Prosedur Operasional Pengembangan KTSP

B. Prosedur Operasional Pengembangan KTSP

Secara umum terdapat tiga langkah dalam pengembangan KTSP PAUD, yaitu: 1 Analisis Konteks, 2 Penyusunan dokumen KTSP, dan 3 Pengesahan dokumen KTSP PAUD.

1. Analisis Konteks

Analisis konteks dimaksudkan melihat, menelaah peraturan perundang-undangan dan sumber rujukan lainnya yang terkait dengan kurikulum anak usia dini. Analisis konteks sangat penting dilakukan agar kurikulum yang dikembangkan dapat diterima, lebih sesuai dengan kaidah peraturan serta tidak menyimpang dari landasan dan nilai- nilai yang dijunjung tinggi di satuan PAUD. Beberapa perundangan yang terkait dengan kurikulum PAUD adalah: a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional b. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. c. Permendiknas Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. d. Draf Permendiknas Nomor....... Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. e. Kerangka pembangunan PAUD Indonesia atau Renstra Pembangunan PAUD di daerah. f. Buku-buku terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, dan g. Acuan lainnya yang diperlukan oleh Satuan PAUD. Dari kegiatan analisis konteks diharapkan membangun pemahaman tentang: a. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dan bagaimana menerapkannya dalam pembelajaran anak usia dini. b. Visi, misi, dan tujuan yang ingin dibangun dan peserta didik yang dihasilkan oleh Satuan PAUD. c. Strategi pembelajaran yang akan dipilih oleh satuan PAUD dalam rangka mengelola kegiatan pembelajaran yang dinilai paling sesuai untuk anak usia dini untuk membantu pencapaian visi, misi, dan tujuan lembaga serta tujuan pendidikan secara umum. 10 d. Kebutuhan akan sumber daya manusia, saranaprasarana, anggaran dan potensi yang dimiliki sehingga dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan kebijakan pengembangan satuan PAUD.

2. Penyusunan Dokumen KTSP PAUD

Proses penyusunan KTSP memuat mekanisme terstuktur yang dapat diikuti langkahnya sebagai berikut; a. Membentuk tim pengembang KTSP. Tim pengembang ditentukan oleh Satuan PAUD. Tim pengembang KTSP terdiri dari Kepala Satuan PAUD, Pendidik PAUD, Komite PAUD, atau pihak lain yang diperlukan. b. Tim pengembang bertugas: 1 Melakukan analisis konteks sarana, prasarana, lingkungan, peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, komite, biaya, dukungan lainnya. 2 Menyusun draft kurikulum 3 Menyusun program pengembangan lembaga 4 Melakukan revieu dan perbaikan hasil revieu 5 Finalisasi dokumen kurikulum satuan PAUD c. Pengelola satuan PAUD mengajukan dokumen KTSP untuk disahkan oleh pejabat di Dinas Pendidikan KabupatenKota atau pejabat kecamatan yang ditunjuk atas nama pejabat Dinas Pendidikan KabupatenKota. d. Dokumen yang telah disyahkan kemudian disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di Satuan PAUD yang bersangkutan untuk diterapkan bersama dan sebagai tanggung jawab bersama. 11

BAB III PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PAUD KTSP

Komponen-komponen yang termuat dalam KTSP mencakup dua dokumen, yaitu : Dokumen I dan Dokumen II. Dalam Petunjuk teknis ini ditekankan pada penyusunan dokumen I, sedangkan dokumen II ditekankan pada penyusunan program tahunan, sedangkan untuk penyusunan program semester, program mingguan, program harian dan penilaian pembelajaran dijabarkan pada Peunjuk Teknis lainnya.

I. Outline KTSP DOKUMEN I

A. Pendahuluan 1. Latar Belakang 2. Tujuan KTSP 3. Dasar KTSP B. Visi, Misi, Tujuan

1. Visi 2. Misi

3. Tujuan

C. Karakteristik D. Struktur KTSP

E. Kalender Pendidikan

II. Outline KTSP DOKUMEN II 1. Program Tahunan

2. Program Semester 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian 5. Evaluasi Pembelajaran LAMPIRAN: 1. Kalender Pendidikan 2. Standar Operasional Prosedur 3. Program Tahunan 4. Program Semester 5. Tata Tertib Satuan PAUD 6. dll 12