53
3.10. TEKNIK ANALISIS DATA
Masing-masing kuesioner
diperiksa untuk
kelengkapan datanya
menggunakan perangkat lunak Epidata versi 3.1. Data dianalisis dan diinterpretasikan dengan menguji hipotesis menggunakan program komputer SPSS
16.0. Data yang terkumpul diolah menggunakan analisis univariat dan bivariat kemudian disajikan dalam bentuk tabel disertai dengan narasi. Analisis dilakukan
untuk mengetahui hubungan antara variabel yang diteliti menggunakan uji
chi- square
dan
fisher exact test
dengan nilai α = 0.05 dan CI
Confidence Interval
95.
3.10.1. Tahap
– tahap pengolahan data :
1.
Cleaning:
data yang telah dikumpulkan dilakukan
cleaning
pembersihan data yaitu sebelum dilakukan pengolahan data, data terlebih dahulu
diperiksa agar tidak terdapat data yang tidak diperlukan dalam analisis. 2.
Editing:
setelah dilakukan
cleaning
kemudian dilakukan
editing
untuk memeriksa kelengkapan data, kesinambungan dan keseragaman data
sehingga validitas data dapat terjamin. 3.
Coding:
dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data. 4.
Entry Data:
yaitu memasukkan data ke dalam program komputer untuk proses analisis data Junadi, 1995.
3.10.2. Tahap Analisis Data
Data dianalisis dan diinterpretasikan dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis, menggunakan program komputer SPSS 16.0
dengan tahapan analisis sebagai berikut :
54
3.10.2.1.
Analisis Univariat Data hasil penelitian dideskripsikan dalam bentuk tabel, grafik dan narasi,
untuk mengevaluasi besarnya proporsi dari faktor risiko yang ditemukan pada kelompok kasus dan kontrol untuk variabel yang diteliti, serta melihat ada atau
tidaknya perbedaan antara kedua kelompok penelitian Junadi, 1995.
3.10.2.2.
Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Uji statistika yang digunakan yaitu
Chi Square
digunakan untuk data kategorik dengan menggunakan
Confidence Interval CI
sebesar 95 α= 0,05. Uji statistik
Chi Square
digunakan untuk menganalisis semua variabel yang diteliti. Apabila ada sel yang kosong maka masing-masing sel
ditambah angka satu. Untuk mengetahui estimasi risiko relatif dihitung odds ratio OR dengan tabel 2 x 2 dan rumus sebagai berikut: Sastroasmoro, 2002.
OR = {A A+B : B A+B} {C C+D : D C+D} = AB : CD= ADBC Keterangan :
A= kasus yang mengalami paparan B= kasus yang tidak terpapar
C= kontrol yang terpapar D= kontrol yang tidak terpapar
3.10.2.3.
Analisis Multivariat Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh paparan secara
bersama dari beberapa faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian kelahiran makrosomia. Uji yang digunakan adalah regresi logistik. Apabila masing
– masing
55 variabel bebas menunjukkan nilai p 0,25, maka variabel tersebut dapat dilanjutkan
ke dalam model multivariat. Analisis multivariat dilakukan untuk mendapatkan model yang terbaik. Seluruh variabel kandidat dimasukkan untuk dipertimbangkan
menjadi model dengan hasil nilai p 0,05. Variabel yang terpilih dimasukkan ke dalam model dan nilai p yang tidak signifikan dikeluarkan dari model, berurutan
dari nilai p tertinggi hingga terendah.
56
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. GAMBARAN UMUM 4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kota Semarang terletak antara garis 6º50’ - 7º10’ Lintang Selatan dan garis 109º35’ - 110º50’ Bujur Timur. Dibatasi sebelah Barat dengan Kabupaten Kendal,
sebelah Timur dengan Kabupaten Demak, sebelah Selatan dengan Kabupaten Semarang, dan sebelah Utara dibatasi oleh Laut Jawa dengan panjang garis pantai
meliputi 13,6 Km. Ketinggian Kota Semarang terletak antara 0,75 sampai dengan 348,00 di atas garis pantai DKK Semarang, 2015.
Luas wilayah sebesar 373,67 km
2
, dan merupakan 1,15 dari total luas daratan Provinsi Jawa Tengah. Kota Semarang terbagi dalam 16 kecamatan dan 177
kelurahan. Dari 16 kecamatan yang ada, kecamatan Mijen 57,55 km
2
dan Kecamatan Gunungpati 54,11 km
2
, dimana sebagian besar wilayahnya berupa persawahan dan perkebunan. Sedangkan kecamatan dengan luas terkecil adalah
Semarang Selatan 5,93 km
2
dan kecamatan Semarang Tengah 6,14 km
2
, sebagian besar wilayahnya berupa pusat perekonomian dan bisnis Kota Semarang,
seperti bangunan toko atau
mall
, pasar, perkantoran dan sebagainya. Jumlah penduduk Kota Semarang menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Semarang pada tahun 2015 sebesar 1.761.414 jiwa, terdiri dari 879.030 jiwa penduduk laki-laki dan 882.380 jiwa penduduk perempuan DKK Semarang,
2015.