Analisis Algoritma ACS untuk Mencari Nilai Optimal

Jalur 3 : Jalur yang ditemukan oleh semut 2 5. Pada iterasi berikutnya, busur-busur yang mengandung pheromon lebih tinggi ini akan cenderung dipilih sebagai busur yang harus ditempuh berikutnya berdasarkan rumus pemilihan busur. Akibatnya, lama- kelamaan akan terlihat jalur optimal pada graf, yaitu jalur yang dibentuk oleh busur-busur dengan kadar pheromon yang tinggi, yang pada akhirnya akan dipilih oleh semua multi agen semut.  Gambar 2.16. Lintasan Semut Menuju Sarang pada Iterasi ke-2 Keterangan Gambar 2.16: A : Sarang semut B : Tempat ditemukannya makanan Jalur 1 hitam : Jalur yang ditempuh oleh semut 2 dengan pemberian kadar pheromon yang rendah Jalur 2 : Jalur yang tidak ditempuh Jalur 3 biru : Jalur yang ditempuh oleh semut 2 dengan pemberian kadar pheromon yang tinggi.  Gambar 2.17. Lintasan Optimal Semut Menuju Tempat Makanan Keterangan Gambar 2.17: A : Sarang semut B : Tempat ditemukannya makanan Jalur 1 : : Jalur yang tidak ditempuh karena kadar feromon yang rendah Jalur 2 : Jalur yang tidak ditempuh karena kadar feromon yang sangat rendah Jalur 3 : Jalur optimal yang ditempuh oleh semut karena kadar feromon yang tinggi

2.7 Analisis Parameter pada Algoritma Ants Colony System

Pada kasus-kasus dari ACS, pengaruh dari β besar pengaruh informasi heuristic, m banyak semut, ρ faktor penguapan, q probabilitas pemilihan deterministic kadang berbeda-beda. Gambar 2.18, Gambar 2.19, Gambar 2.20, Gambar 2.21 merupakan hasil perbandingan parameter β, m, ρ, dan q , secara berturut-turut dengan kasus TSP 3000 titik.Stutzle, 2010 Parameter β gambar 2.18: nilai β berkisar antara 2 sampai 5 menghasilkan waktu komputasi dan rute yang lebih baik. Jika nilai β lebih kecil akan menghasilkan waktu komputasi yang baik tetapi rute tidak ditemukan yang baik. Kemudian jika nilai β lebih besar maka akan menghasikan waktu komputasi yang buruk. Gambar 2.18. ACS dengan beragam nilai β Parameter m gambar 2.19: nilai m dengan 10 semut menghasilkan waktu komputasi yang baik. Jika lebih kecil misalnya m=1 maka akan menghasilkan waktu komputasi yang buruk. Jika lebih besar misalnya m=100 maka akan menghasilkan waktu komputasi yang buruk juga. Gambar 2.19. ACS dengan beragam parameter semut m Parameter ρ gambar 2.20: perbedaan nilai ρ tidak banyak berpengaruh dalam waktu komputasi ACS. Gambar 2.20 . ACS dengan beragam parameter ρ Parameter q gambar 2.21: nilai q menghasilkan waktu yang lebih baik ketika q bernilai 1. Tetapi beberapa kasus nilai 0.75 lebih baik. Gambar 2.21. ACS dengan beragam parameter q 2.8 Contoh Penyelesaian Masalah Travelling Salesman Problem TSP Dengan Menggunakan Metode Ants Colony System ACS Gambar 2.22. Contoh Graf Lengkap Tahap-tahap penghitungan jarak terpendek dengan menggunakan algoritma ACS, yaitu: 7 10 13 A B C D F E 5 6 16 9 17 8 19 18 12 14 15 11