diberikan kepada beberapa macam pola Parang Rusak berbeda menurut ukuran polanya. Parang rusak dengan ukuran yang terkecil dinamakan Parang Rusak Klitik, yang agak besar dinamakan Parang Rusak Gendreh, dan yang terbesar Parang Rusak Barong. Pola yang disebut terakhir ini mempunyai proporsi serta kesederhanaan pola yang menimbulkan suasana keagungan, hingga dapatlah dimengerti mengapa dikalangan istana Jawa Tengah dianggap keramat dan hanya boleh dipakai oleh sang raja sendiri atau sebagai sajian tertentu kepada para leluhur. Motif-motif lain dapat pula disusun menurut pola garis miring dan contoh yang terkenal ialah pola udan liris dan rujak senthe, yang karena kehalusan motif-motif yang disusun miring itu seolah-olah menyerupai hujan rintik-rintik atau liris.

1.4.2. Pola Non-Geometris

Pembuatan pola-pola non-geometris ini tidak terbatas karena si pencipta pola tidak begitu terikat oleh ukuran atau gaya-gaya tertentu. Walaupun demikian akan terlihat bahwa tradisi masih memegang peranan yang penting mengenai tata susunan pola. Pola Semen Semen berasal dari kata “semi+an” yang berarti kuncup-kuncup, daun dan bunga-bunga. Untuk memberi pegangan dalam membedakan sekian banyak macam pola semen, para penyelidik batik membuat pembagian berdasarkan beberapa persamaan yang terlihat, yaitu : • Pola semen yang hanya terdiri atas kuncup daun-daunan serta bunga-bunga misalnya : pola pisang Bali, kepetan. • Pola semen yang terdiri atas kuncup-kuncup, daun serta bunga-bungaan dikombinasikan dengan motif binatang misalnya: pakis, peksi, endol-endol, merak kesimpir. Di unduh dari : Bukupaket.com 95 • Pola semen yang terdiri atas gambaran tumbuh-tumbuhan, binatang-binatang, ditambah dengan motif sayap atau Lar. Motif Lar atau sayap ini merupakan pelengkap pada pola semen, dan dalam perbendaharaan ornamen batik mengenal tiga bentuk yaitu : Lar, Mirong dan Sawat. Lar berupa sayap tunggal, sedangkan Mirong ialah sayap kembar. Motif Sawat yang sejak dahulu kala dianggap sebagai pola raja-raja adalah sayap kembar lengkap dengan ekor yang terbuka. Asal-usul motif sawat tidak jelas, Rouffaer menggalinya dalam sejarah perlambang kerajaan Mataram di bawah Sultan Agung, sebagai lambang kejayaan. Masih banyak lagi pola-pola yang tidak bersifat geometris. Daerah yang terkenal dengan nama Pesisir dimana orang tidak begitu terikat oleh tradisi kraton-kraton, menjadi tempat asal pola yang beraneka ragam. Cirebon dengan pola-pola tidak geometris yang menggambarkan gunung-gunung, batu-batu, kolam-kolam serta binatang-binatang diselingi dengan rangkaian tumbuh-tumbuhan serta bunga-bungaan. Pola seperti yang terdapat dalam selendang-selendang sutera atau Lookcan dari Pantai Utara Jawa Tengah dan Timur, dengan burung- burung, bunga-bunga serta binatang-binatang lain, memperlihatkan campuran pengaruh berbagai ragam seni hias yang berasal dari berbagai kebudayaan. Semuanya itu kita coba sajikan dalam buku ini. Mudah- mudahan dapat memberikan gambaran kepada para pembatik dan penggemar seni batik tentang kekayaan pola-pola seni batik Indonesia.

2. Contoh produk batik

Kegunaan : Kain Panjang Unsur Motif : Parang, Mlinjon Filosofi : Parang berarti senjata yang menggambarkan kekuasaan, kekuatan, dan kecepatan gerak. Ksatria yang menggunakan batik ini kuat dan limpat dapat bergerak dengan gesit. Gb.3. 1 Parang rusak barong batik tulis Di unduh dari : Bukupaket.com