1. Kalimat Berita Deklaratif
Berdasarkan fungsinya dalam hubungan situasi, kalimat berita berfungsi untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehingga tanggapan yang
diharapkan berupa perhatian seperti tercermin pada pandangan mata yang menunjukkan adanya perhatian. Kadang-kadang perhatian itu disertai anggukan,
kadang-ka dang pula disertai ucapan “ya”Ramlan, 2005:27.
Kalimat berita memiliki pola intonasi berita, yaitu [2] 3 [2] 3 1 dan [2] 3 [2] 3 apabila P-nya terdiri dari kata-kata yang suku kedua dari belaknag
bervokal Ə seperti kata keras, cepat, kering, tepung, bekerja. Di samping itu
dalam kata-kata berita tidak terdapat kata-kata tanya seperti apa, dimana, kemana, kapan, siapa, dan mengapa. Kata-kata ajakan seperti mari, ayo, silahkan, serta
larangan jangan juga tidak diperkenankan Ramlan, 2005:27. Kalimat berita deklaratif adalah kalimat yang dipakai oleh penutur untuk
menyatakan suatu berita kepada mitra berbahasanya. Bentuk kalimat berita bersifat bebas, boleh inversi atau biasa, aktif atau pasif, tunggal atau majemuk,
dan sebagaiyang terpenting isinya merupakan pemberitaan. Pada bahasa lisan, kalimat ini berintonasi menurun dan pada bahasa tulis kalimatnya bertanda baca
akhir titik. Contoh:Pembagian beras gratis di kampungku dilakukan kemarin pagi Ramlan, 2005:27.
2. Kalimat Tanya Interogatif
Kalimat tanya interogatif adalah kalimat yang dipakai oleh penutur untuk memperoleh informasi atau reaksi berupa jawaban yang diharapkan dan mitra
berbahasanya. Pada bahasa lisan kalimat ini berintonasi akhir naik dan pada bahasa tulis kalimatnya diakhiri dengan tanya tanya Ramlan, 2005. Selain
hadirnya tanya tanya, dalam kalimat tanya sering pula hadir kata tanya bagaimana, kapan, bilamana, di mana, yang mana, siapa, apa kah. Contoh:
Kapan kakakmu berangkat ke inggris? Siapa tokoh pendiri Perguruan Tamansiswa?
Kalimat yang diakhiri dengan kata belum, bukan, dan tidak, disebut kalimat embelan Contoh:
Kakakmu sudah diwisuda, bukan? Kamu sudah makan, atau belum?
PR-mu dapat kamu kerjakan, atau tidak? Kalimat tanya berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Kalimat ini memiliki
pola intonasi yang berbeda dengan pola intonasi kalimat berita. Perbedaannya terutama terletak pada nada akhirnya. Pola intonasi kalimat berita bernada akhir
turun, sedangkan pola kalimat tanya bernada akhir naik, di samping nada suku terakhir yang lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan nada suku terakhir pola
intonasi kalimat. Dalam kalimat berita biasanya ditandai dengan adanya kata-kata tanya, yaitu siapa, mengapa, kenapa, dimana, apa, berapa, dan bagaimana
Ramlan, 2005: 28.