Federasi dan “Front Sawo Matang”

202 Kelas XI SMAMASMKMAK Semester 1 » Nah, coba kamu renungkan dan pahami gambar dan lirik lagu di depan Mungkin kamu juga sudah mencoba untuk menyanyikan lagu tersebut. 1. Coba ajukan beberapa pertanyaan terkait dengan gambar dan lagu tersebut. 2. Siapa saja kira-kira pelopor pertemuan seperti yang tertera pada gambar tersebut. 3. Apa makna lagu tersebut bila dikaitkan dengan peristiwa sejarah di masa pergerakan nasional. Gambar pada halaman 201 menunjukkan salah satu situasi Kongres Pemuda II pada tahun 1928 yang kemudian melahirkan Sumpah Pemuda. Dikaitkan dengan lirik-lirik lagu di atas sangat tepat karena beberapa lirik lagu itu menggambar isi Sumpah Pemuda. Nah bagaimana proses lahirnya Sumpah Pemuda tersebut. Pada uraian berikut kita akan belajar tentang serangkaian peristiwa sebelumnya yang terkait dengan Kongres Pemuda II dan lahirnya Sumpah Pemuda.

1. Federasi dan “Front Sawo Matang”

Pada uraian di depan sudah disebutkan bahwa kaum muda terpelajar belum puas dengan perkembangan organisasi pergerakan yang belum bersatu. Kesadaran kebangsaan sudah tumbuh, tetapi masih terbatas pada anggota masing-masing organisasi. Dengan belajar dari perjuangan PI pemuda semakin bersemangat untuk mewujudkan persatuan di antara organisasi- organisasi pergerakan yang ada. Asas perjuangan PI tidak hanya menginspirasi para muda terpelajar, tetapi juga tokoh-tokoh organisasi pada umumnya. Sebagai contoh Ir. Sukarno. Ia belum juga puas dengan keadaan dan perkembangan organisasi-organisasi yang ada, termasuk PNI sebagai organisasi yang ia pimpin. Perkembangan PNI memang sangat pesat tetapi belum mampu membangun jaringan dan kerja sama dengan organisasi-organisasi yang lain. Oleh karena itu, Memahami Teks 203 Sejarah Indonesia Ir.Sukarno ingin membentuk wadah yang merupakan gabungan dari berbagai organisasi. Sukarno pernah membentuk Konsentrasi Radikal pada tahun 1922. Konsentrasi Radikal dimaksudkan merupakan wadah penyatuan para nasionalis dan partai-partai yang diwakilinya. Gagasan tentang persatuan dan kerja sama antarorganisasi itu sudah lama didengungkan oleh PI. Bahkan “persatuan” menjadi salah satu asas perjuangan PI. Tahun 1926 Moh. Hatta dengan tegas menyatakan perlunya diciptakan “blok nasional” yang terdiri atas partai-partai politik organisasi- organisasi pergerakan, baik yang berbasis komunis maupun yang nasionalis, baik yang agamis maupun yang sekuler, guna menghadapi penjajahan pemerintah Hindia Belanda. Namun sayangnya pada tahun 1926 dan awal tahun 1927 PKI dengan ambisinya melakukan gerakan sendiri melawan kekuasaan Belanda dan akhirnya dapat dihancurkan oleh Belanda. Dengan peristiwa itu, maka tokoh-tokoh pergerakan nasionalis semakin bersemangat untuk membentuk kekuatan bersama. Apalagi kondisi politik saat itu yang diwarnai dengan sikap keras dan kejam pemerintah kolonial terhadap organisasi-organisasi pergerakan. Oleh karena itu, sangat diperlukan kerja sama antara berbagai organisasi pergerakan yang ada. Kebetulan juga pada tahun 1927 telah terbit beberapa surat kabar yang memuat tulisan tentang perlunya mengatasi berbagai perbedaan untuk membangun kerja sama yang lebih kokoh. Dalam rangka merealisasikan gagasan tentang persatuan itu, Ir. Sukarno ingin membentuk wadah persatuan dengan memadukan aliran nasionalisme, Islam dan marxisme, sehingga merupakan kekuatan moral dan nasionalisme yang kokoh. Ir. Sukarno mendesak para pemimpin organisasi untuk membentuk sebuah federasi antarpartai dan organisasi yang sekaligus merupakan “front sawo matang” untuk menghadapi praktik diskriminasi kelompok kulit putih yang merasa superior. Federasi dalam hal ini harus mencerminkan situasi sosial dan politik di Indonesia dengan berbagai orientasi dan aliran yang beragam. Mengingat realitas ini maka federasi dibuat longgar dan tidak lebur. Ir. Sukarno segera menemui beberapa pimpinan organisasi untuk membahas ide persatuan melalui sebuah federasi. Sukarno juga bertemu dengan Dr. Sukiman sebagai pimpinan Partai Sarikat Islam PSI sebagai organisasi atau partai yang cukup besar di Indonesia. Serangkaian pertemuan dan diskusi dilakukan untuk membahas tentang pembentukan federasi antarpartai dan organisasi di Indonesia. Ada pemikiran bahwa organisasi baru hasil federasi itu akan diberi nama “Persatuan Rakyat Indonesia” Sardiman AM, 1996. 204 Kelas XI SMAMASMKMAK Semester 1 Untuk membahas secara resmi tentang ide federasi tersebut maka pada tanggal 17-18 Desember 1927 diadakan rapat di Bandung. Hadir dalam rapat itu antara lain perwakilan dari BU, PNI, PSI, PPKI, beberapa organisasi pemuda seperti Sumatranen Bond, Kaum Betawi, Pasundan, Kelompok Studi Indonesia. Mereka sepakat mendirikan sebuah federasi yang diberi nama “Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia” PPPKI. Kemudian sebelum terbentuk kepengurusan federasi yang tetap, terlebih dulu dibentuk semacam panitia yang diketuai oleh Sabirin. Akhirnya terbentuk kepengurusan tetap PPPKI, sebagai berikut. Dewan Penasihat : Ir. Sukarno dan Dr. Sukiman Ketua : Iskaq Cokroadisuryo Sekretaris merangkap Bendahara : Dr. Samsi Adapun tujuan dari PPPKI adalah sebagai berikut: 1 Mencegah perselisihan antarpartai dan organisasi 2 Menyatukan arah dan cara beraksi dalam perjuangan ke kemerdekaan Indonesia. 3 Mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia dengan berbagai lambangnya, seperti Sang Merah Putih, lagu Indonesia Raya dan Bahasa Indonesia. » Mengapa Ir. Sukarno ingin membentuk federasi antarpolitik dan organisasi pergerakan. Mengapa federasi yang akan dibentuk itu bersifat longgar?

2. Cita-Cita Persatuan