Subtitusi Penggantian Penggunaan Teknik Persuasif dalam Spanduk Kampanye Pemilu 2014 Di

kalimat perintah sebanyak 20, dan kalimat berita sebanyak 11, sedangkan untuk penggunaan kalimat tanya tidak ditemukan dalam penelitian ini. 2. Teknik persuasif yang digunakan dalam spanduk kampanye pemilu presiden pada tahun 2014 di Yogyakarta yaitu teknik rasionalisasi yang dijelaskan adalah teknik persuasif yang ditandai dengan membatasi akal untuk memberikan suatu dasar pembenaran kepada suatu persoalan, identifikasi adalah teknik persuasif yang bercirikan suatu usaha untuk mengidentifikasi atau penyamaan diri perilaku persuasi dengan suatu objek yang lain, sugesti adalah suatu usaha yang melibatkan kekuatan emosional yang didapat dari kekuatan atau kepatuahn kepada seseorang, konformitas adalah suatu keinginan atau tindakan untuk membuat diri serupa dengan sesuatu yang lain, kompensasi adalah suatu tindakan atau suatu hasil dari usaha untuk mencari suatu pengganti bagi sesuatu hal yang tak dapat diterima, atau suatu sikap atau keadaan yang tidak dapat dipertahankan, substitusi adalah suatu proses yang berusaha menggantikan suatu maksud atau hal yang mengalami rintangan dengan suatu maksud atau hal lain yang sekaligus juga menggantikan emosi kebencian asli, atau kadang-kadang emosi cinta kasih yang asli dan proyeksi adalah suatu teknik untuk menjadikan sesuatu yang tadinya adalah subyek menjadi obyek. Untuk rincian datanya yaitu 4 spanduk menggunakan rasionalisasi, 8 spanduk menggunakan identifikasi, 16 spanduk menggunakan sugesti, 17 spanduk menggunakan konformitas, 1 spanduk menggunakan kompensasi, 1 spanduk menggunakan subtitusi, dan 4 spanduk menggunakan proyeksi.

B. IMPLIKASI

Beberapa hal yang dapat diimplikasikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Penggunaan kalimat yang bervariasi dalam spanduk kampanye Capres dan Cawapres RI tahun 2014 memiliki tujuan tertentu. Dalam penelitian ini jenis kalimat yang paling sering digunakan berupa kalimat tunggal. Jenis kalimat tunggal dalam spanduk kampanye Capres dan Cawapres RI 2014 menunjukkan bahwa untuk membuat spanduk kampanye dibutuhkan kalimat yang lebih sederhana. Penggunaan kalimat tunggal yang sederhana dalam spanduk aga lebih cepat dibaca dan dipahami oleh pembaca dan pemilih capres dan cawapres. 2. Jenis kalimat seru dalam spanduk kampanye Capres dan Cawapres RI tahun 2014 juga paling digunakan. Hal tersebut karena kalimat seru memang dipakai agar mendapat respon dari pembaca dan pemilih sebagai wujud dari kampanye itu sendiri. Kalimat-kalimat seru memiliki peran sebagai ajakan kepada pembaca dan pemilih untuk merespon. Respon itu berupa mencoblosan pada capres dan cawapres yang dikampanyekan dalam spanduk. 3. Spanduk kampanye sebagai media untuk berkampanye atau mengajak pembaca ataupun pemilih untuk mencoblos capres dan cawapres menggunakan teknik persuasif tertentu. Teknik persuasif digunakan sebagai teknik untuk membujuk dalam spanduk kampanye tersebut. Misalnya teknik persuasif berupa konformitas yang paling banyak ditemukan dalam penelitian ini juga bertujuan tertentu. Teknik itu mencoba mengajak dan membujuk pembaca atau pemilih untuk mencoblos capres dan cawapres tertentu dengan cara tersendiri. Teknik konformitas memiliki efek penyamaan atau pemiripan antara pembaca atau pemilih dengan capres dan