BAB 5 ATA 2014 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

BAB V
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
Negara
pemerintahannya

Kesatuan
menganut

Republik
asas

Indonesia

desentralisasi,

dalam

penyelenggaraan


dekonsentrasi,

dan

tugas

pembantuan. Dekonsentrasi dan tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak
semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan asas
desentralisasi. Disamping itu, sebagai konsekuensi negara kesatuan memang tidak
dimungkinkan semua wewenang pemerintah didesentralisasikan dan diotonomkan
sekalipun kepada daerah. Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada wilayah
provinsi dalam kedudukannya sebagai wilayah administrasi untuk melaksanakan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan kepada gubenur sebagai wakil
pemerintah di wilayah provinsi. Gubernur sebagai kepala daerah provinsi berfungsi
pula selaku wakil Pemerintah di daerah, dalam pengertian untuk menjembatani dan
memperpendek rentang kendali pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah termasuk
dalam pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan di
daerah kabupaten dan kota.
Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem dan
prosedur penugasan Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah

provinsi kepada kabupaten/kota dan/ atau desa, serta dari pemerintah kabupaten/kota
kepada desa untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pembangunan yang
disertai

dengan

kewajiban

melaporkan

pelaksanaannya

dan

mempertanggungjawabkannya kepada yang memberi penugasan. Tugas pembantuan
diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat
dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi dan asas dekonsentrasi.
Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan
umum. Tujuan pemberian tugas pembantuan adalah memperlancar pelaksanaan tugas

dan penyelesaian permasalahan, serta membantu penyelenggaraan pemerintahan, dan
pengembangan pembangunan bagi daerah dan desa.
Tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada daerah dan/atau
desa meliputi sebagian tugas-tugas Pemerintah yang apabila dilaksanakan oleh daerah
dan/atau desa akan lebih efisien dan efektif. Tugas pembantuan yang diberikan oleh
pemerintah provinsi sebagai daerah otonom kepada kabupaten/kota dan/atau desa
meliputi sebagian tugas-tugas provinsi, antara lain dalam bidang pemerintahan yang

hal | 511

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

bersifat lintas kabupaten dan kota, serta sebagian tugas pemerintahan dalam bidang
tertentu lainnya, termasuk juga sebagian tugas pemerintahan yang tidak atau belum
dapat dilaksanakan oleh kabupaten dan kota. Tugas pembantuan yang diberikan oleh
pemerintah

kabupaten/kota

kepada


desa

mencakup

sebagian

tugas-tugas

kabupaten/kota di bidang pemerintahan yang menjadi wewenang kabupaten/kota.
Penyelenggaraan ketiga asas sebagaimana diuraikan tersebut di atas
memberikan

konsekuensi

terhadap

pengaturan

pendanaan.


Semua

urusan

pemerintahan yang sudah diserahkan menjadi kewenangan pemerintah daerah harus
didanai dari APBD, sedangkan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah harus didanai dari APBN melalui bagian anggaran kementerian/lembaga.
Pengaturan pendanaan kewenangan Pemerintah melalui APBN mencakup pendanaan
sebagian urusan pemerintahan yang akan dilimpahkan kepada gubernur berdasarkan
asas dekonsentrasi, dan sebagian urusan pemerintahan yang akan ditugaskan kepada
daerah provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan asas tugas pembantuan serta terdapat
Urusan Bersama Pusat dan Daerah yang diselenggarakan bersama oleh Pemerintah
dan Pemerintah Daerah yang dananya bersumber dari APBN (Dana Urusan Bersama
) dan dari APBD (Dana Daerah Urusan Bersama). Pelaksanaan dekonsentrasi dan
tugas pembantuan diatur dalam Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 92, Pasal 99, dan Pasal 108 UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah, sedangkan Pedoman Pendanaan Urusan Bersama
Pusat dan Daerah (lingkup PNPM-MP) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor.168 /PMK.07/2009.

Berdasarkan pola pertanggungjawaban dan pelaporan penyelenggaraan dana
dekonsentrasi dan tugas pembantuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 7 Tahun 2008, maka yang menjadi kewajiban Pemerintah Kabupaten / Kota
hanyalah pelaporan tugas pembantuan dan urusan bersama.
Sebelum mengalami rasionalisasi, pada tahun 2014 Pemerintah Kota
Semarang memperoleh alokasi dana APBN Induk untuk penyelenggaraan Tugas
Pembantuan dan Urusan Bersama sebesar Rp.22.465.630.000,- yang terdiri dari :
1.

Dana Tugas Pembantuan (TP) sejumlah Rp.7.859.380.000,-

2.

Dana Urusan Bersama (DUB) sejumlah Rp.14.606.250.000,Namun pada bulan Mei berdasarkan Instruksi Presiden berkaitan dengan

penghematan anggaran , di beberapa Kementerian / Lembaga melakukan rasionalisasi

hal | 512

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014


pada beberapa kegiatan Tugas Pembantuan di daerah. Kota Semarang dikenakan
rasionalisasi sebesar Rp.565.735.000,- pada DIPA yang berasal dari Kementerian
Pertanian dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Sehingga jumlah alokasi dana penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan
Urusan Bersama bersumber dana APBN yang diselenggarakan di Pemerintah Kota
Semarang menjadi sebesar Rp 21.899.895.000,- yang terdiri
1.

Dana Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp.7.293.645.000,-

2.

Dana Urusan Bersama (UB) sebesar Rp.14.606.250.000,Namun kemudian pada bulan Oktober 2014, secara nasional Ditjen

Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri memberikan
penugasan untuk melaksanakan Program Penataan Administrasi Kependudukan.
Untuk

Kota


Semarang

pelaksanaan

Program

ini

dianggarkan

sebesar

Rp.1.209.994.000,- sehingga secara keseluruhan penyelenggaraan Tugas Pembantuan
dan Urusan Bersama di Kota Semarang pada tahun 2014 sebesar Rp.23.109.889.000,yang terdiri :
1.

Dana Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp.8.503.639.000,-

2.


Dana Urusan Bersama (UB) sebesar Rp.14.606.250.000,Sampai dengan akhir tahun 2014, anggaran tersebut mempunyai realisasi fisik

sebesar 95,79 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.22.065.932.400,- atau sebesar
95,48% dari pagu sebesar Rp.23.109.889.000,-. Kesemuanya terbagi dalam 7 (enam)
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

dan dilaksanakan oleh 7 (enam)

SKPD di

lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Adapun secara terinci, penyelenggaraan
kegiatan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama pada masing-masing SKPD adalah
sebagai berikut :
1.

Dinas Pertanian Kota Semarang (TP)
Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian
Pertanian melalui DIPA Nomor.018.04.4.0391135/2014 dengan anggaran setelah
rasionalisasi


sebesar

Rp.1.058.300.000,-

dari

pagu

awal

sebesar

Rp.1.280.500.000,2.

Dinas Kesehatan Kota Semarang (TP)
Melaksanakan Penugasan dari Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu
dan Anak, Kementerian Kesehatan melalui DIPA Nomor.024.03.4.039646/2014
dengan anggaran sebesar Rp.3.401.550.000,-


hal | 513

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

3.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang (TP)
Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan
Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui DIPA
Nomor. 026-04.4.039645/2014 dengan anggaran setelah rasionalisasi sebesar
Rp.633.795.000,- dari pagu awal sebesar Rp.977.330.000,-

4.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang (TP)
Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah,
Kementerian Dalam Negeri melalui DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2014 dengan
anggaran sebesar Rp.1.200.000.000,-

5.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TP)
Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jendral Pemerintahan Umum,
Kementerian Dalam Negeri melalui DIPA Nomor.010.04.4.035167/2014 dengan
anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-.

6.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (TP)
Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan
Sipil, Kementerian Dalam Negeri melalui DIPA Nomor.010.08.4.035169/2014
dengan anggaran sebesar Rp. 1.209.994.000,-.

7.

Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang (UB)
Melaksanakan Urusan Bersama dari Direktorat Jenderal

Cipta Karya,

Kementerian Pekerjaan Umum melalui DIPA Nomor. 033.05.5.503139/2014
dengan anggaran sebesar Rp. 14.606.250.000,-.
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang dalam
penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama pada tahun 2014 yang
ditugaskan dari Kementerian / Lembaga adalah sebagai berikut :
A.

KEMENTERIAN PERTANIAN
1. Dasar Hukum :
Nomor.018.04.4.039135/2014.
2. Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Hortikultura
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Pertanian Kota Semarang
4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan :

hal | 514

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Dalam melaksanakan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu
Produk

Tanaman

Hortikultura

Berkelanjutan

dengan

anggaran

sebesar

Rp. 1.058.300.000,- melalui 3 kegiatan berikut :
a.

Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk
Florikultura Berkelanjutan, anggaran sebesar Rp. 672.800.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 648.350.900,- (96,37%) dengan fisik 100 %
Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan produksi, produktivitas dan
mutu produk florikultura melalui pengembangan kawasan, sekolah lapang
Good Agriculture Process (GAP), dan penyediaan sarana prasarana di
Kecamatan Ngaliyan, Banyumanik, Tembalang, Semarang Utara,
Semarang Barat, Semarang Tengah, Mijen, Gunungpati dan Candisari.
Adapun yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah :
1) Pengembangan

Kawasan

Tanaman

Florikultura,

anggaran

Rp. 512.800.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 490.007.900,- (95,56%)
dan fisik 100 %.
Dalam kegiatan ini dilakukan pengembangan Kawasan Tanaman
Florikultura pada lahan seluas 5.500 m² yang terdiri dari lahan
pertanian anggrek seluas 2.000 m² dan lahan pertanian non anggrek
seluas 3.500 m², di Kecamatan Mijen dan Tembalang. Fasilitasi
bantuan ini diberikan kepada 13 Kelompok Tani Anggrek, yaitu :
KT. MEKARSARI ( Kel. Srondol Wetan), KT. ANGGREK BULAN
(Kel.Pudakpayung),

KT.

ANGGREK

PRASETYA

MAKMUR

(Kel.Pudakpayung), KT. SEUDATI (Kel.Pudakpayung), KT. Wanita
KENCANA BAROKAH (Kel.Meteseh), KT. VERONICA (Kel.
Wonosari),

KT.AGRO

PESONA

(Ngaliyan),

KT.

WANITA

BOUGENVIL (Kel.Plombokan), KT. BAROKAH (Kel.Gunungpati),
KT.

WANITA

BINA

MANDIRI

MIROTO

(Kel.

Miroto),

GAPOKTAN MEKAR MAKMUR (Kel.Krapyak), KT. AMARILIS
(Kel Jatingaleh) dan KT. SEKAR SARI (Kec. Semarang Barat).
Sedangkan fasilitasi bantuan kepada Kelompok Tani Non Anggrek
diberikan kepada 4 Kelompok Tani, yaitu : KT. CATLEYA ( Kel.
Polaman),

KT.

WANITA

SRIKANDI

(Kel.

Meteseh),

KT. NDENGKLEK ASRI MAKMUR (Kel. Tembalang) dan
KT. WANITA ARACEA ( Kel. Sambiroto).

hal | 515

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

2) Sekolah Lapang GAP / Good Agriculture Practice, anggaran
Rp. 30.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 30.000.000,- (100%)
dengan fisik 100 %.
Pada kegiatan ini diberikan pelatihan baik secara teori maupun praktek
mengenai budidaya florikultura sesuai dengan Standar Operasi
Prosedur di Kota Semarang yang diikuti oleh 1 kelompok tani yang
terdiri dari 20 orang.
3) Pengadaan Sarana Prasarana Budidaya ( 1 unit Green house) dengan
anggaran Rp 75.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.74.057.000,(98,74%) dengan fisik 100 %
Bantuan sarpras budidaya yang diberikan berupa pembuatan 1 unit
Green House, dengan kelompok tani penerima adalah KT. Sumber
Raharjo Kel. Wates Kec. Ngaliyan.
4) Pengadaan Sarana Prasarana melalui fasilitasi sarana pasca panen
(30 unit) dengan anggaran Rp 55.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 54.286.000,- (98,70%) dengan fisik 100 %
Bantuan yang diberikan berupa gerobak dorong, rak tanaman, fiber
box dan lain sebagainya.

b. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk
Tanaman Sayur dan Tanaman Obat Berkelanjutan, anggaran
sebesar Rp. 264.500.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 247.005.000,(93,39%) dengan fisik 100 %
Dalam kegiatan ini dilakukan pengembangan Kawasan Tanaman Obat
pada lahan seluas 20 hektare di Kecamatan Ngaliyan, Kec. Banyumanik
dan Kec. Tembalang melalui pengembangan tanaman Temulawak dan
tanaman Jahe. Kelompok Tani yang akan menerima bantuan adalah :
a. Pengembangan kawasan Tanaman Temulawak (10 Ha) kepada

4

Kelompok Tani : KT. SRENDENG INDAH/LMDH (Kel. Wates),
KT.

KARANGGAWANG

SEJAHTERA

(Kel.Sendangguwo),

KT.

SUKA MAJU (Kel Meteseh), KT.

DENGKLEK ASRI

MAKMUR (Kel.Tembalang).
b. Pengembangan kawasan Tanaman Jahe (10 Ha) kepada 6 Kelompok
Tani :
KT.

MUTERAN

MAJU

MAKMUR

(Kel.Pudakpayung),

KT.

BHAKTI SETUK MAKMUR (Kel.Pudakpayung), KT. SRENDENG

hal | 516

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

INDAH/LMDH
Sendangguwo),

(Kel.Wates),
KT.

KT.

LEGOK

KARANGGAWANG

SARI

SEJAHTERA

(Kel.
(Kel.

Sendangguwo), KT. SUMBER MAKMUR II (Kel. Meteseh).
c.

Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Ditjen
Hortikultura, anggaran Rp. 121.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.
101.201.900,- (83,64%) dengan fisik 100 %.
Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan administrasi yang tertib serta
laporan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan.
Adapun keluaran dalam kegiatan ini adalah :
(1) Penataan

dan

Pengembangan

Pengolahan

Laporan

Hortikultura,

anggaran

Pelaksanaan

Kegiatan

Rp.18.300.000,-

dan

terealisasi sebesar Rp.13.538.000,- ( 73,98 %) dengan fisik 100 %.
Target yang ingin dicapai kegiatan ini adalah tersusunnya laporan
pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura sebanyak

1

laporan.
(2) Penataan dan Pengelolaan Perencanaan, Keuangan, dan Perlengkapan
Kepegawaian Kegiatan Pengembangan Hortikultura dengan anggaran
Rp. 23.538.000,- terealisasi sebesar Rp.18.694.900,- atau sebesar
79,42 %.
(3) Layanan Perkantoran (12 bulan) dengan anggaran Rp.69.162.000,terealisasi sebesar Rp. 59.969.000,- (96,71 %) dengan fisik 100 %.
Keluaran dari sub kegiatan ini adalah pemberian dukungan layanan
perkantoran terhadap pelaksanaan Program/Kegiatan sesuai DIPA
Nomor. 018.04.4.039135/2014.
(4) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi dengan anggaran sebesar
Rp.10.000.000,- (1 unit) terealisasi sebesar Rp. 9.000.000,- (90%)
dengan fisik 100 %.
Secara keseluruhan, pelaksanaan DIPA Nomor. 018.04.4.039135/2014 dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.1.058.300.000,- oleh Satuan Kerja Dinas Pertanian Kota
Semarang mempunyai capaian fisik sebesar 100 % dengan realisasi keuangan
Rp. 996.557.800,- atau sebesar 94,17%.

hal | 517

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

B.

KEMENTERIAN KESEHATAN
1. Dasar Hukum :
DIPA Nomor. 024.03.4.039646 / 2014
2. Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Kesehatan Kota Semarang
4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :
Dalam melaksanakan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak sesuai

DIPA Nomor. 024.03.4.039646 / 2014 dengan anggaran sebesar Rp.3.401.550.000,meliputi bantuan operasional pada 37 puskesmas diluar gedung dan operasional
pengelolaan kegiatan oleh

Dinas Kesehatan sebagai Satker. Pada kegiatan ini

dilakukan :
a.

Bantuan Operasional Kegiatan untuk 37 Puskesmas, anggaran
Rp.3.014.890.000,- terealisasi Rp.3.008.656.640,- (99,79%) dengan
fisik 100 %
Kegiatan ini merupakan bantuan dana melalui Kementerian Kesehatan
kepada pemerintahan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan menuju
MDGs (Millennium Development Goals) dengan meningkatkan kinerja
Puskesmas dan Jaringannya serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) dalam menyelenggarakan

pelayanan kesehatan

promotif dan preventif. Meskipun telah terdapat dana BOK, Pemerintah
Daerah tetap berkewajiban menyediakan dana operasional yang tidak
terbiayai melalui BOK. Alokasi dana BOK ini tidaklah sama besarnya
pada setiap puskesmas yang ada, namun sesuai dengan jumlah penduduk
miskin, jangkauan pelayanan dan ketersediaan sumberdaya manusia di
masing-masing puskesmas. Sedangkan ruang lingkup pemanfaatan dana
BOK di Puskesmas dan Jaringannya terdiri dari 3 hal, yaitu :
1.

Upaya Kesehatan di Puskesmas, meliputi Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) dan Keluarga Berencana (KB) Imunisasi, Perbaikan Gizi
Masyarakat, Promosi Kesehatan, Penyehatan Lingkungan, dan
Pengendalian Penyakit

2.

Penunjang Pelayanan Kesehatan

3.

Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas

hal | 518

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Untuk melaksanakan Program ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang
menerbitkan Surat Keputusan Nomor.900/378 Tanggal 15 Januari 2014 tentang
Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di 37 Puskesmas se-Kota
Semarang tahun 2014 sebagai berikut :
1.

Puskesmas

PONCOL

menerima

alokasi

dana

BOK

sebesar

Rp.91.071.000,2.

Puskesmas MIROTO menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.
69.108.000,-

3.

Puskesmas BANDARHARJO

menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.82.426.000,4.

Puskesmas BULU LOR

menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.78.484.000,5.

Puskesmas HALMAHERA menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.74.745.000,-

6.

Puskesmas BUGANGAN menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.46.996.000,-

7.

Puskesmas KARANGDORO menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.59.817.000,-

8.

Puskesmas PANDANARAN menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.90.946.000,-

9.

Puskesmas LAMPER TENGAH menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.53.950.000,-

10. Puskesmas KARANG AYU menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.52.951.000,11. Puskesmas LEBDOSARI menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.65.691.000,12. Puskesmas MANYARAN menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.62.072.000,13. Puskesmas KROBOKAN menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.45.087.000,14. Puskesmas NGEMPLAK SIMONGAN

menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.44.538.000,15. Puskesmas GAYAMSARI menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.98.662.000,16. Puskesmas CANDI LAMA menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.64.438.000,-

hal | 519

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

17. Puskesmas

KAGOK

menerima

alokasi

dana

BOK

sebesar

Rp.65.721.000,18. Puskesmas

PEGANDAN

menerima

alokasi

dana

BOK

sebesar

Rp.95.230.000,19. Puskesmas

GENUK

menerima

alokasi

dana

BOK

sebesar

Rp.84.623.000,20. Puskesmas BANGET AYU menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.89.852.000,21. Puskesmas TLOGOSARI WETAN menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.111.462.000,22. Puskesmas TLOGOSARI KULON menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.110.609.000,23. Puskesmas KEDUNGMUNDU

menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.130.450.000,24. Puskesmas

ROWOSARI

menerima

alokasi

dana

BOK

sebesar

dana

BOK

sebesar

Rp.78.152.000,25. Puskesmas

NGESREP

menerima

alokasi

Rp.64.845.000,26. Puskesmas PADANGSARI menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.60.432.000,27. Puskesmas

SRONDOL

menerima

alokasi

dana

BOK

sebesar

Rp.65.810.000,28. Puskesmas PUDAKPAYUNG menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.52.810.000,29. Puskesmas

GUNUNGPATI menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.117.359.000,30. Puskesmas

SEKARAN

menerima

alokasi

dana

BOK

sebesar

BOK

sebesar

Rp.69.878.000,31. Puskesmas

MIJEN

menerima

alokasi

dana

Rp.115.247.000,32. Puskesmas KARANGMALANG menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.50.177.000,33. Puskesmas TAMBAK AJI

menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.70.973.000,34. Puskesmas PURWOYOSO menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.52.069.000,-

hal | 520

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

35. Puskesmas NGALIYAN

menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.96.836.000,36. Puskesmas MANGKANG

menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.62.643.000,37. Puskesmas KARANGANYAR

menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.48.840.000,Dari anggaran sebesar Rp.3.245.600.000,- yang dialokasikan untuk
BOK

kepada

37

puskesmas

se-Kota

Semarang

sebesar

Rp.2.775.000.000,- sedangkan sebesar Rp.470.600.000,- digunakan untuk
biaya pengelolaan Satuan Kerja Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
di Dinas Kesehatan. Pemanfaatan dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) di 37 Puskesmas se Kota Semarang diantaranya

untuk

penyuluhan KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja), Posyandu Lansia,
Posyandu Balita, penyuluhan jajanan Anak Sekolah dan Penjaringan
Anak Sekolah, BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), Pendataan Ibu
hamil, pelayanan nifas, pelacakan kematian neonatal, pemantauan ibu
hamil resiko tinggi dan lain sebagainya.

b. Perencanaan

BOK

(1

Dokumen),

anggaran

Rp.32.870.000,-

terealisasi Rp.32.870.000,- ( 100%) dan fisik 100 %
Sesuai dengan Petunjuk Operasional Kegiatan, pemanfaatan dana
BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati dalam
Lokakarya Mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin oleh Dinas
Kesehatan Kota Semarang.

c.

Dokumen Monitoring dan Evaluasi BOK (1 Dokumen), anggaran
Rp.36.565.000,- terealisasi Rp. 36.165.000,- (98,91%) dan fisik 100 %.
Hasil pencatatan semua kegiatan di Puskesmas secara bulanan
dilakukan rekapitulasi dalam suatu laporan pelaksanaan dengan
menggunakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Bantuan Operasional
Kesehatan

oleh

Puskesmas

di

Kota

(SIKNAS

online)

yang

dikoordinasikan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian
Kesehatan. Laporan dari Puskesmas diserahkan kepada Dinas Kesehatan
Kota dan seterusnya secara berjenjang hingga ke tingkat pusat.

hal | 521

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

d. Laporan Kegiatan / Sosialisasi / Pembinaan (1 Laporan), anggaran
Rp.86.515.000,- terealisasi Rp.82.572.500,- (95,44 %) dan fisik 100 %
Pada kegiatan ini dilakukan penyusunan laporan kegiatan/ pembinaan
/Sosialisasi terkait dengan program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak mempunyai realisasi fisik sebesar 100 % dan
realisasi keuangan sebesar Rp.3.347.211.500,- atau sebesar 98,40 % dari
pagu anggaran yang tersedia

C.

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
1. Dasar Hukum :
DIPA: Nomor.026-04.4.039645/2014
2. Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang
4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :
Untuk merealisasikan Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja

dengan anggaran Rp.633.795.000,- sesuai DIPA Nomor. 026-04.4.039645/2014 ,
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melaksanakan :
a. Padat Karya Infrastruktur (2 paket), anggaran Rp. 470.520.000,terealisasi Rp.469.956.400,- (99,89%) dan fisik 100% .
Dalam kegiatan ini diberikan kerja waktu tertentu (pekerjaan
sementara) kepada 176 O/H penganggur di lingkungan lokasi yang
terbagi

dalam

8

kelompok

dengan

masing-masing

kelompok

beranggotakan 22 orang ( 1 orang tenaga tukang, 1 orang kepala
kelompok dan 20 orang anggota ) selama 20 hari kerja untuk melakukan
pekerjaan pengerasan dan pavingisasi jalan.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 paket pada dua lokasi, yaitu di
Kelurahan Purwosari (tanggal 18 Agustus 2014 s.d 9 September 2014)
dan Kelurahan Bubakan (tanggal 10 September

2014 s.d 2 Oktober

2014), keduanya di Kecamatan Mijen.Pada kedua lokasi tersebut masingmasing paket dilakukan pekerjaan pengerasan dan pavingisasi jalan

hal | 522

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

sepanjang 200 m dengan lebar 2,1 meter dan dikerjakan dalam 20 hari
kalender.
Dari anggaran yang ada, sebesar Rp 160.000.000,- diantaranya
digunakan untuk pengadaan material pembangunan jalan untuk 2 paket
pekerjaan padat karya infrastruktur. Sedangkan sisanya untuk biaya upah
tenaga kerja.
b. Terapan

Teknologi

Tepat

Guna,

dengan

anggaran

sebesar

Rp.108.275.000,- terealisasi Rp.108.163.000,- (99,90%) dengan fisik
100%
Kegiatan ini dilakukan dengan pelatihan membatik dengan pewarna
natural dan diberikan pembibitan tanaman indigo (pewarna biru) kepada
20 orang peserta di kelurahan Gunungpati, Kec. Gunungpati pada tanggal
16 s.d 19 September 2014.
c. Layanan Perkantoran (6 bulan) , dengan anggaran sebesar
Rp. 55.000.000,- terealisasi Rp.48.171.400,- (87,58 %) dengan fisik
100%
Kegiatan ini merupakan kegiatan administrasi, mulai dari seleksi
proposal, identifikasi lapangan sampai dengan pelaporan kegiatan.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Penempatan dan
Perluasan

Kesempatan

Kerja

04.4.039645/2013 dengan anggaran

sesuai
sebesar

DIPA

Nomor.

026-

Rp.569.281.000,-

yang

dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang
pada Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan
Kerja telah terlaksana dengan realisasi fisik sebesar 100 % dengan
serapan keuangan sebesar Rp.626.290.800,- atau sebesar 98,82 %.
Dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan pekerjaan sementara
bagi 176 penganggur yang terbagi dalam 8 kelompok dengan anggota
setiap kelompoknya sebanyak 22 orang sehingga dapat meningkatkan
penghasilan mereka dan peningkatan kualitas jalan lingkungan melalui
padat karya infrastruktur.

hal | 523

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

D.

KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1.

Dasar Hukum :
DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2014

2.

Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang
4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :
Hal yang melatar belakangi pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Penataan Ruang
Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah sesuai DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2014
adalah persoalan lahan kritis dan sumber daya air di Indonesia yang sampai saat ini
terus terjadi seiring meningkatnya jumlah penduduk dan berlangsungnya kegiatan
pembangunan. Sehingga perlu dilakukan

kegiatan penanganan lahan kritis dan

sumber daya air yang berbasis pada kegiatan masyarakat (PLKSDA-BM).
Keterlibatan masyarakat dalam penanganan lahan kritis tersebut, selain untuk
perbaikan kondisi lingkungan lahan juga akan membawa dampak positif bagi
peningkatan ekonomi masyarakat, baik yang terlibat langsung maupun masyarakat
sekitar lokasi kegiatan.
Tujuan pelaksanaan Kegiatan ini adalah memperbaiki lahan berpotensi kritis
menjadi lahan produktif yang menghasilkan nilai ekonomis dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dengan melibatkan kerjasama dengan
Tenaga Pendamping Masyarakat. Di Kota Semarang kegiatan PLKSDA-BM ini
mengambil lokasi di Kecamatan Tembalang, Kecamatan Banyumanik, Kecamatan
Gunungpati, Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Mijen dengan keluaran kegiatan
sebagai berikut :
1)

Pengadaan Saprodi
a. Pupuk Kandang sebanyak 350.710 kg di 28 Kelurahan , pada 5
Kecamatan.
b. Pestisida, zat pengatur tumbuh, dan fungisida sebanyak 111
liter, di 22 kelurahan

2)

Teknik Civil
a. Gazebo sebanyak 9 buah, di 5 kelurahan
b. Sumur siraman sebanyak 2 buah di Kel. Pakintelan dan kel.
Patemon

hal | 524

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

c. Jaringan perpipaan sebanyak 3 paket pekerjaan (100 m di Kel
Sumurejo, 200 m di Kel. Kedungpane dan 200 m di Kel.
Gondoriyo)
d. Bak Tandon Air sebanyak 1 unit di Kel. Sumurejo
e. Instalasi Listrik sebanyak 2 unit di Kel

Ngijo dan Kel.

Kedungpane
3)

Peralatan Penunjang berupa :
a. Handsprayer sebanyak 2 unit di kel Sumurejo dan Kel. Mijen
b. Power sprayer sebanyak 1 unit di Kel. jatirejo
c. Mesin Potong Rumput Gendong sebanyak 5 Unit di Kel.
Mangunsari ( 2 unit), Kel.Plalangan ( 1 unit), Kel.Gunungpati
( 2 unit)

4)

Pengembangan ekonomi produktif (ternak kambing) sebanyak 98
ekor terdiri 17 ekor jantan dan 81 ekor betina di 16 kelurahan
( Kec.Gunungpati, Kec.Mijen dan Kec.Ngaliyan)

5)

Operasional dan pengelolaan KTPM, TPM dan Satker (7 bulan)
a. Pendampingan kepada 43 Kelompok Tani Konservasi (639
petani peserta program) dan Fasilitasi Tenaga Pendamping
Masyarakat /TPM sebanyak 5 orang.
b. Konservasi lahan Kritis seluas 138,69 Hektare
c. Dukungan kesekretariatan selama 7 bulan

Secara keseluruhan, pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Penataan Ruang Daerah
dan Lingkungan Hidup di Daerah sesuai DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2014
sampai dengan akhir semester II secara fisik sebesar 93,52 % dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.882.645.500,- atau sebesar 73,55 %.
Rendahnya serapan anggaran ini karena terdapat selisih nilai kontrak pada
pengadaan saprodi (pupuk kandang, pestisida, zat pengatur tumbuh, fungisida) dari
pagu Rp.567.695.000,- hasil dari lelang

pekerjaan kontrak menjadi sebesar

Rp.346.405.000,-. Selain itu juga terdapat salah redaksional pada RKAKL
pembangunan gazebo, seharusnya di Kalisegoro tertulis Kalisongo, sehingga dari
target 10 unit gazebo hanya terealisasi 9 unit.Juga pada program pengembangan
ekonomi produktif, dari 135 petani yang mengajukan, ternyata hanya 98 orang yang
masih aktif. Sehingga petani peserta program yang masih aktiflah yang bisa
memperoleh bantuan ternak kambing. Dan karena DIPA turun pada bulan Mei,
sehingga honor operasional Satuan Kerja,Ketua Tim Pendamping Masyarakat

hal | 525

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

(KTPM) dan Tim Pendamping Masyarakat (TPM) hanya bisa dibayarkan selama 7
dari 12 bulan yang ditargetkan

E.

KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1.

Dasar Hukum :
DIPA Nomor. 010.04.4.035167/2014

2.

Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum.

3.

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang

4.

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Kegiatan sesuai DIPA No. 010.04.4.035167/2014 ini dilakukan pelepasan
tanda blokir oleh Kementerian dan Lembaga (K/L) pada bulan Mei 2014.
Dalam

Program

Penguatan

Penyelenggaraan

Pemerintahan

Umum

dilaksanakan kegiatan Fasilitasi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, melalui
pembangunan Gedung Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah seluas 270
m2 yang terdiri dari 2 lantai, dimana lantai 1 digunakan sebagai tempat parkir
kendaraan operasional yang selama ini belum tersedia tempat parkirnya, dan lantai 2
akan digunakan sebagai ruang perkantoran. Dari anggaran Rp 1.000.000.000,sebesar Rp 824.938.000,- diantaranya digunakan untuk pembangunan fisik gedung
oleh pelaksana pekerjaan CV.SARANA WIJAYA (sesuai dengan SPMK
No.050/910-981/32/2014 tanggal 8 Agustus 2014, pekerjaan Pembangunan Sarpras
Pemerintahan dalam rangka Penanggulangan di Daerah Rawan Bencana, dengan
waktu penyelesaian selama 120 hari kerja yaitu dari tanggal ditandatangani SPMK
sampai dengan tanggal 5 Desember 2014). Sedangkan sebesar Rp. 128.453.000,untuk biaya perencanaan, biaya pengawasan, biaya pengelolaan proyek dan
penunjangan administrasi satker. Dengan dibangunnya gedung kantor ini diharapkan
dapat meningkatkan kapasitas, peran dan pelayanan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kota Semarang dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana yang
terjadi di Kota Semarang kepada masyarakat yang sedang mengalami bencana.
. Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Penguatan Penyelenggaraan
Pemerintahan Umum sesuai DIPA Nomor. 010.04.4.035167/2014 dengan anggaran
sebesar Rp.1.000.000.000,- yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kota Semarang pada kegiatan Fasilitasi Pencegahan dan Penanggulangan

hal | 526

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Bencana telah terlaksana dengan realisasi fisik sebesar 100 % dengan serapan
keuangan sebesar Rp.941.826.200,- atau sebesar 94,18 %.

F.

KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1.

Dasar Hukum :
DIPA Nomor. 010.08.4.035169/2014

2.

Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil .

3.

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Semarang

4.

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Alokasi Tugas Pembantuan pada Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan
Sipil tahun 2014 dilatar belakangi penerapan KTP elektronik (KTP_el) di seluruh
Indonesia, untuk mewujudkan Sistem Administrasi Kependudukan yang tertib dan
baku dalam rangka pemberian pelayanan publik oleh pemerintah kepada seluruh
masyarakat. Penerapan KTP_el merupakan amanat Undang-undang Nomor 24 Tahun
2013 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan dan serangkaian peraturan lainnya, diantaranya Peraturan Presiden
Nomor 112 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat Peraturan Presiden Nomor 6
Tahun 2009 tentang

Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk

Kependudukan Secara Nasional yang di dalamnya diatur bahwa penerbitan KTP non
elektronik berlaku sampai dengan 31 Desember 2014. Untuk mendorong penerapan
KTP_el maka Pemerintah Pusat melalui Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kementrian Dalam Negeri melakukan upaya peningkatan perekaman data penduduk
di Kab/Kota yang dianggarkan pada APBN Perubahan 2014 dalam Tugas
Pembantuan.
Sesuai DIPA-010.08.4.035169/2014, program yang dilaksanakan dalam
Tugas Pembantuan APBN Perubahan 2014 oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Semarang adalah Program Penataan Administrasi Kependudukan yang
dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan
(SAK) Terpadu dengan keluaran sebagai berikut:
a.

Pengurusan dan Penerbitan Dokumen Kependudukan sebanyak 16.000 Blanko
KTP Non Elektronik

b.

Pelayanan KTP_el dan Dokumen Kependudukan (2 bln / 16 Kecamatan )

c.

Pelaksanaan Pencetakan KTP_el (2 bulan)

hal | 527

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

d.

Pengelolaan Sistem Informasi Adm Kependudukan

1) Pemeliharaan SIAK berupa : Server, PC , Printer, Laptop , UPS,
Perangkat jaringan dan AC R. Server
2) Pengadaan peralatan dan mesin : Gronding,Stabilizer dan ==
Hardisk External
3) Penyusunan data agregat kependudukan
e. Penyusunan Laporan Pengelolaan Kegiatan Pembantuan (1 Laporan)
Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan
(SAK) pada program Penataan Administrasi Kependudukan sampai dengan akhir
tahun 2014 secara fisik tercapai 80,4 % dengan realisasi keuangan sebesar 60,86 %
atau sebesar Rp. 736.400.600,- dari anggaran sebesar Rp. 1.209.994.000,-.
Rendahnya capaian anggaran disebabkan karena tidak cukup waktu yang
disediakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut, karena masuk dalam APBN
Perubahan 2014. Sehingga terdapat beberapa sub kegiatan yang tidak bisa
dilaksanakan ,yaitu distribusi KTP_el karena blanko KTP_el yang disediakan oleh
Pemerintah Pusat jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan target KTP_el yang
harus dicetak dan diterima pada waktu target pelaksanaan anggaran sudah hampir
selesai. Oleh karena itu kegiatan distribusi KTP_el tidak dilaksanakan. Selain itu juga
terdapat pengadaan blanko dan formulir pencatatan sipil yang tidak dilaksanakan
karena telah dianggarkan dalam APBD Kota Semarang Tahun 2014 dan
direalisasikan baik secara fisik maupun keuangan.

G.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (UB)
1.

Dasar Hukum :
DIPA Nomor. 033.05.5.503139/2014

2.

Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Cipta Karya.

3.

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang

4.

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :
Terkait dengan pendanaan, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor.168 /PMK.07/2009 tentang Pedoman Pendanaan Urusan
Bersama Pusat dan Daerah untuk Penanggulangan Kemiskinan, yang
disebut dengan Urusan Bersama (UB) Pusat dan Daerah
Urusan Pemerintahan

yang

menjadi

adalah

kewenangan sepenuhnya

hal | 528

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Pemerintah, yang

diselenggarakan bersama oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/
Kota.
Pada tahun 2014 sesuai DIPA No. 033.05.5.503139/2014 anggaran DUB
(Dana Urusan Bersama) untuk melaksanakan PNPM Mandiri Perkotaan dengan
sasaran 177 Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di 16 Kecamatan sebesar
Rp.14.606.250.000,- dengan besarnya DDUB (Dana Daerah untuk Urusan Bersama )
yang disediakan untuk mendampingi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) APBN
(DUB) adalah sebesar Rp.768.750.000,-. Sehingga secara keseluruhan Dana yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Semarang
pada tahun 2014 sebesar Rp.15.375.000.000,-.
Sesuai ketentuan, Dana diberikan berupa Bantuan Langsung Masyarakat
(BLM) Bersifat stimulan agar masyarakat belajar dan berlatih melaksanakan rencana
kegiatan penanggulangan kemiskinan yang telah ditetapkan pada Perencanaan Jangka
Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis) melalui Rencana
Tahunan Program Penanggulangan Kemiskinan (Renta Pronangkis). Besarnya dana
BLM tiap kelurahan ditentukan berdasarkan jumlah penduduk miskin di kelurahan
lokasi PNPM Mandiri Perkotaan.
Adapun pencairan dana dan Pemanfaatan Dana BLM Tahun Anggaran 2014
kepada BKM melalui 2 tahap, yaitu tahap I sebesar 60 % dan tahap II sebesar 40 %,
dengan syarat pencairan dan pemanfaatan sebagaimana diatur pada Petunjuk
Operasional Kegiatan yang

oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian

Pekerjaan Umum.
Sedangkan untuk pengelolaan dana BLM, Badan Keswadayaan Masyarakat
(BKM) berhak memperoleh Biaya Operasional (BOP) Kegiatan, dengan besaran yang
disesuaikan dengan kategori besar / kecil kelurahan, tetapi tidak diperkenankan untuk
membayar honor / insentif anggota Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) atau
membiayai Fasilitator.
Karena program ini berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat, sehingga
dalam penyelenggaraan Urusan Bersama ini Dinas Tata Kota dan Perumahan selaku
Satker bersama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan KB Kota
Semarang (sebagai pengampu DDUB sebesar Rp.768.750.000,-), sehingga alokasi
Bantuan Langsung Masyarakat / BLM diharapkan dapat tepat sasaran, yaitu untuk
meningkatkan keswadayaan masyarakat melalui Pembangunan Infrastruktur,
Kegiatan Sosial Produktif dan Kegiatan Ekonomi.

hal | 529

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Secara organisasi kegiatan, dalam Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan
berada di Bapermas Perempuan

dan

KB Kota Semarang, sedangkan Kuasa

Pengguna Anggaran, Bendahara Pengeluaran dan Pejabat Penandatangan SPM
diampu oleh Dinas Tata Kota dan Perumahan.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Pembinaan dan Pengembangan
Infrastruktur Permukiman sesuai DIPA No. 033.05.5.503139/2014 , dari anggaran
sebesar Rp. Rp.14.606.250.000,- terealisasi sebesar Rp.14.535.000.000,- atau sebesar
99,51 % dari pagu yang tersedia, dan sampai dengan 31 Desember 2014 pemanfaatan
di KSM / realisasi fisik sebesar 87,65 % . Sesuai Keppres 42 Tahun 2003, Kepmen
PU No. 128/KPTS/1995 dan SE Menteri PU No.12/SE/M/2006, bahwa Satker
melakukan penyerahan pekerjaan selesai pada Bulan Maret

tahun selanjutnya.

Sehingga meskipun Dana tersebut sudah ditransfer ke rekening BKM, namun terdapat
dana yang belum dimanfaatkan di KSM (kekurangsiapan KSM) seperti masih dalam
proses verifikasi proposal. Sedangkan ketidakterserapan anggaran sebesar 100 %
disebabkan BKM di Kelurahan Pongangan, Kecamatan Gunungpati tidak dilakukan
pencairan dana karena sampai batas waktu penerbitan SP2D di KPPN, BKM di
Kelurahan Pongangan tersebut tidak dapat memenuhi persyaratan pencairan,
diantaranya telah menyusun Laporan Pertanggungjawaban dana periode sebelumnya.
Sehingga dari target sasaran Program kepada 177 BKM di Kota Semarang, hanya
dapat terealisasi kepada sebanyak 176 BKM.

H.

PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT.

1.

Dalam penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama di Kota
Semarang pada tahun 2014 dijumpai beberapa kendala, yaitu :
a.

Terdapat rasionalisasi anggaran pada DIPA No. 018.04.4.039135/2014
dengan Satker Dinas Pertanian, dan DIPA No. 026-04.4.039645/2014
dengan Satker Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang turunnya
ditengah perjalanan kegiatan, sehingga selain pelaksanaan harus menunggu
revisi DIPA juga harus

dilakukan perencanaan ulang kegiatan untuk

menyesuaikan anggaran yang baru.
b.

Pada kegiatan Fasilitasi Pencegahan dan Penganggulangan Bencana
dengan Satker Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) , DIPA
turun dalam keadaan bertanda bintang (blokir sementara). Blokir baru
dibuka pada pertengahan Mei 2014, sedangkan kegiatan tersebut berupa
pekerjaan pembangunan fisik gedung 2 lantai yang memerlukan
perencanaan dan lelang.

hal | 530

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

c.

Terdapat penambahan anggaran dari APBN-P 2014 dari Dirjen
Kependudukan dan Pencatatan Sipil , yang DIPA nya baru turun pada
bulan Oktober, sehingga kegiatan tidak dapat terlaksana 100 % meskipun
telah dilakukan

percepatan pelaksanaan kegiatan. Kendala lain adalah

sarpras perekaman KTP-el dalam kondisi yang kurang baik dan terdapat
beberapa yang tidak dapat berfungsi karena pemakaian dari tahun 2012 dan
belum dilakukan pemeliharaan dan penggantian.
d.

Pada kegiatan Fasilitas / Pembinaan / Monev Kegiatan Bidang Penataan
Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup, dengan Satker Bappeda, DIPA baru
diterima pada akhir bulan Mei 2014, sehingga efektif melaksanakan
kegiatan hanya pada 7 bulan untuk melaksanakan kegiatan secara
keseluruhan.

e.

Kurang terintegrasinya perencanaan kelompok swadaya masyarakat yang
didampingi fasilitator PNPM-MP dengan perencanaan masyarakat

di

tingkat kelurahan (dalam musrenbangkel).
f.

Masih kurangnya kapasitas Sumber Daya Manusia dalam kelembagaan
masyarakat yang dibentuk oleh program pemberdayaan masyarakat.

2.

Tindak Lanjut
a.

Meningkatkan koordinasi diantara SKPD pelaksana kegiatan Tugas
Pembantuan dan Urusan Bersama, Bappeda Provinsi Jawa Tengah, KPPN,
maupun Kementerian / Lembaga (K/L) Pemberi Penugasan, sehingga dapat
meminimalisir kendala baik yang bersifat teknis maupun administratif.

b.

Memaksimalkan peralatan perekaman data kependudukan yang ada dengan
menyusun jadwal lokasi dan waktu perekaman.

c.

Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia kelembagaan di Badan
Keswadayaan

Masyarakat

Masyarakat (KSM)
terkait

program

(BKM)

maupun

Kelompok

Swadaya

agar pemahaman dan tanggung jawab masyarakat
pengentasan

kemiskinan

berbasis

pemberdayaan

masyarakat di wilayahnya dapat terwujud.
d.

Mensinergikan perencanaan yang berbasis kelompok swadaya masyarakat
dalam PNPM-MP dengan perencanaan kewilayahan masyarakat di tingkat
kelurahan (dalam musrenbangkel)

hal | 531