Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan bagian penting yang harus ada dalam penulisan karya ilmiah. Oleh karena itu, sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada. Dengan permasalahan yang jelas maka proses pemecahannya akan terarah dan terfokus. Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kedisiplinan belajar kelas XI terhadap mata pelajaran muatan lokal di SMK PI Ambarrukmo? 2. Bagaimanakah pemahaman siswa kelas XI dalam materi pelajaran muatan lokal khususnya pada pengolahan hidangan Cina dan pengolahan hidangan Jepang di SMK PI Ambarrukmo? 3. Apakah terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap pemahaman siswa dalam mata pelajaran muatan lokal?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan titik puncak untuk merealisasikan aktifitas yang akan dilaksanakan sehingga dapat dirumuskan dengan jelas. Pada penelitian ini, perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan diteliti sehingga dapat bekerja secara terarah dalam mencari data sampai langkah pemecahan masalahnya. Adapun tujuan dari penelitian: 1. Mengetahui kedisiplinan belajar siswa kelas XI di SMK PI Ambarrukmo 2. Mengetahui pemahaman siswa dalam mata pelajaran muatan lokal kelas XI di SMK PI Ambarrukmo. 3. Mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar terhadap pemahaman siswa dalam mata pelajaran muatan lokal khususnya pada pengolahan hidangan Cina dan pengolahan hidangan Jepang di SMK PI Ambarrukmo.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian : 1. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada masyarakat umumnya mengenai pengaruh kedisiplinan belajar terhadap pemahaman siswa dalam mata pelajaran muatan lokal kitchen. 2. Menambah pengetahuan dan wawasan, khususnya mengenai kedisiplinan belajar 3. Penelitian dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian yang sejenis

BAB II KAJIAN TEORI