Pengertian Siswa Autis Kajian Tentang Siswa Autis

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Tentang Siswa Autis

1. Pengertian Siswa Autis

Anak autis merupakan anak yang mengalami gangguan dalam tiga bidang yaitu komunikasi, interaksi, dan perilaku. Hal ini sesuai dengan pendapat Pamuji 2007: 2 yang mengungkapkan bahwa anak autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan fungsi otak yang ditandai dengan adanya kesulitan pada kemampuan interaksi sosial, komunikasi, perilaku dan adanya keterlambatan pada bidang akademik. Perilaku anak autis ada yang berlebihan dan ada yang berkekurangan terbatas. Selain itu, perilaku anak autis ada yang berulang-ulang stereotype. Menurut Sunartini dalam Yosfan Azwandi 2007: 144 menjelaskan bahwa: Autis diartikan sebagai gangguan perkembangan perpasif yang ditandai oleh adanya abnormalitas dan kelainan yang muncul sebelum anak berusia 3 tahun dengan ciri-ciri fungsi yang abnormal dalam tiga bidang: a. interaksi sosial, b. komunikasi, dan c. perilaku yang terbatas dan berulang sehingga mereka tidak mampu mengekspresikan perasaan maupun keinginan sehingga perilaku dan hubungan dengan orang lain menjadi terganggu. Ahli lain mengungkapkan bahwa anak autis mengalami gangguan dalam sosialisasi. Hal ini disampaikan oleh Caroline I. Magyar 2011: 3 “autism is childhood with impairments in sosialization, abnormal language development and a restricted of behaviors and interest ”. Maksud definisi yang dikemukakan oleh Caroline I. Magyar tersebut bahwa anak autis 10 adalah anak dengan gangguan dalam sosialisasi, perkembangan bahasa yang abnormal, dan menunjukkan perilaku serta perhatian yang terbatas. Pendapat di atas mengatakan bahwa anak autis mengalami perkembangan bahasa yang abnormal sehingga kemampuan bahasa verbal dan non verbal mengalami gangguan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa anak autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan fungsi otak dengan kelainan yang muncul sebelum anak berusia tiga tahun yang ditandai dengan adanya kesulitan pada kemampuan interaksi sosial, perkembangan bahasa yang abnormal, komunikasi, perilaku, perhatian yang terbatas dan keterlambatan pada bidang akademik.

2. Karakteristik Anak Autis

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Yahya Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran 2015/2016

2 6 104

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas di TK ABA III Sumberlawang Sragen 2011).

0 0 13

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI LECTORA INSPIRE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA.

2 12 52

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU HURUF PADA SISWA Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Huruf Pada Siswa Kelas I di SD Negeri 02 Kedung Jeruk Mojogedang Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 3 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN HURUF BRAILLE MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA TUNANETRA KELAS I DI SLB A YPTN MATARAM.

4 24 219

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I MELALUI MEDIA PERMAINAN SCRABBLE DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 4 215

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA BIG BOOK PADA SISWA KELAS I SDN DELEGAN 2 PRAMBANAN SLEMAN.

51 499 219

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Peserta Didik Tuna Grahita Kelas IV Melalui Peraga Kartu Huruf di SLB Tunas Harapan II Peterongan Jombang

0 1 16