PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMK TEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP).

(1)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

oleh:

Eka Saputra Ariananda E. 0551. 0700809

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)


(3)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi (SR)

SMK Teknologi Industri (TI) Cimahi

Kelas XI Teknik Pendingin (TP)

Oleh

Eka Saputra Ariananda

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Eka Saputra Ariananda 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui proses pendidikan yang baik, suatu bangsa dapat mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Kualitas pendidikan dapat diketahui dari kedisiplinan setiap individu atau siswa baik dalam lingkungan sekolahnya maupun lingkungan bermasyarakat. Belajar merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan yang telah dijelaskan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1 yang berbunyi :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Saat ini, pemerintah melalui pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berusaha untuk mencetak lulusan yang terampil dan siap memasuki lapangan kerja. Melalui SMK, lulusannya dituntut untuk memiliki keterampilan yang kompeten dibidannya agar kelak mampu bersaing di dunia industri. Guna mencapai tuntutan tersebut maka diperlukan pula proses pembelajaran yang baik. Upaya sekolah untuk menciptakan proses pembelajaran yang baik memberlakukan tata tertib sekolah agar siswa menjadi disiplin. Tata tertib sekolah merupakan kumpulan peraturan yang harus di taati atau dilaksanakan di sekolah oleh seluruh siswa agar proses pembelajaran berlangsung lancar. Peraturan sekolah sebagai suatu keharusan untuk dipatuhi oleh para siswa yang bertujuan agar siswa terbiasa dengan mematuhi peraturan dan menjadikan siswa disiplin terhadap diri sendiri.


(5)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setiap sekolah memiliki peraturan dan tata tertib, di SMK Teknologi Industri (TI) Cimahi pun memiliki peraturan dan tata tertib yang wajib dipatuhi oleh seluruh siswa. Peraturan dan tata tertib yang ada diharapkan dapat membantu menciptakan proses pembelajaran yang baik dan membuat siswa menjadi disiplin. Peraturan yang ada di sekolah ini meliputi peraturan saat berada di sekolah dan peraturan saat proses pembelajaran. Permasalahan yang ada di sekolah yaitu peraturan yang sudah ada tidak diberlakukan secara tegas dan konsisten, jadi siswa pun tidak memiliki kesadaran untuk mematuhi peraturan dan tata tertib yang ada.

Survey yang dilakukan penulis di SMK TI Cimahi pada kegiatan Program Latihan Profesi pada bulan Februari hingga bulan mei 2011, khususnya di kompetensi keahlian Refrigerasi dan Tata Udara mengamati siswa banyak melanggar peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah, seperti banyak siswa yang terlambat, banyak siswa yang berpakaian tidak rapih, banyak siswa yang berada di kantin saat jam pelajaran dan masih banyak lagi pelanggaran yang dilakukan oleh siswa.

Tabel 1.1. Jumlah Siswa yang Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) kurang dari KKM kelas XI Program Keahlian Teknik Pendingin (TP) Mata Pelajaran Sistem

Refrigerasi (SR).

KELAS JUMLAH SISWA

YANG TIDAK LULUS KETERANGAN

XI TP A 31 Nilai KKM <75

XI TP B 23 Nilai KKM <75

Sumber : Dokumentasi Wali Kelas kelas XI SMK TI Cimahi 2013.

Adapun pendapat menurut Tu’u (2004) mengungkapkan bahwa “dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa diharapkan dapat berhasil dalam belajarnya”. Pada table 1.1 terlihat masih banyak siswa yang prestasi belajarnya beraada di bawah standar kelulusan yang telah di tentukan. Di kelas XI TP A terdapat 31 siswa atau 81 % yang dinyatakan tidak lulus, sedangkan kelas XI TP B terdapat 23 siswa atau 58 % yang dinyatakan tidak lulus.


(6)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan permasalahan yang ada penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian berdasarkan atas kedisiplinan siswa dengan judul “Pengaruh Kedisiplinan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi (SR) di SMK Teknologi Industri (TI) Cimahi Kelas XI Program Keahlian Teknik Pendingin (TP)”.

B. Identifikasi Masalah

Banyaknya permasalahan yang timbul pada penelitian ini, maka perlu adanya pengidentifikasian masalah terlebih dahulu sebagai berikut. :

1. Banyak siswa yang melanggar peraturan dan tata tertib yang ada di Sekolah. 2. Masih banyak siswa yang prestasi belajarnya kurang dari Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran Sistem Refrigerasi.

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang ditinjau tidak terlalu luas dan sesuai dengan tujuan serta dapat menjawab perumusan masalah, maka perlu adanya pembatasn masalah. Oleh karena itu, penelitian ini akan difokuskan pada :

1. Disiplin siswa terhadap tata tertib di sekolah kelas XI SMK Teknologi Industri (TI) Cimahi Program Keahlian Teknik Pendingin.

2. Pengaruh disiplin siswa terhadap prestasi siswa Kelas XI SMK Teknologi Industri (TI) Cimahi Program Keahlian Teknik Pendingin.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi masalah di atas dan untuk memperjelas permasalahan yang diteliti, maka penulis perlu merumuskan masalah. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kedisiplinan siswa terhadap tata tertib di sekolah kelas XI SMK Teknologhi Industri (TI) Cimahi Program Keahlian Teknik Pendingin?


(7)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana pengaruh antara kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMK Teknologhi Industri (TI) Cimahi Program Keahlian Teknik Pendingin?

E. Tujuan Penelitian

Agar dapat dicapai hasil yang optimal dari suatu penelitian, maka terlebih dahulu dirumuskan tujuan terarah dari penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui tingkat kedisiplinan siswa kelas XI di SMK TI Cimahi Program Keahlian Teknik Pendingin dan Tata udara.

2. Mengetahui pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMK TI Cimahi pada mata pelajaran system refrigerasi.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan kajian bagi guru Program keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara, khususnya guru di SMK TI Cimahi untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dan prestasi belajar siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya SMK TI Cimahi dalam meningkatkan kedisiplinan terhadap peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

G. Definisi Teori

1. Siswa atau biasa disebut dengan peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjeng dan jenis pendidikan tertentu ( UU RI No. 20/2003 pasal 1 ayat 4 Sisdiknas).


(8)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Disiplin menurut Mas’udi (2000:88) adalah “kesadaran untuk melakukan sesuatu hal dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapa pun”.

3. Prestasi belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai dari penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Arikunto 2006:6).

H. Sistematika Penulisan

Guna mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka berikut rencana penulis untuk membuat kerangka penulisan penelitian yang akan diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I pendahuluan, meliputi latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan. Bab II kajian pustaka, berisi tentang: kerangka teori/landasan teori yang mendukung penelitian, anggapan dasar dan hipotesis. Bab III metodologi penelitian, berisi mengenai metode penelitian, variabel dan paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, instrumen penelitian dan teknik analisis data. Bab IV hasil penelitian, berisi mengenai penjelasan tentang deskripsi data, hasil analisis data, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian. Bab V kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran.


(9)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif merupakan metode yang peneliti gunakan untuk memecahkan permasalahan yang sedang terjadi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari fenomena yang ada. Sebagaimana yang dikemukakan

Sukmadinata (2011: 54), “penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu

metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau.”

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu variabel dependen dan independen. Sebagaimana yang dikemukakan Arikunto (2006: 119) bahwa “variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau

independent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas,

variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variable (Y).” Berdasarkan uraian di atas, maka variabel pada penelitian ini adalah:

Variabel bebas : Kedisiplinan Siswa di sekolah (X). Variabel terikat : Prestasi Belajar Siswa (Y).

C. Prosedur Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada siswa SMK Teknologi Industri (TI) Cimahi Program Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara. Penjelasan mengenai prosedur penelitian yang akan dilaksanakan di SMK Teknologhi Industri (TI) Cimahi adalah sebagai berikut:


(10)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

: Alur penelitian. : Lingkup penelitian.

Gambar 3.1. Prosedur pelaksanaan penelitian.

D. Subjek Penelitian 1. Populasi

Arikunto (2006: 130) mengemukakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Pendingin SMK TI Cimahi yang terdiri dari dua kelas dengan jumlah 77 orang.

2. Sampel

Arikunto (2006:131) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Guna mendapatkan data yang benar, maka penentuan sampel harus dilakukan dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan. Penentuan perkiraan besarnya sampel dikemukakan oleh

Arikunto (2006: 134), yaitu “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya

kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.”

Siswa Kelas XI TP A dan

XI TP B SMK TI

Cimahi

Kedisiplinan Siswa di Sekolah

(X)

Kepatuhan siswa terhadap peraturan yang berlaku

Prestasi Belajar (Y)

Nilai prestasi belajar siswa (Nilai UAS)

Simpulan dan Saran

Hasil Penelitian


(11)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah Populasi yang ada hanya 77 siswa yang berarti subjeknya kurang dari 100, maka sampel dari penelitian ini adalah seluruh siswa. Jumlah siswa tersebut adalah 2 kelas yaitu kelas XI TP A 38 orang dan kelas XI TP B 39 orang. E. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan untuk pengolahan data adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan rancangan panelitian yang meliputi pemilihan masalah, rumusan masalah, asumsi serta alat pengumpulan data.

2. Penyusunan instrument penelitian. 3. Uji coba instrumen penelitian.

4. Penyebaran insturmen penelitian berupa angket kepada siswa teknik pendingin SMKN TI Cimahi.

5. Pengumpulan instrumen.

6. Perhitungan validitas dan reliabilitas penelitian. 7. Mengecek data.

8. Mentabulasi data.

9. Mengolah data menggunakan analisi statistik yang terdiri dari analisis Variabel X dan Y, uji normalitas data, uji homogenitas, uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi, uji regresi, dan uji hipotesis.

10. Membuat pembahasan hasil penelitian. 11. Membuat kesimpulan penelitian

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan dokumentasi dan dengan menyebar angket atau kuesioner.

a. Kuesioner

Arikunto (2006: 151) mengemukakan bahwa “kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Angket ini


(12)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh peran guru dalam membimbing praktikum.

b. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data yang erat hubungannya dengan masalah yang diteliti, dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah data yang mendukung terhadap penelitian yang dilakukan. Data dari

dokumentasi diperoleh dengan “menyelidiki benda-benda tertulis seperti

buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya” (Arikunto, 2006: 158).

2. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam penelitian saat mengumpulkan data dan disusun berdasarkan kisi-kisi penelitian. Angket yang digunakan pada penelitian ini berupa angket tertutup yang jawabannya telah disediakan oleh peneliti. Angket dalam penelitian ini berisi pernyataan mengenai kontribusi kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Skala pengukuran yang digunakan pada angket menggunakan skala Likert.

“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial” (Sugiyono, 2010: 134). Data mengenai kedisiplinan siswa di sekolah diperoleh dengan empat alternatif jawaban, yaitu: Selalu (SL), Sering (SR), Jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP). Lebih jelasnya seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Tabel. 3.1. Kriteria penilaian alternatif jawaban.

Pernyataan Skor Alternatif

SL SR JR TP

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4


(13)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji coba angket dilakukan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan angket yang disusun, sehingga angket tersebut dapat diperbaiki dengan uji validitas dan reliabilitas.

a. Uji validitas

Arikunto (2006: 170) mengatakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.” Apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat, maka instrumen bisa dikatakan valid. Pengujian validitas alat ukur ini menggunakan rumus korelasi

product moment sebagai berikut:

√ Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y. XY = jumlah hasil kali variabel X dan variabel Y.

X = jumlah skor X.

Y = jumlah skor Y.

X2 = jumlah kuadrat dari variabel X.

Y2 = jumlah kuadrat dari variabel Y. N = jumlah responden.

Perhitungan selanjutnya dilanjutkan dengan uji t untuk mengukur taraf signifikansi setelah harga rxy diperoleh dengan menggunakan rumus:

√ Keterangan:

t = nilai t hitung. r = koefisien korelasi. N = jumlah responden.


(14)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Harga t yang dihitung selanjutnya dibandingkan dengan taraf kepercayaan tertentu. Jika t hitung≥ t tabel, maka item soal tersebut valid.

b. Uji reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji ketepatan dari instrumen penelitian. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus:

( )

Dimana:

r11 = reliabilitas instrumen.

k = banyaknya butir pertanyaan atau soal.

σb2 = jumlah varians butir.

σt2 = varians total.

Menggunakan rumus alpha tersebut, terlebih dahulu perlu dicari jumlah varians butir yang merupakan jumlah total dari setiap butirnya. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Menghitung jumlah total varians tiap item.

Dimana:

σ2

= varians tiap butir ke-n.

X2 = jumlah skor tiap item.

(X)2 = jumlah kuadrat skor tiap item. N = jumlah responden.

2) Menjumlahkan butir varians seluruh item.

(Arikunto, 2006: 197).

3) Mencari harga varians total.


(15)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 

N N

Y Y

2

2 

 

 (Arikunto, 2006:197).

Dimana:

= varians total.

Y2 = jumlah skor responden.

(Y)2 = jumlah kuadrat skor responden. N = banyaknya responden.

c. Interpretasi skor angket

Interpretsi skor angket dilakukan untuk mengetahui tinggi, sedang atau rendah tingkat kedisiplinan siswa. Interpretasi skor menggunakan rumus:

Tinggi : T > μ + 1σ.

Sedang : μ - 1σ ≤ T < μ + 1σ.

Rendah : T ≤ μ - 1σ. (Ihsan, 2009: 77).

Dimana: T : Skor T.

μ : Rata-rata baku.

σ : Standar deviasi baku. G. Teknik Analisis Data 1. Uji normalitas

Langkah-langkah yang ditempuh untuk menguji kenormalan dilakukan dengan menggunakan chi-kuadrat dengan memperhatikan Tabel 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2. Tabel uji normalitas.

Interval fi xin Zi Lo Li ei 2

Jumlah

(Siregar, 2001: 156). Pengisian tabel persiapan uji normalitas mengikuti prosedur sebagai berikut: a. Menentukan range.


(16)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

R = Xa– Xb. (Siregar, 2001 : 21).

Dimana:

R : Selisih nilai maksimum dengan nilai minimum. Xa : Nilai maksimum.

Xb : Nilai minimum.

b. Menentukan banyaknya kelas interval (i).

i = 1 + 3,3 . log N. (Siregar, 2001: 21).

i = Interval

N = jumlah sampel.

c. Menentukan panjang kelas interval (P).

. i R

p  (Siregar, 2001: 21).

Dimana:

P = Panjang kelas interval.

R = Selisih nilai maksimum dengan nilai minimum. i = Banyaknya kelas interval.

d. Membuat daftar distribusi frekuensi. e. Membuat rata-rata skor (mean).

i i i

f x f x

 

 (Somantri & Muhidin, 2006: 126). Dimana:

= Rata-rata hitung untuk responden.

xi = Titik tengah masing-masing kelas.

fi = Frekuensi masing-masing kelas.

f. Menghitung standar deviasi (s).


(17)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam uji chi-kuadrat, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Hitung rata-rata Xi dan standar deviasi (s).

 Tentukan batas bawah kelas interval Xin = Bb – 0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas.

 Hitung nilai Zi untuk setiap batas bawah kelas interval. x

 Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan peluang pada kolom Lo.

Selalu ambil nilai peluang 0,5000 untuk Xi dan Xin terakhir.

h. Hitung luas tiap kelas interval, isikan pada kolom Li.

Li = L1– L2. (Siregar, 2001: 65).

i. Menentukan frekuensi harapan yang diterapkan (ei), dengan cara mengalikan

luas tiap kelas interval dengan jumlah sampel (n).

ei = Lix Σfi. (Siregar, 2001: 65).

j. Menghitung besarnya distribusi chi-kuadrat dengan rumus:

χ2= (Siregar, 2001: 155).

2. Uji homogenitas

“Persyaratan agar pengujian homogenitas dapat dilakukan ialah apabila kedua datanya telah terbukti berdistribusi normal” (Usman dan Akbar, 2009: 133).

 Tetapkan taraf signifikasi (α).

 Hitung Ftabel menggunakan tabel F, Ftabel = F1-α (dk varians terbesar – 1, dk

varians terkecil – 1).

 Tentukan kriterian pengujian H0 , jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima

(homogen).

3. Penghitungan koefisien korelasi dan koefisien determinasi a. Koefisien korelasi data berdistribusi normal


(18)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Arikunto , 2006: 170) Penghitungan data berdistribusi normal menggunakan statistik parametrik. Korelasi yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y menggunakan rumus product moment dari Pearson, yaitu:

Dimana:

rxy = koefisien korelasi.

X = jumlah skor item responden.

Y = jumlah skor seluruh item keseluruhan responden. N = jumlah responden .

b. Koefisien korelasi data berdistribusi tidak normal

Penghitungan koefisien korelasi untuk data yang berdistribusi tidak normal menggunakan statistik non-parametrik dengan menggunakan rumus korelasi peringkat atau korelasi Rank Spearman. Langkah dalam perhitungan koefisien korelasi ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat tabel rangking korelasi Spearman.

Tabel 3.3. Rangking Korelasi Spearman.

No. Xi Yi RXi RYi bi bi2

1 2 . . n X1 X2 Xn Y1 Y2 Yn RX1 RX2 RXn RY1 RY2 RYn

(RX1-RY1)

(RX2-RY2)

(RXn-RYn)

(RX1-RY1)2

(RX2-RY2)2

(RXn-RYn)2

Jumlah (RX1-RY1)2

(Siregar, 2001: 235) 2. Hitung selisih rangking bi = RX1– RY1.

3. Hitung bi2 = (RX1– RY2)2, kemudian jumlahkan (bi2).

4. Masukkan ke dalam rumus:

Dimana :


(19)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rs = koefisien korelasi jenjang.

bi = selisih variabel 1 dengan variabel 2.

N = banyaknya subjek pemilik nilai.

Hasil penghitungan rumus di atas kemudian diinterpretasikan dengan kriteria seperti pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Interpretasi Nilai r.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

(Sumber: Sugiyono, 2010: 257).

4. Koefisien determinasi

Besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan menggunakan rumus koefisien determinasi. Persentase koefisien determinasi terhadap variabel Y ditentukan oleh variabel X. Berikut adalah rumus koefisien determinasi:

KD = r2 x 100%. (Somantri & Muhidin, 2006: 341).

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi. r2 = Koefisien korelasi.

4. Uji regresi linier sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel X dan variabel Y. Model regresi linier sederhana dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:


(20)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Y = a + bX. (Usman & Akbar, 2009: 216).

Dimana:

Y = variabel kriterium. a = bilangan konstan.

X = variabel prediktor. b = koefisien arah regresi linier. Koefesien regresi a dan b dapat dicari berdasarkan pasangan dua variabel data X dan Y yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan rumus:

5. Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis adalah langkah terakhir yang bertujuan menguji apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujiannya menggunakan rumus sebagai berikut:

2

1 2 r N r t

 

 (Sugiyono, 2010: 257)

Hipotesis yang harus diuji adalah Ho : ρ = 0 dan Ha : ρ ≠ 0.

Ho : ρ = 0 ”tidak terdapat pengaruh kedisiplinan siswa di sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sistem refrigerasi”.

Ha : ρ ≠ 0 ”terdapat pengaruh kedisiplinan siswa di sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sistem refrigerasi”.

Taraf kesalahan yang digunakan adalah α = 0,05 (taraf kepercayaan =

95%) dengan kriteria pengujian jika thitung≥ ttabel, makaHo ditolak dan jika thitung <

ttabel, maka Ho diterima.


(21)

Eka Saputra Ariananda, 2014

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI (SR) SMKTEKNOLOGI INDUSTRI (TI) CIMAHI KELAS XI TEKNIK PENDINGIN (TP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan pada bab sebelumnya dan hasil dari penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan secara umum mengenai penelitian ini, yaitu:

1. Tingkat kedisiplinan siswa kelas XI SMK TI Cimahi program keahlian teknik pendingin dan tata udara masih kurang baik.

2. Kedisiplinan siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar Kelas XI SMK TI Cimahi pada mata pelajaran Sistem Refrigerasi.

B. Saran 1. Bagi sekolah

 Sekolah sebaiknya meningkatkan peraturan dan memperhatikan kedisiplinan siswa dalam hal peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

 Sekolah sebaiknya berupaya memberikan konsistensi peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah agar siswa terbiasa disiplin khususnya di lingkungan sekolah.

 Sekolah memberikan penghargaan kepada siswa yang memiliki sikap disiplin yang baik agar siswa termotivasi untuk selalu meningkatkan sikap disiplin di dalam diri siswa.

2. Bagi guru

 Perlu adanya peningkatan kedisiplinan siswa secara konsisten dilakukan agar prestasi siswa tercapai.

 Tidak hanya kedisiplinan siswa saja yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa tetapi ada banyak faktor-faktor lain yang juga perlu diperhatikan oleh guru.

3. Disarankan ada penelitian lanjut dengan faktor-faktor lain yang mendukung peningkatan tercapainya prestasi belajar siswa.


(1)

R = Xa– Xb. (Siregar, 2001 : 21).

Dimana:

R : Selisih nilai maksimum dengan nilai minimum. Xa : Nilai maksimum.

Xb : Nilai minimum.

b. Menentukan banyaknya kelas interval (i).

i = 1 + 3,3 . log N. (Siregar, 2001: 21).

i = Interval

N = jumlah sampel.

c. Menentukan panjang kelas interval (P). .

i R

p  (Siregar, 2001: 21).

Dimana:

P = Panjang kelas interval.

R = Selisih nilai maksimum dengan nilai minimum. i = Banyaknya kelas interval.

d. Membuat daftar distribusi frekuensi. e. Membuat rata-rata skor (mean).

i i i

f x f x

 

 (Somantri & Muhidin, 2006: 126). Dimana:

= Rata-rata hitung untuk responden.

xi = Titik tengah masing-masing kelas. fi = Frekuensi masing-masing kelas.

f. Menghitung standar deviasi (s).


(2)

g. Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam uji chi-kuadrat, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Hitung rata-rata Xi dan standar deviasi (s).

 Tentukan batas bawah kelas interval Xin = Bb – 0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas.

 Hitung nilai Zi untuk setiap batas bawah kelas interval.

x

 Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan peluang pada kolom Lo.

Selalu ambil nilai peluang 0,5000 untuk Xi dan Xin terakhir.

h. Hitung luas tiap kelas interval, isikan pada kolom Li.

Li = L1– L2. (Siregar, 2001: 65).

i. Menentukan frekuensi harapan yang diterapkan (ei), dengan cara mengalikan

luas tiap kelas interval dengan jumlah sampel (n).

ei = Lix Σfi. (Siregar, 2001: 65).

j. Menghitung besarnya distribusi chi-kuadrat dengan rumus:

χ2= (Siregar, 2001: 155).

2. Uji homogenitas

“Persyaratan agar pengujian homogenitas dapat dilakukan ialah apabila kedua datanya telah terbukti berdistribusi normal” (Usman dan Akbar, 2009: 133). 

 Tetapkan taraf signifikasi (α).

 Hitung Ftabel menggunakan tabel F, Ftabel = F1-α (dk varians terbesar – 1, dk

varians terkecil – 1).

 Tentukan kriterian pengujian H0 , jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima

(homogen).

3. Penghitungan koefisien korelasi dan koefisien determinasi

a. Koefisien korelasi data berdistribusi normal


(3)

(Arikunto , 2006: 170) Penghitungan data berdistribusi normal menggunakan statistik parametrik. Korelasi yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y menggunakan rumus product moment dari Pearson, yaitu:

Dimana:

rxy = koefisien korelasi.

X = jumlah skor item responden.

Y = jumlah skor seluruh item keseluruhan responden. N = jumlah responden .

b. Koefisien korelasi data berdistribusi tidak normal

Penghitungan koefisien korelasi untuk data yang berdistribusi tidak normal menggunakan statistik non-parametrik dengan menggunakan rumus korelasi peringkat atau korelasi Rank Spearman. Langkah dalam perhitungan koefisien korelasi ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat tabel rangking korelasi Spearman.

Tabel 3.3. Rangking Korelasi Spearman.

No. Xi Yi RXi RYi bi bi2

1 2 . . n

X1

X2

Xn

Y1

Y2

Yn

RX1

RX2

RXn

RY1

RY2

RYn

(RX1-RY1)

(RX2-RY2)

(RXn-RYn)

(RX1-RY1)2

(RX2-RY2)2

(RXn-RYn)2

Jumlah (RX1-RY1)2

(Siregar, 2001: 235) 2. Hitung selisih rangking bi = RX1– RY1.

3. Hitung bi2 = (RX1– RY2)2, kemudian jumlahkan (bi2).

4. Masukkan ke dalam rumus:


(4)

rs = koefisien korelasi jenjang.

bi = selisih variabel 1 dengan variabel 2.

N = banyaknya subjek pemilik nilai.

Hasil penghitungan rumus di atas kemudian diinterpretasikan dengan kriteria seperti pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Interpretasi Nilai r.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

(Sumber: Sugiyono, 2010: 257).

4. Koefisien determinasi

Besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan menggunakan rumus koefisien determinasi. Persentase koefisien determinasi terhadap variabel Y ditentukan oleh variabel X. Berikut adalah rumus koefisien determinasi:

KD = r2 x 100%. (Somantri & Muhidin, 2006: 341). Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi. r2 = Koefisien korelasi.

4. Uji regresi linier sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel X dan variabel Y. Model regresi linier sederhana dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:


(5)

Y = a + bX. (Usman & Akbar, 2009: 216). Dimana:

Y = variabel kriterium. a = bilangan konstan.

X = variabel prediktor. b = koefisien arah regresi linier. Koefesien regresi a dan b dapat dicari berdasarkan pasangan dua variabel data X dan Y yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan rumus:

5. Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis adalah langkah terakhir yang bertujuan menguji apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujiannya menggunakan rumus sebagai berikut:

2

1 2

r N r t

 

 (Sugiyono, 2010: 257)

Hipotesis yang harus diuji adalah Ho : ρ = 0 dan Ha : ρ ≠ 0.

Ho : ρ = 0 ”tidak terdapat pengaruh kedisiplinan siswa di sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sistem refrigerasi”.

Ha : ρ ≠ 0 ”terdapat pengaruh kedisiplinan siswa di sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sistem refrigerasi”.

Taraf kesalahan yang digunakan adalah α = 0,05 (taraf kepercayaan = 95%) dengan kriteria pengujian jika thitung≥ ttabel, makaHo ditolak dan jika thitung <

ttabel, maka Ho diterima.


(6)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan pada bab sebelumnya dan hasil dari penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan secara umum mengenai penelitian ini, yaitu:

1. Tingkat kedisiplinan siswa kelas XI SMK TI Cimahi program keahlian teknik pendingin dan tata udara masih kurang baik.

2. Kedisiplinan siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar Kelas XI SMK TI Cimahi pada mata pelajaran Sistem Refrigerasi.

B. Saran

1. Bagi sekolah

 Sekolah sebaiknya meningkatkan peraturan dan memperhatikan kedisiplinan siswa dalam hal peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

 Sekolah sebaiknya berupaya memberikan konsistensi peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah agar siswa terbiasa disiplin khususnya di lingkungan sekolah.

 Sekolah memberikan penghargaan kepada siswa yang memiliki sikap disiplin yang baik agar siswa termotivasi untuk selalu meningkatkan sikap disiplin di dalam diri siswa.

2. Bagi guru

 Perlu adanya peningkatan kedisiplinan siswa secara konsisten dilakukan agar prestasi siswa tercapai.

 Tidak hanya kedisiplinan siswa saja yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa tetapi ada banyak faktor-faktor lain yang juga perlu diperhatikan oleh guru.

3. Disarankan ada penelitian lanjut dengan faktor-faktor lain yang mendukung peningkatan tercapainya prestasi belajar siswa.


Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK SWASTA BUDI SATRYA MEDAN.

0 2 20

PENGARUH DISIPLIN SEKOLAH DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 5 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 3 23

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA KELAS XI PADA PAKET KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

0 2 55

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 5 CIMAHI.

0 2 39

PENGARUH MINAT, MOTIVASI, DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 CIMAHI.

0 5 59

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

1 3 44

Pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sistem komputer di smk negeri 1 Banyudono jurnal

0 0 20

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DAN INTERAKSI DENGAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK PENGELASAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

0 6 158