Pengamatan Gejala Deteksi BCMV pada Tanaman Kacang Panjang dan Tanaman Inang Alternatif Melalui Metode DAS-ELISA
tanaman utamanya tidak ada. Untuk mengetahui kisaran inang virus BCMV, maka dalam penelitian ini, berbagai spesies tanaman diinokulasi dengan virus BCMV.
Bibit tanaman uji ditanam dalam polybag yang berukuran 10 x 10 x 10 cm yang berisi campuran tanah dan arang sekam dengan perbandingan 1:2. Tanaman uji yang
digunakan adalah dari famili 1 Solanaceae : yaitu tanaman cabai besar C. annuum L., cabai rawit C. frutescens L., Tomat L. esculentum, dan Terong Solanum melongena,
2 Cucurbitaceae : yaitu Mentimun Cucumis sativus, 3 Fabaceae : yaitu Buncis Phaseolus vulgaris L. , dan Kedelai Glycine max, 4 Cruciferaceae : yaitu Kubis
Brassica oleracea dan Sawi Hijau Brassica juncea, 5 Convolvulaceae : yaitu Kangkung Darat Ipomoea reptana poir, 6 Amaranthaceae : yaitu Bayam Cabut
Amaranthus tricolor, 7 Leguminoceae: yaitu Kacang Tanah Arachis hypogaea dan Kacang Panjang V. sinensis L. komersial dengan jenis Panah Merah, KPK, Aura, dan
Pusaka hijau, 8 Balsaminaceae : yaitu Bunga Pacar Air Impatiens balsamina . Inokulasi dilakukan secara mekanis menggunakan cairan perasan tanaman sap
sakit. Sap dibuat dari daun tanaman yang terinfeksi BCMV. Daun yang terinfeksi digerus sebanyak 1 gr sampai halus didalam mortar dimana sebelumnya ditambahkan bufer fosfat
0.01M; pH 7.0 dengan perbandingan 1:5. Daun tanaman kacang panjang yang akan diinokulasi sebelumnya ditaburi dengan carborundum 600 mesh. Sap dioleskan pada
permukaan daun dengan menggunakan kapas steril dimulai dari bagian pangkal daun ke ujung secara searah dengan tidak mengulangi pada daerah yang sama. Setelah pengolesan
sap selesai, daun tanaman disiram dengan air mengalir untuk membersihkan sisa-sisa sap yang masih melekat. Tanaman yang sudah diinokulasi dipelihara dan dirawat sampai
muncul gejala.