Sumber Data Metodologi Penelitian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id mengumpulkan data tentang respon tokoh masyarakat muslim Kediri terhadap ideologi LDII. 28 Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi ke beberapa tempat yang disitu terdapat anggota LDII. Sehingga penulis mendapatkan informasi yang faktual mengenai keseharian maupun peribadatan para pengikut LDII. b. Metode Interview Mendalam Wawancara interview adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara pengumpul data kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. Wawancara mendalam ini dilakukan dengan cara terbuka, yaitu subyek mengetahui sedang diwawancarai dan mengetahui apa maksud wawancara itu. 29 Wawancara dilakukan dalam bentuk percakapan informal dengan pihak-pihak terkait, yaitu: 1 Pimpinan Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kediri, untuk mendapatkan informasi tentang sejarah, ideologi dan gerakan sosial keagamaan LDII. 28 Dari setiap observasi, peneliti menggali dan mengamati religious meaning makna keagamaan. Kemudian peneliti mengaitkan antara data yang diperoleh dengan konteks. Lihat, Rusidi, Dasar- dasar Penelitian Dalam Rangka Pengembangan Ilmu Bandung: PPS Unpad, 1992, 23. 29 Suharni, Prosedur Penelitian, 131. Lihat juga, Bagong Suyanto dan Sutinah ed., Metodologi Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2010, 28-30. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2 Pengajar dan santri Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kediri, untuk mendapatkan informasi tentang sejarah, ideologi dan gerakan sosial keagamaan LDII. 3 Tokoh-tokoh ormas Islam di Kediri, baik dari NU, Muhammadiyah, Wahidiyah, ataupun tokoh masyarakat yang menganggap dirinya netral dan tidak berpihak ke ormas manapun, namun memiliki sedikit banyak wawasan tentang LDII 4 Dinas atau instansi yang terkait, untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan ideologi dan gerakan sosial keagamaan LDII, dari prekspektif outsider. Model wawancara yang digunakan adalah wawancara yang berstruktur, karena dengan wawancara ini peneliti ingin menanyakan sesuatu secara mendalam. 30 Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam digunakan untuk mengumpulkan data tentang respon masyarakat muslim Kediri terhadap ideologi LDII. Agar wawancara bisa mengarah pada fokus penelitian, peneliti merasa perlu membuat pedoman wawancara sebagaimana terlampir di pedoman wawancara. c. Metode Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan sumber yang stabil dan mendorong validitas data-data yang sudah terkumpul. Pengambilan data itu sendiri diperoleh melalui dokumen- 30 Rusidi, Dasar-dasar Penelitian, 83. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dokumen yang dimiliki obyek penelitian, terkait dengan respon masyarakat muslim Kediri terhadap ideologi LDII. Metode dokumentasi ini juga peneliti gunakan sebagai salah satu bukti tertulis dalam melihat realita keberadaan LDII, bentuk interaksi LDII, dan juga bentuk kegiatan solidaritas antara LDII dengan masyarakat muslim sekitar yang non- LDII. Dalam metode ini peneliti dapatkan banyak dokumentasi yang peneliti sajikan dalam lampiran-lampiran.

4. Penggalian Data

Di sini peneliti menggunakan kajian fenomenologi dengan tujuan memberi panduan yang runtut untuk memahami sesuatu secara utuh dari fenomena yang muncul. Untuk itu dibutuhkan pengajuan pertanyaan tentang perihal yang ingin disadarinya. Untuk menentukan kualitas pertanyaan yang diajukan menyingkap hakikat sesuatu, maka dari segi ini ada dua jenis pertanyaan menurut Martin Heidegger yang menandai kesadaran seseorang atas sesuatu, yaitu pertanyaan ontis, dan pertanyaan ontologis. 31 Pertanyaan ontis adalah pertanyaan yang didasari oleh keinginan untuk mengetahui sesuatu apa adanya. Dalam mendekati suatu objek, peneliti hanya ingin sekedar mengetahui kondisi faktual LDII tanpa ada keinginan lebih lanjut untuk merefleksikannya secara mendalam, dan tidak membutuhkan jawaban yang kompleks untuk menjawabnya. Pertanyaan 31 Heidegger, Dilektika Kesadaran Perspektif Hegel, Terj. Rudy Harisyah Alam Yogyakarta: Ikon Teralitera, 2002, 23.

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Konsep manquul dalam perspektif lembaga dakwah islam indonesia (ldii).

0 5 5

SEJARAH PERKEMBANGAN LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) DI DESA GEMURUNG KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO 1985-2015.

3 16 115

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA TENTANG KONSEP KELUARGA SAKINAH (LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA SERUNI KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO).

0 0 90

GERAKAN LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) 1990-1998 | Pajriah | Jurnal Artefak 328 1517 1 PB

2 2 20

Lembaga Dakwah Islam Indonesia LDII

1 1 15

UPAYA PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM MENYIKAPI KEGIATAN LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) DI KOTA PONTIANAK

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - METODE DAKWAH LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) DALAM MEMBINA MORAL REMAJA (STUDI KASUS PADA REMAJA LDII DI DESA MLATI KIDUL KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS) - STAIN Kudus Repository

0 0 6

METODE DAKWAH LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) DALAM MEMBINA MORAL REMAJA (STUDI KASUS PADA REMAJA LDII DI DESA MLATI KIDUL KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS) - STAIN Kudus Repository

0 2 29

METODE DAKWAH LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) DALAM MEMBINA MORAL REMAJA (STUDI KASUS PADA REMAJA LDII DI DESA MLATI KIDUL KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS) - STAIN Kudus Repository

0 0 8

b. Keadaan Penduduk - METODE DAKWAH LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) DALAM MEMBINA MORAL REMAJA (STUDI KASUS PADA REMAJA LDII DI DESA MLATI KIDUL KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS) - STAIN Kudus Repository

0 0 29