KIMIA XI SMA
128
Namun, dengan cara mencicipi tentu banyak kelemahan data yang kita peroleh karena selain ditentukan oleh kepekaan seseorang juga bersifat
relatif untuk menetapkan rasa masam, pahit, manis dan seterusnya, tiap orang memiliki kepekaan yang berbeda. Cara ini hanya boleh dilakukan
khusus pada bahan makanan. Sedangkan bahan-bahan di laboratorium dilarang keras untuk dicicipi karena dapat membahayakan dan bersifat
racun yang bisa mematikan.
Agar kita aman dari bahaya keracunan maka para ahli kimia berusaha untuk membuat alat bantu untuk mendeteksi adanya ion H
+
pada asam dan ion OH
-
pada basa. Alat bantu tersebut adalah indikator.
1. Indikator lakmus
Salah satu indikator asam – basa yang sering digunakan di labo- ratorium adalah kertas lakmus
Ada 2 macam kertas lakmus, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Gambar 5.3 Kertas lakmus merah dan biru.
Bagaimanakah sifat indikator kertas lakmus tersebut? untuk mengetahuinya perhatikan data perubahan warna kertas lakmus dalam
beberapa larutan senyawa-senyawa berikut: Tabel 5.1 Perubahan warna kertas lakmus dalam beberapa larutan
senyawa.
No. Larutan
Perubahan warna kertas lakmus Kertas Lakmus
Kertas Lakmus Merah
Biru
1. HCl 0,1 M
merah merah
2. CH
3
COOH 0,1 M merah
merah 3.
NH
4
OH 0,1 M biru
biru 4.
NaOH 0,1 M biru
biru 5.
NaCl 0,1 M merah
biru
KIMIA XI SMA
129
Pembahasan: 1. Pada larutan asam data No.1 dan No.2 kertas lakmus semuanya
diubah menjadi warna merah. 2. Pada larutan basa data No.3 dan No.4 kertas lakmus semuanya
diubah menjadi warna biru. 3. Pada larutan netral data no.5 kertas lakmus semuanya tetap
2. Indikator Alam
Selain yang ada di laboratorium, kita kenal juga indikator yang berasal dari alam dan setiap siswa pasti bisa membuatnya dan dikenal
dengan indikator alam. Prinsip kerja indikator alam adalah pada suasana yang berbeda ia
dapat berubah warna. Jadi setiap bahan apa saja di alam ini seperti ekstrak kunyit, ekstrak
bunga, dan lain-lain yang bila dilarutkan dalam larutan asam berbeda warna dengan yang bila dilarutkan dalam larutan basa maka bahan
tersebut dapat digunakan sebagai indikator. Mudah bukan?
Tugas kelompok
• Carilah mahkota bunga yang berwarna bunga apa saja, asal berwarna selain warna putih
• Ambil 5 lembar mahkota bunga berwarna, kemudian tumbuklah pada cawan dengan menggunakan alat yang tumpul
• Beri beberapa tetes air untuk melarutkan zat warna pada bunga untuk memperoleh ekstrak bunga, catat warnanya
• Pada tempat lain sediakan larutan cuka untuk mewakili larutan asam, dan larutan kapur untuk mewakili larutan basa secara terpisah.
• Teteskan ekstrak bunga berwarna tadi ke dalam 2 macam larutan tersebut catat warna yang dihasilkan
• Berbedakah warnanya? • Dapatkah ekstrak bunga berwarna digunakan sebagai indikator asam –
basa? • Coba cari indikator alam lain selain ekstrak bunga berwarna. Mintalah
bimbingan guru Anda
KIMIA XI SMA
130
3. Indikator Universal