UPAYA MENINGKATKAN GERAK FOREHAND PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI ALAT PERAGA DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 WATES KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN 2012/2013
i ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN GERAK FOREHAND PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI ALAT PERAGA DIMODIFIKASI PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 2 WATES KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN
PESAWARAN 2012/2013
Oleh
ERWIN
Penelitian ini bertujuanuntukmengetahuipeningkatanhasil
belajargerakdasarforehanddenganmodifikasialatpada siswa kelas IV SD Negeri 2 WatesKec. Padang CerminKab.PesawaranTahun Pelajaran 2012/2013. Metode yang dipergunakandalampenelitian ini adalahmetode Penelitian Tindakan Kelas (Class room Action Reserch), dengan Tiga siklus, dimana padasetiap siklus menggunakantindakan yang berbeda-beda.
Alat yang dimodifikasidalampenelitianiniadalah bet dan bola. Bet yang digunakanadalahpapandengantebal 1,5 cm yang
dilapisikaretdanbentukmenyerupai bet yang sebenarnya,. dan bola terbuatdarigabus (sterofom).
Subyekdalampenelitianiniadalahsiswa IV SD Negeri 2 WatesKec.Padang CerminKab.Pesawaran yang berjumlah20siswa.Pengumpulan data diambildaritesberupapengamatanketerampilangerakdasarforehandyang meliputisikapawalataupersiapan, gerakanataupelaksanaandansikapakhir.
Hasilpenelitianinimenunjukkanadanyapeningkatanketerampilangerakdasarforehan ddenganmenggunakanalatmodifikasipadasetiapsiklusnya.Adapunpeningkatanpada setiapsiklusadalahsebagaiberikutsikluspertamasebesar40,00%,
(2)
ii
UPAYA MENINGKATKAN GERAK FOREHAND PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI ALAT PERAGA DIMODIFIKASI PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 2 WATES KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN
PESAWARAN 2012/2013
Oleh Erwin
Skripsi
Sebagai Salah SatuSyaratUntukMendapatkanGelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program StudiPendidikanJasmani Dan Kesehatan JurusanIlmuPendidikan
FakultasKeguruan Dan IlmuPendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012/2013
(3)
iii
JudulSkripsi :UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR
:FOREHAND TENIS MEJA MELALUI ALAT : PERAGA YANG DIMODIFIKASI PADA :SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 WATES ;KECAMATAN PADANG CERMIN
;KABUPATEN PESAWARAN TAHUN ;AJARAN 2012/2013
Nama Mahasiswa :Erwin NomorPokokMahasiswa : 1113108002
Program Studi : Pendidikan Jasmani
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Imu Pendidikan Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Surisman,S.Pd.M.Pd NIP. 19510507 198103 1 002 NIP. 19590117 1984031001
(4)
iv
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Pembimbing :Drs. Surisman,S.Pd. M.Pd
Penguji
BukanPembimbing :Drs.HermanTarigan, M.Pd
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi.BujangRahman, M.Si NIP. 19600315198503 1 003
(5)
v
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 11 Febuari2013
PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Erwin
NPM : 1113108002
Tempat tanggal lahir : Sungai Penuh, 18 Mei 1978
Alamat : JalanTamin Gang Masjid SukajawaTanjungkarang Barat Bandar Lampung
Denganinimenyatakanbahwaskripsidenganjudul “Upaya Meningkatkan Gerak Dasar Forehand Tenis Meja Melalui Alat Peraga Yang Dimodifikasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2Wates Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran 2012/2013” adalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkanpenelitian yang dilaksanakanpadaBulan28 November sampaidengan10Januari 2013.
Skripsiinibukanhasilplagiat,ataupunhasilkarya orang lain.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabiladikemudianhariterjadikesalahan,
penulisbersediamenerimasanksiakademiksebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.
Bandar Lampung,Febuari 2013
(6)
I. PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
PendidikanJasmanimerupakanmatapelajaran yang mayoritasdigemari di sekolah, khususnyasekolahdasar.Selainkarenafaktorusiaanak yang masihdalamusiabermain, di
dalamPenjasinilahsiswadapatmengekspresikandirisecaranyatadalamaktifitasfi sikmelaluiberbagaimacampermainandanaktifitasgeraklainnya. Siswa SD Negeri 2 Wates Padang Cerminjugademikian,
antusiasanakmengikutipembelajaranPenjassangattinggi. Hal
inimerupakansinyalpositifmengingatpelajaranPenjasmempunyaiperananpenti ngdalam proses tumbuhkembanganak. MelaluipembelajaranPenjas,
diharapkankualitasfisik, moral, emosional, dayapikir,
kreatifitassertakedisiplinanmamputerciptadalamdirinyasehinggamenjadipriba di yang utuh.
DalampembelajaranPenjasdarisekianbanyakcabangolah raga yang tersusundalamkurikulum, cabangolah raga
permainanadalahcabangfavoritbagiparasiswa.Namundalam sub
(7)
pembelajaranPenjasterkendala, karenaminimnyasaranapembelajaran( betdan bola)yang dimiliki di sekolah.
Sehinggadarihasilevaluasi guru
terhadaphasilbelajarsiswaselamainimasihmenunjukkanhasilbelajar yang belum optimal.Hal initerbuktidenganpencapaiannilaisiswa yang
masihbanyakbelummencapai KKM yang ditentukanyaitu 75. Masalahiniperlupengkajianoleh guru
matapelajaranuntukmengetahuipangkaldaripermasalahanmengapasiswasulitu ntukmencapai KKM yang ditentukan.Menyikapisalahsatupermasalahan yang timbul di SD Negeri 2 Wates Padang Cerminyang
berkaitandenganpembelajaranpendidikanjasmani, penulisakanmengkajilebihdalampermasalahan yang
timbulsehinggadiharapkanakanditemukansolusisupayasiswamampumencapai KKM yang ditentukan.
Dalamhalinipenulisakanmenelitipermasalahandalampembelajaransalahsatu sub pokokbahasan di kelasIV SD Negeri 2 WatesKecamatan Padang CerminyaitutentangUpayameningkatkangerakdasar Forehand
TenisMejaMelaluialatdimodifikasi. Upaya yang
diperkirakanmampumeningkatkanhasilbelajarsiswapadapembelajaranForehan diniadalahdenganmengunakanalatmodifikasisehinggasiswaakanmempunyaiba nyakkesempatanuntukmelakukantugasgerak.Berdasarkanuraian di atas, penulisakanmelakukanpenelitian yang
(8)
berkaitandenganupayapeningkatangerakdasar forehand permainantenismejamelaluialatperaga yang dimodifikasi.
B. IdentifikasiMasalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalah di atas,
penelitiakanmengidentifikasipermasalahan yang ada, yaitu : 1. Kurangnyasaranapembelajaran ( bet dan bola)
2. Hasilbelajarsiswabelum optimal. C. BatasanMasalah
Berdasarkanlatarbelakangdanidentifikasimasalah di atas, padapenilitian yang akandilaksanakanini,
penelitiakanmembatasipermasalahanhanyapadaupayameningkatkangerakdasa rforehandmelaluialatdimodifikasipadasiswakelasIV SD Negeri 2
WatesKecamatan Padang CerminKabupatenPesawaran, TahunPelajaran 2012/2013”.
D. RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakang, identifikasimasalahdanbatasanmasalah di atas, makaintipermasalahanadalah
:Apakahpembelajarandenganalatmodifikasidapatmeningkatkangerakdasar forehand padasiswakelasIV SD Negeri 2 WatesKecamatan Padang
CerminKabupatenPesawaran ? E. TujuanPenelitian
(9)
Berdasarkanlatarbelakang, identifikasimasalah, sertarumusanmasalah di atas, makatujuanpenelititianiniadalah :
1. MeningkatkangerakdasarforehandpermainanTenisMejapadasiswakelasIV SD Negeri 2 WatesKecamatan Padang CerminKabupaten
Pesawaran.
2. Meningkatkanhasilbelajarsiswa agar mencapaiKKM yangditentukan. F. ManfaatPenelitian
HasilPenelitianinidiharapkanbermanfaatsebagaiberikut : 1. BagiSiswa
a) Siswamemperolehbanyakwaktudankesempatanuntukmelakukantugasg erakdalampembelajaran.
b) Siswamerasakansenangdalam proses pembelajaran.
c) Dapatmeningkatkangerakdasarforehand, sehinggadapatmemenuhi KKM.
2. Bagi Guru
Sebagaibahanmasukanupayameningkatkankemampuangerakdasarforehan d danmengembangkankualitaspengelolaankelassehinggamenjadi guru yang kreatifdaninovatif.
3. Bagi SD Negeri 2 Wates Padang Cermin Adanyapeningkatankualitaspembelajaran yang berakibatpadakualitassiswadan guru
sehinggapadaakhirnyamampumeningkatkankualitassekolahsecarakeseluru han.
(10)
1. GerakDasar. (AmungMa’mundanYudha M. Saputra (2000:20) GerakDasaradalahgerakanseluruhtubuhdanbagian-bagiantubuh yang besarsepertidalamkegiatan yang berpindahtempat.
2. Forehand. ( Endang Widyastuti, Agus Suci (2012:21)
Forehand adalahsalahsatugerakanservis (sevice)memukul bola, posisitelapaktangan yang memegang bet menghadapkedepan.
3. AlatPeraga. (Sudjana, 2002:59) Alatperagaadalahsuatualat yang
dapatdiserapolehmatadantelingadengantujuanmembantu guru agar proses belajarmengajarsiswalebihefektifdanefisien.
4. Modifikasi.(Lutan (1997:9)
Modifikasiadalahperubahandarikeadaan lama
menjadikeadaanbarudapatberubahbentuk, isi, fungsi,
(11)
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses pembelajaran.
Menurut Winkel, pengertian belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman. Menurut Ernest R. Hilgard dalam Sumardi Suryabrata
(1984:252)belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan
sebagainya.Sedangkan pengertian belajar menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang
(12)
sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan.Berbeda dengan perubahan serta-merta
akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.
Moh. Surya (1981:32),definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari ketiga pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.
Menurut Knowles, pembelajaran adalah cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. MenurutSlavin, pembelajaran
didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut Woolfolk,pembelajaran berlaku apabila sesuatu pengalaman secara relatifnya menghasilkan perubahan kekal dalam pengetahuan dan tingkah laku.
Menurut Crow and Crow, pembelajaran adalah pemerolehan tabiat, pengetahuan dan sikap.Menurut Rahil Mahyudin, pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang melibatkan ketrampilan kognitif yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelek.MenurutAchjar Chalil,pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
(13)
seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus.
MenurutG. A. Kimble,pembelajaran merupakan perubahan kekal secara relatif dalam keupayaan kelakuan akibat latihan yang diperkukuh.
MenurutMunif Chatib,pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, disimpulkan pembelajaran
adalahsuatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus, pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
B. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang menggambarkan kemampuan yang diperoleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil ini yang akan menjadi ukuran keberhasilan seseorang dalam hal ini siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pengertian ini selaras dengan pendapat Abdurrahman (2003:37) yang mengatakan bahwa,” hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Siswa dikatakan mencapai hasil belajar yang tinggi apabila siswa tersebut memiliki penguasaan yang baik terhadap pelajaran yang diajarkan dan mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh guru. Hal ini selaras dengan pendapat Abdurrahman (2003:38), “ seorang anak yang berhasil dalam
(14)
belajar ialah yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional”.
Sehubungan dengan pendapat-pendapat diatas berkaitan dengan hasil belajar, maka hasil belajar yang diperoleh siswa dalam penelitian yang akan
dilaksanakan oleh penulis ditandai dengan skor atau nilai yang diperoleh dari tes hasil belajar.
C. Teori Belajar Motorik
1. Konsep dan Metode Pembelajaran Gerak
Setiap manusia memiliki kemampuan belajar. Bayangkan jika kemampuan itu dihilangkan atau dikurangi, manusia akan tertinggal dalam segala hal dan mengalami banyak kekurangan dalam
kemampuannya. Dengan demikian, kemampuan untuk belajar sangatlah penting untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga dapat mempertahankan hidupnya.
Pada zaman yang serba maju sekarang ini, kemampuan belajar itu menjadi lebih penting, karena begitu banyak kemampuan yang harus dimiliki.Bayangkan bagaimana jadinya jika manusia hanya di lengkapi oleh kemampuan yang dibawanya sejak lahir. Kita tidak akan bisa berbicara, menulis, apalagi melakukan kegiatan-kegiatan fisik yang kompleks yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pernahkah Anda membayangkan bagaimana kita belajar berbicara, belajar berjalan, serta belajar menguasai berbagai hal yang sekarang kita
(15)
menguasai keterampilan-keterampilan tersebut?Pernah jugakah Anda mempertanyakan bagaimana kita mempelajari semua itu? Kondisi-kondisi apa yang harus disiapkan supaya pembelajaran yang kita lakukan
memberikan hasil yang baik?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin jarang kita pertanyakan, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Wajar pengertian kita tentang hakikat belajar sangat terbatas. Apalagi jika dipertanyakan lebih jauh tentang proses apa yang sebenarnya terjadi dalam diri kita manakala kita belajar.
Bahan pelatihan ini akan mencoba mengungkap pertanyaan-pertanyaan di atas, khususnya dikaitkan dengan pembelajaran gerak. Pengertian dalam bidang ini akan sangat berguna bagi guru pendidikan jasmani (penjas) dalam menciptakan proses pembelajaran gerak yang lebih baik.
2. Pengertian Belajar Gerak
Konsep pembelajaran gerak merupakan dasar bagi pelaksanaan proses pembelajaran dan pelatihan gerak atau keterampilan gerak. Pengertian yang mantap dalam hal hakikat dan definisi pembelajaran gerak merupakan bantuan yang sangat berguna bagi guru penjas.
Proses pembelajaran tampaknya terjadi setiap waktu. Hampir dalam segala aspek yang kita kuasai sekarang, semuanya terjadi karena proses belajar. Coba bayangkan kembali proses pembelajaran ketika mempelajari keterampilan mengendarai sepeda. Apakah Anda langsung dapat mengendarai sepeda ?
(16)
Jawabannya adalah “tidak”.Ketika Anda belajar mengendarai sepeda waktu masih kecil atau pada saat sudah dewasa, kesulitan pasti
timbul.Anda tidak otomatis dapat meluncur dengan mulus ketika pertama kali mencoba. Paling sedikit, keseimbangan akan terganggu, apalagi ketika Anda harus mengayuh pedal. Hanya setelah mencoba beberapa kali, bahkan ratusan kali, barulah kemampuan Anda terlihat nyata.
Apa kesimpulan yang bisa kita tarik dari kasus pembelajaran di atas ? Minimal ada dua hal yang dapat ditarik sebagai kesimpulan :
Pertama, untuk menguasai sesuatu kita perlu mencapainya melalui proses belajar. Kedua, belajar merupakan proses yang memerlukan waktu, dan hasilnya sebanding dengan usaha yang dilakukan. Ketika seseorang mempelajari keterampilan gerak, perubahan nyata yang terjadi adalah meningkatnya mutu keterampilan itu. Ini dapat diukur dengan beberapa cara, misalnya dengan melihat skor yang dihasilkan, atau dengan melihat keberhasilan melakukan gerak yang tadinya belum dikuasai. Tetapi yang terjadi sebenarnya bukan hanya itu, sebab ada perubahan tambahan atau pengalihan kemampuan yang mendasari penampilan pada penguasaan keterampilan yang baru.Perbaikan kemampuan inilah yang membuat penampilan betambah baik.Apakah semua keterampilan yang kita kuasai benar-benar hasil belajar?Bagaimana dengan keterampilan gerak yang kita kuasai sejak kecil? Jelas! kecuali gerakan refleks, semua gerakan manusia, termasuk berjalan, berlari, memegang, dan semua keterampilan lainnya adalah hasil belajar. Refleks adalah respons yang proses terjadinya tidak melalui pusat kesadaran. Kapan kita mempelajarinya?Tentu ketika kita
(17)
masih kecil, sebagian bahkan dipelajari ketika kita masih bayi.
Kemampuan-kemampuan yang dipelajari dimasa lalu dan sekarang, akan mempengaruhi keterampilan yang akan kita miliki di masa-masa
mendatang.
Berdasarkan beberapa penjelasan dan contoh di atas, maka pembelajaran gerak dapat didefinisikan sebagai berikut :
Definisi di atas, mengandung 3 aspek penting yang harus dikemukakan sebagai berikut :
a. Belajar dipengaruh latihan atau pengalaman
Perkembangan kemampuan memang dapat terjadi tanpa
berlatih.Kemampuan tersebut berkembang misalnya, karena pengaruh kematangan dan pertumbuhan. Perubahan kemampuan ini tentu akan miningkatkan keterampilan, namun hanya sampai pada batas minimal. Contoh sederhana kasus ini adalah keterampilan berlari. Tanpa berlatih dalam arti sebenarnya, kemampuan berlari tetap akan berkembang karena adanya pengaruh kematangan. Siapapun anak yang normal pasti akan dapat melakukan ini tanpa harus berlatih.
Namun perlu dipertanyakan sampai di manakah tingkat keterampilan ini dapat berkembang jika tidak dilatih khusus.Perubahan keterampilan karena faktor kematangan, jelas tidak dapat dikatakan sebagai hasil belajar.Hal ini disebabkan perubahan tersebut bukan karena hasil latihan.Dalam definisi di atas dikatakan bahwa perubahan yang terjadi harus melibatkan adanya latihan atau pemberian pengalaman tertentu.
(18)
Jadi membiarkan anak berkembang keterampilannya tanpa memberinya pengalaman yang berguna, sama halnya dengan tidak memberi
kesempatan pada anak untuk belajar. Anak tidak akan sampai pada keadaan “terampil” dan kemampuan yang mendasarinya tidak akan berkembang sempurna.
b. Belajar tidak langsung dapat diamati
Ketika latihan berlangsung, terjadi banyak perubahan dalam system saraf pusat.Perubahan tersebut terjadi karena penganyaman berbagai kemampuan dan pengalaman gerak dalam sistem memori otak. Proses inilah yang biasanya memantapkan perubahan yang terjadi menjadi relatif menetap. Proses demikian umumnya tidak bisa langsung dapat diamati. Apa yang bisa dilakukan adalah melihat perubahan-perubahan yang terjadi lewat penampilan geraknya. Latihan menyebabkan adanya perubahan “papan panel” di dalam otak berbentuk perbaikan program gerak, sehingga gerak yang ditampilkan tampak menjadi lebih
baik.Bukti adanya perubahan inilah yang harus dijadikan pegangan oleh guru atau pelatih bahwa belajar telah terjadi.Bukti ini hendaknya
menuntun guru atau pelatih agar mampu memberikan pengalaman yang lebih berarti bagi orang sedang belajar. Konsekuensi lainnya adalah bahwa guru atau pelatih perlu mengetahui adanya perubahan itu dengan cara mengenali kemampuan belajar pada titik awal pembelajaran dan kemampuan yang dicapai. Dengan demikian dapat diukur penambahan atau perubahannya.
(19)
c. Perubahan yang terjadi relatif menetap
Perubahan yang terjadi dalam penampilan dapat dianggap sebagai hasil belajar, jika perubahan tersebut bersifat menetap.Ini perlu ditekankan, karena jika hanya berpedoman pada perubahan yang terjadi dalam penampilan bisa menyesatkan. Banyak perubahan dalam penampilan yang terjadi oleh sebab lain, yang sifatnya baik sementara maupun menetap.
Perubahan dalam diri individu dapat diibaratkan air dan telur. Air akan mendidih jika dipanaskan, sehingga bentuknya berubah dari bentuk semula. Ketika air itu dingin kembali, wujudnya akan berubah kembali menjadi air. Tidak ada ciri yang bisa menandai bahwa air itu pernah berubah.Itulah ibarat orang yang berubah penampilannya, tetapi hanya sesaat.Berbeda halnya dengan telur. Telur akan matang jika direbus. Wujudnya sudah berubah total dari keadaannya semula. Perubahan itu bersifat menetap, walaupun telur didinginkan kembali.Telur itu sudah berubah dari telur mentah menjadi telur matang.Orang yang belajar mengikuti perumpamaan telur di atas. Proses belajar akan merubahnya menjadi orang yang berbeda. Luarnya tetap sama, tetapi
kemampuannya sudah berubah. Kemanapun orang itu pergi, dalam kondisi apapun ia berada, kemampuan tetap akan melekat. Contoh paling nyata dalam kasus ini adalah keterampilan bersepeda yang telah kita singgung sebelumnya. Keterampilan bersepeda tidak akan hilang sampai kapanpun jika sebelumya sudah dikuasai dengan baik. Masih banyak contoh lain yang bisa dikemukakan. Faktor penting yang
(20)
perludiyakini di sini adalah latihan akan mempengaruhi penampilan secara menetap. Perubahan kemampuan itu akan menjadi ciri dari orang yang telah belajar, dan akan berguna ketika suatu waktu dibutuhkan.
D. Hakekat Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani termasuk bagian yang integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani pada hakekatnya merupakan suatu proses yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, serta membina kemampuan jasmani dan rohani pelakunya. Melalui
pendidikan jasmani diharapkan seseorang mempunyai jasmani dan rohani yang sehat, sehingga melaksanakan tugas untuk kepentingan sendiri maupun bagi kepentingan bangsa.
Pada kenyataannya pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas.Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia.Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya.Hubungan dari perkembangan tubuh, fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total
manusia.Tujuan pendidikan jasmani bukan aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi siswa melalui aktivitas jasmani.
Dauer dan Pangrazi (1989:1) mengemukakan bahwa Pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan
(21)
kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak.Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan dan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara-cara yang tepat agar memiliki makna bagi anak.Pendidikan jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian yang proposional dan memadai pada domain-domain pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu ajaran yang penting kita pelajari karena mengandung istilah-istilah didalamnya. Misalnya pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Sedangakan jasmani adalah tubuh atau badan atau fisik.Namun yang dimaksud jasmani disini bukan badan saja, tapi keseluruhan (manusia seutuhnya), karena antara rohani dan jasmani tidak dapat di pisah-pisahkan, jasmani dan rohani merupakan satu kesatuan yang utuh, yang selalu
berhubungan dan saling berpengaruh. Disekolah pendidikan jasmani
sangatlah perlu, karena aspek didalamnya dapat menyehatkan tubuh kita dari berbagai unsur-unsur yang bisa merubah tata cara laku kita menjadi tidak sehat.
Pendidikan jasmani secara keseluruhan bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran stabilitas nasional, dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan kegiatan
(22)
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan bukan prestasi dalam cabang olahraga, akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya pengembangan prestasi bagi siswa yang memiliki bakat dan kemampuan dalam cabang olahraga tertentu.
E. Permainan Tenis Meja
1. SejarahSingkat Permainan Tenis Meja
Permainan tenis meja atau pimpong hingga saat ini belum diketahui asal usulnya, permainan ini dikenal masyarakat sekitar tahun 1890an. Pada awalnya, permainan tenis meja dimainkan dengan bola yang terbuat dari gabus dan kayu dilapisi dengan karet yang disebut bet. Olah raga ini mempunyai wadah resmi untuk tingkat Internasional yang didirikan pada tanggal 15 Januari 1926, atas prakarsa Dr. George Lehman (Jerman). Tenis meja masuk ke Indonesia sekitar tahun 30an. Sebagai salah satu jabang olah raga prestasi, tenis meja cukup popular di Indonesia. Meskipun demikian, tenis meja baru dimasukkan sebagai salah satu cabang olah raga yang dipertandingkan di Olimpiade pada tahun 1988 di Seoul, Korea Selatan.
2. Perlengkapan Permainan Tenis Meja
a. Meja
Meja yang digunakan untuk pertandingan Nasional / Internasional berukuran panjang 2.74 m, lebar 1.525 m, tinggi meja 76 cm. disekeliling tepi meja ada garis selebar 2 cm dan untuk permainan ganda ada garis tengah selebar 3 mm. Garis – garis pada tepi meja
(23)
yang panjangnya 2. 74 m dinamakan garis tepi dan garis – garis pada ujung meja yang panjangnya 1.525 m dinamakan garis ujung.
b. Net
Ditengah-tengah meja dipasang net/jaring yang panjangnya 183 cm dan tingginya dari permukaan meja 15.25 cm. jaring tersebut dikaitkan pada tiang jaring yang menonjol keluar meja sepanjang 15.25 cm. lebar pita 15 mm.
c. Alat Pemukul (bet) dan Bola.
Bet terbuat dari kayu yang kaku ukuran serta berat bet tidak
ditentukan. Permukaan bet dilapisi karet berbintik dengan tebal tidak lebih dari 2 mm. Kedua permukaan bet harus berlainan warna karet. Bola dibuat dari seluloid berwarna putih atau kuning (tidak
mengkilap) berdiameter 3.8 cm, dengan berat sekitar 2.40 mg – 2.53 mg.
(24)
F. Forehand
Forehand merupakan salah satu kemampuan dasar dalam tenismeja. Berikut ini adalah gambar gerakan forehand.
Gambar 2.Pukulan Forehand
Menurut Endang Widyastuti, Agus Suci (2012:21) pukulan forehandadalah pada waktu memukul bola posisi telapak tangan yang memegang Bet
menghadap kedepan.Pukulan forehand dilakukan jika bola berada di sebelah kanan tubuh Sabto Adi dan Mu’arifin (1994:16).Cara melakukan pukulan ini adalah dengan merendahkan posisi tubuh, lalu gerakkan tangan yang
memegang bet kearah pinggang (bila tidak kidal gerakan kearah kanan), siku membentuk sudut kira-kira 90 derajat.Sekarang tinggal menggerakkan tangan kedepan tanpa merubah siku.
G. Modifikasi Alat
1. Bet
Bet terbuat dari kayu yang dilapisi dengan karet yang menyerupai aslinya. 2. Bola
(25)
3. Lapangan
Lapangan tidak dimodifikasi, memakai lapangan yang asli. 4. Tempat
Tempat menggunakan halaman dan ruangan sekolah
H. Kerangka Pikir
Gerak dasar forehand merupakan suatu gerak dasar pukulan dalam permainan tenis meja yang mengutamakan kelincahan dan ketepatan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan modifikasi alat yang diperkirakan mampu
meningkatkan gerak dasar forehand yaitu bet yang terbuat dari kayu yang dilapisi dengan karet dan bola yang terbuat dari gabus (sterofum).
Tes awal diberikan sebelum pembelajaran dan dijadikan sebagai acuan dalam merancang skenario pembelajaran pada siklus satu, dan dua dalam upaya peningkatan gerak dasar forehand.
Dalam penelitian ini secara keseluruhan tes akan diberikan sebanyak empat kali yaitu : Tes awal, tes siklus pertama, tes siklus kedua dan tes siklus ketiga. Hasil tes berupa skor yang akan menentukan ketuntasan siswa dalam
pembelajaran tersebut.
I. Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:71) Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data terkumpul.
(26)
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara yang harus diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah.Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah jika pembelajaran dengan menggunakan alat modifikasi dilaksanakan dengan tepat maka dapat meningkatkan gerak dasar forehand pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Wates. Tentunya hipotesis ini harus dibuktikan terlebih dahulu secara ilmiah yang akan penulis lakukan pada penelitian ini.
(27)
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. MetodePenelitian Metode yang
digunakandalampenelitianiniadalahmetodepenelitiantindakankelas (PTK) atauclass room action researchsebagaicarauntukmenjawabpermasalahan yang ada. MenurutMc Taggart (1996) dalamDikdasmen (1999:3), bahwa
“penelitiantindakankelasitubiasanyadilakukanoleh guru di
kelasatausekolahtempatiamengajardenganpenekananpadapenyempurnaanatau peningkatan proses danpraksispembelajaran.”
PTK menuntutsejumlahinformasidantindaklanjut yang terjadi di
lapanganuntuksegeradikajidanditindaklanjutisecarareflektif, partisipatif, dankolaboratif (Suwarsih, 1994:23).Untukituperlukeseriusanpenelitidan orang yang terlibat (misalnya guru) selama proses penelitian. Makna yang terkandungdaripenelitiantindakankelasiniadalahsuatubentukpenilaian yang reflektifdenganmelakukantindakan-tindakantertentugunameningkatkankinerja guru dalam proses pembelajaran di kelasdanatau di lapangankearah yang lebihbaikdanprofesional.
(28)
Lebih lanjut dijelaskan oleh Harjodipuro (1997:43), bahwa “PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya.” PTK bukan sekedar mengajar, PTK mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar, dan menggunakan kesadaran kritis terhadap dirinya sendiri untuk bersiap terhadap proses perubahan dan perbaikan proses pembelajaran. PTK mendorong guru untuk berani bertindak dan berpikir kritis dalam
mengembangkan teori dan rasional bagi mereka sendiri, dan bertanggung jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara profesional.
Menurut Elliot (1982:3) yang dimaksuddengan PTK
ialahkajiantentangsituasisosialdenganmaksuduntukmeningkatkankualitastinda kan di dalamnya.Seluruhprosesnya, telaah, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, danpengaruhmenciptakanhubungan yang diperlukanantaraevaluasidiridariperkembanganprofesional.
Manfaat yang dapatdiperolehdari PTK iniadalahperbaikanpraksis yang meliputipenanggulanganberbagaipermasalahan yang dialamisiswa yang diajaroleh guru sebagaipelaku PTK
misalnyapadakesalahan-kesalahankonsepdalammatapelajaranbaru (Tim Proyek PGSM,
1999:3).Kaitannyadenganpembelajaranpermainantenismeja, metode PTK inisangattepatdigunakankarenadilaksanakandalamlingkunganpembelajaransec aralangsungdengantetapmemprioritaskanperanprofesionalisme guru
(29)
dalamkaitannyadenganrefleksidiriterhadapkinerjadanaktivitasmengajarnya.Da lamhalini guru memilikiwewenang yang luas (otonom)
dalammelaksanakantindakan-tindakannyaselama proses pembelajaran. B. SubyekPenelitian
Subyekpenelitiainiadalahsiswakelas IV SD Negeri 2 WatesKecamatan Padang Cermindenganjumlah 20 orang terdiridari 13 siswaputradan 7 siswaputri. Dari seluruhjumlahsiswatersebutakandibagimenjadi 4 kelompok. Satukelompokberanggotakan 5 orang .
C. TempatdanWaktuPenelitian
Penelitianiniakandilaksanakan di SD Negeri 2 WatesJalan Raya Way Ratai, Kecamatan Padang CerminKabupatenPesawaran.
Penelitianiniakandilaksanakanpadabulan28 November 2012 sampaidengan10 Januari 2013.
D. Variabeldan data
Penelitianiniakanmenggunakandesainpenelitiantindakankelas (Classroom Action Research). PenelitianTindakanKelas (PTK) atauClassroom action research (CAR) adalahaction research yang dilaksanakanoleh guru di dalamkelas.Action researchpadahakikatnyamerupakanrangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan- …”, yang dilakukansecarasiklus,
(30)
Re
fle
ks
i I Peren
ca na an I Ob se rw as i I Tin da ka
n I Peren
ca na an II Re fle ks i II Tin da ka n I I Ob se rw as i II Re fle ks i II
I Peren
ca na an III Ob se rw as
i III
Tin
da
ka
n I
II
Tujuan PTK, yaitu: 1) meningkatkanmutuisi, masukan, proses, sertahasilpendidikandanpembelajaran di sekolah; 2) membantu guru
dantenagakependidikanlainnyamengatasimasalahpembelajarandanpendidikan di dalamdan di luarkelas; 3) meningkatkansikap professional
pendidikdantenagakependidikan; 4) menumbuhkembangkanbudayaakademik di lingkungansekolahsehinggaterciptasikapproaktif di
dalammelakukanperbaikanmutupendidikandanpembelajaransecaraberkelanjut an.
Langkah-langkah yang dilakukandalam PTK terdiridariempatrangkaiankegitan yang
dilakukandalamsiklusberulang.Empatkegiatanutama yang adapadasetiapsiklus, yaitu
a) perencanaantindakan (planning), b) penerapantindakan (action), c) observasi, d)refleksidanseterusnyasampaiperbaikanataupeningkatan yang diharapkantercapai. Berikutinivisualisasisiklus PTK. III II I
(31)
Gambar 3.SiklusMenurutMuhajirUtomo E. RancanganPenelitian
a) SiklusPertama (3 pertemuan) 1. Perecanaan I.
Kegiatanperencanaanmeliputi : a) Menyusun RPP.
b) Menyiapkanalatbantupembelajaran. 2. Tindakan
Pertemuan I KegiatanAwal:
Siswa dibariskan empat bersap
Gurumengecek kehadiran, kelengkapan dan kesiapan siswa. Pemanasan yang mengacu pada kegiatan inti.
KegiatanInti:
Siswa dibariskan berbanjar berdasarkan kelompok. Guru menjelasan pengertian dan sejarah tenis meja Pengenalan alat tenis meja
Melakukan latihan dasar tenis meja. Kegiatan Akhir.
(32)
Guru mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung. Tanya jawab guru dan siswa tentang pembelajaran yang telah
berlangsung.
Siswa dibubarkan untuk ganti pakaian.
Pertemuan ke II Kegiatan Awal
Siswa dibariskan empat bersap
Guru mengecek kehadiran, kelengkapan dan kesiapan siswa. Pemanasan yang mengacu pada kegiatan inti.
KegiatanInti:
Siswa dibariskan berbanjar berdasarkan kelompok. Guru memberi contoh gerakan forehand tanpa bola. Siswamelakukangerakanmemantul-mantulkan bola
denganmenggunakanalatmodifikasi
Siswamendemontrasikan sikap sedia yang benar.
Siswamelakukan gerakan servis dengan tehnik yang benar. Siswa melakukan gerakan seperti contoh dalam kelompok
secara bergantian. Kegiatan Akhir.
Siswa dibariskan berdasarkan kelompok.
(33)
Tanya jawab guru dan siswa tentang pembelajaran yang telah berlangsung.
Siswa dibubarkan untuk ganti pakaian.
Pertemuan ke III Kegiatan Awal
Siswa dibariskan empat bersap
Guru mengecek kehadiran, kelengkapan dan kesiapan siswa. Pemanasan yang mengacu pada kegiatan inti.
Kegiatan Inti
Mengulangi gerakan pukulan forehand yang dimodifikasi.
Melakukan gerakan menerima bola forehand.
Melakukan gerakan pukulan forehand dengan tehnik yang
benar.
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Akhir.
Siswa dibariskan berdasarkan kelompok.
Guru mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung. Tanya jawab guru dan siswa tentang pembelajaran yang telah
berlangsung.
(34)
Gambar 4.Materisikluspertama 3. Observasi
Mengamatijalannyakegiatandanmemberikanskorberdasarkankriteri apenilaian.
4. Refleksi
Dari hasilobservasidanpenjaskorsiswa,
dilakukanrefleksiuntukmenyusunrencanatindakan yang akanditetapkanpadasikluskedua.
b) SiklusKedua (3 pertemuan) 1. Perecanaan I.
(35)
Kegiatanperencanaanmeliputi : a. Menyusun RPP.
b. Menyiapkanalatbantupembelajaran.
2. Tindakan Pertemuan I
KegiatanAwal:
Siswa dibariskan empat bersap
Gurumengecek kehadiran, kelengkapan dan kesiapan siswa. Pemanasan yang mengacu pada kegiatan inti.
KegiatanInti:
Siswa diformasikanmenghadapketembokdenganjarak 0,5 m. Guru mendemonstrasikangerakanpukulan forehand ketembok. Siswamelakukanseperticontoh.
Formasisama, jarakdiubahmenjadi 1 m. Siswamelakukangerakanseperticontoh. Kegiatan Akhir.
Siswa dibariskan berdasarkan kelompok.
Guru mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung. Tanya jawab guru dan siswa tentang pembelajaran yang telah
berlangsung.
Siswa dibubarkan untuk ganti pakaian. Pertemuan ke II
(36)
Kegiatan Awal
Siswa dibariskan empat bersap
Guru mengecek kehadiran, kelengkapan dan kesiapan siswa. Pemanasan yang mengacu pada kegiatan inti.
KegiatanInti:
Siswa diformasikansepertigambar di samping. Siswamelakukangerakanpukulan forehand
secaraberpasangandenganjarakberfariasi. Kegiatan Akhir.
Siswa dibariskan berdasarkan kelompok.
Guru mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung. Tanya jawab guru dan siswa tentang pembelajaran yang telah
berlangsung.
Siswa dibubarkan untuk ganti pakaian.
Pertemuan ke III Kegiatan Awal
Siswa dibariskan empat bersap
Guru mengecek kehadiran, kelengkapan dan kesiapan siswa. Pemanasan yang mengacu pada kegiatan inti.
Kegiatan Inti
(37)
Siswamelakukanpukulan forehand secaraberpasangandenganvariasijarak. Kegiatan Akhir.
Siswa dibariskan berdasarkan kelompok.
Guru mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung. Tanya jawab guru dan siswa tentang pembelajaran yang telah
berlangsung.
Siswa dibubarkan untuk ganti pakaian.
Gambar 5.Materisikluskedua 3. Observasi
Mengamatijalannyakegiatandanmemberikanskorberdasarkankriteri apenilaian.
4. Refleksi
Dari hasilobservasidanpenjaskorsiswa,
dilakukanrefleksiuntukmenyusunrencanatindakan yang akanditetapkanpadasiklusketiga.
a. b. c.
2 m 1 m
(38)
c) SiklusKetiga (3 pertemuan) 1. Perecanaan I.
Kegiatanperencanaanmeliputi : Menyusun RPP.
Menyiapkanalatbantupembelajaran. 2. Tindakan
Kegiatan Awal
Siswa dibariskan empat bersap
Guru mengecek kehadiran, kelengkapan dan kesiapan siswa. Pemanasan yang mengacu pada kegiatan inti.
KegiatanInti:
Siswa diformasikansepertigambar di samping. Siswamelakukangerakanpukulan forehand
secaraberpasangandenganjarak 1 m. Kegiatan Akhir.
Siswa dibariskan berdasarkan kelompok.
Guru mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung. Tanya jawab guru dan siswa tentang pembelajaran yang telah
berlangsung.
Siswa dibubarkan untuk ganti pakaian.
(39)
Kegiatan Awal
Siswa dibariskan empat bersap
Guru mengecek kehadiran, kelengkapan dan kesiapan siswa. Pemanasan yang mengacu pada kegiatan inti.
Kegiatan Inti
Siswadiformasikansepertigambardisamping. Guru membericontohgerakanpukulan forehand
secaraberpasangan di mejatenis yang sebenarnya. Siswamelakukangerakanseperticontoh.
Kegiatan Akhir.
Siswa dibariskan berdasarkan kelompok.
Guru mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung. Tanya jawab guru dan siswa tentang pembelajaran yang telah
berlangsung.
Siswa dibubarkan untuk ganti pakaian.
Pertemuan ke III Kegiatan Awal
Siswa dibariskan empat bersap
Guru mengecek kehadiran, kelengkapan dan kesiapan siswa. Pemanasan yang mengacu pada kegiatan inti.
(40)
Siswadiformasikansepertigambardisamping. Guru membericontohgerakanpukulan forehand
secaraberpasangan di mejatenis yang sebenarnya. Siswamelakukangerakanseperticontoh.
Kegiatan Akhir.
Siswa dibariskan berdasarkan kelompok.
Guru mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung. Tanya jawab guru dan siswa tentang pembelajaran yang telah
berlangsung.
Siswa dibubarkan untuk ganti pakaian.
Gambar 6.Materisiklusketiga 3. Observasi
Mengamatijalannyakegiatandanmemberikanskorberdasarkankriteri apenilaian.
4. Refleksi
a. b.
(41)
Dari hasilobservasidanpenskoransiswa,
dilakukanrefleksiuntukmenyusunrencanatindakan yang akanditetapkanpadasiklusberikutnya.
F. InstrumenPenilaian.
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK di setiap siklusnya, menurut Freir and Cuning Ham menurut Muhajir dalam Surisman (1997:58). Alat untuk pengukur/instrumen dalam PTK dikatakan valid bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Dari pendapat di atas untuk instrumen tidak perlu diuji cobakan dan dihitung validitas dan reliabelitasnya instrumen dapat dilihat pada lampiran.
G. TeknikAnalisis Data Setelahtindakandilakukan,
makahasilpenelitiandianalisisgunamelihatprosentasekualitashasiltindakanpada setiapsiklus.Untukmenghitungpresentasekeberhasilansiswadigunakanrumus :
P = 100 % Keteranganrumus :
P = Prosentasekeberhasilan
= Jumlah gerakan yang dilakukan benar = Jumlahsiswa yang mengikutites.
Sedangkanuntukmelihattingkatefektivitastindakan yang dilakukandapatmenggunakanrumus :
(42)
E =
100 %
(Goodwin dan Coates dalamSurisman, 1997) Keterangan :E : Efektivitastindakan yang dilakukan Xn :Reratanilaiakhirsiklusketiga
Xi :Reratatemuanawal
Bilahasilperhitunganmeningkat 50 % keatasmakatindakan yang dilakukandinyatakanefektif.
(43)
PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN
2012/2013 (Skripsi)
Oleh ERWIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2012/2013
(44)
xi DAFTAR ISI
Halaman
SANWACANA ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Rumusan Masalah ... 3
E. Tujuan Penelitian ... 3
F. Manfaat Penelitian ... 4
G.BatasanIstilah ……….. 4
II. TINJAUAN PUSTAKA A.PengertianBelajardanPembelajaran ... 6
B. HasilBelajar ... 8
C.TeoriBelajarMotorik ... 9
D.HakekatPendidikanJasmani ... 15
E. PermainanTenisMeja ……….. 17
F. Forehand ……….. 19
G. ModifikasiAlat ……… 19
H. KerangkaPikir ... 20
I.Hipotesis ... 20
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22
B. SubyekPenelitian ... 24
C.TempatdanWaktuPenelitian ... 24
D. Variabeldan Data ... 24
E. RancanganPenelitian ……….. 26
F. Instrumen ... 36
F. TeknikAnalisis Data ... 36
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38
B. Pembahasan ... 42
(45)
xii
DAFTAR PUSTAKA ... 49
(46)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. RekapitulasiAnalisisHasilPembelajaranGerakDasarForehand Pada
TesAwal ... 38 2. RekapitulasiAnalisisHasilPembelajaranGerakDasarForehand Pada
Siklus I ... 39 3. RekapitulasiAnalisisHasilPembelajaranGerakDasarForehand Pada
Siklus II ... 40 4. RekapitulasiAnalisisHasilPembelajaranGerakDasarForehand Pada
Siklus III ... 41 5. DeskripsiHasilPenelitianTindakanKelas (PTK) Pembelajaran
(47)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1 : LapanganTenisMeja ... 18
Gambar2 :PukulanForehand ... 19
Gambar3 :Siklus PTK ... 25
Gambar4 :Materisiklus I ... 29
Gambar 5 : Materi siklus II………. 32
Gambar 6 : Materi siklus III………. 35
Gambar 7 : Diagram Batang Rata-rata Kelas Siswa Yang Mendapatkan Nilai ≥ RK dan< RK GerakDasarForehandDi SetiapSiklus... 42
Gambar 8. : Diagram Batang Ketuntasan Belajar Kelas Siswa Yang MendapatkanNilai ≥ KB dan< KB GerakDasarForehand Di SetiapSiklus ... 42
(48)
Tabel Halaman
1. RekapitulasiAnalisisHasilPembelajaranGerakDasarForehand Pada
TesAwal ... 38 2. RekapitulasiAnalisisHasilPembelajaranGerakDasarForehand Pada
Siklus I ... 39 3. RekapitulasiAnalisisHasilPembelajaranGerakDasarForehand Pada
Siklus II ... 40 4. RekapitulasiAnalisisHasilPembelajaranGerakDasarForehand Pada
Siklus III... 41 5. DeskripsiHasilPenelitianTindakanKelas (PTK) Pembelajaran
(49)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT Rineka Cipta: Jakarta
Zainal Aqib dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK. CV Yrama Widya: Bandung
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Silabus Penjas Sekolah Dasar. Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Penelitian Tindakan Kelas.
CV Laksana: Jogjakarta
Surisman, 1997. Penilaian Hasil Pembelajaran. Universitas lampung.
Universitas Lampung. 2007. Format PenulisanKaryaIlmiah. Bandar Lampung EndangWidyastutidanAgusSuci. 2010. PendidikanJasmani, Olahragadan
Kesehatan 6. CV Aneka Ilmu: Jakarta
Tim PenyusunKamusBahasaPusat.1990.KamusBesarBahasa Indonesia. PenerbitBalaiPustaka. Jakarta
Hilgard, Ernest R. (1948). Theories of Learning. East Norwalk, CT, US: Appleton-Century-Crofts.
Kemmis & Mc. Taggart. (1994). The Action Research Planner. Geelong: Deaken University Press.
(50)
Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. (2003). Kegiatan Belajar Mengajar yang efektif. Jakarta:
Depdiknas.Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai Pustaka.
Sudjana Nana dan Rivai Ahmad, 1991. Media Pengajaran, Sinar Baru Algensindo:Bandung
Lutan.(1997).
(51)
(52)
vi
BIOGRAFI PENULIS
Erwin, lahir dari anakkeempatdarikeluarga pasangan suami istri Bapak Sobirin dan Ibu Suwarni(Alm) pada tanggal 18 Mei 1978diSungai PenuhKerinci Jambi waktu itu. Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 2 Wates Padang Cermintahun 1992dan melanjutkan pendidikan menengah tingkat pertama di SMP Negeri 2 Padang Cermin lulus pada tahun 1995. Kemudian penulis melanjutkan sekolah menengah atas di SMU 1 Padang Cermin. Tahun 2008 penulis selesai pendidikan tingkat atas dan
melanjutkan ke sekolah tinggi di Universitas Lampung. Demi menyalurkan hobi yang lain yaitu olahraga, penulis mengambil Jurusan Ilmu Pendidikan dengan Program Studi yang dipilih DII Penjaskes.Penulis menyelesaikan pendidikan tinggi pada tanggal tahun 2006.Tahun 2006 penulis mulai bekerja sebagai Guru penjaskes di SDN 2 Watessampaisekarangwalaumenjadi guru
(53)
vii
MOTTO
Orang sukses adalah orang yang tidak pernah
berpikir dirinya kalah,ketika ia terpukul jatuh
(gagal) ia bangkit kembali,belajar dari
kesalahannya dan bergerak maju menuju inovasi
yang lebih baik.(Erwin)
(54)
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Allah SWT yang senantiasa memberikan kekuatan terbesar dalam
hidupku.
Orang tuaku; AyahndaSobirin / IbundaSuwarni (Alm) dan
AyahndaSukadi/ IbundaNyamiati, terima kasih atas segala dukungan dan doanya, aku sangat menyayangi kalian.
Istriku tercinta,Nilam Sari, S.Pd, terimakasih atas dukungan dan semangat yang diberikan kepadaku.
Anakku tersayang: Erin Sakhi Fikriyah yang memberikan semangat untuk
(55)
ix
SANWACANA
Assalamualaikum,
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul ”UpayaMeningkatkanGerak Forehand
PermainanTenisMejaMelaluiAlatPeragaDimodifikasiPadaSiswaKelas IV SDNegeri 2 WatesKecamatan Padang
CerminKabupatenPesawaranTahunPelajaran 2012/2013”adalah dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas
Lampung.
2. Bapak Drs. BaharrudinRisyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pendidikan dan Plt Program Studi Penjaskes
3. Bapak Drs.Surisman,S.Pd. M.Pd. Selaku Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis
4. Bapak Drs. Herman Tarigan, M.Pd. selaku Pembahas atau penguji
utama.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.
6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah
memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.
7. Kepala SD N 2 Wates:KecamatanPadang
CerminKabupaten:Pesawaranyang telah memberikan izin untuk
melaksanakan penelitian pada siswa kelas IV Tahun Pelajaran 2012/2013.
(56)
x
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2011 S1 Dalam Jabatan.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penyelesaian tugas akhir ini.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Bandar Lampung, Febuari 2013 Penulis
(1)
(2)
vi
BIOGRAFI PENULIS
Erwin, lahir dari anakkeempatdarikeluarga pasangan suami istri Bapak Sobirin dan Ibu Suwarni(Alm) pada tanggal 18 Mei 1978diSungai PenuhKerinci Jambi waktu itu. Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 2 Wates Padang Cermintahun 1992dan melanjutkan pendidikan menengah tingkat pertama di SMP Negeri 2 Padang Cermin lulus pada tahun 1995. Kemudian penulis melanjutkan sekolah menengah atas di SMU 1 Padang Cermin. Tahun 2008 penulis selesai pendidikan tingkat atas dan
melanjutkan ke sekolah tinggi di Universitas Lampung. Demi menyalurkan hobi yang lain yaitu olahraga, penulis mengambil Jurusan Ilmu Pendidikan dengan Program Studi yang dipilih DII Penjaskes.Penulis menyelesaikan pendidikan tinggi pada tanggal tahun 2006.Tahun 2006 penulis mulai bekerja sebagai Guru penjaskes di SDN 2 Watessampaisekarangwalaumenjadi guru
(3)
vii
MOTTO
Orang sukses adalah orang yang tidak pernah
berpikir dirinya kalah,ketika ia terpukul jatuh
(gagal) ia bangkit kembali,belajar dari
kesalahannya dan bergerak maju menuju inovasi
yang lebih baik.(Erwin)
(4)
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Allah SWT yang senantiasa memberikan kekuatan terbesar dalam hidupku.
Orang tuaku; AyahndaSobirin / IbundaSuwarni (Alm) dan
AyahndaSukadi/ IbundaNyamiati, terima kasih atas segala dukungan dan doanya, aku sangat menyayangi kalian.
Istriku tercinta,Nilam Sari, S.Pd, terimakasih atas dukungan dan semangat yang diberikan kepadaku.
Anakku tersayang: Erin Sakhi Fikriyah yang memberikan semangat untuk terus berjuang.
(5)
ix
SANWACANA
Assalamualaikum,
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul ”UpayaMeningkatkanGerak Forehand
PermainanTenisMejaMelaluiAlatPeragaDimodifikasiPadaSiswaKelas IV SDNegeri 2 WatesKecamatan Padang
CerminKabupatenPesawaranTahunPelajaran 2012/2013”adalah dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas
Lampung.
2. Bapak Drs. BaharrudinRisyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pendidikan dan Plt Program Studi Penjaskes
3. Bapak Drs.Surisman,S.Pd. M.Pd. Selaku Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis
4. Bapak Drs. Herman Tarigan, M.Pd. selaku Pembahas atau penguji
utama.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.
6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah
memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.
7. Kepala SD N 2 Wates:KecamatanPadang
CerminKabupaten:Pesawaranyang telah memberikan izin untuk
melaksanakan penelitian pada siswa kelas IV Tahun Pelajaran 2012/2013.
(6)
x
8. Siswa-siswiKelas IVSD N 2 Wates:KecamatanPadang
CerminKabupaten:Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2011 S1 Dalam Jabatan.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Bandar Lampung, Febuari 2013 Penulis