Penatalaksanaan PENATALAKSANAAN REDUKSI TERTUTUP FRAKTUR HIDUNG DENGAN ANESTESI LOKAL.

10

2.7 Penatalaksanaan

Tindakan penyelamatan kegawatdaruratan dengan memperhatikan jalan nafas, tanda vital, dan perdarahan. Pasien dengan perdarahan hidung yang hebat biasanya dikontrol dengan pemberian vasokonstriktor topikal, jika tidak berhasil pasang tampon pita, katerisasi balon atau ligasi pembuluh darah mungkin diperlukan walaupun jarang dilakukan. Tampon hidung dipasang pada daerah perdarahan untuk menekan suplai pembuluh darah, umumnya dilepaskan 2-5 hari kemudian. Pada kasus akut pasien harus diberi es pada hidungnya dan kepala sedikit ditinggikan untuk mengurangi edema. Antibiotika diberikan untuk mengurangi risiko infeksi dan analgetika berperan simptomatis mengurangi rasa nyeri. 3,7,5,12 Penatalaksanaan berdasarkan atas gejala klinis, perubahan fungsional dan bentuk hidung. Tindakan mengembalikan fungsi hidung untuk mencegah terjadinya komplikasi. Pada fraktur hidung sederhana yang tidak disertai dengan perpindahan fragmen tulang hidung penanganan pembedahan tidak dibutuhkan karena dapat sembuh spontan dan hanya diperlukan observasi, tetapi pada proses penyembuhannya dapat menyebabkan perubahan struktur hidung dan jaringan lunak. 7 Penatalaksanaan fraktur tulang hidung memiliki tiga pertimbangan yang utama, yaitu: 1reduksi tertutup atau reduksi terbuka, 2menggunakan anestesi lokal atau anestesi umum, dan 3penentuan waktu reduksi. 5 Keadaan dislokasi tulang hidung dan septum nasi bila tidak ada edema atau hetamoma septum tindakan reposisi harus segera dilakukan. Jika memungkinkan fragmen tulang harus direduksi dalam beberapa jam sebelum terjadi edema. 12 Teknik manipulasi reduksi tertutup digunakan untuk mereduksi fraktur tulang hidung yang baru, fraktur unilateral atau bilateral dan nasal bridge melebar. Bila terdapat edema jaringan yang hebat, reposisi dapat dilakukan dalam waktu 10 hari. Tindakan reduksi tertutup secara lokal masih dapat dilakukan sampai 14 hari sesudah trauma. 2,3,4,5,7 Reduksi tertutup pada fraktur tulang hidung dapat dilakukan dengan anestesi lokal pada sebagian besar pasien. Keuntungan teknik anestesi lokal yaitu biaya yang murah, fleksibilitas lebih besar untuk 11 perencanaan operasi dalam prosedur waktu, risiko terkait dengan anestesi umum serta rasa nyaman pasien. 16 Tabel 1. Pedoman penatalaksanaan fraktur hidung. 14 Trauma tulang hidung : lama baru 12 Tabel 2. Algoritma trauma hidung. 3 Bidai ekstenal untuk mempertahankan posisi tulang hidung yang telah direduksi dan mencegah terjadi deformitas pada proses penyembuhan. 12,15 Bidai sepotong pelat logam lunak berbentuk seperti jam pasir yang dibengkokan sehingga bagian bawah sesuai dengan bentuk hidung dan bagian atasnya sebagian kecil dari pelat timah berada pada dahi. Bidai membentuk hidung dan meratakan tekanan di segala sisi, melawan kekuatan yang timbul pada bagian lateral hidung pada titik tertentu yang diinginkan, dan tekanan sedang digunakan untuk imobilisasi fraktur hidung. Bidai hidung ditahan oleh plester adesif berbentuk huruf “T” yang melintasi dahi di bagian atas dan plester di bagian bawah menahan hidung. 12 Batang horizontal dari bidai tidak dilapisi oleh pelat timah tetapi tetap terbuka sebagai persendian yang dapat dibentuk dengan bebas dan tetap berada diposisinya pada kanan atau kiri garis tengah hidung. Batang vertikal mencapai bagian bawah dan dilapisi tipis oleh pelat timah yang berguna untuk melawan tekanan dari samping hidung. Perban elastis dipasang untuk melawan tekanan dari 13 samping hidung. Tekanan kuat pada hidung berguna untuk mempertahankan posisi hidung agar berada pada posisi anatomis. 12 Gambar 7. Bidai eksternal berbentuk “T”. 8 Gambar 8. Teknik anestesi lokal reduksi tertutup pada fraktur tulang hidung. 8 Anestesi lokal dengan blok hidung melalui kombinasi anestesi topikal dan infiltrasi. Tampon kapas dengan 4 kokain atau 0,05 oxymetazoline kombinasi 4 lidokain topikal diletakkan pada meatus superior dibawah tulang hidung, diantara konka media dan septum, tampon bagian distal terletak dekat foramen sfenopalatina, dan antara konka inferior dan septum nasi. Tampon dipertahankan selama 5-10 menit. 5,7 Infiltrasi lidokain 2 dengan 1:100.000 epinefrin yang diinfiltrasi sepanjang dorsum nasi, sebelah lateral piramid hidung, dan bagian dasar rongga hidung. Persarafan bagian depan hidung diblok melalui infiltrasi interkartilago dorsum nasi dari rhinion ke daerah puncak hidung; saraf infraorbita 14 melalui vestibulum dengan ujung jarum melewati bagian dalam jaringan lunak wajah ke titik tepat dibawah midportion tepi orbita; dan blok saraf nasopalatina infiltrasi di dasar kolumela dan puncak hidung serta rongga hidung. 2,3,4,5,7,8,11 Reduksi fraktur hidung dilakukan dengan anestesi lokal atau umum tergantung pada pilihan dokter bedah. 10 Namun penatalaksanaan pada anak, dewasa muda atau pasien yang tidak kooperatif lebih dianjurkan untuk anestesi umum. 1,5,16 Instrumen tindakan reduksi tulang hidung yang sering digunakan, ialah: lampu, elevator tumpul Boies elevator nasal fracture, forsep Asch, forsep Walsham, spekulum hidung pendek dan spekulum hidung panjang Killian, dan pinset bayonet. 8,10,15 Deformitas hidung akibat fraktur direduksi dengan Forsep Walsham penggunaanya satu sisi dimasukkan dalam kavum nasi dan sisi lain di luar hidung diatas kulit yang dilindungi dengan karet. Tindakan manipulasi dilakukan dengan kontrol palpasi jari. Jika terdapat deviasi piramid hidung karena dislokasi tulang hidung dengan forsep Ash digunakan dengan cara memasukkan masing-masing bilah ke dalam kedua rongga hidung sambil menekan septum dengan kedua sisi forsep. 12,15 Gambar 9. Forsep Asch, Walsham, elevator. 8 15 Gambar 10. Reduksi tertutup dengan menggunakan forsep Asch. 7 Sesudah fraktur tulang hidung dikembalikan pada keadaan semula dilakukan pemasangan tampon dalam rongga hidung untuk menghindari terjadinya kolaps setelah reduksi tertutup serta menunjang struktur yang fraktur secara internal. Tampon dilumuri dengan salep antibiotika dan dibuka setelah 2-5 hari. Fiksasi luar atau gips dilakukan dengan menggunakan beberapa lapis gips yag dibentuk seperti huruf “T” dan dipertahankan hingga 10-14 hari. 10,14

2.8 Komplikasi