Uji Normalitas Uji Linieritas Uji Multikolinieritas

karyawan yang memiliki tingkat kinerja yang sangat tinggi, tetapi juga tidak ada karyawan yang memiliki tingkat kinerja yang sangat rendah.

2. Uji Prasyarat Analisis

Pengujian prasyarat analisis dilakukan sebelum melakukan analisis regresi linier berganda. Prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji linieritas, dan uji multikolinieritas yang dilakukan menggunakan bantuan komputer program SPSS 22.0 for Windows. Hasil uji prasyarat analisis disajikan berikut ini.

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data Santosa dan Ashari, 2005. Dalam penelitian ini, menggunakan Uji Kolmogrov-smirnov dengan hasil sebagai berikut: Tabel 19. Hasil Uji Normalitas Variabel Signifikansi Kesimpulan Kinerja Karyawan 0,081 Normal Lingkungan Kerja 0,091 Normal Disiplin kerja 0,076 Normal Sumber: Data Primer diolah Tahun 2016 Hasil uji normalitas pada tabel 19 menunjukkan bahwa semua variabel penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih dari 0,05 pada sig0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak Ghozali, 2011. Kriteria pengujian linieritas adalah jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Hasil rangkuman uji linieritas disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 20. Hasil Uji Linearitas Variabel Signifikansi Keterangan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan 0,300 Linier Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan 0,585 Linier Sumber: Data Primer diolah Tahun 2016 Hasil uji linieritas pada tabel 20 dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 P0,05, hal ini menunjukkan bahwa semua variabel penelitian adalah linier.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui besarnya interkolerasi antar variabel bebas dalam penelitian ini. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas Ghozali, 2011. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas untuk model regresi pada penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 21. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Kesimpulan Lingkungan Kerja 1,000 1,000 Tidak terjadi multikolinieritas Disiplin Kerja 1,000 1,000 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber: Data Primer diolah Tahun 2016 Dari tabel 21 terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.

3. Pengujian Hipotesis