Materi Lingkaran SMP Kelas VIII Kriteria Kualitas Perangkat Pembelajaran

28 mengkonstruksi pengetahuan matematika secara mandiri. Menurut O’connel 2005: 44 “The teacher, as the facilitator of discussions, works to pull ideas from students and poses questions to stimulate reflection, build connections, and encourage reasoning and conjecture. ” Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan penemuan terbimbing tepat untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Pendekatan ini mengutamakan kegiatan siswa sebagai pembelajar untuk menggunakan proses mental. Tujuan dari pendekatan penemuan terbimbing ini adalah agar siswa dapat menemukan konsep materi yang dipelajari dalam proses belajar mengajar.

4. Materi Lingkaran SMP Kelas VIII

Salah satu materi matematika yang dipelajari oleh siswa pada jenjang SMP adalah materi lingkaran. Pada kurikulum 2013 materi lingkaran dipelajari oleh siswa SMP ketika mereka berada di kelas VIII, tepatnya pada semester dua. Dalam pokok bahasan materi lingkaran ini terdapat beberapa materi pokok yang dipelajari. Pada ranah pengetahuan, siswa diharapkan dapat memahami unsur, keliling, dan luas dari lingkaran. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat memahami hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring Kemendikbud, 2013: 44. Pada ranah keterampilan, siswa diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan nyata yang terkait penerapan hubungan sudut pusat, panjang bususr, dan luas juring Kemendikbud, 2013: 45. 29 Tabel 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Materi Lingkaran Kompetensi Inti Kompetensi Dasar 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 3.6 Memahami unsur, keliling, dan luas dari lingkaran 3.7 Memahami hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori 4.6 Menyelesaikan permasalahan nyata yang terkait penerapan hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring Dalam pembelajaran, siswa diharapkan dapat berlatih mengkonstruksi sendiri pemahaman matematika mereka. Setelah mempelajari materi lingkaran yang tertuang pada kompetensi dasar kurikulum 2013, siswa diharapkan dapat memahami materi lingkaran dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

5. Kriteria Kualitas Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran memiliki peran penting dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan pembelajaran yang diharapkan adalah kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, serta memotivasi siswa untuk dapat berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran yang dikembangkan harus memiliki kualitas yang baik. Untuk mencapai kualitas 30 perangkat pembelajaran yang baik, maka diperlukan beberapa kriteria yang dapat dijadikan acuan konsep berkualitas yang diharapkan. Menurut Nieveen 1999 : 127, kualitas produk dalam pendidikan, dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang dikembangkan, dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Berikut penjelasan dari ketiga aspek tersebut: a. Kevalidan Aspek kevalidan merupakan suatu kriteria kualitas perangkat pembelajaran dilihat dari materi yang terdapat di dalam perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran termasuk dalam kategori valid jika materi yang terdapat dalam perangkat pembelajaran sesuai dengan pengetahuan state-of-the-art dan semua komponen dalam perangkat pembelajaran terhubung secara konsisten Nieveen, 1999: 127. Tingkat kevalidan pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditentukan dari pendapat para ahli. Para ahli dalam hal ini adalah dosen FMIPA UNY dan guru matematika yang akan memberikan saran dan penilaian terkait dengan aspek kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. b. Kepraktisan Aspek kepraktisan merupakan kriteria kualitas perangkat pembelajaran ditinjau dari tingkat kemudahan guru dan siswa dalam menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan Nieveen, 1999: 127. Oleh karena itu, dalam mengembangkan perangkat pembelajaran sebaiknya dapat disesuaikan dengan harapan dan kebutuhan di lapangan. 31 Tingkat kepraktisan pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat ditentukan melalui angket respons. Angket respons ini digunakan untuk mengetahui tanggapan pengguna perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Angket tersebut mencakup respons mengenai seberapa cocok dan mudah perangkat pembelajaran tersebut diterapkan. Selain itu, kepraktisan perangkat pembelajaran juga dapat ditentukan dari lembar observasi kegiatan pembelajaran yang berfungsi untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika hasil dari pengisian angket respons siswa berada pada kriteria minimal baik. c. Keefektifan Hamzah B. Uno 2008: 138 menyatakan bahwa keefektifan proses pembelajaran diukur dengan tingkat pencapaian siswa pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika tujuan pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan suatu kriteria tertentu. Perangkat pembelajaran efektif jika dapat mempengaruhi ketuntasan belajar siswa sesuai dengan harapan atau lebih dari sama dengan KKM yang ditetapkan.

6. Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Guided Discovery pada

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP.

5 41 447

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VIII.

5 14 168

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X.

11 79 403

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA SMP KELAS VII.

0 0 81

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI LINGKARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA SMP KELAS VIII.

3 19 411

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATERI GEOMETRI DENGAN MODEL GUIDED INDUCTIVE INQUIRY UNTUK SISWA SMP KELAS VIII.

0 0 116

PENGEMBANGAN GAME EDUKASI MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SISWA SMP KELAS VIII SEMESTER 2.

0 5 215

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY PADA MATERI BARISAN DAN DERET UNTUK SISWA SMK KELAS X.

1 8 16

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA INTERAKTIF BERBANTUAN GEOGEBRA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) PADA MATERI PERSAMAAN LINGKARAN UNTUK SISWA SMA KELAS XI.

0 2 16

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) Materi Prisma dan Limas untuk Siswa SMP Kelas VIII Semester II.

0 1 468