Suksesi Primer Suksesi Sekunder

Ekosistem 139 3 Ekosistem terumbu karang Ekosistem terumbu karang terbentuk di daerah perairan jernih, yaitu hasil aktivitas organisme hewan berongga Cnidaria. Ekosistem ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena di dalamnya terdapat bermacam-macam ikan, udang, dan hewan laut lainnya. Ekosistem ini banyak terdapat di perairan Nusa Tenggara dan Maluku. Perhatikan Gambar 7.15. 4 Ekosistem pantai batu Ekosistem ini didominasi batuan yang umumnya berukuran besar dan keras hasil penyatuan konglomerasi batu-batu kecil dengan tanah liat dan kapur. Bebatuan tersebut dapat pula terbentuk dari bongkahan batu granit yang besar. Biasanya, ekosistem pantai batu banyak terdapat di pesisir pantai yang berbukit, seperti pantai selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku. Vegetasi yang dominan antara lain Eucheuma dan Sargassum. 5 Ekosistem pantai lumpur Ekosistem pantai lumpur terdapat di muara sungai yang menjorok ke laut dengan bentangan yang cukup luas. Ekosistem seperti ini banyak ditemukan di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Komunitas pionir yang berkembang di komunitas ini, di antaranya api-api Avicennia, bakau Sonneratia, dan beberapa rumput laut seperti Enhalus acoroides. Ekosistem ini memiliki tipe estuaria atau muara sungai dan menjadi habitat ikan gelodok Sumber: Biology: Exploring Life, 1994 Gambar 7.15 Ekosistem terumbu karang sering dijadikan objek wisata Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda. 1. Berdasarkan pada apa pembagian bioma di muka bumi? 2. Mengapa ekosistem terumbu karang memiliki nilai ekonomis yang tinggi? Soal Penguasaan Materi 7.2 Suatu komunitas akan mengalami perubahan ketika terjadi gangguan dan kerusakan yang parah, seperti gunung meletus, tanah longsor, banjir, atau akibat kegiatan-kegiatan manusia yang merusak alam. Hancurnya komunitas ini akan menimbulkan suatu perubahan yang cukup besar. Misalnya saja permukaan tanah yang dulunya begitu rimbun akan berubah menjadi permukaan tanah yang terbuka. Keadaan ini akan membuat tempat tersebut menjadi habitat baru bagi suatu makhluk hidup. Makhluk hidup yang pertama kali datang biasanya tumbuh dan disebut tumbuhan pionir atau perintis. Tumbuhan pionir ini adalah tumbuhan yang dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang serba terbatas. Kehadiran makhluk hidup pionir ini akan menciptakan kondisi lingkungan tertentu yang membuat makhluk hidup lainnya dapat hidup di tempat tersebut. Proses ini akan terus berlanjut sejalan dengan waktu sehingga akhirnya tercipta komunitas tumbuhan yang makin lama makin padat dan kompleks mengarah pada pematangan suatu bentuk komunitas. Proses inilah yang dinamakan suksesi. Suksesi akan berakhir pada ekosistem klimaks yang telah mencapai keseimbangan. Suksesi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.

1. Suksesi Primer

Suksesi primer merupakan pembentukan komunitas makhluk hidup yang sebelumnya tidak ada. Contohnya adalah suksesi di Gunung Krakatau yang telah meletus pada tahun 1883 dan melenyapkan seluruh populasi di pulau

C Suksesi

Di Unduh dari : Bukupaket.com Praktis Belajar Biologi untuk Kelas X 140 c d Gambar 7.17 Suksesi pada Gunung St. Helens di Amerika yang dimulai dari a 3 bulan, b 2 tahun, c 4 tahun, dan d 9 tahun setelah letusan.

2. Suksesi Sekunder

Suksesi sekunder merupakan perubahan yang terjadi karena terganggunya habitat. Gangguan ini dapat disebabkan oleh gangguan alam, seperti banjir, kebakaran Gambar 7.18, dan penebangan liar. Namun, gangguan ini tidak merusak komunitas secara total. Suksesi sekunder berlangsung lebih cepat daripada suksesi primer karena komunitas tumbuhan perintis tidak diperlukan lagi. Laju suksesi sekunder pada setiap tempat berbeda-beda, bergantung pada kerusakan yang terjadi, iklim, dan jenis komunitas. Gambar 7.18 Suksesi sekunder yang terjadi setelah kebakaran hutan. Sumber: Biology Concepts Connections, 2006 a b Sumber: Biology: Exploring Life, 1994 Sumber: Biological Science , 1986 tersebut. Organisme yang pertama muncul adalah Lichenes serta tumbuhan lumut. Tumbuhan perintis ini melakukan pelapukan dan memperkaya kandungan organik tanah. Bersamaan dengan ini, biji-bijian yang terbawa arus air dan angin dari tempat lain mulai tumbuh Gambar 7.16. Rumput, paku-pakuan, dan tumbuhan pantai perlahan mampu menutupi lahan tersebut sehingga terbentuklah ekosistem klimaks. Suksesi primer juga terjadi pada sebuah danau di wilayah pegunungan St. Helen di Amerika setelah letusan yang terjadi pada tahun 1980. Bersamaan dengan itu, suksesi sekunder juga terjadi pada lahan sekitarnya. Perhatikan Gambar 7.17. Gambar 7.16 Tunas kelapa. Biji-bijian yang terbawa arus dapat tumbuh di pantai Krakatau. • Suksesi primer • Suksesi sekunder Kata Kunci Di Unduh dari : Bukupaket.com Ekosistem 141 Komponen biotik dan abiotik memiliki banyak peran dalam ekosistem. Selain itu, kedua komponen tersebut berperan dalam proses aliran energi dan daur biogeokimia. Aliran energi merupakan proses berpindahnya energi dari satu organisme ke organisme lainnya. Aliran energi dapat berupa rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Daur biogeokimia merupakan daur perpindahan materi dari komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.

1. Rantai Makanan dan Jaring Makanan