cukup tinggi ketergantungannya terhadap fluktuasi ekonomi eksternal Yuliadi, 2008:89.
2.1.2 Tinjauan tentang FaktorVariabel yang Mempengaruhi Impor
1 Harga Definisi harga adalah jumlah uang ditambah beberapa barang yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Suatu barang masuk di pasar sangat dipengaruhi oleh faktor harga.
Hal ini karena variabel harga terkait dengan permintaan dan penawaran terhadap suatu barang. Menurut Tjiptono 2008 : 151-152 dari sudut pandang pemasaran
merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya barang dan jasa yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga
juga merupakan unsur dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel artinya dapat berubah secara tepat Doni, 2013:70. Harga adalah segala bentuk biaya moneter
yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk Sarini,
2013;1251. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu peranan alokasi dan peranan informasi. Penentuan
harga dipengaruhi oleh unsur permintaan dan penawaran. Berdasarkan teori, teori permintaan mengacu pada permintaan pembeli terhadap suatu barang, sedangkan
teori penawaran menyatakan sifat para penjual di dalam menawarkan suatu barang yang akan dijualnya. Penggabungan permintaan pembeli dan penawaran penjual
tersebut yang dapat menetapkan harga keseimbangan atau harga pasar dan jumlah barang yang diperjual belikan Sukirno, 2002:78.
Sesuai dengan hukum permintaan semakin tinggi harga, maka diperkirakan permintaan barang tersebut oleh konsumen semakin menurun dan
sebaliknya semakin rendah harga barang tersebut permintaan konsumen akan semakin meningkat Udiyana, 2009. Para penjual menawarkan barangnya, pada
berbagai tingkat harga : 1. Harga barang itu sendiri,
2. Harga barang-barang lain, 3. Ongkos produksi,
4. Tujuan perusahaan, 5. Tingkat teknologi.
2 Produk Domestik Bruto
Menurut McEachern 2000:146, Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir
yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu negara selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Dalam N. Gregory Mankiw 2005;10, PDB
adalah pendapatan total yang dihasilkan oleh penduduk tetap suatu negara. Produk Domestik Bruto PDB juga dapat diartikan sebagai nilai barang
‐barang dan jasa
‐jasa yang diproduksikan oleh faktor‐faktor produksi milik warga negara tersebut dan negara asing dalam satu tahun tertentu Suramaya, 2012:60.
Menurut Sharifuddin 2011:131 Produk Domestik Bruto adalah nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu periode tertentu. Dalam
suatu perekonomian negara, barang dan jasa yang diproduksi bukan hanya diproduksi oleh penduduk negara tersebut tetapi juga diproduksi dari negara lain.
Sukirno 2008 menyatakan bahwa di negara-negara berkembang yang sering juga dinamakan sebagai “Dunia Ketiga” konsep Produk Domestik Bruto adalah konsep
yang paling penting kalau dibandingkan dengan konsep pendapatan nasional lainnya. Produk Domestik Bruto PDB yaitu seluruh produk yang dihasilkan oleh
faktor-faktor produksi baik milik warga negara maupun orang asing dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu.
Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai negara dan perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi dan tenaga ahli kepada
negara dimana perusahaan itu beroperasi. Operasinya membantu menambah barang dan jasa yang diproduksikan di dalam negara, menambah penggunaan
tenaga kerja dan pendapatan dan sering sekali juga membantu menambah ekspor. Operasi mereka merupakan bagian yang cukup penting dalam kegiatan ekonomi
suatu negara dan nilai produksi yang disumbangkannya perlu dihitung dalam pendapatan nasional. Dengan demikian, produk domestik bruto atau dalam istilah
bahasa Inggrisnya Gross Domestic Product GDP, adalah nilai barang dan jasa dalam suatu yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara
tersebut dan negara asing. Analisa Mekanisme kinerja Ekonomi Nasional berdasar PDB melalui tiga pendekatan yaitu Badan Pusat Statistik, 2015;2:
a Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai tambah value added dari semua sektor produksi, besarnya nilai produksi angka-
angka PDB diperoleh dari nilai tambah value added dari berbagai jenis barang dan jasa yaitu sesuai dengan ISIC International Standard
Industrial Classification sektor industri dapat diklasifikasikan menjadi 11 sektor industri, yg biasanya terbagi menjadi 3 kelompok besar yaitu Sektor
Primer, Sektor Sekunder, Sektor Tersier. b
Pendekatan PengeluaranPembelanjaan Perhitungan dilakukan dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari
unitkomponen-komponen ekonomi, yaitu: a. Konsumsi Rumah Tangga RT = C
b. Perusahaan, berupa investasipembentukan modal bruto = I c. Pengeluaran Pemerintah konsumsibelanja pemerintah = G
d. Expor – Impor = X – M
Dalam keseimbangan perekonomian nasional, sering diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut:
PDB = C + I + G + X – M ...........................………………………2.1
c Pendekatan Pendapatan
Diperoleh dengan cara menghitung jumlah balas jasa bruto belum dipotong pajak hasil dari faktor produksi yang digunakan:
PDB = sewa + upah + bunga + laba ………..............................………2.2 Sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah
untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha. Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus
menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering
digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.
3 Kurs Valuta Asing Valuta asing atau foreign exchange adalah mata uang negara lain dari
suatu perekonomian Pratama dan Manurung, 2008:91. Kurs dapat dijadikan alat untuk mengukur kondisi perekonomian suatu negara Zainul, 2015:76. Menurut
Adek 2013:149 kurs merupakan salah satu harga yang lebih penting dalam perekonomian terbuka, karena ditentukan oleh adanya keseimbangan antara
permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar, mengingat pengaruhnya yang besar bagi neraca berjalan maupun bagi variabel-variabel makroekonomi lainnya.
Menurut Suramaya 2012:54 kurs juga merupakan variabel makroekonomi yang turut mempengaruhi volatilitas harga saham. Valuta asing yang dipergunakan
mempunyai nilai tertentu dalam mata uang negara lain. Nilai tersebut menakar berapa banyak suatu mata uang harus ditukarkan untuk memperoleh satu unit
mata uang lain. Perbandingan pertukaran tersebut disebut dengan kurs valuta asing foreign exchange rate.
Kuncoro dalam Triyono 2008 menjabarkan lima jenis sistem kurs utama yang berlaku, yaitu sistem kurs mengambang floating exchange rate, kurs
tertambat pegged exchange rate, kurs tertambat merangkak crawling pegs, sekeranjang mata uang basket of currencies, dan kurs tetap fixed exchange
rate. Kelima sistem kurs tersebut diuraikan sebagai berikut. a. Kurs Mengambang
Sistem kurs mengambang atau floating exchange rate menggunakan mekanisme pasar dalam menentukan nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap
mata uang asing. Jika dalam suatu negara terdapat campur tangan pemerintah
dalam menjaga kestabilan nilai kursnya, maka sistem tersebut merupakan sistem kurs mengambang terkendali atau managed floating exchange rate.
b. Kurs Tertambat Sistem kurs tertambat atau pegged exchange rate menggunakan suatu atau
sekelompok mata uang lain untuk dijadikan sebagai tempat menambatkan nilai mata uang dalam negeri. Satu atau sekolompok mata uang negara lain yang
digunakan merupakan negara yang menjadi mitra dagang utama dari negara yang menambatkan nilai mata uangnya.
c. Kurs Tertambat Merangkak Sistem kurs tertambat merangkak atau crawling pegs adalah sistem
dimana negara mengubah nilai mata uangnya secara berkala dengan tujuan ke arah suatu nilai tertentu dalam jangka waktu tertentu.
d. Sekeranjang Mata Uang Pergerakan mata uang disebar dalam sekeranjang mata uang basket of
currencies. Mata uang-mata uang yang dimasukkan ke dalam keranjang mata uang ditentukan oleh perannya dalam perdagangan.
e. Kurs Tetap Negara menentukan nilai mata uangnya terhadap mata uang negara lain
dan menjaganya agar terus berada pada nilai yang telah ditentukan dengan membeli atau menjual valuta asing. Dalam sistem kurs yang penentuannya
berdasarkan mekanisme pasar, kurs akan berubah-ubah. Perubahan kurs valuta asing dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran valuta asing tersebut. Menurut
Nopirin 2011:148 permintaan dan penawaran valuta asing dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu:
1 Pendapatan Apabila pendapatan meningkat relatif dengan negara lain maka makin
besar kemungkinan impor yang berarti makin besar permintaan akan valuta asing. Kurs valuta asing akan meningkat sedangkan harga mata uang sendiri menurun.
2 Harga Kenaikan harga barang-barang secara umum atau inflasi akan
menyebabkan impor meningkat dan ekspor menurun, sehingga permintaan valuta asing meningkat.
3 Tingkat Suku Bunga Kenaikan tingkat suku bunga akan cenderung menarik modal masuk dari
luar negeri. Kurs valuta asing akan menurun dan nilai mata uang akan naik relatif terhadap valuta asing. Selain ketiga faktor ekonomi tersebut, perubahan kurs juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor non-ekonomi. Faktor-faktor tersebut adalah faktor politis dan psikologi. Disaat kondisi politik dalam negeri sedang memburuk maka
dana akan mengalir ke luar negeri sehingga kurs valuta asing akan meningkat.
2.1.3 Tinjauan tentang Hubungan Impor dengan Variabel yang Mempengaruhi