Pengertian dan Efek Terapi Parasetamol Analgetik - Antipiretik

3. Bahan penghancur Bahan penghancur digunakan agar tablet dapat hancur dalam lambung, biasanya yang digunakan adalah amylum manihot kering, gellatinum, agar- agar, natrium alginat. 4. Bahan pelicin Bahan pelicin digunakan agar tablet tidak lekat pada cetakan, biasanya digunakan talkum 5 , magnesium stearat, acidum stearinicum. Anief, 1994

2.2. Pengertian dan Efek Terapi Parasetamol

Parasetamol mempunyai kerja yang serupa dengan fenasetin dengan khasiat analgetik dan antipiretik yang sama sedikit lebih lemah dari asetosal. Sifat-sifat farmakokinetiknya lebih kurang sama dengan fenasetin, efek sampingnya lebih ringan, khususnya tidak nefrotoksis dan tidak menimbulkan euphoria dan ketergantungan psikis. Tidak menimbulkan perdarahan lambung seperti asetosal, maka pada tahun-tahun terakhir parasetamol banyak sekali digunakan di Indonesia sebagai analgetikum-antipiretikum yang aman. Namun penggunaannya tetap harus hati-hati, karena dosis 6-12 gram sudah dapat merusak hati secara fatal. Hal ini disebabkan oleh karena terbentuknya metabolit toksis di dalam hati. Keuntungan lain dari parasetamol dibandingkan dengan fenasetin adalah kelarutannya didalam air, sehingga dapat digunakan dalam sediaan-sediaan cair. Parasetamolasetaminofen adalah suatu analgetik dan antipiretik, namun tidak memiliki kerja inflamasi dan diberikan pada individu yang tidak mampu Universitas Sumatera Utara mentoleransi hipersensitivitas. Merupakan suatu antipiretik yang paling selektif. Dibandingkan dengan aspirin, parasetamol diabsorpsi baik di usus, memiliki efek samping gastrointestinal yang lebih sedikit, dan tidak menimbulkan masalah perdarahan atau toksisitas pada ginjal. Obat ini ditoleransi dengan baik. Berbeda dengan aspirin yang dapat ditemukan dalam ASI, maka asetaminofen aman diberikan pada kehamilan. Peminum alkohol yang berat mungkin lebih mudah mengalami toksisitas hati pada dosis teraupetik. Nefropati analgesik seperti yang dilaporkan dengan pemakaian fenasetin, tidak merupakan masalah pada pemakaian asetaminofen. T. Declan Wash, 1997 Efek anti inflamasi dari parasetamol sendiri sangat lemah, oleh karena itu parasetamol tidak dipergunakan sebagai antireumatik. Efek iritaSi, erosi dan pendarahan lambung tidak terlihat pada obat ini. Demikian juga gangguan pernafasan dan keseimbangan basa. lan Tanu, dkk, 1986

2.3. Analgetik - Antipiretik

Analgetik obat penghilang rasa nyeri ialah obat yang digunakan untuk mengurangi atau menekan rasa sakit, misalnya rasa sakit kepala, perut, gigi dan sebagainya tanpa menghilangkan kesadaran penderita. Karena khasiat obat analgetik ini dapat mengurangi rasa sakit atau nyeri, maka obat analgetik ini menjadi sangat umum dan disegani oleh masyarakat. Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya merupakan suatu gejala, nyeri harus dianggap sebagai isyarat bahaya tentang adanya gangguan jaringan, seperti peradangan, infeksi kuman, atau kejang otot. Tjay, 2002 Universitas Sumatera Utara Menurut Widjajanti 1998 secara umum obat analgetik ini dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu: a. Analgetik Narkotik Analgetik Narkotik mempunyai sifat analgetik dan hipnotik menyebabkan kesadaran berkurang seperti bermimpi indah . Yang termasuk golongan ini adalah alkaloid golongan opium seperti morfin, pethidin, methadone dan lain- lain. b. Analgetik Non-narkotik Analgetik Non-narkotik disebut juga dengan anlgetik antipiretik. Analgetik golongan ini selain dapat mengurangi rasa sakit juga dapat menurunkan panas badan. Obat analgetik antipiretik terdiri atas empat golongan yaitu golongan salisilat aspirin asetosal, golongan para-aminofenol parasetamol, golongan pirazolon metamizol , dan golongan asam asam mefenamat. Antipiretik adalah golongan obat yang dipergunakan untuk menurunkan panas tubuh bila demam. Cara kerja antipiretik antara lain dengan melebarkan pembuluh darah di kulit, sehingga terjadi pendinginan darah oleh udara luar. Sebagian obat antipiretik juga merangsang keringat, penguapan keringat turut menurunkan suhu badan. Obat antipiretik pada umumnya digunakan untuk mengobati penyakit dengan gejala demam dan nyeri seperti influenza. Jadi, analgetik antipiretik adalah obat yang mengurangi rasa sakit dan menurunkan suhu tubuh yang tinggi Universitas Sumatera Utara 2.4. Parasetamol 2.4.1. Sifat Fisika Kimia