1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai tanggung jawab dalam penyelengaraan pendidikan di sekolahnya, untuk menghantarkan
sekolah menjadi sekolah yang berkualitas memenuhi apa yang diinginkan oleh pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran
yang sangat besar dalam mengembangkan semangat kerja dan kerjasama yang harmonis, minat terhadap perkembangan dunia pendidikan, perkembangan
kualitas profesional guru-guru yang dipimpinnya, serta kualitas siswa atau sekolah secara umum banyak ditentukan oleh kualitas pemimpin sekolah Kepala
Sekolah. Wardiman Djoyonegoro, mengatakan sedikitnya terdapat tiga syarat utama
yang harus diperhatikan dalam pembangunan pendidikan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia SDM pertama adalah sarana dan gedung, kedua buku
yang berkualitas, dan ketiga guru dan tenaga kependidikan yang professional atau berkualitas.
1
Bila melihat dunia pendidikan secara umum saat ini, dimana mutu pendidikan di Indonesia bisa dikatakan kurang bagus, namun bila kita melihat
lebih jauh penyebab dari kurangnya mutu pendidikan adalah kurangnya kualitas guru dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru kurang profesional dan
juga kurangnya penghargaan terhadap guru. Penghargaan ini sangat penting untuk
1
E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007.
memotivasi guru untuk lebih mengembangkan kemampuan mengajar. Penghargaan ini bisa berupa pujian atau pembinaan kepada para guru yang dapat
menumbuhkan semangat para guru dalam pembelajaran dan yang pasti dapat meningkatkan kualitas seorang guru yang pada muaranya akan meningkatkan
kualitas siswa atau out put sekolah secara umum. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, mengamatkan bahwa guru adalah pendidik profesional guru harus memiliki
kualitas dalam pembelajaran dan pengajaran. Oleh sebab itu, guru selain harus profesional juga harus memiliki kualifikasi akademik serta memiliki kecakapan
hidup untuk mewujudkan tujuan lembaga pendidikansekolah khususya dan tujuan
pendidikan nasional pada umumnya. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 bab 1 pasal 1 ayat 1 dan
Permendiknas No. 28 tahun 2010 pasal 2 tentang guru, menyatakan Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai tanggung
jawab dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya, untuk menghantarkan menjadi sekolah yang berkualitas. Oleh karena itu diperlukan sosok Kepala
sekolah yang berkualitas pula. Kepala sekolah harus memiliki berbagai keterampilan yang diperlukan sebagai bekal, pola atau strategi dalam
melaksanakan tugas kepemimpinannya, termasuk pembinaan terhadap guru- gurunya agar tetap menjaga kelestarian lingkungan sekolah, memperbaiki yang
kurang serta meningkatkan dan mengembangkan pendidikan ke arah yang lebih baik menuju pada tujuan institusional yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu,
kepala sekolah yang berhasil yaitu tercapainya tujuan sekolah serta tercapainya tujuan individu yang ada dalam lingkungan sekolah, kepala sekolah harus
memahami dan menguasai peranan organisasi dan hubungan kerja sama antara individu
.
2
Permendiknas No. 13 Tahun 2007 Tanggal 17 April 2007 Tentang Standar Kepala SekolahMadrasah pada point B tentang Kompetensi Manajerial, dimana
tugas kepala sekolah adalah Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan Sosial, dan Permendiknas. No. 28 tahun 2010 pasal 1 tentang penugasan guru
sebagai kepala sekolahmadrasah. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional Depdiknas, 2006,
terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai : 1 educator pendidik; 2 manajer; 3 administrator; 4 supervisor penyelia; 5 leader pemimpin;
6 pencipta iklim kerja; dan 7 wirausahawan. Guru juga dapat dikatakan sebagai tiang utama keberhasilan pendidikan
yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, kualitas guru sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pendidikan di Indonesia pada umumnya dan tujuan sekolah pada
khusunya. Kepala sekolah dalam melakukan pembinaan terhadap para guru, yang nantinya juga akan bermuara pada anak didikoutput yang berkualitas. Maka dari
2
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999.
itu, pembinaan oleh kepala sekolah sangat menentukan kualitas guru dalam pembelajaran. Kepala sekolah minimal juga harus mempunyai kemampuan
memberikan bimbingan, mengarahkan, mengatur serta memotivasi guru agar mereka bisa berbuat sesuai dengan tujuan lembaga pendidikansekolah.
Berdasarkan pengamatan pribadi penulis, kepala sekolah masih kurang memberikan peningkatan kualitas kepada guru, karena dari peran kepala sekolah
yang harus dan wajib dilaksanakan ternyata masih ada beberapa yang belum terlaksana. Kemungkinkan karena kurangnya perhatian dari kepala sekolah, sarana
dan prasarana yang ada, lingkungan sekolah yang tidak mendukung bahkan iklim pembelajaran. Dalam rangka meningkatkan kualitas guru, pembentukan profesi
guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra- jabatan maupun dalam jabatan. Tidak semua guru yang mendidik di lembaga pendidikan terlatih dengan
baik dan kualified. Potensi sumber daya guru itu perlu terus menerus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara profesional. Selain itu,
pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru- guru untuk terus menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
serta mobilitas masyarakat
.
3
Pengalaman yang selama ini dengan anak didik menjadi modal utamanya dalam mengimplementasikan semangat standar isi. Di tengah persyaratan formal
sebagai standar minimal seperti stratifikasi guru dalam bentuk sebuah ijazah sesuatu yang perlu dipenuhi. Tetapi, selembar ijazah belum cukup menjamin
3
Piet. A. Sahertian, Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000, 1.
keberhasilan dalam membawa misi guru, sangat diperlukannya sikap keingintahuan terhadap segala hal, melakukan langkah-langkah yang kreatif serta
tidak kenal menyerah dan putus asa menghadapi kendala di lapangan. Guru harus berusaha menjadi guru yang ideal, disamping menjadi contoh moralitas yang baik,
diharapkan para guru memiliki wawasan keilmuan yang luas sehinga materi dapat ditinjau dari berbagai disiplin keilmuan yang lain, selain itu memahami anak didik
juga tidak kalah pentingnya
.
4
Guru yang bekualitas adalah guru yang mampu membuat perangkat pembelajaran seperti Prota, Promes, Silabus, Rencana Pembelajaran RPP,
mengelola pembelajaran, mampu mengembangkan dirinya sendiri atau mengikuti perkembangan dunia pendidikan agar tidak ketinggalan informasi serta menguasai
materi ajar sesuai dengan bidang yang digelutinya. Seorang guru harus mempunyai kompetensi pedagogig, profesional, kepribadian
dan social, dengan kompetensi yang demikian seorang guru akan mudah dalam
menyampaikan bahan pengajaran khususnya materi kepada siswa, agar siswa mudah menyerap materi yang
diperoleh dari gurunya. Belajar IPS Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah bagi anak didik bukan
saja belajar tentang yang boleh dan tidak boleh, tetapi mereka belajar adanya pilihan nilai yang sesuai dengan perkembangan anak didik. Guru dalam
mentransfer nilai tidak hanya diberikan dalam bentuk ceramah, tetapi juga terkadang dalam bentuk membaca puisi, bernyanyi, mendongeng dan bentuk
lainnya, sehingga suasana belajar tidak monoton dan terasa menyenangkan.
4
Indra, Hasbi, “Peran Guru PAI Dalam Implementasi Kurikulum Standart Nasional” , 06
Desember 2007 Loging tanggal 30 Maret 2008, http:www.ditpais.n et.
Guru IPS diharapkan mengikuti perkembangan metode pembelajaran untuk menggunakan media teknologi informasi dalam pembelajarannya. Melalui alat
teknologi ini, pembelajaran yang efektif dan efisien dapat dicapai, dengan demikian, standar isi yang komprehensif dan implementatif belum cukup, tetapi
juga memerlukan guru-guru yang memiliki kompetensi dan profesionalitas.
5
Menurut Dr Buchory MS MPd, Peningkatan kualitas guru sekarang ini menjadi suatu keharusan. Guru-guru yang memang belum memenuhi persyaratan
secara akademik, seperti diamanatkan Undang- undang Guru dan Dosen UUGD seharusnya menyesuaikan diri dengan segala kesadaran. Peningkatan dan
sertifikasi memang sesuatu keharusan yang tidak bisa dihindari lagi.
6
Kualitas guru yang dibutuhkan pada era sekarang ini ialah seorang guru yang mampu dan siap berperan dalam lingkungan besar yaitu sekolah dan
masyarakat. Pembaharuan pendidikan, kini merupakan kiat-kiat yang mendasari SMA Kristen 1 Salatiga dalam memajukan sekolahnya. Tidak hanya itu saja, SMA
Kristen 1 Salatiga juga memberdayakan sumber daya sekolah dan mewujudkan kondisi sekolah yang agamis dalam membentuk budi pekerti yang luhur. Itu semua
sudah tertanam pada SMA Kristen 1 Salatiga untuk dilaksanakan sebagai kewajiban dan tanggung jawab.
Pelajaran IPS di SMA Kristen 1 Salatiga terdiri dari mata pelajaran ekonomi, akuntansi, geografi, sejarah, sosiologi, dan antropologi. Guru yang
mengampu mata pelajaran IPS terdiri dari enam orang guru. Guru IPS mempunyai tanggung jawab yang sangat besar, namun hal tersebut akan sulit terwujud bila
5
Indra, Hasbi, “Peran Guru..., http:www.ditpais.n et. Keharusan, Peningkatan Kualits Guru,
login 30 Maret 2007
6
http:www.sampoernafoundation.org
tidak adanya bantuan dari kepala sekolah. Menurut kepala sekolah kualitas guru di SMA Kristen 1 Salatiga bisa dikatakan kurang baik. Kebanyakan guru IPS belum
mampu membuat perangkat pembelajaran dengan baik, metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi yang di ajarkan atau kurang sesuai dengan
perkembangan zaman. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang peran kepala sekolah dalam meningkatkan
kualitas guru di SMA Kristen 1 Salatiga.
B. Identifikasi Masalah