LCD 16X2 Perancangan Alat

a Memiliki pin out berwarna merah adalah V+, kabel warna kuning adalah sinyal, kabel warna hijau adalah menghubungkan ke groundGND. b Deteksi Adjustable memiliki jarak yang bisa dideteksi oleh sensor yang dapat diatur berkisar, 3cm - 80cm. c Memiliki bentuk yang kecil, sehingga mudah digunakan atau hal merakit, murah. d Alat ini berguna untuk robot, media interaktif, jalur perakitan industri, dan lain-lain. e Menggunakan Power supply: 5V f Berbasis photoelectric sensor yang dapat digunakan sebagai penerima ataupun pengirim sinyal inframerah. g Memiliki output data : tegangan digital. h Cocok digunakan untuk aplikasi robotika, seperti: menghindari objek, interactive media, dan lain-lain. i Memliki perlengkapan : Modul sensor + kabel data.

2.6 LCD 16X2

LCD merupakan salah satu perangkat penampil display yang banyak digunakan. Teknologi LCD memberikan lebih keuntungan dibandingkan dengan teknologi CRT, karena pada dasarnya, CRT adalah tabung triode yang digunakan sebelum transistor ditemukan. LCD memanfaatkan silikon atau galium dalam bentuk kristal cair sebagai pemendar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi piksel yang dibagi dalam baris dan kolom. Dengan demikian, setiap pertemuan antara baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang datar backplane, yang merupakan lempengan kaca bagian belakang sisi dalam yang ditutupi oleh lapisan elektroda transparan. Dalam keadaan normal, cairan yang digunakan memiliki warna cerah. Daerah-daerah tertentu pada cairan akan berubah warnanya menjadi hitam ketika tegangan diterapkan antara bidang datar dengan pola elektroda yang terdapat pada sisi dalam lempeng kaca bagian depan. Keunggulan LCD adalah hanya menarik arus yang kecil beberapa mikroampere, sehingga alat atau sistem menjadi portable karena dapat menggunakan catu daya yang kecil. Keunggulan lainnya adalah tampilan yang diperlihatkan dapat dibaca dengan mudah dibawah terang sinar matahari. Di bawah sinar cahaya yang remang-remang atau dalam kondisi yang gelap, sebuah lampu berupa LED harus dipasang dibelakang layar tampilan. Gambar 2.14 Rangkaian Skematik dari LCD ke Mikrokontroler BAB III PERANCANGAN SISTEM

3.1 Perancangan Alat

3.1.1 Diagram Blok Rangkaian

MOTOR CONVEYOR LCD DISPLAY 16 X 2 SENSOR TCS3200 Benda MIKROKON TROLER AVR ATMEGA 8535 Lengan Robot SERVO 4 BUAH INFRA RED FOTO DIODA LED PUTIH Switch Sensor DFRobot Adjustable Infrared Tombol 3 buah Penguat Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian Sistem Dari gambar diagram blok diatas dapat di jelaskan cara kerja rangkaian secara singkat. Blok diagram yang ditunjukkan pada gambar 3.1 merupakan gambaran umum perancangan hardwarerancangan robot penyortir barang secara keseluruhan. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing cara kerja rangkaian. Sensor warna yang digunakan adalah sensor warna jenis DT Sense Color yang merupakan modul sensor warna berbasis sensor TAOS TM TCS3200D yang dapat mengenalimendeteksi warna melakukan pengukuran komponen warna RGBRedGreenBlue dari sebuah bendaobyek sampai 25 warna. Prinsip kerja dari sensor warna ini adalah ketika suatu bendaobyek tepat berada dibawah lensa sensor warna maka warna akan dibaca oleh sensor dan setelah itu akan disimpan pada EEPROM mikrokontroler. Tombol berfungsi untuk mengkalibrasi warna sensor, tombol penyimpanan dan menghapus data yang disimpan pada EEPROM. Konvoyer yang digunakan yaitu bidang datar yang digerakkan oleh motor agar bendaobyek yang akan disortir dapat berjalan menuju ruang baca warna obyek. Motor konveyor yang digunakan adalah motor servo yang sebelumnya telah diatur sedemikian rupa sehinga pergerakan atau derajat kebebasan motor servo sampai 360 . Ketika bendaobyek mengenai infra red yang berada di dalam ruang baca sensor maka infra red akan mengintruksikan agar motor konveyor berhenti. Sehingga posisi bendaobyek berada tepat di bawah sensor warna. LCD Liquid Cristal Display digunakan untuk menampilkan data warna yang telah disimpan sebelumnya RedGreenBlue dan nomor warna bendaobyek, serta tampilan instruksi-instruksi yang akan dilakukan ketika mengkalibrasi sensor warna pada obyekbenda. Switch Sensor DFRobot Adjustable Infrared adalah sensor yang sering digunakan pada robotika yang digunakan sebagai mengetahui penghalang yang ada di depan. Tapi disini sensor ini digunakan untuk mengetahui apakah bendaobyek yang telah keluar dari ruang baca warna siap untuk mengintruksikan pada robot lengan untuk mengangkat bendaobyek lalu memindahkan ke tempatnya. Mikrokontroler AVR ATMega8535 yang digunakan untuk sebagai pusat kontrol dan proses input output dari motor, lengan robot atau dengan kata lain, mokrokontroler merupakan penggerak dan pengendali dari semua mekanik yang ada pada sistem. Lengan robot yang terdiri dari 4 buah servo, yang masing2 digunakan pada fungsi kegunaan yang berbeda. Lengan robot terdiri dari: 1. JariPenjepitGripper 2. Siku 3. Bahu 4. Tapak

3.1.2 Sistem Kontrol Robot

Mikrokontroler Robot Lengan Sensor Warna + - yt et ut Referensi Gerak Error = Gerak referensi – Gerak aktual Hasil Gerak dibaca oleh sensor Gerak Aktual Gambar 3.2. Sistem Kontrol Robot Loop Tertutup Dari blok diagram diatas terlihat bahwa sistem kontrol robot bekerja dengan mengumpan balikkan gerak yang terbaca oleh sensor dan membandingkan dengan referensi gerak robot yang diinginkan. Berdasarkan error antara kecepatan yang di baca oleh sensor dengan refrensi gerak melalui mikrokontroler akan melakukan perbandingan untuk meminimalisir nilai error sehingga mencapai set point.

3.1.2.1 Cara Kerja Alat

Benda yang berwarna digunakan pada pembacaan sensor untuk men-set nilai awal set-pointreferensi untuk gerak yang diinginkan. Lalu mikrokonkontroler akan mengontrol gerak posisi robot. Jika hasil gerak actual telah sama dengan refrensi maka input kontroler akan nol. Artinya kontroler lagi tidak lagi memberikan sinyal aktuasi kepada robot karena target akhir perintah telah diperoleh. Makin kecil error terhitung maka makin kecil pula sinyal terhadap robot, sampai akhirnya mencapai kondisi tenang steady state. Referensi gerak dan gerak actual dapat berupa posisi. Kontrol bersifat konvergen jika dalam rentang waktu pengontrolan nilai error menuju nol, dan keadaan dikatakan stabil jika setelah konvergen kontroler mampu menjaga agar error selalu nol. Stabil dan konvergen diukur dari sifat refrensinya. Posisi akhir dianggap konvergen bila makin lama gerakan makin perlahan dan akhirnya diam pada posisi seperti yang dikehendaki referensi, dan dikatakan stabil jika posisi akhir yang diam ini dapat dipertahankan dalam masa-masa berikutnya.

3.1.3 Perancangan keseluruhan rangkaian, konveyor dan lengan robot

Perancangan alat ini adalah mencakup cara pembuatanperancangan konveyor statis bidang datar dan pembuatanperancangan lengan robot untuk mengambil bendaobyek dan ukuran benda yang digunakan. Dalam hal ini sistim perancangan yang ingin dibuat adalah seperti gambar 3.2 di bawah. 1 2 4 3 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 10 1 Keterangan gambar : Konveyor bidang datar Ruang baca sensor Lengan robot Tempat benda telah disortir 4,5 cm 4,5 cm 4,5 cm Benda yang disortir Gambar 3.3 Perancangan Sistem Pemetaan Pada konveyor statis bidang datar terdapat motor pembawa yang digerakkan motor oleh servo. Digunakannya motor servo sebagai motor konveyor pembawa barang karena motor servo dapat bergerak dengan teraturkonstan sehingga dapat mempengaruhi jalannya bendabarang. Pada konveyor dipasang ruang baca warna. Di dalam ruang baca warna terdapat sensor TCS3200D, infra red dan fotodioda serta penguatnya. Fungsi daripada infra red adalah ketika bendaobyek tepat mengenai IR maka secara otomatis akan memberhentikan motor pembawa, serta memposisikan benda tepat dibawah sensor warna yang digunakan. Setelah bendaobyek tepat berada di bawah sensor warna maka sensor akan membaca dan sekaligus menyimpan warna yang telah di baca pada EEPROM mikrokontroler. Lalu akan ditampilakan dataRedGreenBlue dan data warna pada LCD yang digunakan. Setelah warna selesai dibaca oleh sensor maka motor konveyor akan kembali berjalan. Selanjutnya konveyor akan membawa sampai pada lengan robot. Untuk lebih jelasnya, perancangan ini dapat dibagi menjadi tiga bahagian, yaitu perancangan motor pembawakonveyor, perancangan lengan robot dan perancangan sensor warna.

3.1.3.1 Perancangan konveyor

Dalam perancangan konveyor ini digunakan konveyor statis bidang datar dibuat berbentu balok memanjang tidak beruang dan padat yang di gerakkan oleh motor servo. Motor servo yang digunakan adalah sebenarnya motor servo yang umum dipakai orang hanya saja motor servo yang digunakan pada konveyor sudah diatur sedemikian rupa atau pembatas derajat kebebasan servo sudah dilepaskan. Dengan kata lain motor servo yang seharusnya bergerak dengan hanya maksimum sampai 180 maka sekarang derajat kebebasan gerak dari servo sampai 360 , sehingga motor servo akan bergerak terus memutar ke kiri atau ke kanan dengan hanya memberikan pulsa pada servo. Konveyor statis bidang datar yang dirancang terbuat dari bahan kayu dan sudah dilapisi belt diputar oleh gir belt berbentuk bulat yang terhubung pada motor servo agar dapat diputar. Untuk melihat hasil perancangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 3.4 Konveyor statis bidang datar Gambar 3.3 merupakan perancangan konveyor statis bidang datar yang dilengkapi dengan motor servo dan dihubungkan pada belt sehingga dapat menggerakkan atau memutar beltnya.

3.1.3.2 Perancangan lengan robot

Lengan robot menggunakan empat buah motor servo yang diletakkan pada akrilik yang dibentuk dan dirancang sesuai bentuk lengan yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini: J1 J2 J3 L1 L2 L3 1. Tapak 2. Bahu 3. Siku 4. Jari Gambar 3.5 - a Rancangan bentuk robot lengan dalam Free Body Diagram FBD. b konfigurasi robot lengan dengan gambar Ms.Visio Lengan robot yang digunakan memiliki tiga3 derajat kebebasan yang terdiri dari:

1. Tapak

Tapak disini berfungsi sebagai penahan dari jari, siku dan bahu serta memutar untuk meletakkan posisi bendaobyek ke tempat sesuai yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Bahu

Siku dan bahu berfungsi menurunkan posisi benda atau dengan kata lain meletakkan bendaobyek ke tempat yang telah ditentukan.

3. Siku

Siku dan bahu berfungsi menurunkan posisi benda atau dengan kata lain meletakkan bendaobyek ke tempat yang telah ditentukan.

4. Jari PenjepitGripper

Penjepitgripper ini berfungsi untuk menjepit benda yang akan disortir.

3.1.4 Sensor Warna

Sensor warna yang digunakan DT-SENSE COLOR SENSOR yang merupakan sebuah modul sensor warna berbasis sensor TAOS TM TCS3200 yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran komponen warna RGB RedGreenBlue dari sebuah benda atau obyek. Modul sensor ini dilengkapi dengan antarmuka UART TTL dan I 2 C dan penyimpanan data warna di dalam EEPROM. Prinsip kerja dari sensor ini adalah ketika obyekbenda mengenai sensor, sensor akan membaca warna pada obyek. Sensor akan membaca data warna RGB RedGreenBlue obyek pertama sekali atau dilakukan pengkalibrasian warna obyek pada sensor. Proses pengkalibrasian dilakukan dengan meletakkan bendaobyek warna putih di bawah lensa DT-SENSE COLOR SENSOR yang selanjutnya proses pengkalibrasian disebut dengan white balance. Lalu letakkan lagi bendaobyek warna hitam di bawah lensa DT-SENSE COLOR SENSOR yang selanjutnya proses pengkalibrasian ini disebut dengan Black balance. Proses pengkalibrasian ini dilakukan supaya menjadi referensi sensor warna putih dan warna hitam untuk pembacaan warna DT-SENSE COLOR SENSO. Setelah pembacaan warna putih dan hitam maka referensi disimpan pada EEPROM. Setelah itu dilakukan pembacaan warna RGB. Sensor akan mengurangkan data warna R p, G p , B p dengan RGB d dengan nilai absolut. Setelah pembacaan maka akan dilakukan pembacaan alamat data satu persatu lalu membandingkan komponen warnanya dengan data yang tersimpan pada EEPROM. Setelah dibandingkan, data warna yang paling kecil atau data yang mendekati dengan nilai yang pertama maka sensor akan mengambil alamat data warna tersebut lalu ditampilkan hasilnya pada LCD yang sudah ditentukan warna tersebut sebelumnya. Berikut ini adalah gambar rangkaian skematik DT-SENSE COLOR SENSOR. Dalam rangkaian ini, sensor diberi tegangan 4,8 – 5,4 VDC untuk membuat sensor ini dapat bekerja. Di dalam modul sensor ini terdapat chip sensor warna TCS3200, tetapi tidak terlalu mendalam dijelaskan karena ini sudah merupakan sebuah modul. Jadi penjelasan cara kerja chip sensor TCS3200 yang ada di dalam modul dapat dilihat pada datasheetnya. Gambar 3.6 Skematik DT-SENSE COLOR SENSOR

3.1.5 Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA8535

Pada perancangan sistem minimum ini, IC Mikrokontroler yang digunakan adalah ATMega8535. ATMega8535 ini berfungsi sebagai pusat kontrol atau kendali dari servo motor untuk motor konveyor, motor servo untuk sistim lengan robot dan sensor warna yang digunakan untuk penyortir benda. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC mikrokontroler ATMega8535. Sistim akan bekerja secara otomatis sesuai dengan program-program bahasa rakitan yang diisikan pada IC ATMga8535 tersebut. Ic mikrokontroler ATMega8535 yang dipakai pada sistem minimum ini memerlukan beberapa komponen pendukung lainnya. Rangkaian yang tersusun dari komponn- komponen ini disebut sebagai rangkaian sistem minimum. Sistem minimum ini berfungsi sebagai suatu kesatuan sistem dalam menggunakan IC mikrokotroler tersebut. Komponen-komponen elektronika yang digunakan dalam perancangan sistem minimum mikrokontroler ATMega8535 ini adalah: 1. Chip IC mikrokontroler ATMega8535 2. Kristal 11.0592 MHz 3. Kapasitor 4. Resistor Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMega8535 ditunjukkan pada gambar 3.6. Gambar 3.7 Rangakain Mikrokontroler ATMega8535 Mikrokontroler ini memiliki 32 port IO, yaitu port A, port B, port C, dan port D. pin 33 sampai 40 adalah port A yang merupakan port ADC, dimana port ini dapat menerima data analog. Pin 1 sampai 8 adalah port B. pin 22 sampai 29 adalah Port C. dan pin 14 sampai 21 adalah port D. Pin 10 dihubungkan ke sumber tegangan 5 Volt. Dan pin 11 dihubungkan ke ground. Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ini menggunakan komponen kristal sebagai sumber clocknya. Pada dasarnya, kecepatan mikrokontroler dalam mengeksekusi data atau suatu perintah dipengaruhi oleh nilai Kristal yang digunakan pada sistem minimum tersebut. Sedangkan pin 9 dihubungkan dengan sebuah kapasitor dan sebuah resistor yang dihubungkan ke ground. Kedua ADC7PA7 33 34 35 36 37 38 39 40 8 7 6 5 4 3 2 1 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 ADC6PA6 ADC5PA5 ADC4PA4 ADC3PA3 ADC2PA2 ADC1PA1 ADC0PA0 SCKPB7 MISOPB6 MOSIPB5 SSPB4 AIN1INT2PB3 AIN1OC0PB2 T1PB1 T0XCKPB0 TOSC2PC7 TOSC1PC6 PC5 PC4 PC3 PC2 SDAPC1 SCLPC0 OC2PD7 ICPPD6 OC1APD5 OC1BPD4 INT1PD3 INT2PD2 TXDPD1 RXDPD0 9 12 13 32 10 11 30 31 RESET XTAL2 XTAL1 AREFF AVCC GND VCC GND MEGA8535-P GND GND GND + 5V + 5V 10 K 30 pF 30 pF 330 Ohm LED 10 uF + + komponen ini berfungsi agar program pada mikrokontroler dijalankan beberapa saat setelah power aktif. Lamanya waktu antara aktifnya power pada IC mikrokontroler dan aktifnya program adalah sebesar perkalian antara kapasitor dan resistor tersebut.

3.1.6 Rangkaian Power Supply PSA

Rangkaian power supply berfungsi untuk mensupply arus dan tegangan ke seluruh rangkaian yang ada.Rangkaian power supply ini menghasilkan 1 keluaran,yaitu 5 volt,keluaran 5 volt digunakan untuk menghidupkan seluruh rangkaian.Trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt AC menjadi 12 volt AC.Kemudian 12 volt AC akan disearahkan dengan menggunakan dua buah dioda, selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh kapasitor 2200µF.Regulator tegangan 5 volt LM7805CTdigunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya.LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Gambar 3.8 Rangkaian Power Supplay PSA

3.1.7 Perancangan Rangkaian Sensor Kedekatan

Dalam perancangan ini fotodioda berfungsi untuk memberikan sinyal menandakan bahwa obyek tepat dibawah sensor warna, atau dengan kata lain fotodioda disini digunakan untuk membuat motor servo konveyor agar berhenti, sehingga posisi obyekbenda tepat berada dibawah sensor warna yang digunakan. Pada alat ini sensor kedekatan yang digunakan adalah lima pemancar infra merah dengan sebuah potodioda dan sebuah rangkaian penerima sinyal infra merah. Prinsip kerjanya adalah dengan memanfaatkan pantulan dari sinar infra merah yang dipancarkan oleh LED infra merah. LED infra merah dan potodioda dipasang sejajar, sehingga dalam keadaan normal, tidak ada benda yang mendekat, maka sinar infra merah akan terus ke depan tidak ada yang dipantulkan. Namun ketika ada benda yang mendekat, kemudian sinar infra merah mengenai benda tersebut, maka sebagian sinar akan dipantulkan dan pantulannya akan mengenai potodioda. Potodioda yang terkena pantulan sinar infra merah akan mengalami perubahan hambatan, sehingga tegangan yang dihasilkan juga akan berubah. Perubahan tegangan inilah yang kemudian diolah oleh rangkaian pengolah sinyal agar menjadi sinyal digital, kemudian dikirimkan ke mikrokontroler. Rangkaian pemancar dan penerima infra merah tampak seperti gambar 3.9 Gambar 3.9 Rangkaian sensor infra merah dengan fotodioda Perhatikan gambar 3.9 arus yang mengalir pada fotodioda saat ada berkas cahaya inframerahIR yang diterima dibatasi oleh resistor 10K sehingga Perhatikan gambar 3.9 arus yang mengalir pada fotodioda saat ada berkas cahaya inframerahIR yang diterima dibatasi oleh resistor 10K sehingga RB VBB Ib  …………………………………………..… 3.1 Dimana, VBB = Vcc – V D …………………………………,,..…., 3.2 Maka, mA k volt volt RB V Vcc Ib D 5 . 10 5      ……..…….… 3.3 Arus yang keluar dari basis akan dikuatkan oleh transistor 1, sehingga memiliki penguatan Ib 1 = I B X hfe nilai hfe = 200 ………………………………3.4 Maka, Ib 1 = 0,0005 X 200 = 0,1 A ………………………………..3.5 Arus yang masuk pada transistor 1 yang telah mengalami penguatan akan dikuatkan kembali sehingga masuk ke transistor 2 sehingga Ib 2 = 0,1 A X 200 = 20 A …………………………...……. 3.6 Arus yang dibutuhkan LED Light Emitting Diode agar menyala adalah ………..………………… 3.7 Untuk mengetahui berapa arus yang masuk pada rangkaian di atas arus total yang terjadi saat photodiode dikenai oleh infra merah adalah Itotal = Ib 1 X Ib 2 X Ib X I LED Itotal = 0.1 X 20 X 0,0005 X 0,015 = 0,015 mA Arus yang dibutuhkan LED untuk menyala maksimum sebesar 10 mA sehingga nilai arus I LED yang dibatasi R d telah optimal untuk memberikan pancaran cahaya indikasi. Tabel di bawah ini akan menunjukkan kesimpulan karakteristik sistem masukannya sensing. Potodioda memiliki hambatan sekitar 15 sd 20 Mohm jika tidak terkena sinar infra merah, dan hambatannya akan berubah menjadi sekitar 80 sd 30 Kohm jika terkena sinar infra merah tergantung dari besarnya intensitas yang mengenainya. Semakin besar intensitasnya, maka hambatannya semakin kecil. Pada rangkaian di atas, output dari potodioda diumpankan ke basis dari transistor tipe NPN C945, ini berarti untuk membuat transistor tersebut aktip maka tegangan yang keluar dari potodioda harus lebih besar dari 0,7 volt. Aktipnya transistor C945 akan menyebabkan kolektornya terhubung ke emitor, sehingga kolektor mandapat tegangan 0 volt dari ground, tegangan ini diumpankan ke basis dari transistor ke-2 tipe NPN C945. Seterusnya aktipnya transistor C945 akan menyebabkan kolektornya terhubung ke emitor, sehingga kolektor mandapat tegangan 5 volt dari Vcc. Kolektor dari transistor C945 dihubungkan mikrokontroler ATMega8535 sehingga jika transistor ini A volt Rd Vcc I LED 015 , 330 5    aktip, maka kolektor akan mendapatkan tegangan 0 volt dari ground. Tegangan 0 volt inilah yang merupakan sinyal low 0 yang diumpankan ke mikrokontroler ATMega8535, sehingga mikrokontroler dapat mengetahui bahwa sensor ini mengirimkan sinyal, yang berarti bahwa ada benda yang berada di dekat sensor sehingga pantulan sinar infra merah mengenai sensor. Namun ketika tidak ada benda di dekat sensor, maka pantulan sinar infra merah tidak ada yang mengenai potodioda, sehingga sensor akan mengirimkan sinyal high ke mikrokontroler. Transistor C945 sekaligus berfungsi untuk menyalakan LED sebagai indikator bahwa sensor ini menerima pantulan sinar infra merah dari pemancar. LED ini akan menyala jika sensor menerima sinar infra merah, dan akan mati jika sensor tidak menerima sinar infra merah. TABEL 3.1 Kondisi masukan terhadap logika keluaran Berkas IR Diterima Sensor Sistem keluaran ADA HIGH LED off KOSONG LOW LED on

3.1.8 Rangkaian LCD Liquid Crystal Display 2 x16

Rangkaian skematik konektor yang dihubungkan dari LCD liquid crystal display ke mikrokontroler dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Pada gambar rangkaian konektor LCD seperti di atas konektor JP1 yang terdiri dari konektor Gnd Ground,Vcc 5V, Contrast, Reset, RW ReadWrite, Enable, DB4- DB7 dan dihubungkan langsung dengan konektor pada LCD. Fungsi dari potensiometer R2 adalah untuk mengatur gelapterangnya karakter yang ditampilkan pada LCD atau dengan kata lain dapat dikatakan sebagai tahanan variabel dimana jika smakin diputar karah kanan, maka nilai tahanannya akan semakin kecil dan arus yang mengaliri LCD akan semakin besar, sehingga LCD akan semakin cerah. Jika R2 semakin besar, maka arus yang akan mengalir ke LCD akan semakin kecil dan akan mengakibatkan cahaya pada LCD akan berkurang. Kaki 1 dihubungkan ke power supply 5 Volt DC sedangkan Ground GND adalah kaki 2, kaki 16 dan kaki ground trimport. Gambar 3.10 Rangkaian Skematik Konektor yang dihubungkan dari LCD ke Mikrokontroler

3.2 Perancangan Diagram Alir Program Perangkat Lunak Software