Memperhatikan fakta di atas, rusaknya karakter anak didik memang dapat disebabkan oleh banyak faktor : lingkungan, sistem pendidikan, keluarga, sosial
ekonomi dan merebaknya pornografi dan pornoaksi. Namun, semua itu adalah penyebab jauh, dan penyebab utamanya adalah rapuhnya hati mereka, kegagalan
mengobatinya, hilangnya identitas hati dan hilangnya hati yang sehat. Menurut Rusyah, orang yang mempunyai hati sehat, perilakunya tetap sehat walaupun
mereka tidak memiliki harta benda dan bekerja siang dan malam.
7
Konsep pendidikan hati yang baik dengan demikian perlu segera dirumuskan berdasar pada al-
Qu ’a , te uta a da i petu juk u ’a i da i ayat-ayat yang terkait dengan hati. Kajian pendidikan dari ayat-ayat al-Quran dapat dilakukan
karena al- Qu ’a e upaka su be pedo a hidup a usia, yang didalamnya
terkandung ko sep pe didika u ’a iyah yang unggul.
8
Al- Qu ’a demikian juga
menjelaskan proses pensucianpendidikan hati, bagi manusia yang senantiasa mau mensucikan dirinya.
9
Salah satu fungsi al- Qu ’a ditu u ka adalah u tuk
mensucikan manusia, dan oleh karenanya di dalam ayatnya terkandung pesan-pesan pensucian hati.
10
B. Rumusan Masalah
1. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini ada 2 dua permasalahan pokok yang perlu
dikaji jawabannya, yakni : a.
Bagaimana konsep pendidikan hati perspektif al-Qur’an ? b.
Bagaimana kontribusi pendidikan hati dalam al-Qur’an pada pembentukan karakter ?
2. Pertanyaan Penelitian
Untuk lebih memfokuskan penelitian, maka perlu dibuat rincian fokus pertanyaan penelitian sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud hati dalam dalam al- Qur’an?
b. Bagaimana karakter hati manusia dalam al- Qur’an ?
c. Bagaimana kedudukan hati dalam membentuk perilaku? d. Dapatkah hati dididik?
e. Bagaimana cara mendidik hati manusia? f. Bagaimana menjaga kecerdasan hati manusia?
g. Bagaimana hubungan kecerdasan hati dengn karakter manusia? h. Apa kontribusi pendidikan hati pada pembentukan nilai?
i. Apa kontribusi pendidikan hati pada pembentukan karakter? j. Apa kontribusi pendidikan hati pada konsep pendidikan karakter?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian : a. Untuk mengungkapkan konsep al-
Qur’an tentang hati. b. Untuk mengungkapkan konsep al-Quran tentang pendidikan hati.
c. Untuk mengetahui kontribusi pendidikan hati perspektif al- Qur’an
bagi upaya pembentukan karakter. 2. Kegunaan penelitian :
a. Kegunaan teoritis akademik Penelitian ini dapat sebagai sumbangan pemikiran pendidikan Islam ,
khususnya dalam rangaka mengembangkan konsep, strategi pendidikan hati menuju pembentukan karakter.
b. Kegunaan praktis
1. Bagi peneliti : Penelitian ini sebagai bahan kajian untuk merumuskan konsep pendidikan hati perspektif al-
Qur’an. 2 Bagi pemerhati pendidikan: Penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pengembangan pendidikan karakter, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yang
salah satu tujuan utama dalah membentuk generasi yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
D. Kajian Pustaka
Studi tentang pendidikan menurut al- Qur’an telah banyak dilakukan,
dari telaah yang penulis lakukan dapat ditemukan penelitian yang memiliki kajian pendidikan namun fokus kajiannya berbeda.
Pertama , Disertasi Radhi Al-Hafid yang berjudul : Nilai Edukatif Kisah al-
Qur’an, Penelitian ini menemukan nilai edukatif yang terdapat dalam kisah al-Quran yakni: 1. Norma transmetafisik, yang dengan norma ini dapat
menanamkan keimanan atas dasar pemahaman yang komprehensif Zat-Nya, Perbuatan-Nya, dan Sifat-Nya, dibarengi dengan mematangkan hati nurani
individu dan jati diri suatu bangsa. 2. Norma performans-spiritual, dengan norma ini membuat manusia melakukan penyembahan yang pada gilirannya
dapat diserap oleh hati nurani yang bening dan pemikiran rasional yang juga seharusnya dibarengi dengan sikap hidup suci. 3. Norma etik humanistik,
dengan nilai ini manusia dimotivasi dengan sistem hidup suci yang akhirnya dapat mempertajam potensi hati nurani menyerap nilai-nilai kebenaran.
11
Pada disertasi ini memang ditemukan bebarapa konsep pendidikan nilai yang terkait dengan pendidikan penguatan hati, namun sebenarnya fokus
penelitian lebih pada nilai pendidikan secara umum yang juga kajiannya terfokus pada kajian kisah al-
Qur’an. Penelitian ini belum secara spesifik mengkaji ayat-ayat tentang hati dan juga tidak membahas tentang konsep
pendidikan hati. Kedua, Tesis Radiansyah
dengan judul : “Kecerdasan Hati Menurut Al- Qur’an dan Signifikasinya terhadap Menejemen Sumber Daya Pendidik.”
Kajian penelitian tesis ini telah menemukan: 1. Fungsi hati untuk berfikir, memahami dan mendengarkan kebenaran. 2. Cara memenej hati agar mencapai
qolbun salim dengan sholat, baca al- Qur’an, dzikir dan tadabbur alam. 3. Dan
hati yang sehat akan dapat membentuk SDM guru memiliki sikap kasih sayang, berhati mulia, mencapai kassyaf, dan menyehatkan tubuh.
12
Pada tesis kedua ini fokus penelitian adalah kecerdasan hati untuk memmbentuk SDM guru, sehingga walaupun telah dibahas berbagai cara
mencerdaskan hati, tetapi analisisnya belum sampai merumuskan bagaimana konsep pendidikan hati. Penelitian ini lebih terfokus pada upaya menemukan
signifikasi kecerdasan hati dengan SDM guru. Kedua kajian pendidikan di atas memang berkaitan dengan penelitian
yang akan penulis lakukan, tetapi fokus kajian penelitian ini berbeda dengan kedua karya di atas. Penelitian ini lebih fokus pada kajian ayat al-
Qur’an yang terkait dengan pendidikan hati, yang kemudian analisisnya lebih fokus pada
menemukan strategi pendidikan hati, menuju pembentukan karakter.
E. Metodologi Penelitian