163
Sejarah Indonesia
2. Bidang Ekonomi
Pada masa pemerintahan Daendels, perubahan sistem pemerintahan telah membawa pada perubahan sistem perekonomian tradisional. Dalam sistem
modern, tanah-tanah milik Raja berubah statusnya menjadi tanah milik pemerintah kolonial. Dalam masa pemerintahan kolonial, mencari uang
dan mengumpulkan kekayaan menjadi tujuan utama. Uang dan kekayaan mereka kumpulkan untuk membiayai keperluan pemerintahan yang sedang
berlangsung saat itu. Untuk mendapatkan uang pemerintah kolonial memperolehnya dari penjual hasil bumi dari para petani berupa pajak. Petani
pun harus menjual hasil bumi dengan harga yang telah ditetapkan.
Grote Postweg atau jalan Raya Pos yang menghubungkan Anyer sampai Panarukan, dibuka pada masa Daendels memerintah Hindia Belanda. Jalan
itu dibangun hampir di seluruh Pulau Jawa sebagai sarana pertahanan untuk menghadapi Inggris. Jalan yang dibangun itu menembus sebagian hutan
dan gunung untuk menghindari rawa-rawa antara Jakarta dan Cirebon. Pembangunan jalan itu terkait dengan masalah politik yang sedang menimpa
pemerintah, seperti masalah keuangan, ancaman Inggris, pemberontakan Banten dan Cirebon, serta banyak musuh-musuh Daendels. Tindakan
Daendels ini mendapat pujian dari menteri penjajahan. Karena dengan pembangunan jalan itu maka akan mengurangi pengeluaran pemerintahan.
Pembangunan jalan sepanjang 1000 km itu dilakukan dengan kerja rodi. Meskipun dibangun dengan kerja rodi, jalan itu berguna untuk memakmurkan
pedalaman Jawa sebagai konsekuensi yang teratur. Menurut Daendels, jalan itu membawa keuntungan bagi penduduk setempat dengan semakin
ramainya perdagangan. Meskipun jalan pos ini membawa perkembangan daerah yang dilaluinya, namun kritik pedas kepada Daendels dilontarkan
karena pembangunan jalan itu telah merenggut ribuan nyawa manusia.
Pada masa Raffles terjadi perubahan sistem kepemilikan tanah dari tanah raja dan penguasa lokal ke pemerintah. Ini berarti pemerintah mempunyai
kewenangan untuk menyewakan tanah. Perubahan dari sistem kepemilikan tanah inilah yang menyebabkan pula terjadinya perubahan hubungan antara
raja dan kawulanya, yaitu dari patron-client menjadi hubungan-hubungan yang bersifat komersial. Adanya penyewaan tanah ini berarti pemerintah
mendapatkan pajak tanah, dan kas pemerintah pun terisi. Dengan demikian pelaku ekonomi adalah pihak swasta. Sistem ini telah membuka kemerdekaan
164
Kelas XI SMAMASMKMAK Semester 1
ekonomi yang didukung oleh kepastian hukum usaha. Perdagangan bebas pun mulai dilakukan. Dalam kaitannya dengan ini, bila perdagangan bebas
dilakukan maka kemakmuran rakyat akan tumbuh dengan sendirinya. Sejak itulah sistem kegiatan ekonomi uang di desa-desa Jawa dan daerah lain di
Hindia Belanda yang telah lama dikenal dengan sistem ekonomi swadaya berubah menjadi sistem ekonomi komersial.
Setelah pemerintah Raffles berakhir, diganti dengan pemerintahan Hindia Belanda ekonomi uang terus berkembang, dan kegiatan perdagangan pun
semakin luas. Perkembangan ini didukung oleh perkembangan di bidang perbankan. Sejak tahun 1828 era perbankan modern masuk ke Hindia
Belanda. Pada masa itu
De Javasche Bank, didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari 1828. Kemudian menyusul berdiri bank-bank lainnya seperti
Nederlands Handels Maatschappij, De Nationale Handels Bank dan Escompto Bank. Selain itu juga berkembang bank-bank lain yang berasal dari Inggris,
Australia dan Cina. Bahkan juga ada juga bank milik pribumi yaitu Bank Desa, Lumbung Desa.
Dampak lain dari pemerintahan kolonial adalah munculnya kota-kota baru yang ditandai dengan adanya jaringan transportasi berupa jalur-jalur kereta
api dari Jakarta ke Bogor, dan kereta api di Pulau Jawa dan lain sebagainya. Pada tahun 1840, muncul penyelidikan tentang pembangun jalur kereta
api yang menghubungan dari Surabaya lewat Solo ke Yogyakarta hingga ke Priyangan. Pada September 1895, Jaringan kereta api Semarang-Cirebon
terbangun. Jaringan kereta api juga dibangun di Sumatera. Perusahaan Zuid Sumatera Staatsramwegen membangun jaringan di Lampung sepanjang
62 km dan Palembang sepanjang 152 km yang telah beroperasi 1917. Di Sumatera Barat, sejak 1833 telah dibangun kereta api, begitu juga di Aceh.
Di samping itu, jalur transpotasi darat membawa banyak perkembangan dalam bidang perekonomian.
Munculnya pelabuhan-pelabuhan membawa pengaruh pada perkembangan perdagangan. Terbentuknya jaringan kereta api yang terhubung ke
pelabuhan–pelabuhan sehingga pelabuhan-pelabuhan di Hindia Belanda mulai tersambung pula, karena didukung munculnya angkutan kapal laut.
165
Sejarah Indonesia
Perkembangan ekonomi juga didukung oleh munculnya kemajuan komunikasi dan transpotasi. Pada 1746, kantor pos pertama didirikan di
Batavia. Hal ini mengalami kemajuan lagi setelah Daendels membangun jalan pos yang menghubungkan di wilayah Pulau Jawa. Terhubungnya jaringan
kereta api dan jalan pos telah mempercepat pengiriman surat lewat pos, sehingga informasi semakin berkembang cepat. Di Sumatera pelayanan pos
Sumber: Indonesia dalam Arus Sejarah, jilid 5, 2012.
Gambar. 3.3. Jaringan rel kereta api yang dibangun melewati sungai.
166
Kelas XI SMAMASMKMAK Semester 1
Hal yang menarik dan penting untuk diketahui dalam konteks politik dan ekonomi itu adalah usaha perluasan daerah kekuasaan
Belanda. Dengan cara kekerasan dan perang, melalui kontrak dan atau perjanjian dengan penguasa-penguasa raja lokal, bahkan kadang
dengan tipu muslihat, akhirnya Kepulauan Indonesia ini berada di bawah kekuasaan Belanda. Pada masa kekuasaan Belanda inilah
secara nyata mulai dikenal batas wilayah termasuk batas-batas wilayah Hindia Belanda yang kemudian menjadi wilayah Negara Indonesia,
dari ujung barat Aceh sampai ujung timur Papua. Batas tanah Hindia Belanda bagian timur di Papua ini telah disepakati dengan
perjanjian antara Belanda dan Inggris pada tahun 1895.
dilakukan dengan mobil, misalnya di Palembang, Pantai Timur Sumatera dan Aceh. Pelayanan telegrap dimulai sejak 1855, sehingga informasi semakin
cepat sampai. Sistem ekonomi kapitalis mulai bangkit dengan ditandai oleh masyarakat Indonesia yang mulai mengenal beberapa jenis tanaman
perkebunan yang menjadi bahan ekspor di pasar dunia.
167
Sejarah Indonesia
KESIMPULAN
1. Kebijakan penjajah yang cenderung menindas dan intervensi politik di lingkungan istana kerajaan, telah menempatkan penguasa lokal
menjadi bawahan Belanda. Rakyat menjadi rendah diri.
2. Penjajahan orang Eropa di Indonesia telah mengenalkan birokrasi pemerintahan.
3. Rakyat hidup semakin menderita bahkan timbul kemiskinan akibat dari kebijakan monopoli, tanam paksa, beban pajak dan kerja rodi.
4. Penguasa lokal menjadi bawahan kolonial sehingga banyak yang tidak memperhatikan rakyatnya.
5. Mulai diperkenalkan sistem ekonomi uang, untuk menggantikan sistem perekonomian tradisional.
6. Mulai dikenal tanaman-tanaman yang laku di pasar dunia dan dibangunnya sarana prasarana pertanian dan perkebunan, sarana
dan prasarana transportasi kereta api.
7. Pada pada masa penjajahan Belanda telah diperkenalkan dan ditetapkan batas wilayah, termasuk wilayah Hindia Belanda yang
kemudian menjadi wilayah Negara Indonesia.
168
Kelas XI SMAMASMKMAK Semester 1
1. Penjajah sering bertindak menghalalkan segala cara untuk memperluas wilayahnya. Mengapa demikian dan tunjukkan buktinya
2. Mengapa Raffles melakukan perubahan struktur pemerintahan di Hindia Belanda? Coba bandingkan dengan keadaan struktur pemerintahan di
Indonesia sekarang
3. Untuk menguasai daerah dan rakyat Indonesia, Belanda sebenarnya
juga memanfaatkan sistem feodal yang sudah berkembang sebelumnya. Coba jelaskan
4. Di samping menimbulkan penderitaan dan kemiskinan, kebijakan kolonial Belanda di bidang ekonomi juga ada nilai positifnya. Coba
kamu jelaskan
5. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi uang di zaman penjajahan Belanda? Apakah sistem ekonomi uang pada masa itu berhasil? Coba
jelaskan dengan contohnya
Tugas
. 1. Indonesia baru mengenal batas wilayah pada masa penjajahan Belanda. Coba lakukan identifikasi perang dan perjanjian-perjanjian
yang menggambarkan perluasan wilayah Hindia Belanda yang akhirnya menjadi wilayah Negara Indonesia
2. Buatlah identifikasi mengenai hal-hal yang ada di lingkungannya yang terkait dengan dampak penjajahan dalam bidang politik, pemerintahan,
danatau ekonomi, serta laporkan dalam bentuk poster
LATIH UJI KOMPETENSI
169
Sejarah Indonesia
B. Dampak dalam Bidang Sosial-Budaya dan Pendidikan