Identifikasi Masalah PROCESSING STATION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PLC PADA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

6 Ketidak mampuan guru memanfaatkan media pembelajaran akan membuat siswa bingung dan tidak tertarik mengikuti pembelajaran, sehingga siswa tidak dapat memahami informasi yang diberikan guru. Pengamatan sementara di laboratorium PLC program keahlian Otomasi Industri di SMK N 2 Depok, pengajaran materi PLC umumnya menggunakan papan tulis, komputer dan Modul PLC dengan simulasi lampu. Cara untuk mengolah kemampuan dan kreativitas siswa dalam memahami materi dirasa masih kurang. Media pembelajaran yang digunakan kurang menggambarkan kondisi suatu proses di industri. Selain itu kegiatan pembelajaran berjalan satu arah. Guru sebagai pusat pembelajaran yang cenderung aktif dan siswa cenderung pasif hanya diam mendengar dan mencatat. Kondisi ini membuat siswa kurang dapat memahami materi yang disampaikan. Menanggapi masalah diatas, maka peneliti mencoba membuat solusi dengan mengembangkan processing station sebagai media pembelajaran PLC. Diharapkan media pembelajaran processing station dapat menjadi salah satu jalan keluar permasalahan dalam pembelajaran. Sehingga dapat digunakan untuk membantu siswa memahami materi yang disampaikan guru.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang muncul dalam penelitian antara lain seperti kurangnya kompetensi lulusan SMK, kurangnya media pembelajaran yang inovatif, pembelajaran dikelas yang bersifat satu arah. Lulusan SMK kurang terserap di dunia kerja karena kurang memiliki kompetensi untuk bekerja. Para pelaku dunia kerja mengeluhkan lulusan SMK kurang berkompeten 7 dalam dunia kerja. SMK merupakan sekolah yang mempersiapkan peserta didiknya untuk terjun di dunia kerja setelah lulus sekolah. Sekolah seharusnya dapat membekali peserta didik dengan kompetensi yang diperlukan untuk terjun pada dunia kerja. Sekolah yang tidak dapat membekali peserta didiknya karena kualitas pembelajaran kurang maksimal. Kualitas pembelajaran kurang maksimal karena sekolah mempunyai beberapa kendala dalam proses pembelajaran. Kendala dalam pembelajaran antara lain seperti ketersediaan media pembelajaran dan proses kegiatan pembelajaran yang kurang tepat. Media pembelajaran digunakan untuk menggambarkan dan memberikan informasi dalam pembelajaran. Selain itu media pembelajaran dapat membantu guru dalam menyampaikan materi yang diajarkan, serta membuat daya tarik dalam proses pembelajaran. Masalah media pembelajaran di sekolah seperti ketersediaan media dalam pembelajaran dan inovasi media pembelajaran dalam perkembangan teknologi. Media pembelajaran yang tidak mengikuti perkembangan teknologi atau tradisional akan membuat pengetahuan siswa kalah dengan siswa sekolah lain yang menggunakan media pembelajaran yang telah mengikuti perkembangan teknologi. Perlunya mengembangkan media pembelajaran yang inovatif dapat memberi bekal siswa ketika lulus sekolah dan terjun di dunia kerja. Pembelajaran dengan media pembelajaran akan lebih maksimal jika menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran digunakan untuk merencanakan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Strategi pembelajaran dapat 8 mempengaruhi kualitas proses pembelajaran. Strategi pembelajaran satu arah membuat siswa cenderung pasif. Siswa yang cenderung pasif membuat proses pembelajaran menjadi membosankan, sehingga kompetensi siswa kurang memenuhi harapan. Mata pelajaran PLC merupakan mata pelajaran yang mempelajari bidang kendali industri. Mata pelajaran PLC membekali siswa agar mampu terjun di dunia industri. Pembelajaran PLC membutuhkan media pembelajaran yang dapat menggambarkan suatu alat atau proses industri. Media pembelajaran yang tepat akan meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PLC. Banyak berbagai macam media pembelajaran dalam mata pelajaran PLC salah satunya adalah processing station. Processing station merupakan media pembelajaran yang tepat pada mata pelajaran PLC yang terdapat materi pembelajaran kendali otomatis.

C. Batasan Masalah

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) BERBASIS MOBILE LEARNING UNTUK SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK.

1 3 161

TRAINER MIKROKONTROLER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL UNTUK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 KENDAL.

4 25 171

PENINGKATAN KOMPETENSI MENGINSTALASI PLC PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL TERPROGRAM MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MEDIA DISTRIBUTING STATION PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN TOI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 0 191

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MATA PELAJARAN PIRANTI SENSOR DAN AKTUATOR KELAS XI PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK N 2 DEPOK.

0 2 267

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MIKROKONTROLER BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PESERTA DIDIK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

3 4 283

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DAN MEDIA PEMBELAJARAN SORTING STATION PADA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

1 4 198

STUSI KASUS KESIAPAN PELAKSANAAN UJI KOMPETESI MATA PELAJARAN PLC PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 PATI.

0 0 147

PENINGKATAN KOMPETENSI PERAKITAN SISTEM KENDALI BERBASIS MIKROKONTROL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 1 102

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL ELEKTROPNEUMATIK UNTUK SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 1 155

MEDIA PEMBELAJARAN INSTRUMENTASI SENSOR DAN KENDALI UNTUK SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK YOGYAKARTA.

1 2 136