8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Sintaksis
Tata bahasa tradisional mendasarkan analisisnya pada arti. Kalimat ditentukan berdasarkan arti sebagai susunan kata-kata yang menyatakan suatu
maksud, perasaan, atau buah pikiran. Istilah sintaksis secara langsung terambil dari bahasa Belanda syntaxis. Dalam bahasa Inggris digunakan istilah syntax.
Sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa, berbeda dengan morfologi yang
membicarakan seluk beluk kata dan morfem Ramlan, 2005: 18. Menurut Soeparno, 1993: 29 sintaksis adalah subdisiplin linguistik yang
menelaah struktur bahasa dari tatanan frasa sampai kalimat. Biasanya morfologi dan sintaksis digabung menjadi satu dengan istilah grammar atau gramatikal.
Sintaksis membicarakan kata dengan kata lain atau unsur-unsur lain suatu bentuk satuan ujaran. Secara etimologis sintaksis berarti menempatkan kata secara
bersama-sama menjadi kelompok kata atau kalimat. Dalam pembahasan sintaksis dibicarakan masalah struktur sintaksis yang mencakup tiga tataran, yaitu tataran
fungsi, tataran kategori, dan tataran peran. Satuan-satuan sintaksis berupa frase, klausa, kalimat, dan wacana. Hal-hal lain yang termasuk dan berkenaan dengan
sintaksis adalah seperti modulitas dan aspektualitas Chaer, 2009: 4.Penelitian ini objek utama adalah kalimat, oleh karena itu induk dasarnya penelitian ini adalah
menggunakan sintaksis sebagai cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang kalimat.
B. Kalimat
Kaum struktural memberikan definisi bahwa kalimat adalah satuan gramatikal yang tidak berkontruksi lagi dengan bentuk lain. Tidak
berkontruksinya dengan bentuk lain itu ditandai dengan adanya intonasi final. Definisi lain juga menyebutkan bahwa kalimat adalah satuan gramatik yang
bermakna proposisi yang secara potensial terdiri dari klausa-klausa. Disini dikatakan secara potensial sebab memang ada kalimat yang hanya terdiri dari satu
klausa. Oleh para ahli tata bahasa tradisional dinamakan kalimat tunggal Soeparno, 1993: 90.
Pada dasarnya kalimat memiliki berbagai macam variasi atau jenis. Adapun variasi-variasi kalimat tersebut akan dijelaskan satu persatu berikut ini.
C.Variasi Kalimat
Variasi adalah tindakan, keadaan, atau hasil perubahan dari keadaan semula, selain itu juga berarti sebagai bentuk rupa yang lain KBBI Depdiknas, 2008:
1797. Menurut Finoza 2001: 132 kalimat dibagi menjadi 1 kalimat berita deklaratif, 2 kalimat tanya interogatif, 3 kalimat perintah imperatif, 4
kalimat seru eksklamatif. Pada bahasa lisan kalimat-kalimat itu dicirikan oleh intonasi masing-masing yang khas. Pada bahasa tulis kalimat-kalimat itu dicirikan
oleh tanda baca akhir.