Teori Kebutuhan Teori Uses and gratifications

2.1.3 Teori Kebutuhan

Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi maka pegawai tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebgaai manifestasi dari rasa puasnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut Mangkunegara, 2002: a. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar. b. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup. c. Kebutuhan untuk merasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai. d. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati, dan dihargai oleh orang lain. e. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunkaan kemampuan, skill, dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide memberi penilaian dab kritik terhadap sesuatu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.4 Teori Uses and gratifications

Teori ini menjelaskan bahwa sebenarnya khalayak adalah pihak yang aktif. Model Uses and gratifications tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang lain, tetapi tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk kebutuhannya. Rakhmat, 2001 : 65, jadi dapat dikatakan bahwa pemilihan dalam penggunaan media massa ditentukan oleh khalayak berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang akan dipenuhi. Model Uses and gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Effendy, 2000 : 290 Adapun asumsi-asumsi dasar model Uses and gratifications menurut Blumer dan Katz adalah : 1. Khalayak dianggap aktif, berarti sebagian besar penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemenuhan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memenuhi kebutuhan khalayak. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari tantangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini dapat terpenuhi melalui konsumsi media, ini amat tergantung pada perilaku khalayak yang bersangkutan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Banyak tujuan pemilik media massa menganggap orang cukup mengerti utnuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. Dalam situasi ini tersirat bahwa komunikasi massa adalah berguna utility, bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif intentionality, dan bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi selectivity, juga bahwa khalayak sebenarnya keras kepala stubborn. 5. Penilaian tentang arti cultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti terlebih dahulu orientasi khalayak. Rakhmat, 2001 : 65 Dalam model Uses and gratifications dimulai dengan lingkungan sosial sosial invironment yang mempengaruhi kebutuhan kita dalam mengkonsumsi suatu media, kebutuhan-kebutuhan individual tersebut adalah : 1. Cognitve Needs Kebutuhan Kognitif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita. 2. Affective Needs Kebutuhan Afektif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyeramkan dan emosional. 3. Personal Integrative Needs Kebutuhan Pribadi Secara Integratif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Sosial Integrative Needs Kebutuhan Sosial Secara Intergratif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarka pada hasrat untuk berafiliasi.Escapist Needs Kebutuhan Pelepasan Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarka tekanan, ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman. Effendy, 2000 : 294

2.1.5 Remaja Sebagai Khalayak

Dokumen yang terkait

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER ”PARADISO” DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter “PARADISO“ di TRANS7 ).

0 0 98

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER "PARADISO" DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter "PARADISO" di TRANS7 ).

0 0 98

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV).

0 0 102

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV).

0 2 102

MOTIF PEMIRSA MENONTON REALITY SHOW BELAJAR INDONESIA (Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Acara Reality Show “Belajar Indonesia” di Trans TV).

0 1 98

MOTIF REMAJA SURABAYA DALAM MENONTON PROGRAM ACARA VARIETY SHOW “Music Lyric” DI SBO TV (Studi Deskriptif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Variety Show “Music Lyric” di SBO TV)

0 0 22

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV)

0 0 20

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV)

0 0 20

KEPUASAN REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA TALK SHOW “TONIGHT SHOW” (Studi Deskriptif Kuantitatif Kepuasan Remaja Surabaya Menonton Program Acara Talk Show “TONIGHT SHOW” Di NET TV) SKRIPSI

0 4 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - KEPUASAN REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA TALK SHOW “TONIGHT SHOW” (Studi Deskriptif Kuantitatif Kepuasan Remaja Surabaya Menonton Program Acara Talk Show “TONIGHT SHOW” Di NET TV)

1 3 8