FISIKA DALAM PERSPEKTIF AL QURAN

FISIKA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
YASIRLI (411206668)
IZAR YUWANDI
ARIFUDDIN
DOSEN PEMBIMBING:

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2014

1


DAFTAR ISI

BAB 1
PENDAHULUAN

1

1. Latar Belakang

1

BAB II
PEMBAHASAN
A.

2

B.

3


C.

3

D.

7

2

BAB III
PENUTUP

12

Kesimpulan

12


DAFTAR PUSTAKA

13

2

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan sebagai bagian penting dalam kehidupan manusia telah mengalami
perkembangan yang pesat sejak abad ke-17, yakni diawali dari revolusi ilmiah yang
berlangsung di kawasan eropa utara. Berbagai eksperiman dan penemuan penting telah
dihasilkan sejak masa itu. Salah satu cabang ilmu pengetahuan tersebut adalah ilmu fisika
yang telah mengalami berbagai revolusi secara estafet di berbagai bangsa mulai dari Yunani,
Arab, India, Cina, Eropa dan Amerika. Pada akhir abad 19 hingga saat ini (abad 21) Obor
ilmu pengetahuan berada di dunia barat sehingga merekalah yang memegang kendali atas
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Namun hal itu bukan berarti harus
mengabaikan kitab suci agama kita, Al-Quranul Karim, yang menyimpan banyak rahasia
ilmu pengetahuan.
Dalam pergerakan alam semesta ini maka jika dicermati dengan seksama akan terjadi banyak

fenomena yang luar biasa. Dan semuanya ternyata telah dijelaskan didalam Al-Qur`an
sebagai pembelajaran dari Allah Swt kepada hamba-Nya yang beriman agar mereka berpikir
dan menjadi pintar.

3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fisika Dalam Perspektif Al-Qur’an
Fisika (bahasa Yunani: fysikos "alamiah", dan fysis, "alam") adalah sains atau ilmu
tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup
atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari
perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel
submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam
semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem
materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai
hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam
lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang

mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang
dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang
dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan
elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam
notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika
yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah:
fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan
pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini
tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan
matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teoriteori fisika.

4

B. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’ān

adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an

merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian

dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
melalui perantaraan Malaikat Jibril, dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Nabi
Muhammad adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.
Sedangkan ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti
"bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata
benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini
dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah
Al-Qiyamah yang artinya:
“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya
(pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya,
hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”

Ayat Al Qur’an Berkaitan Dengan Fisika

1. Gejala Fisis
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal". (Al Imran :190)Dalam ayat diatas kita
diberi petunjuk, setidaknya tersirat beberapa makna antara lain adalah: alam semesta yang
senantiasa berproses tanpa henti dan menyajikan banyak sekali gejala dalam seluruh dimensi
ruang dan waktu yang terus berkembang.

" Hanya kepada Allah lah tunduk/patuh segala apa yang ada dilangit dan di bumi baikatas
kesadarannya sendiri ataupun karena terpaksa, (dan sujud pula) bayang-bayangnya diwaktu
pagi dan petang" (ar Raad :15)
Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan kita bahwa apapun nama dan bentuk gejala yang
ditunjukan-Nya selalu mengikuti suatu sistem dengan hukum-hukum yang telah ditetapkanNya.

5

" Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah diwaktu senja, dan dengan
malam dan apa yang diselubunginya. Dan dengan bulan apabila jadi purnama,
sesungguhnya kamu melalui tingkat-demi tingkat". (Al Insyiqaaq 16-19)

Allah SWT menampilkan gejala fisis untuk diartikan sebagai perumpamaan antara lain
behwa terdapat 3 tahap yang harus dilalui manusia yaitu : pertama, adanya ketidaktahuan kita
seperti kita melihat dalam kegelapan malam. Kedua, adanya keragu-raguan kita seperti
halnya kepekaan kita melihat cahaya merah di waktu senja dan ketiga, ditunjukan-Nya gejala
fisis serta penjelasan secara nyata dan membawa isyarat keindahan dan keagungan-Nya.

2. Model dan Perumusan Fisika
" Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur'an ini setiap macam

perumpamaan supaya mereka dapat memetik pelajaran " (az Zumar :27)
"Kepunyaan Allah lah segala apa yang dilangit dan dibumi, Sesungguhnya Allah, Dialah
Maha kaya lagi Maha Terpuji. "(Luqman :26)
Untuk memenuhi keingintahuan terhadap rahasia-rahasia alam ini penjelasanpenjelasannya selalu dipakai pendekatan-pendekatan dalam bentuk atau keadaan yang
sederhana atau keadaan-keadaan ideal. Keadaan ideal ini dinyatakan dalam bentuk
perumusan matematika yang selanjutnya kita sebut sebagai hukum-hukum fisika.
Besaran Fisis
" Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran". (Al Qamar: 49)
" Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya." (Al Furqan :2)
Kedua ayat diatas mengisyaratkan bahwa kata " Ukuran" adalah apa yang ada di alam ini
dapat dinyatakan dalam dengan dua peran, yang pertama sebagai bilangan dengan sifat dan
ketelitian yang terkandung didalamnya dan yang keduanya sebagai hukum atau aturan.

6

3. Dimensi dan Ruang
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami disegenap ufuk
dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah
benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup ( bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia

menyaksikan segala sesuatu ?" (Al Fushshilat :53)
Dalam kata kata "tanda-tanda (kekuasaan) Allah" tersirat sifat dan perilaku seluruh ciptaan
Nya dengan berbagai proses dan gejalanya. Adapun yang terkandung dalam pengertian
"ufuk", selain yang berlaku sebagai dimensi ruang juga termasuk dalam makna dimensidimensi.
4. Dinamika
"Tidak ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula." (Ar Rahman: 60)
Secara harfiah dapat diartikan bahwa munculnya balasan kebaikan merupakan buah dari
interaksi. Dalam ayat ini tersirat pula makna dari pemberian dan balasan berupa potensiyang
dimiliki suatu benda.
5. Usaha dan Energi
"Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdekatan … (ar Rad : 4)
Secara harfiah diartikan sebagai berdekatan dalam dimendi tempat, sebagi daerah, wilayah,
negara dsb. Yang mempunyai potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya
manusianya yang mengolah, mengembangkan dan meningkatkan.. Berikutnya potensi
tersebut saling dipertukarkan baik dari sisi keunggulan komparatif maupun kompetitif.
6. Impuls dan momentum
"Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiaptiap diri terhadap apa yang dikerjakan, dan mereka tidak akan merugikan."
(Al Jaatsiyah :22)
Ayat diatas merupakan penjabaran interaksi yang terjadi dialam secara lebih luas lagi.
Interaksi tidak sekedar saling pengaruh mempengaruhi, saling memberi dan saling menerima

antar manusia, mahluk atau benda.

7

7. Getaran
" Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam al Qur'an ini
bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah mahluk yang paling banyak
membantah." (Al Kahfi :54)
Ayat diatas merupakan pernyataan Allah SWT tentang kandungan al Quran yang
mengingatkan kita dengan berbagai perumpamaan secara berulang-ulang. Apabila kita
perluas makna ayat diatas dengan peristiwa atau gejala fisis bahwa Allah menciptakan alam
semesta dengan wujudnya atau materinya selalu bergerak secara berulang-ulang. Gerak
berulang dalam ruang berdimensi satu sering kita sebut sebagai getaran.
8. Gelombang
" Dan diantara tanda -tanda kekuasaanNya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai
pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmatNya dan
supaya kapal dapat berlayar dengan perintahNya dan supaya kamu dapat mencari
karuniaNya, mudah-mudahan kamu bersyukur." (Ar Ruum : 46)
Secara umum "angin" disini sebagai angin yang bertiup membawa awan untuk
menurunkan air hujan dan angin yang meniup kalpal layar agar dapat berlayar dilautan. Kita

merasakan kedekatan makna "angin" dalam ayat ini adalah gelombang, bukan saja
gelombang bunyi yang membawa berita tetapi juga gelombang radio atau gelombang
elektromagnet yang mampu dipancarkan kesegala penjuru dunia bahkan seluruh jagad raya
ini.
9. Elastisitas
" Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca." (ar Rahman: 7)
Dalam ayat ini tersirat yang berhubungan dengan kenyataan yang telah diketahui
manusia dari berbagai gejala yang terlihat atau telah dilakukan percobaan dan
pengukurannya. Dalam kaitan masalah yang akan di bahas di sini, bukan peristiwa
pemuaiannya atau keseimbangannya , namun ada suatu sifat yang menertai dalam peristiwa
itu yaitu sifat kelenturan atau elastis.

8

10. Fluida bergerak atau mengalir
" Dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang
berakal. (Al Jaatsiyah : 5)
" Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) dari padanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda kekuasaanNya bagi kaum yang berfikir." (Al Jaatsiyah : 13)
Kedua ayat diatas sangat berkaitan erat dengan teknologi keudaraan.. Diawali dengan ayat 5,
dengan terjemahan "tshriifirriyaahi" sebagai perkisaran angin kita dituntun untuk
mempelajari sifat fluida yang bergerak atau mengalir. Disambung oleh ayat 13, menegaskan
dasar dari teknologi keudaraan.
11. Suhu dan Kalor
"Dan Dia {menundukan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan
berlain-lainnan macamnya, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda kekuasaannya. (An Nahl :13)
Secara harfiah memang kita melihat dan merasakan banyak wujud dan jenis benda
yang diciptakan Allah SWT. Dibalik itu banyak juga yang tidak tampak dan berupa sifat atau
potensi, antara lain seperti energi yang disediakan untuk manusia. Energi itu termasuk suhu
dan kalor. Kalau kita mempelajari ilmu fisika maka ada empat unsur penting yang menjadi
landasan didalamnya.

PERTAMA: Observasi atau pengamatan terhadap bagian alam yang ingin kita ketahui sifat
dan kelakuannya pada kondisi tertentu. Dalam kegiatan fisika, apabila pengamatan atau
observasi terhadap kelakuan diganti dengan pengkhayalan merupakan suatu kesalahan
kecuali apabila khayalan tersebut didukung oleh perhitungan matematik yang dijabarkan dari
kelakua-kelakuan yang telah diketahui. Sehubungan dengan keharusan manusian untuk
mengenal alam sekelilingnya dengan baik, maka Allah Ta’ala memerintahkan dalam Al
Qur’an Surat Yunus: 101 sebagai berikut:

9

“Katakanlah:` Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat
tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang
tidak berima”.
Perintah itu menunjukan agar manusia mengetahui sifat-sifat dan kelakuan alam di
sekitarnya, yang akan menjadi tempat tinggal dan sumber bahan makanan dalam hidupnya.
dengan mengetahui sifat dan kelakuan alam tersebut manuasia dapat mengambil untuk
kemaslahatan bagi semua yang ada di alam.

Dalam Surat Al Ghaasiyah: 17-20 juga dijelaskan:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, Dan langit,
bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi
bagaimana ia dihamparkan?”.
Dari ayat ini dapat dikatakan bahwa menjadi keharusan bagi manusia untuk
memperhatikan sifat dan tingkah laku alam semesta.Memeperhatkan disini dapat berarti
sebagai uasaha untuk memahami proses proses alamiah yang terjadi didalamnya. Hal ini
persis sama dengan apa yang dilakukan oleh ilmuwan Fisika atau pengembangan sains pada
umumnya, melakukan observasi dengan penuh perhatian untuk menjawab pertanyaang
bgaiamana proses itu dapat terjadi. memeperhatikan alam semesta dan merenunginya sampai
mendapatkan sesuatu pemahaman tentang sifat dan kelakuan serta proses alami yang terjadi
di dalamnya merupakan suatu aktivitas dalam membaca ayat Allah, sebab di dalam Al Qur’an
sudah dijelaskan bahwa memperhatikan alam semesta berarti juga mempelajari ilmu fisika
adalah bagian dari membaca ayat Allah.
KEDUA: Pengukuran.Dalam dunia fisika tidakpernah lepas dari hal ukur mengukur. Segala
fenomena kealaman selalu dijelaskan dengan cara kuantitatif. Kegiatan ini dilakuakn agar
suatu segala kealaman yang mempunyai pengertian universal bisa dimengerti juga oleh orang
lain. Sesuatu akan menjadi kabur dalamfisika jika hanya dinyatakan secara kualitatif saja.
Seseorang fisikawan yang mendengar ucapan seperti angin bertiup semilir-semilir sehingga
membuat mata mengantuk akan berkomentar, bahwa ungkapan tersebut bukanlah pernyataan
fisis tapau puitis. Tetapi Udara mengalir dengan kelajuan 9 km/jam dengan suhu 23 derajat
celcius dan kelembaban 85 persenakan dikatakan sebagai pernyataan fisika.

10

Jadi dalam fisika harus ada pernyataan yang dapat dipahami oleh semua orang(harus terukur.
Pemahaman ini sejalan dengan firman Allah dalam QS. Al Qamar ayat 49:
“Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”.
Seandainya Allah menciptakan segala sesuatu tanpa ukuran, maka akan terjadi
ketidakseimbangan di dalamnya. Ukuran yang diciptakan oleh Allah sangat tepat, sehingga
alam sebagaimana kita rasakan benar-benar seimbang. Dalam Fisika, ilmuwan fisika apabila
ingin berkarya membuat suatu terapan fisika, maka juga akan melakukan pengukuran sampai
mendapatkan hasil yang diharapkan. Apabila ingin membuat suhu ruangan 22 derajat Celcius
maka akan membuat rekayasa dalam lingkungan sekitarnya sehingga sesuai dengan yang
diharapkan. Besaran-besaran yang dapat diukur disebut besaran fisika atau besaran fisis.
Contoh tentang suhu di atas mengandung pengertian bahwa kelembaban memiliki ukuran
tertentu. Gerak udara yang diciptakan Allah memiliki ukuran kelajuan. Bumi dan benda
angkasa yang lain juga memiliki ukuran, serta mempunyai massa tertentu sehingga dapat
menjadiseimbang. Kemudian dari pengukuran dibuat menjadi persamaan matematis sehingga
lebih mudah dipahami oleh semua orang. Jadi apa yang ada dalam fisika ada kesesuaian
dengan Al Qur’an.
Pembahasan yang lalu sudah sampai pada unsur pertama yaitu OBSERVASI dan unsur kedua
yaitu PENGUKURAN dalam mempelajari ilmu fisika. Kita lanjutkan unsur berikutnya:
KETIGA: Analisis terhadap data yang terkumpul dari berbagai pengukuran atau besaranbesaran fisis yang terlibat. Hal ini dilakukan melalui proses pemikiran kritis dan dilanjutkan
dengan evaluasi terhadap hasil-hasilnya dengan penalaran yang sehat sehingga mencapai
kesimpulan yang rasional.KEEMPAT: Peranan pemikiran kritis dan penalaran rasional.
Dalam hal ini Allah berfirman dalam Q.S. An-Nahl: 11-12:
“Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur
dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada
tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan”.
” Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintangbintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya)”.

11

Alam Semesta dan proses-proses alami yang ada didalamnya, sifat dan kelakuan alam yang
telah disimpilkan oleh para ilmuwan fisika disebut sebagai hukum alam. Sedangkan para
ilmuwan muslim menyebutnya sebagai sunnatullah.
Dari penjelasan keempat unsur penting dari ilmu fisika menunjukkan bahwa semua sejalan
dengan apa yang ada dalam Al Qur’an

Fisikawan Muslim Di Masa Keemasan Islam
Para fisikawan muslim di masa keemasan Islam adalah orang-orang yang dididik dari awal
dengan aqidah Islam. Rata-rata mereka hafal Qur’an sebelum berusia baligh.Banyak
ilmuwan-ilmuwan Islam yang menyumbangkan pemikirannya untuk mengkaji ilmu-ilmu
alam. Diantaranya:
1. Al-Khawarizmi, penemu algoritma
2. Al Biruni, penemu gaya gravitasi
3. Al-Battani, penemu sejumlah persamaan trigonometri
4. Ibnu Syina, beliau menerjemahkan karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk
ilmu perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan
masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia.
5. Ibnu Rusyd, dia mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan
filsafat. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas
filsafat Aristoteles yang mempengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk
pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk
mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.
6. Kamal Al-Din al-Farisi, kontribusinya tentang optik serta teori angka. Dalam bidang optik,
al-Farisi berhasil merevisi teori pembiasan cahaya yang dicetuskan para ahli fisika
sebelumnya.

12