Kegunaan Teoritis Mencari berita baru tentang gaya hidup anak remaja

Dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi di Surabaya. Pemilihan kota Surabaya sebagai lokasi penelitian dikarenakan kota Surabaya adalah kota metropolis kedua setelah Jakarta. Selain itu SBO TV mengudara secara local, yakni Surabaya dan sekitarnya sehingga dapat di pastikan pemirsanya pun masyarakat Surabaya, khususnya para remaja.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang diajukan adalah : Bagaimana motif remaja Surabaya dalam menonton program acara variety show ”Music Lyric” di SBO TV?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana motif remaja Surabaya dalam menonton program acara variety show “Music Lyric” di SBO TV.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perkembangan ilmu komunikasi tentang penelitian terhadap motif khalayak dalam mengkonsumsi media, khususnya media televisi sebagai referensi yang berguna untuk penelitian selanjutnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi industri media untuk memperhatikan kebutuhan khalayak. Selain itu penelitian dapat memberikan motivasi bagi industri media untuk selalu kreatif dalam mengemas program acaranya tanpa mengabaikan sisi edukatifnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik

Televisi merupakan bagian dari media massa, dimana media massa mempunyai fungsi – fungsi tertentu. Peranan media massa dalam kehidupan manusia menurut Liliweri 1991 : 42 dirumuskan sebagai berikut : 1. Media massa memberikan informasi dan membantu kita untuk mengetahui secara jelas segala ikhhwal tentang dunia sekelilingnya kemudian menyimpannya dalam ingatan kita. 2. Media massa membantu kita untuk menyusun agenda, menyusun jadwal kehidupan sehari – hari. 3. Media massa berfungsi membantu dan berhubungan dengan berbagai kelompok masyarakat lain diluar masyarakat kita. 4. Media massa membantu mensosialisasikan pribadi manusia. 5. Media massa digunakan untuk membujuk khalayak yang mencari keuntungan dari pesan – pesan yang diterima. 6. Media massa juga dikenal sebagai media hiburan, sebagian besar media melakukan fungsi sebagai media yang memberikan hiburan bagi khalayak. Televisi secara umum melihat jauh. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa saat sekarang kita dapat melihat siaran langsung dari Jakarta atau kota kota lain dari rumah masing –masing. Dengan demikian televisi adalah salah satu media massa yang memancarkan suara dan gambar yang berarti sebagai reproduksi dari kenyataan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang disiarkannya melalui gelombang – gelombang elektronik, sehingga dapat diterima oleh pesawat di rumah Effendy,1993 : 10. Televisi juga bisa merupakan media dengan jaringan komunikasi, dengan ciri –ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh komunikasi yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesan bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan dan komunikasinya heterogen. Menurut sastra 1993 : 23 mengatakan bahwa dari beberapa media massa yang ada, televisi merupakan media massa elektronik yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi dinilai sebagai media massa paling efektif saat ini dan banyak menarik simpati kalangan masyarakat luas karena perkembangan teknologinya begitu cepat. Hal ini disebabkan oleh sifat audio visualnya yang tidak dimilki oleh media massa lainnya, sedangkan penayangannya mempunyai jangkauan yang relatif tidak terbatas. Dengan modal audio visual yang dimiliki, siaran televisi sangat komunikatif sebagai upaya pembentukan sikap, perilaku, dan sekaligus perubahan pola pikir. Sedangkan menurut Kuswandi 1996 : 21 – 23 berpendapat bahwa munculnya media televisi dalam kehidupan manusia, memang menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi setiap media massa jelas melahirkan satu efek sosial yang bermuatan perubahan nilai sosial dan budaya manusia. Kemampuan televisi dan menarik perhatian massa menunjukkan bahwa media tersebut menguasai jarak secara geografis. Daya tarik media televisi sedemikian besar sehingga pola dan kehidupan manusia sebelum muncul televisi berubah total sama sekali. Pengaruh dari pada televisi lebih kuat dibandingkan dengan radio dan surat kabar. Hal ini terjadi karena kekuatan audio visual televisi yang menyentuh segi – segi kejiwaan pemirsa. Pada intinya media televisi menjadi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. cermin budaya tontonan bagi pemirsa dalam era informasi dan komunikasi yang semakin berkembang pesat. Kehadiran televisi menembus ruang dan jarak geografis pemirsa.

2.1.2 Pengertian Motif

Menurut Gerungan, motif merupakan suatu pengertian yang mencakup semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan dia berbuat sesuatu. Disamping sebagai pendorong dari dalam diri individu, motif juga mencakup pengertian tentang tujuan yang hendak dicapai., sehingga dapat dikatakan bahwa manusia berbuat sesuatu karena adanya suatu dorongan atau motif tertentu. Motif juga bertalian erat dengan suatu tujuan, suatu cita-cita dalam artian semakin berharga suatu tujuan bagi yang bersangkutan, semakin kuat pula motifnya. Gerungan, 2002 : 40 Motif tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan seseorang suatu organisme yang berbuat sesuatu, sedikit banyaknya ada kebutuhan didalam dirinya atau sesuatu yang hendak dicapai. Kebutuhan inilah yang menyebabkan timbulnya motif yang mendorong aktivitas individu menggunakan media tertentu, artinya individu mencari pemuasan sejumlah kebutuhan dari penggunaan media karena didorong oleh sejumlah motif yang mempengaruhinya. Gerungan, 2002 : 140-141 Adapun menurut Purwanto, fungsi motif adalah sebagai berikut : 1. Motif sebagai pendorong manusia untuk bertindakberbuat. Motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi kekuatan kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Motif menentukan arah perubahan, yakni kea rah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. 3. Motif menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Purwanto, 1990 : 70 Motif dapat timbul karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seseorang dan dalam pengklasifikasiannya ada beberapa kategori. Tetapi dalam penelitian ini digunakan kategori motif Blumler dalam Rakhmat 2001 : 66, yaitu : 1. Motif Kognitif kebutuhan akan informasi Motif ini berkenaan dengan individu untuk mencari berita atau informasi tentang peristiwa atau kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia, dorongan mencari konfirmasi untuk menentukan pendapat suatu pilihan. Dorongan rasa ingin tahu, dorongan belajar serta dorongan untuk memperoleh rasa aman melalui pengetahuan yang didapat. 2. Motif Diversi hiburan Motif ini berkenaan dengan dorongan individu untuk melepaskan diri dari permasalahan atau ketegangan, dorongan bersantai, memperoleh kenikmatan jiwa dan penyaluran emosi. 3. Motif Identititas Personal Personal Identity Motif ini berkenaan dengan dorongan individu untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri menemukan model perilaku diri dengan nilai-nilai, meningkatkan harga diri, dan meningkatkan pemahaman diri. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.3 Teori Kebutuhan

Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi maka pegawai tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebgaai manifestasi dari rasa puasnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut Mangkunegara, 2002: a. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar. b. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup. c. Kebutuhan untuk merasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai. d. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati, dan dihargai oleh orang lain. e. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunkaan kemampuan, skill, dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide memberi penilaian dab kritik terhadap sesuatu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.4 Teori Uses and gratifications

Teori ini menjelaskan bahwa sebenarnya khalayak adalah pihak yang aktif. Model Uses and gratifications tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang lain, tetapi tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk kebutuhannya. Rakhmat, 2001 : 65, jadi dapat dikatakan bahwa pemilihan dalam penggunaan media massa ditentukan oleh khalayak berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang akan dipenuhi. Model Uses and gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Effendy, 2000 : 290 Adapun asumsi-asumsi dasar model Uses and gratifications menurut Blumer dan Katz adalah : 1. Khalayak dianggap aktif, berarti sebagian besar penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemenuhan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memenuhi kebutuhan khalayak. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari tantangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini dapat terpenuhi melalui konsumsi media, ini amat tergantung pada perilaku khalayak yang bersangkutan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Banyak tujuan pemilik media massa menganggap orang cukup mengerti utnuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. Dalam situasi ini tersirat bahwa komunikasi massa adalah berguna utility, bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif intentionality, dan bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi selectivity, juga bahwa khalayak sebenarnya keras kepala stubborn. 5. Penilaian tentang arti cultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti terlebih dahulu orientasi khalayak. Rakhmat, 2001 : 65 Dalam model Uses and gratifications dimulai dengan lingkungan sosial sosial invironment yang mempengaruhi kebutuhan kita dalam mengkonsumsi suatu media, kebutuhan-kebutuhan individual tersebut adalah : 1. Cognitve Needs Kebutuhan Kognitif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita. 2. Affective Needs Kebutuhan Afektif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyeramkan dan emosional. 3. Personal Integrative Needs Kebutuhan Pribadi Secara Integratif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Sosial Integrative Needs Kebutuhan Sosial Secara Intergratif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarka pada hasrat untuk berafiliasi.Escapist Needs Kebutuhan Pelepasan Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarka tekanan, ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman. Effendy, 2000 : 294

2.1.5 Remaja Sebagai Khalayak

Secara universal dan sederhana khalayak media dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, penonton dan pemirsa sebagai media massa atau komponen isinya. Dalam arti yang lebih ditekankan, khalayak media ini memiliki beberapa karakteristik yaitu memiliki jumlah yang besar, bersifat heterogen, menyebar dan anonym, serta mempunyai kelemahan dalam ikatan organisasi sosial sehingga tidak konsisten dan komposisinya dapat berubah dengan cepat Mc.Quail, 1994:201. Pemirsa merupakan sasaran komunikasi massa melalui media televisi. Komunikasi dapat efektif, apabila pemirsa terpikat perhatiannya, tertarik minatnya, mengerti, dan melakukan kegiatan yang diinginkan komunikator. Pada dasarnya pemirsa televisi dapat dibedakan dalam 4 hal yaitu: pertama, heterogen aneka ragam yakni pemirsa televisi adalah massa, sejumlah orang sangat banyak, yang sifatnya heterogen terpencar-pencar diberbagai tempat. Selain itu pemirsa televisi dapat dibedakan pula menurut jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan taraf kehidupan, dan kebudayaan. Kedua, pribadi yakni untuk dapat diterima dan dimengerti oleh pemirsa, maka isi pesan yang disampaikan melalui televisi bersifat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pribadi dalam arti sesuai dengan situasi pemirsa saat itu. Ketiga, aktif yakni pemirsa sifatnya aktif. Mereka aktif, seperti apabila mereka menjumpai sesuatu yang menarik dari sebuah stasiun televisi mereka berpikir aktif, aktif melakukan interprestasi. Mereka bertanya-tanya pada pada dirinya, apakah yang diucapkan oleh seorang penyiar televisi, benar atau tidak. Keempat, selektif yakni pemirsa sifatnya selektif. Ia memilih program televisi yang disukainya Effendy, 1990:84. Dalam penelitian ini khalayak yang dijadikan objek penelitian adalah remaja. Secara psikologis, remaja adalah suatu masa di mana individu mulai terintegrasi beralih ke dalam masyarakat dewasa. Pada masa remaja perkembangan intelektual juga sedang mengalami perkembangan yang pesat dalam aspek intelektual. Transformasi intelektual dari cara berfikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa, tetapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua perkembangan. Seperti yang dikatakan Monks et. Al. 2002 : 260 dalam bukunya Psikologi Perkembangan, bahwa remaja dibagi menjadi tiga fase yaitu masa remaja awal 12- 15 tahun, masa remaja pertengahan 16-18 tahun dan masa remaja akhir 19-21 tahun. Istilah remaja masih digunakan bagi mereka bahkan sampai usia 21 tahun, menunjukkan bahwa mereka masih pada tahap peralihan dari dunia remaja ke dunia dewasa. Masa remaja merupakan salah satu fase perkembangan manusia yang sangat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik. Perkembangan intelektual yang terus menerus menyebabkan remaja mencapai tahap berfikir operasional formal. Tahap ini memungkinkan remaja mampu berfikir secara lebih abstrak, menguji hipotesis dan mempertimbangkan apa saja peluang yang ada Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. padanya daripada sekedar melihat apa adanya. Kemampuan intelektual ini yang membedakan fase remaja dari fase-fase sebelumnya Ali, 2005 : 9. Karena itulah pada fase ini, remaja yang sedang mengalami perkembangan intelektual menjadi haus akan informasi dan informasi bisa didapat dari berbagai sumber yang termasuk diantaranya adalah media massa. Secara umum, remaja lebih menyukai artikel-artikel hiburan, sedangkan mereka yang lebih berumur menyukai informasi dan masalah-masalah umum. Namun, pembaca yang berpendidikan lebih suka dengan artikel-artikel hiburan Rivers, William L, 2003 : 303. Di kota besar seperti Surabaya, para remaja termasuk golongan yg berpendidikan karena rata-rata merupakan pelajar SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi sehingga mereka juga biasa menyerap berbagai informasi dari televisi. Menurut Gunarsa 1989 terdapat beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu: 1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan. 2. Ketidakstabilan emosi. 3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup. 4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua. 5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua. 6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya. 7. Senang bereksperimentasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 8. Senang bereksplorasi. 9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan. 10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.

2.1.6 Program Variety Show

Saat ini stasiun televisi menyajikan berbagai macam program acara untuk menarik minat para pemirsa ntuk menyaksikannya. Beberapa program acara yang ditayangkan televisi antara lain : a. Berita, yaitu sebuah informasi tentang suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam masyarakat, yang mengandung nilai-nilai faktual dan aktual Naratama, 2004 : 66. b. Game Sow, yaitu sebuah acara permainan yang mengadu kemampuan, ketrampilan, keuletan dan kesabaran setiap peserta Naratama, 2004 : 164. c. Magazine Show, yaitu format acara televisi yang mempunyai format menyerupai majalah media cetak, yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam rubric dan tema yang disajikan dalam reportase aktual dan timeless sesuai dengan minat dan tendensi dari target penonton Naratama, 2004 : 171. d. Variety Show, yaitu format acara televisi yang mengkombinasikan berbagai format lainnya seperti talk show, magazine show, kuis, game show, music concert dan drama Naratama, 2004 : 190. Seorang ahli komunikasi Bignell 2004 : 316 mendefinisikan variety show adalah sebuah program hiburan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang terdiri dari campuran beberapa program seperti drama komedi dan musik. e. Talk Show adalah sebuah pertunjukkan yang dipusatkan pada wawancara – wawancara dan yang lainnya diselingi dengan penampilan penyanyi atau pelawak comedian. Namun wawancara tetap menjadi focus dalam tayangan talk show Pane, 2003. Menurut Morissan 2004, talk show wawancara televisi merupakan tanya jawab antara reporter televisi dengan narasumber dengan tujuan untuk mendapatkan penjelasan atau keterangan dari narasumber tersebut. Orang yang diwawancarai bisa public figure atau tokoh yang sedang digandrungi oleh dunia, seperti artis, politikus maupun olahragawan. Topik yang dibicarakan dalam segmen wawancara ini biasanya menyangkut permasalahan social yang aktual maupun permasalahan pribadi yang cukup mendalam Kuswandi 1996. Berdasarkan jenis – jenis program televisi di atas, Music Lyric ML termasuk dalam program variety show yang ditayangkan stasiun televisi lokal SBO TV. Music Lyric merupakan variety show interaktif yang membahas topik ringan yang berbeda di setiap episodenya dengan membuka line interaktif dan request video klip favorit.

2.1.7 Program Acara Variety Show “Music Lyric”

Program acara variety show “Music Lyric” di SBO TV yang ditayangkan dari hari senin – jumat dan berdurasi selama 1 jam dari pukul 23.30 – 00.30 dini hari merupakan variety show interaktif yang membahas topik ringan yang berbeda di setiap episodenya dengan membuka line interaktif dan request video klip favorit. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Adapun tema yang disajikan antara lain , hari senin : horor, selasa dan rabu : semangat, kamis : nekat dan hari jumat : chart lagu. Music Lyric yang mengusung motto “Music is your inspirations…” sebuah program musik yang mengajak audience ikut bernyanyi mengikuti irama lagu yang direquest melalui telpon dengan daftar lagu sudah disediakan sebelumnya. Selain mengajak penelpon bisa request lagu kesukaan mereka, program ini juga menyuguhkan informasi-informasi ringan yang sedang terjadi di sekitar kita baik resensi film maupun gossip artis kesayangan kita. Selain itu banyak kejutan-kejutan artis yang tampil secara LIVE di Music Lyric.

2.2 Kerangka Berfikir

Televisi sudah menjadi kebutuhan masyarakat untuk mengetahui perubahan serta peristiwa yang terjadi di belahan dunia lain mulai dari film, berita, hingga kemajuan teknologi yang tengah berlangsung. Dibandingkan dengan media massa yang lain televisilah yang paling efektif dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan selain mengeluarkan suara, televisi juga menampilkan gambar, sehingga informasi yang disampaikan akan lebih mudah dimengerti. Pengaruh televisi terhadap sistem komunikasi tidak lepas dari pengaruh terhadap aspek – aspek kehidupan pada umumnya. SBO TV merupakan salah satu televisi swasta lokal yang mempunyai program acara Music Lyric. Program acara Music Lyric ini terbilang unik karena jam tayangnya pada jam 23.30 – 00.30 dini hari, yaitu ketika pada umumnya setiap orang sudah beristirahat atau terlelap. Tapi, disini program Music Lyric ini hadir dengan kemasan menarik untuk menghibur pemirsanya yang masih terjaga. Dalam program Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Music Lyric ini mereka bisa curhat lewat e-mail atau juga via telepon line interaktif dan mendapatkan tips dan triks. Selain itu, pemirsa juga dapat menikmati video klip yang sedang ngetop serta wisata kuliner malam sesuai dengan tema yang berbeda di setiap episodenya. Tentunya sebagai media massa elektronik, SBO TV dengan program acara Music Lyric harus dapat memenuhi kebutuhan khalayaknya. Dari pemenuhan kebutuhan tadi akhirnya akan timbul motif tertentu yang mendorong khalayak untuk selalu menonton acara tersebut. Misalnya dari kebutuhan akan informasi, pengetahuan dan pemahaman akan membentuk motif kognitif, kebutuhan integrasi personal meningkatkan kredibilitas, percaya diri dan status dan kebutuhan integrasi social meningkatkan hubungan dengan keluarga, teman dan lainnya membentuk motif identitas personal, sedangkan pada kebutuhan afektif pengalaman emosional, menyenangkan atau estetis dan kebutuhan pelepasan ketegangan pelarian dan pengalihan akan membentuk motif hiburan. Berdasarkan beberapa beberapa motif diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati bagaimana motif remaja Surabaya dalam menonton acara Music Lyric. Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Kebutuhan 1.Kebutuhan Kognitif 2.Kebutuhan Afektif 3.Kebutuhan Integratif Personal 4.Kebutuhan Integratif Sosial 5.Kebutuhan Eskapis Motif remaja dalam menonton acara Music Lyric di SBO TV 1. Motif Informasi 2. Motif Identitas Pribadi 3. Motif Hiburan Menonton Acara Music Lyric Analisis Deskriptif tentang motif remaja dalam menonton acara Music Lyric K E S I M P U L A N Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional

Pada penelitian ini, peneliti tidak membicarakan hubungan antara variable sehingga tidak ada pengukuran variable x dan y. Penelitian ini difokuskan pada motif remaja Surabaya dalam menonton program acara , sehingga penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan tipe analisis deskriptif untuk menggambarkan dan menjelaskan motif remaja dalam menonton acara tersebut. Dalam hal ini motif dapat dioperasionalkan sebagai penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan berbuat sesuatu. Motif timbul karena adanya kebutuhan, dengan kata lain motif merupakan ciri dari kebutuhan. Program acara variety show “Music Lyric” yang ditayangkan di SBO TV setiap hari senin – jumat mengupas berbagai hal tentang musik. Bagi sebagian orang, khususnya untuk remaja bermusik merupakan suatu hal yang penting walaupun pada dasarnya music sejati sekedar hiburan. Pentingnya dunia music bagi masyarakat terbukti dengan banyaknya sekolah music di dunia tak terkecuali di Indonesia, bahkan pada beberapa universitas music mempunyai fakultas dengan sub jurusan yang khusus. Seiring dengan perkembangannya music juga dapat menjadi profesi bagi sebagian orang, yang lebih di kenal dengan pemusik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dalam hal ini SBO muncul dengan program acara ML yang menyajikan acara music sebagai sarana yang dapat memenuhi kebutuhan para remaja tersebut. Mengingat khalayak merupakan pihak aktif maka media, khususnya SBO harus cerdas dalam mengemas program acaranya. Maka dari itu program acara ML selain menyajikan music dengan format karaoke pada setiap episodenya juga di dasarkan pada tema yang varoatif, yaitu tema horror, semangat, nekat, chart lagu. Remaja sebagai khalayak akan memilih atau mengkonsumsi media yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.

A. Motif

Dalam hal ini motif dapat dioperasionalisasikan sebagai penggerak alasan- alasan atau dorongan-dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu motif timbul karena adanya kebutuhan dengan kata lain motif merupakan ciri dari kebutuhan. Untuk memudahkan pengukuran, maka dalam penelitian ini digunakan kategori motif menurut Blumler dalam Rakhmat 2001 : 66, dimana motif tersebut meliputi: 1. Motif Kognitif Kebutuhan akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat tertentu yang diinginkan, yang terdiri dari: a. Mencari berita baru tentang gaya hidup remaja. b. Mencari berita baru tentang artis dan musik Indonesia. c. Mendapatkan berita baru tentang artis dan musik Internasional. d. Mendapatkan trik dan tips baru tentang masalah anak muda dalam berpacaran. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Motif Identitas Pribadi Personal Identity Kebutuhan menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khlayak sendiri, yang terdiri dari: a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. b. Menemukan model perilaku atau figure untuk dicontoh. c. Menemukan pemahaman tentang music dan bermain music. d. Menerapkan tips tersebut dalam kehidupan sehari-hari dalam hal music. 3. Motif Hiburan Diversi Kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, yang terdiri dari: a. Ingin melihat dan mendengarkan lagu terbaru. b. Mengisi waktu luang. c. Menghilangkan ketegangan dari aktivitas sehari-hari. d. Sekedar iseng saja. Indikator untuk motif masyarakat di wilayah Surabaya dapat ditunjukkan melaui total skor dari seluruh jawaban responden atas pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuisioner, sehingga untuk mempermudah dapat diuraikan sebagai berikut: STS Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 TS Tidak Setuju diberi skor 2 S Setuju diberi skor 3 SS Sangat Setuju diberi skor 4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dalam penelitian ini tidak digunakan alternative jawaban ragu-ragu undecided, alasannya menurut Hadi 1981:20 adalah sebagai berikut: a. Kategori undecided memiliki arti ganda, bisa diartikan belum dapat memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda multi interpretable ini tidak diharapkan dalam instrument. b. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah central tendency effect, terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya. c. Disediakan jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring oleh responden. Motif remaja di Surabaya dalam menonton program acara variety show “Music Lyric” di SBO TV digolongkan menjadi tiga yaitu rendah, sedang, tinggi yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing responden. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval tingkat rendah, sedang, dan tinggi menggunakan rumus: Range R : Skor tertinggi – Skor terendah Jenjang yang diinginkan Range R : Batasan dari setiap tingkatan Skor Tertinggi : Pertanyaan antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan Skor Terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan Jenjang : 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh tingkat interval untuk mengetahui motif remaja Surabaya dalam menonton program acara variety show ”Music Lyric”, untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Pada motif informasi terdapat lima item pertanyaan untuk responden yang menonton program acara variety show ”Music Lyric”, sebagai berikut: Motif informasi : 4 x 4 – 1 x 4 = 16 – 4 = 4 3 3 Rendah = 4 – 8 Sedang = 9 – 12 Tinggi = 13 – 16 Rendah : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif informasi tentang dunia musik yang rendah terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV. Sedang : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif informasi tentang dunia musik yang sedang dalam arti adanya dorongan oleh motif lain terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV. Tinggi : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif informasi tentang dunia musik yang tinggi terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Pada motif identitas personal terdapat empat item pertanyaan untuk responden yang menonton program acara variety show ”Music Lyric”, sebagai berikut: Motif identitas personal : 4 x 4 – 1 x 4 = 12 – 4 = 4 3 3 Rendah = 4 – 8 Sedang = 9 – 12 Tinggi = 13 – 16 Rendah : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif yang rendah terkait dengan identifikasi personal atau menilai dirinya tentang dunia musik terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV. Sedang : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif yang sedang terkait dengan identifikasi personal atau menilai dirinya tentang dunia musik dalam arti didorong oleh motif lain terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV. Tinggi : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif yang tinggi terkait dengan identifikasi personal atau menilai dirinya tentang dunia musik terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Pada motif hiburan Diversi terdapat empat item pertanyaan untuk responden yang menonton program acara variety show ”Music Lyric”, sebagai berikut: Motif hiburan : 4 x 4 – 1 x 4 = 16 – 4 = 4 3 3 Rendah = 4 – 8 Sedang = 9 – 12 Tinggi = 13 – 16 Rendah : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif hiburan yang rendah tentang dunia musik terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV. Sedang : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif hiburan yang sedang untuk mencari hiburan dalam arti juga didorong oleh motif lain terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV. Tinggi : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif hiburan yang tinggi untuk mencari hiburan terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV.

B. Remaja Sebagai Khalayak

Remaja di kota Surabaya disini merupakan khalayak sasaran target audience. Seperti yang dikatakan Monks et. Al. 2002 : 260 dalam bukunya Psikologi Perkembangan, bahwa remaja dibagi menjadi tiga fase yaitu masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 16-18 tahun dan masa remaja akhir 19-21 tahun. Istilah remaja masih digunakan bagi mereka bahkan sampai usia 21 tahun, menunjukkan bahwa mereka masih pada tahap peralihan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dari dunia remaja ke dunia dewasa. Namun dalam penelitian ini peneliti menentukan remaja yang dijadikan objek penelitian adalah yang berumur 16-21 tahun. Hal ini dikarenakan remaja pada umur tersebut mampu berfikir secara lebih abstrak, menguji hipotesis dan mempertimbangkan apa saja peluang yang ada padanya daripada sekedar melihat apa adanya.

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.2.1 Populasi

Dalam penelitian sosial, peneliti memiliki memiliki keterbatasan biaya, waktu dan tenaga yang tidak memungkinkan untuk meneliti keseluruhan dari objek yang dijadikan pengamatan. Peneliti hanya bisa mempelajari, memprediksi, dan menjelaskan sifat-sifat suatu objek atau fenomena hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian dari objek atau fenomena tersebut. Sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati inilah yang disebut sampel. Sedangkan keseluruhan objek atau subjek yang diteliti disebut populasi. Kriyantono,2007:149 Populasi dalam penelitian ini adalah remaja Surabaya berusia 16 - 21 tahun dengan jumlah 224.567 jiwa tersebar dalam 5 wilayah Surabaya yaitu Surabaya pusat, Surabaya utara, Surabaya timur, Surabaya selatan dan Surabaya barat. Dispenduk Surabaya 2010. Kemudian dari populasi tersebut diambil 100 sampel yang representatif sesuai dengan rumus Yamane. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari keseluruhan remaja di Surabaya yang menonton program acara variety show “Music Lyric” di SBO TV. Adapun dalam menentukan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Yamane, berikut penghitungan sampel menurut rumus Yamane. Rakhmat, 2001 : 82 = 99,95 angka ini kemudian dibulatkan menjadi 100 = 100 responden Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling kebetulan atau accidental sampling adalah teknik ini memilih siapa saja yang kebetulan dijumpai untuk dijadikan sample. Teknik ini digunakan karena topik yang diteliti yaitu topic umum, yakni mengenai dunia music dimana hampir dapat dipastikan setiap remaja di dunia ini mempunyai perhatian yang lebih terhadap music Kriyantono, 2009 : 158.. Untuk mendukung hal ini pada kuisioner terdapat pertanyaan saringan mengenai remaja berusia 16 – 21 tahun berstatus pelajar yang pernah menonton program acara variety show ”Music Lyric” di SBO TV. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini, menurut cara perolehannya dilakukan dengan dua pendekatan : 1. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan dari responden. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara kepada responden dengan berdasarkan kuisioner yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tertutup dan terbuka. 2. Data Skunder Data skunder adalah data yang tidak dapat langsung diperoleh dari lapangan. Data skunder dikumpulkan melalui sumber-sumber informasi kedua, seperti perpustakaan, pusat pengolahan data, pusat penelitian, dan lain sebagainya. Data skunder ini akan digunakan sebagai data penunjang untuk melakukan analisis. 3.4 Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil kuesioner selanjutnya akan diolah untuk mendiskripsikan. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri dari: mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan yang diajukan. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara berdasarkan penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Data yang didapat dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus : 100   P F N Keterangan : P : Persentase Responden F : Frekuensi Responden N : Jumlah Responden Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh apa yang diinginkan peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya dilampirkan dalam tabel yang disebut tabulasi agar mudah diinterpretasikan. NO Motif Frekuensi Prosentase 1 Motif Kognitif A A ΣU100=F 2 Motif Identitas Pribadi B B ΣU100= F

3 Motif Hiburan

D D ΣU100= F JUMLAH ΣA+B+….K = ΣU 100 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian.

4.1.1 Gambaran Umum Remaja Surabaya.

Pada penelitian ini sampel yang akan diteliti adalah remaja karena kebanyakan penonton acara “Music Lyric” di SBO TV adalah remaja. Selain itu remaja selalu mengikuti trend yang berkembang di masyarakat serta mempunyai tingkat keingintahuan yang tinggi selalu ingin tahu terhadap sesuatu yang baru. Seperti yang dikatakan Monks et. Al. 2002 : 260 dalam bukunya Psikologi Perkembangan, bahwa remaja dibagi menjadi tiga fase yaitu masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 16-18 tahun dan masa remaja akhir 19- 21 tahun. Istilah remaja masih digunakan bagi mereka bahkan sampai usia 21 tahun, menunjukkan bahwa mereka masih pada tahap peralihan dari dunia remaja ke dunia dewasa. Masa remaja merupakan salah satu fase perkembangan manusia yang sangat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik. Perkembangan intelektual yang terus menerus menyebabkan remaja mencapai tahap berfikir operasional formal. Tahap ini memungkinkan remaja mampu berfikir secara lebih abstrak, menguji hipotesis dan mempertimbangkan apa saja peluang yang ada padanya daripada sekedar melihat apa adanya. Kemampuan intelektual ini yang membedakan fase remaja dari fase-fase sebelumnya Ali, 2005 : 9. Karena itulah pada fase ini, remaja yang sedang mengalami Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 37 perkembangan intelektual menjadi haus akan informasi dan informasi bisa didapat dari berbagai sumber yang termasuk diantaranya adalah media massa. Melalui data diatas, maka obyek penelitian dalam penelitian ini adalah remaja pada usia 16 – 21 tahun. Karena pada masa ini remaja mempunyai rasa keingintahuan yang lebih besar, baik secara individual maupun secara social. Sehingga membuat remaja selalu mengikuti perkembangan zaman, khususnya dibidang teknologi. Remaja pada usia ini umumnya berada pada tingkat pendidikan kelas menengah ke atas dan pada usia inilah perubahan mulai terlihat.

4.1.2 Gambaran Umum Acara ”Music Lyric” di SBO TV.

Program acara ML Music Lyric merupakan program acara yang ditujukan bagi para remaja. Program acara variety show ini terbilang unik karena jam tayangnya pada jam 23.30 dini hari, yaitu ketika pada umumnya setiap orang sudah terlelap. Tapi, disini program ML hadir dengan kemasan menarik untuk menghibur pemirsanya yang masih beraktifitas pada malam hari menjelang dini hari. Dalam program ML tersebut mereka pemirsa bisa curhat lewat e-mail atau juga via telepon dan mendapatkan tips dan triks. Selain itu, pemirsa juga dapat menikmati video klip yang sedang tren saat ini maupun lagu – lagu lama. Acara ML diharapkan dapat menghibur para pemirsanya. Jika dilihat dari nama program acaranya yaitu istilah ML lebih dikenal oleh sebagian orang yang berorientasi pada pornografi. ML dengan kepanjangan Making Love bercinta dalam istilah bahasa Inggris dan tentunya istilah ML menjadi menarik bagi sebagian orang yang familiar dengan penggunaan ML sebagai istilah Making Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 38 Love. Akan tetapi ML pada salah satu program acara di SBO TV merupakan variety show interaktif yang membahas topik ringan dengan membuka line interaktif dan request video klip favorit. SBO TV memanfaatkan jam malam, dimana remaja masih beraktifitas di malam hari. Yaitu acara Music Lyric yang mempunyai segmentasi remaja yang beraktifitas di malam hari. Dalam acara ini remaja bisa mendapatkan pengetahuan tentang segala hal, misalnya tips atau bahkan trik dimana pemirsa mendapatkan informasi atau cara yang baru untuk melakukan segala sesuatu dalam kehidupan sehari hari. Selain itu acara ini juga mempunyai sesi curhat yang memungkinkan pemirsanya terlibat interaksi secara langsung dan mengungkapkan apa yang dirasakannya sehingga dapat menonjolkan diri di dalam kehidupan sehari hari .dari sesi hiburan acara Music Lyric menyajikan musik serta video klipnya, mulai lagu terbaru hingga klasik serta dapat request langsung sehingga dapat memenuhi kebutuhan hiburan pemirsanya. Dan adanya tema dalam acara tersebut tiap episodenya yang berbeda sehingga membuat pemirsa lebih mendapatkan informasi yang berbeda tiap harinya. 4.2. Penyajian Data dan Analisis Data 4.2.1. Identitas Responden. Identitas responden yang dimaksud adalah data-data yang diperoleh berdasarkan karakteristik responden yang meliputi : jenis kelamin pemirsa, usia dan pendidikan terakhir, selengkapnya tertera pada tabel berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 39 Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi 1 Laki-Laki 53 53 2 Perempuan 47 47 Total 100 100 Sumber : Kuesioner I.1 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki – laki dan berjumlah sebesar 53 orang atau 53 dan sisanya sebanyak 47 orang atau sebesar 47 responden berjenis kelamin perempuan. Banyaknya responden yang berjenis kelamin laki – laki pada penelitian ini disebabkan karena memang segmentasi tayangan ini adalah cocok dengan seorang laki – laki, dimana laki – laki lebih senang menonton acara seperti Music Lyric ML. selain itu, laki – laki cenderung lebih suka atau bisa di katakan sudah terbiasa begadang. Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No. Usia Frekuensi 1 16 – 17 Tahun 36 36 2 18 – 19 Tahun 38 38 3 20 – 21 Tahun 26 26 Total 100 100 Sumber : Kuesioner I.2 Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini berusia antara 16 hingga 17 tahun dengan jumlah sebanyak 36 orang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 40 atau sebesar 36, kemudian responden yang berusia antara 18 hingga 19 tahun sebanyak 38 orang atau sebesar 38 responden, setelah itu responden yang berusia 20 hingga 21 tahun sebanyak 26 orang atau sebesar 26. Banyaknya responden yang berusia antara 18 hingga 19 tahun tersebut dikarenakan pada usia-usia tersebut remaja mencari jati diri dan sangat aktif dalam mencari informasi atau pengetahuan baru. Dan yang juga penting bagi mereka adalah bekal dalam pergaulan, yaitu bagaimana mereka memposisikan diri di tengah teman – teman mereka. Dengan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih, khususnya dibidang musik maka seorang remaja akan merasa lebih dihargai. Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No. Pendidikan Terakhir Frekuensi 1 SMP 30 30 2 SMA 69 69 3 Diploma 1 1 Total 100 100 Sumber : Kuesioner I.3 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini masih mengenyam bangku pendidikan di SMP dimana hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah sebanyak 30 orang atau sebesar 30 responden, terdapat pula sebanyak 69 orang atau sebesar 69 responden yang masih berstatus pendidikan terakhirnya yaitu SMA , kemudian sisanya responden Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 41 yang memiliki pendidikan terakhir Diploma sebanyak 1 responden atau 1 orang. Responden dengan tingkat pendidikan akhir SMA dan sebagian besar sedang menjalani pendidikan di perguruan tinggi mendominasi jumlah responden dalam penelitian ini. Hal ini disebabkan karena pada masa itu remaja lebih membuka diri dalam sebuah pergaulan, dimana hamper keseluruhan dari mereka tidak lepas dari music. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang terjun dalam dunia music dengan mendirikan sebuah band. Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menonton No. Frekuensi Menonton Frekuensi 1 Setiap Hari 5x Seminggu 7 7 2 4 Kali Seminggu 40 40 3 2 – 3 Kali Seminggu 20 20 4 1 Kali Seminggu 33 33 Total 100 100 Sumber : kuesioner I.4 Dari 100 responden yang pernah menonton program acara Music Lyric di SBO TV maka hasil yang diperoleh dari tabel 4.5 diatas adalah intensitas tingkat keseringan responden dalam menonton acara ML di SBO TV sebagian besar 4 kali dalam seminggu, yaitu sebanyak 40 responden. Hal ini disebabkan oleh tingkat ketertarikan responden yang merupakan remaja terbilang tinggi terhadap program acara yang berhubungan dengan musik. Kenyataan ini akan lebih memudahkan peneliti dalam mencari data terkait dengan motif remaja menonton acara ML di SBO TV. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42

4.2.2. Motif Responden Menonton Acara “Music Lyric” SBO TV

Pada bab ini dijabarkan sebaran jawaban yang diberikan oleh responden, dimana jawaban-jawaban tersebut dikelompokkan dan di deskripsikan sesuai dengan kategori masing-masing motif, selengkapnya sebagai berikut :

4.2.2.1. Motif Kognitif

Motif ini berkenaan dengan individu untuk mencari berita atau informasi tentang peristiwa atau kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia, dorongan mencari konfirmasi untuk menentukan pendapat suatu pilihan. Kebutuhan akan informasi dan kebutuhan adalah untuk mencapai tingkat tertentu yang diinginkan. Maka table di bawah ini menjelaskan tentang motif informasi remaja dalam menonton program acara ML di SBO TV :

1. Mencari berita baru tentang gaya hidup anak remaja

Informasi mengenai gaya hidup menjadi salah satu sajian dalam program acara ML di SBO TV. Bagaimana gaya hidup remaja yang paling trend dari zaman ke zaman. Melalui acara tersebut maka pemirsa dapat menemukan referensi gaya hidup. Kemudian bagaimana motif informasi remaja menonton acara ML di SBO TV terkait dengan gaya hidup akan disajikan pada tabel berikut ini: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 43 Tabel 4.5. Motif Kognitif Responden Mengetahui Perkembangan Gaya Hidup Remaja Saat Ini No. Pilihan Jawaban Frekuensi 1 Sangat Tidak Setuju 8 8 2 Tidak Setuju 33 33 3 Setuju 44 44 4 Sangat Setuju 15 15 Total 100 100 Sumber : Kuesioner No. II.1 Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memberikan jawaban sangat tidak setuju sejumlah 8 responden atau sebesar 8 responden. selanjutnya responden yang menjawab sangat setuju sejumlah 15 responden atau sebesar 15, dan yang menjawab tidak setuju ada 33 responden atau 33 responden. sedangkan sebagian besar responden menjawab setuju, yaitu 44 responden dengan pertanyaan dalam menonton acara ML di SBO TV responden ingin mengetahui perkembangan gaya hidup remaja. Sebanyak 44 responden yang menyatakan setuju terkait dengan informasi perkembangan gaya hidup remaja disebabkan karena dalam program “Music Lyric” di SBO TV memberikan berita-berita yang update tentang trend fashion, info tentang agenda acara-acara yang baru misalnya acara musik, acara pemutaran film bahkan reuni sma juga bisa masuk agenda acara dalam “Music Lyric” di SBO TV, selain itu pada bulan ramadhan ini banyak sekali info tentang gaya hidup anak muda pada bulan puasa. Para remaja pun merasa tidak ingin ketinggalan untuk selalu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 44 mengikuti tren yang sedang banyak dilakukan oleh remaja kebanyakan, seperti gaya hidup anak band dari berbagai aliran musik. Sedangkan banyaknya yang menyatakan tidak setuju, 33 responden, dapat disebabkan dalam program “Music Lyric” di SBO TV mereka memang tidak perlu tahu tentang berita baru gaya hidup anak remaja dengan berbagai alasan, salah satu alasannya adalah mereka tidak bisa mengikuti gaya hidup remaja disebabkan terbentur masalah finansial dan faktor orang tua yang membatasi mereka bergaul dengan teman temannya. Dan sebagian dari mereka menonton acara ML di SBO TV karena di landasi oleh motif lain, misalnya untuk mengetahui perkembangan musik saat ini atau sekedar menghabiskan waktu luang saja.

2. Mengetahui Perkembangan Artis Dan Musik Dalam Negeri

Dokumen yang terkait

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER ”PARADISO” DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter “PARADISO“ di TRANS7 ).

0 0 98

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER "PARADISO" DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter "PARADISO" di TRANS7 ).

0 0 98

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV).

0 0 102

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV).

0 2 102

MOTIF PEMIRSA MENONTON REALITY SHOW BELAJAR INDONESIA (Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Acara Reality Show “Belajar Indonesia” di Trans TV).

0 1 98

MOTIF REMAJA SURABAYA DALAM MENONTON PROGRAM ACARA VARIETY SHOW “Music Lyric” DI SBO TV (Studi Deskriptif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Variety Show “Music Lyric” di SBO TV)

0 0 22

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV)

0 0 20

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV)

0 0 20

KEPUASAN REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA TALK SHOW “TONIGHT SHOW” (Studi Deskriptif Kuantitatif Kepuasan Remaja Surabaya Menonton Program Acara Talk Show “TONIGHT SHOW” Di NET TV) SKRIPSI

0 4 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - KEPUASAN REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA TALK SHOW “TONIGHT SHOW” (Studi Deskriptif Kuantitatif Kepuasan Remaja Surabaya Menonton Program Acara Talk Show “TONIGHT SHOW” Di NET TV)

1 3 8