Perilaku Kemauan Sendiri dan Perilaku Norma Subjektif

17 berakurasi tinggi dari niat. Bukti empiris yang telah diteliti oleh Sheppard et al 1988 dilakukan dengan meta analisis sebanyak dua kali terhadap 86 penelitian-penelitian yang menggunakan TRA, bahwa adanya korelasi rata-rata sebesar 0,54 hubungan niat dan perilaku. Banyak dari penelitian sejenis yang mendukung bahwa niat merupakan prediktif terhadap perilaku. Seperti tindakan aborsi, memilih kandidat pada pemilihan umum, dan perilaku ibu menyusui.

2.3 Perilaku Kemauan Sendiri dan Perilaku

yang Diwajibkan Perilaku yang dilakukan merupakan akibat dari hal- hal yang mempengaruhi manusia baik itu dari luar dirinya maupun dari dalam dirinya. Kedua hal ini menurut Ajzen 1998 dalam Jogiyanto 2008 terbagi menjadi: perilaku yang dilakukan atas kontrol kemau-an sendiri dan perilaku yang diwajibkan. Yang dimak-sud dengan perilaku atas kemauan sendiri Volitional Behavior adalah perilaku- perilaku yang individual mengiginkannya, atau menolak untuk tidak melaku-kannya jika mereka memutuskan untuk melawan. Sedangkan perilaku yang diwajibkan Mandatory Behavior adalah perilaku yang bukan atas kemauan sendiri karena memang tuntutan atau kewajiban dari kerja. 18

2.4 Sikap

2.4.1 Pengertian Sikap

Dalam kamus Oxford Advanced Learner Dictionary Hornby, 1974 mencantumkan bahwa sikap Attitude , berasal dari bahasa Italia attitudine yaitu “Manner of placing o holding the body, dan Way of feeling, thinking or behaving ”. Sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku. Free online dictionary www.thefreedictionary.com mencantumkan sikap sebagai a complex mental state involving beliefs and feelings and values and dispositions to act in certain ways. Sikap berasal dari bahasa latin, yaitu aptus yang berati sesuai atau cocok dan siap untuk bertindak atau berbuat sesuatu. Hogg dan Vougham, 2002 dalam Ismail dan Zein 2008 mengangap bahwa sikap merupakan suatu kondisi mental dan bentuk neural dari kesiapan, yang diorganisasikan berdasarkan pengalaman, pengaruh suatu arahan atau dinamika tertentu yang mempengaruhi respon individu terhadap setiap objek dan situasi yang saling berkaitan. Aiken 1970 dalam Neila Ramdhani 2007 ber- pendapat bahwa: A learned predisposition or tendency on the part of an individual to respond positively or negatively with moderate intensity and reasonable intensity to some object, situation, concept, or other person. 19 Sikap adalah predisposisi atau kecenderungan yang dipelajari dari seorang individu untuk merespon secara positif atau negatif dengan intensitas yang moderat dan atau memadai terhadap objek, situasi, konsep, atau orang lain. Definisi ini menempatkan sikap sebagai predisposisi atau tendensi yang menen-tukan respon individu terhadap suatu objek. Predis-posisi atau tendensi ini diperoleh individu dari proses belajar, sedangkan objek sikap dapat berupa benda, situasi, dan orang. Fishbein Ajzen 1975 yang menyatakan bahwa sikap adalah jumlah dari afeksi perasaan yang dirasakan seseorang untuk menerima atau menolak suatu objek atau perilaku dan diukur dengan suatu prosedur yang menempatkan individual pada skala evaluasi dua kutub, misal: baik atau jelek, setuju atau menolak, dan lainnya. Dikatakan Azwar 1995 sikap dapat dikategori-kan dalam tiga orientasi pemikiran. Yang pertama berorintasi pada respon, menganggap sikap adalah suatu bentuk reaksi perasaan, secara operasional bahwa sikap adalah perasaan mendukung favourable atau perasaan tidak mendukung unfavourable terha-dap objek perilaku. Kedua berorientasi pada kesiapan respon adalah sikap yang merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Kesiapan ini berarti kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan kepada suatu stimulus yang menghendaki adanya suatu respon. Ketiga berorientasi pada skema triadik adalah perilaku yang 20 berkonstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, konatif. Dalam kalangan ahli psikologi sosial, pendekatan triandik juga disebut sebagai pendekatan trikomponen tetapi ada juga yang berpendapat bahwa pendekatan sikap hanya mene-kankan dalam batasan komponen afektif saja.

2.4.2 Sikap Terhadap Perilaku

Ajzen berpendapat terdapat dua pendekatan terhadap sikap, yaitu sikap terhadap objek dan sikap terhadap perilaku. Sikap terhadap objek merupakan tangapan perasaan terhadap objek yang dihadapi, misalnya sikap seseorang terhadap memilih untuk melanjutkan studi “gedung untuk aktivitas perkuliah-an jelek”. Sedangkan sikap terhadap perilaku meru-pakan sikap yang dikaitkan dengan perilaku yang merupakan reaksi terhadap stimulus atau sikap mengenai perilaku Atittudes Concerning Behavior, misalnya melanjutkan kuliah di Fakultas Pendidikan sangat berguna untuk mengajar. Dalam penelitian ini lebih menekankan pada analisa sikap yang berorien-tasi pada perilaku mahasiswa Pascasarjana Univer-sitas Kristen Satya Wacana terhadap perilaku merefe-rensi kepada calon mahasiswa serta mengukurnya dengan menggunakan batasan konsep afektif saja Azwar, 1995.

2.5. Norma Subjektif

Norma subjektif sebagai penentu kedua dari theory of reasoned action merupakan fungsi dari niat-niat yang 21 diasumsikan sebagai suatu fungsi --kepaercayaan beliefs, yaitu kepercayan seseorang bahwa individu tertentu menyetujui atau tidak menyetujui melakukan suatu perilaku. Kepercayaan-kepercayaan yang mendasari norma-norma subjektif ini disebut sebagai kepercayaan normatif Normative Beliefs. Referent dapat diartikan sebagai individual-individual atau grup-grup yang mengarahkan perilaku. Secara umum manusia percaya kepada orang lain untuk mentaatinya dan berpikir seharusnya melaku-kan perilaku yang memotivasi mereka, inilah yang dikatakan menerima tekanan sosial untuk melakukan perilaku tersebut. Tetapi sebaliknya apabila tekanan itu tidak disetujui maka akan menghindari untuk melakukan perilaku itu. Norma subjektif subjective norm adalah persep-si atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan- kepercayan orang lain yang akan mempengaruhi niat untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan Jogiyannto, 2008:42. Apa-bila dihubungkan dengan tindakan mereferensikan kepada calon mahasiswa Magister Manajemen Pendi-dikan Universitas Kristen Satya Wacana, maka bagai-mana pandangan orang lain terhadap tindakan kepercayaan untuk mereferensikan kepada mahasiswa yang mempengaruhi niat untuk melakukan atau tidak melakukan. Sehingga norma subjektif mencerminkan persepsi mahasiswa tentang apa yang mereka anggap bahwa orang lain ingin agar mereka melakukan peri-laku 22 khusus. Keyakinan normatif utama mahasiswa sehubungan dengan “melakukan apa yang orang lain ingin mereka lakukan” dan motivasi untuk memenuhi harapan orang lain tersebut dikomunikasikan untuk membentuk norma subjektif.

2.6 Niat

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindakan Merefrensikan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Kepada Calon Mahasiswa

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindakan Merefrensikan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Kepada Calon Mahasiswa T2 942009038 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindakan Merefrensikan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Kepada Calon Mahasiswa T2 942009038 BAB IV

0 4 45

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindakan Merefrensikan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Kepada Calon Mahasiswa T2 942009038 BAB V

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindakan Merefrensikan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Kepada Calon Mahasiswa

0 0 23

T2 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana FKIPUKSW

1 7 25

T2 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana FKIPUKSW

0 2 19

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana FKIPUKSW T2 BAB IV

0 0 34

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana FKIPUKSW T2 BAB II

0 3 18

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana FKIPUKSW T2 BAB I

0 0 7