KINERJA DINAS TENAGA KERJA DALAM PELAYANAN PEMBUATAN KARTU PENCARI KERJA (AK/I)

(1)

ABSTRAK

KINERJA DINAS TENAGA KERJA DALAM PELAYANAN PEMBUATAN KARTU PENCARI KERJA (AK/I)

Oleh

Neysa Amallia

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung mempunyai fungsi dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Salah satu pelayanan yang dilakukan adalah pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I). Berdasarkan hasil pra riset menunjukan bahwa ketersediaan fasilitas di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) masih kurang memadai. Seperti komputer dan alat pendukung lainnya agar pelaksanaan yang dilakukan dalam pelayanan dapat lebih cepat dan efesien. Selain itu kurangnya sosialisasi aparat Dinas Tenaga Kerja dalam memberikan informasi mengenai prosedur pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I)

Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode penelitian kualitatif. Fokus penelitiannya adalah Kinerja Dinas Tenaga Kerja dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I).


(2)

Sumber informan dalam penelitian ini aparat Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung pada Seksi Pendayagunaan Tenaga Kerja, 2 (dua) orang petugas dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) serta 3 (tiga) orang masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini Editing dan Interpretasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini Reduksi Data, Penyajian Data, dan penarikan Kesimpulan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kesimpulan dari kinerja Dinas Tenaga Kerja dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) dilihat dari Masukan (Input) sumber dana dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) berasal dari APBD, kurangnya jumlah petugas dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I), fasilitas yang dimiliki Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) masih kurang memadai. Proses (Process) tidak adanya standar waktu pelayanan yang ditetapkan oleh unit pelaksana. Keluaran (Output) kartu pencari kerja (AK/I) yang dikeluarkan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dapat diketahui dengan melihat jumlah pencari kerja yang membuat kartu pencari kerja (AK/I) di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung. Hasil (Outcomes) kartu pencari kerja dapat berfungsi untuk melamar pekerjaan. Manfaat (Benefit) dapat memberikan kepastian bahwa pencari kerja tidak terikat pekerjaan apa pun. Dampak (Impact) dari pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) adalah positif, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dapat memberikan informasi dan data ketenagakerjaan khususnya di Kota Bandar Lampung.


(3)

ABSTRACT

LABOR DEPARTMENT PERFORMANCE IN THE SERVICE OF MAKING CARDS JOB APPLICANTS (AK / I)

By Neysa Amallia

Department of Labor has the function of Bandar Lampung in public service. One of the services performed is a job-seeker card manufacturing services (AK / I). Based on the results of pre-research shows that the availability of facilities in the Department of Labor City of Bandar Lampung in the service of making job-seeker cards (AK / I) are still inadequate. As computers and other supporting tools for the implementation performed in the ministry can be more quickly and efficiently.

This type of research that writer used is descriptive research types of qualitative research methods. The focus of research is the performance of Manpower Department in the ministry of card-making job seekers (AK / I). Source informants in this study Department of Labor officials Bandar Lampung on Labor Administrative Section, 2 (two) officers in the ministry of card-making job seekers (AK / I) and 3 (three) members of society. Data collection techniques used in this study observations, interviews and


(4)

documentation. Data processing techniques in this study Editing and Interpretation. The data analysis technique in this study Data Reduction, Presentation Data, and Conclusions withdrawal.

Based on research that has been done the conclusion of the performance of the Labor Department in the ministry of card-making job seekers (AK / I) viewed from the input source of funds in the ministry of card-making job seekers (AK / I) derived from the budget which includes in field placements and Expansion of Work, the shortage of officers in the service of making job-seeker cards (AK / I), the facilities owned by the Labor Department Bandar Lampung in the service of making job-seeker cards (AK / I) are still inadequate. Process lack of service time standards set by the implementing unit. Output card jobseekers (AK / I) issued Department of Labor City of Bandar Lampung can know by looking at the number of job seekers who make job-seeker cards (AK / I) in the Department of Labor City of Bandar Lampung. Results (Outcomes) card can serve the job seekers to apply for jobs. Benefits to provide assurance that job seekers are not bound by any job. Impact of job seekers card manufacturing services (AK / I) is positive, the Labor Department Belfast City to provide information and employment data, especially in the city of Bandar Lampung.


(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan Otonomi Daerah berpedoman pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 telah meletakkan pondasi otonomi secara meluas kepada Daerah Kabupaten maupun Kota dalam mengekspresikan kembali potensi pembangunan yang dimiliki. Sistem sentralistis yang melahirkan pola kesamaan pada berbagai bidang pembangunan yang terjadi selama ini, telah banyak menghambat laju pembangunan pada daerah sehingga menyebabkan daerah mengalami hambatan dalam mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam pembangunan.

Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah telah menitik beratkan pelaksanaan otonomi daerah pada Kabupaten/Kota. Hal ini menyebabkan daerah untuk mandiri dalam mengurus rumah tangganya sendiri dengan lebih banyak menyerap aspirasi masyarakat dalam menerapkan kebijakanya.

Daerah Kabupaten/Kota diharapkan akan menjadi ujung tombak dalam mengukur keberhasilan dalam melaksanakan otonomi daerah. Pelaksanaan otonomi daerah agar dapat berhasil dalam mengatur rumah tangganya sendiri, pemerintah daerah dituntut untuk meningkatkan kinerjanya dalam


(6)

2

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah daerah sebagai organisasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan serta kepentingan masyarakat senantiasa meningkatkan kinerjanya sesuai dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat.

Salah satu fungsi pemerintah yang utama adalah menyelenggarakan pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen pemerintah untuk mewujudkan pelayanan publik yang efisien, efektif, berkeadilan, transparan dan akuntabel. Hal ini berarti bahwa untuk mampu melaksanakan fungsi pemerintah dengan baik maka organisasi birokrasi harus profesional, tanggap, aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani.

Seiring dengan hal tersebut pembinaan aparatur negara dilakukan secara terus-menerus agar dapat menjadi alat yang efisien dan efektif, bersih dan berwibawa sehingga mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintah maupun untuk menggerakkan pembangunan secara lancar dengan dilandasi semangat dan sikap pengabdian terhadap masyarakat.

Kemajuan suatu bangsa salah satunya ditentukan oleh kemampuan aparatur birokrasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya yaitu, sebagai pelayan publik kepada masyarakat secara profesional dan akuntabel. Apabila publik dapat terlayani dengan baik oleh aparatur birokrasi, maka dengan sendirinya aparatur birokrasi mampu menempatkan posisi dan kedudukannya yaitu sebagai public service. Kondisi ini akan berdampak pada kinerja dari aparatur


(7)

birokrasi yang sesuai dengan harapan dari masyarakat. Hal ini yang akan menjadikan negara yang maju dalam hal pelayanan kepada warganya dan melahirkan pada terwujudnya birokrasi yang bersih, akuntabel dan transparan.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah maka Kota Bandar Lampung sebagai daerah otonomi mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Untuk dapat mewujudkan penyelenggaraan otonomi daerah yang benar-benar sehat atau untuk mewujudkan kesesuaian antara prinsip dan praktek penyelenggaraan otonomi daerah, maka Pemerintah Kota Bandar Lampung dengan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung menetapkan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung sebagai instansi pemerintah daerah di Kota Bandar Lampung yang menangani masalah ketenagakerjaan melalui pelayanan yang dilakukan oleh birokrasinya.

Berdasarkan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung, mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang ketenagakerjaan

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya, dan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.


(8)

4

Adapun pelayanan yang diberikan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung adalah:

1. Pembuatan kartu angkatan kerja (AK/I) sebagai kartu tanda pencari kerja

2. Pembuatan kartu angkatan kerja (AK/II) sebagai kartu induk pencari kerja

3. Pembuatan kartu angkatan kerja (AK/IV) sebagai kartu panggilan pencari kerja

4. Pembuatan kartu angkatan kerja (AK/V) sebagai surat pengantar untuk mengisi lowongan suatu pekerjaan.

Pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) adalah sebagai tanda pendaftaran, kartu identitas, dapat juga digunakan sebagai lampiran permohonan (berlaku untuk melamar pekerjaan). Khususnya untuk melamar menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil. Kartu pencari kerja (AK/I) merupakan salah satu syarat utama untuk mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dan juga untuk pendaftaran lowongan kerja di beberapa perusahaan swasta.

Setiap harinya Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung melayani pemohon kartu pencari kerja (AK/I) antara 10 sampai 20 orang pemohon. Kantor Dinas Tenaga Kerja biasanya akan padat dikunjungi pencari kerja pada saat pembukaan Calon Pegawai Negeri Sipil, petugas dapat melayani pemohon sampai ratusan pencari kerja yang ingin membuat kartu pencari kerja (AK/I). Berikut dapat di lihat tabel informasi untuk melihat banyaknya pencari kerja yang membuat kartu pencari kerja (AK/I) di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2008/2009.


(9)

Tabel. 1. Pencari kerja yang membuat kartu pencari kerja (AK/I) berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2008/2009.

NO Tingkat Pendidikan

Tahun 2008 Tahun 2009 LK Prm Jml LK Prm Jml

1 SD 57 22 79 8 2 10

2 SLTP 128 35 163 72 16 88

3 SLTA 3.009 2.093 5.102 2.480 1.056 3.536 4 DI, DII, DIII 396 727 1.123 146 259 405 5 SARJANA

(S1+)

1.078 1.338 2.416 464 547 1.011 JUMLAH 4.668 4.215 8.883 3.170 1.880 5.050 Sumber; Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung, Tahun 2009

Melihat dari tabel pencari kerja di atas, banyaknya pencari kerja yang membuat kartu pencari kerja (AK/I) dari tingkat pendidikan SD sampai dengan Sarjana (S1+), menuntut Dinas Tenaga Kerja untuk bekerja lebih profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Baik buruknya pelayanan yang diberikan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung sangat berpengaruh terhadap hasil yang ingin dicapai. Jika pelayanan yang diberikan tidak baik sebagai pihak yang dilayani maka masyarakat tidak akan merasakan hasil yang memuaskan.

Berdasarkan hasil pra riset menunjukan bahwa ketersediaan fasilitas di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) masih kurang, seperti komputer dan alat pendukung lainnya seperti mesin fotokopi, agar pelaksanaan yang dilakukan dalam pelayanan dapat lebih cepat dan efesien. Selain itu kurangnya sosialisasi aparat Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam memberikan


(10)

6

informasi mengenai prosedur pelayanan dalam pembuatan kartu pencari kerja (AK/I).

Sebagai organisasi pemerintah yang menangani masalah ketenagakerjaan, sudah selayaknya Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung senantiasa mengupayakan untuk mengoptimalkan kinerjanya dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) untuk memenuhi kebutuhan serta kepentingan masyarakat. Keberhasilan pemerintah ditandai dengan keberhasilan para penyelenggara negara, termasuk didalamnya adalah aparatur pemerintah dalam pelaksanaan tanggung jawab pemerintah yang esensinya adalah penyelenggara fungsi pelayanan. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui “Kinerja Dinas Tenaga Kerja Dalam Pelayanan Pembuatan Kartu Pencari Kerja (AK/I) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan

“Bagaimana Kinerja Dinas Tenaga Kerja Dalam Pelayanan Pembuatan Kartu

Pencari Kerja (AK/I) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I).


(11)

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, serta menambah khasanah Ilmu Pemerintahan khususnya yang berkaitan dengan kinerja aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan publik.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan bagi aparat Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam rangka meningkatkan pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I).


(12)

73

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai kinerja Dinas Tenaga Kerja dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) adalah sebagai berikut :

1. Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) dari segi Masukan (Input) sumber dana pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) mencakup di bidang Penempatan dan Perluasan Kerja. Jumlah petugas dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) masih kurang memadai, meskipun latar belakang pendidikan petugas dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja sudah cukup baik. Serta kurangnya fasilitas yang dimiliki Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I).

2. Kinerja Dinas Tenaga Kerja dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) dilihat dari segi Proses (Process) kecepatan petugas terhadap waktu yang digunakan dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) tidak memiliki standar waktu pelayanan. Ketepatan pelaksanaan pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I)


(13)

yang dilakukan petugas sesuai dengan fungsi. Tingkat akurasi petugas dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) dapat diterima dengan benar, tepat dan sah.

3. Kinerja Dinas Tenaga Kerja dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) dilihat dari segi Keluaran (Output) untuk mengetahui kartu pencari kerja (AK/I) yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dengan melihat jumlah pencari kerja yang membuat kartu pencari kerja (AK/I) di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung.

4. Kinerja Dinas Tenaga Kerja dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) dilihat dari segi Hasil (Outcomes) dapat berfungsi sebagai kartu yang berlaku untuk melamar pekerjaan.

5. Kinerja Dinas Tenaga Kerja dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) dilihat dari segi Manfaat (Benefit) dapat memberikan manfaat untuk memberikan kepastian bahwa pencari kerja tidak terikat pekerjaan apa pun.

6. Kinerja Dinas Tenaga Kerja dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) dilihat dari segi Dampak (Impact), Dinas Tenaga Kerja dapat menyediakan informasi dan data ketenagakerjaan khususnya di Kota Bandar Lampung.


(14)

75

B. Saran

1. Sumber dana dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja disesuaikan dengan kebutuhan dalam pelaksanaan pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I). Perlunya penambahan jumlah petugas dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I), jumlah petugas disesuaikan dengan tahap pelayanan yang dilakukan dalam pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) supaya pelayanan dapat berjalan dengan tertib dan teratur. Kualitas petugas juga perlu ditingkatkan dalam mewujudkan kinerja pelayanan yang profesioanal, seperti mengikuti pelatihan atau diklat yang dapat menunjang kemampuan petugas. Kemampuan dan keterampilan petugas yang sesuai dengan tugasnya akan lebih mempercepat, memperlancar, dan meningkatkan mutu pelayanan. Perlunya penambahan fasilitas dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I). Mengingat fasilitas juga merupakan faktor pendukung dalam memberikan pelayanan yang berkualitas, seperti penyediaan teknologi, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang dapat mempermudah dalam proses pelayanan.

2. Menjamin kecepatan terhadap penggunaan waktu pelayanan sebaiknya petugas membuat standar waktu pelayanan supaya pencari kerja dapat mengetahui dengan jelas proses pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I). Seperti membuat standar pelayanan minimal yang ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan.

3. Mengetahui banyaknya jumlah pencari kerja yang membuat kartu pencari kerja (AK/I) di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung, petugas


(15)

pemberi layanan dapat lebih meningkatkan optimalisasi pelayanan dengan ketersediaan sumber daya manusia, dan penambahan kuantitas dalam pelayanan.

4. Kartu pencari kerja (AK/I) yang berfungsi untuk melamar pekerjaan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

5. Manfaat kartu pencari kerja (AK/I) diharapkan dapat menambah rasa kepercayaan dari pihak pengguna jasa tenaga kerja untuk merekrut pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung.

6. Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung diharapkan dapat memberikan informasi dan data ketenagakerjaan yang dapat dijadikan langkah awal dalam upaya mengatasi permasalahan dibidang ketenagakerjaan.


(16)

77


(1)

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, serta menambah khasanah Ilmu Pemerintahan khususnya yang berkaitan dengan kinerja aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan publik.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan bagi aparat Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam rangka meningkatkan pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I).


(2)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai kinerja Dinas Tenaga Kerja dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) adalah sebagai berikut :

1. Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) dari segi Masukan (Input) sumber dana pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) mencakup di bidang Penempatan dan Perluasan Kerja. Jumlah petugas dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) masih kurang memadai, meskipun latar belakang pendidikan petugas dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja sudah cukup baik. Serta kurangnya fasilitas yang dimiliki Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I).

2. Kinerja Dinas Tenaga Kerja dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) dilihat dari segi Proses (Process) kecepatan petugas terhadap waktu yang digunakan dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) tidak memiliki standar waktu pelayanan. Ketepatan pelaksanaan pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I)


(3)

yang dilakukan petugas sesuai dengan fungsi. Tingkat akurasi petugas dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) dapat diterima dengan benar, tepat dan sah.

3. Kinerja Dinas Tenaga Kerja dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) dilihat dari segi Keluaran (Output) untuk mengetahui kartu pencari kerja (AK/I) yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dengan melihat jumlah pencari kerja yang membuat kartu pencari kerja (AK/I) di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung.

4. Kinerja Dinas Tenaga Kerja dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) dilihat dari segi Hasil (Outcomes) dapat berfungsi sebagai kartu yang berlaku untuk melamar pekerjaan.

5. Kinerja Dinas Tenaga Kerja dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) dilihat dari segi Manfaat (Benefit) dapat memberikan manfaat untuk memberikan kepastian bahwa pencari kerja tidak terikat pekerjaan apa pun.

6. Kinerja Dinas Tenaga Kerja dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) dilihat dari segi Dampak (Impact), Dinas Tenaga Kerja dapat menyediakan informasi dan data ketenagakerjaan khususnya di Kota Bandar Lampung.


(4)

B. Saran

1. Sumber dana dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja disesuaikan dengan kebutuhan dalam pelaksanaan pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I). Perlunya penambahan jumlah petugas dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I), jumlah petugas disesuaikan dengan tahap pelayanan yang dilakukan dalam pembuatan kartu pencari kerja (AK/I) supaya pelayanan dapat berjalan dengan tertib dan teratur. Kualitas petugas juga perlu ditingkatkan dalam mewujudkan kinerja pelayanan yang profesioanal, seperti mengikuti pelatihan atau diklat yang dapat menunjang kemampuan petugas. Kemampuan dan keterampilan petugas yang sesuai dengan tugasnya akan lebih mempercepat, memperlancar, dan meningkatkan mutu pelayanan. Perlunya penambahan fasilitas dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I). Mengingat fasilitas juga merupakan faktor pendukung dalam memberikan pelayanan yang berkualitas, seperti penyediaan teknologi, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang dapat mempermudah dalam proses pelayanan.

2. Menjamin kecepatan terhadap penggunaan waktu pelayanan sebaiknya petugas membuat standar waktu pelayanan supaya pencari kerja dapat mengetahui dengan jelas proses pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/I). Seperti membuat standar pelayanan minimal yang ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan.

3. Mengetahui banyaknya jumlah pencari kerja yang membuat kartu pencari kerja (AK/I) di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung, petugas


(5)

pemberi layanan dapat lebih meningkatkan optimalisasi pelayanan dengan ketersediaan sumber daya manusia, dan penambahan kuantitas dalam pelayanan.

4. Kartu pencari kerja (AK/I) yang berfungsi untuk melamar pekerjaan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

5. Manfaat kartu pencari kerja (AK/I) diharapkan dapat menambah rasa kepercayaan dari pihak pengguna jasa tenaga kerja untuk merekrut pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung.

6. Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung diharapkan dapat memberikan informasi dan data ketenagakerjaan yang dapat dijadikan langkah awal dalam upaya mengatasi permasalahan dibidang ketenagakerjaan.


(6)