8
BAB II TELAAH TEORETIS DAN HIPOTESIS
2.1 Kebijakan Dividen
Dalam investasi saham, ada dua keuntungan yang dapat diperoleh investor yaitu dividen dan
capital gain
. Dividen merupakan pembagian keuntungan kepada investor yang berasal dari keuntungan
yang dihasilkan perusahaan sedangkan
capital gain
merupakan selisih
harga jual dan harga beli saham IDX.
Kebijakan dividen merupakan keputusan perusahaan dalam membagikan laba kepada pemegang saham atau laba digunakan untuk
keperluan investasi perusahaan Brigham dan Gapenski, 1994. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Sartono 2001, kebijakan dividen
adalah keputusan perusahaan mengenai laba yang diperoleh perusahaan apakah akan dibagi kepada pemegang saham sebagai
dividen atau akan ditahan sebagai laba ditahan untuk digunakan dalam pembiayaan investasi dimasa mendatang. Jika perusahaan memilih
untuk membagikan laba sebagai dividen maka laba ditahan akan berkurang serta mengurangi total sumber dana intern atau
internal financing
. Sebaliknya, jika perusahaan memilih untuk tidak membagikan dividen sehingga laba yang diperoleh perusahaan ditahan
maka kemampuan pembentuk dana intern akan semakin besar. Oleh karena itu, kebijakan dividen harus dianalisa dalam membuat
keputusan pembelanjaan atau penentuan struktur modal secara keseluruhan.
9
Perusahaan yang memutuskan untuk membagikan laba kepada pemegang saham akan menimbulkan beberapa masalah. Pertama,
berapa banyak yang harus didistribusikan? Kedua, apakah distribusi tersebut dalam bentuk
cash dividen
ataukah uang tersebut diberikan kepada pemegang saham dengan membeli kembali sebagian saham
yang mereka miliki? Ketiga, seberapa stabil distribusi tersebut : dana yang dibagikan stabil atau dapat diandalkan tiap tahun. Ketika
perusahaan memutuskan
berapa banyak
dana yang
harus didistribusikan kepada pemegang saham, yang terpenting adalah
mengingat sasaran perusahaan yaitu memaksimalkan nilai pemegang saham. Oleh karena itu,
target payout ratio
harus didasarkan pada preferensi investor untuk dividen versus
capital gain
. Ada tiga teori mengenai preferensi investor : 1
Dividend irrelevance theory
, Merton Miller dan Franco Modigliani MM berpendapat bahwa nilai
perusahaan tidak tergantung pada kebijakan dividen tetapi tergantung pada laba yang dihasilkan. Dengan kata lain MM mengatakan bahwa
kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga saham dengan asumsi tidak ada pajak dividen, tidak ada biaya transaksi serta investor dan
manajer memiliki informasi yang sama mengenai laba dan dividen dimasa depan, 2
Bird-in-the-hand theory
, Myron Gordon dan John Lintner mengatakan bahwa investor lebih menyukai dividen
dibandingkan
capital gain
. Teori menyatakan bahwa nilai sebuah perusahaan akan bertambah jika perusahaan menetapkan pembayaran
dividen tinggi. MM tidak setuju dengan teori ini karena menurut MM, investor akan menginvestasikan kembali dividennya ke dalam saham
perusahaan yang sama dan setiap waktu tingkat resiko arus kas dalam jangka panjang bagi investor ditentukan oleh tingkat resiko dari arus
10
kas operasi bukan dari kebijakan pembayaran dividen. 3
Tax preference theory
, investor lebih menyukai laba di tahan dibandingkan dividen karena pajak dividen yang tinggi atau dengan kata lain investor
lebih menyukai pembayaran dividen yang rendah dibandingkan pembayaran dividen yang tinggi Brigham dan Houston, 2011.
Selain ketiga teori tersebut, dalam kebijakan dividen dikenal juga
signaling theory
atau teori signaling. Teori signaling mengatakan bahwa investor memandang perubahan dividen sebagai alat atau sinyal
peramalan laba oleh manajemen. Teori MM mengenai ketidakrelevan dividen yang berasumsi bahwa investor dan manager memiliki
informasi yang sama mengenai laba dan dividen perusahaan di masa depan. Namun, dalam kenyataannya investor memiliki pandangan-
pandangan yang berbeda mengenai tingkat pembayaran dimasa depan dan manajer memiliki informasi yang lebih baik mengenai prospek
perusahaan di masa mendatang daripada investor. Telah lama diamati mengenai peningkatan dividen diikuti dengan peningkatan harga
saham, sedangkan pemotongan dividen akan menyebabkan penurunan harga saham. Sehingga dikatakan bahwa perubahan harga saham
setelah tindakan-tindakan dividen yang dilakukan oleh perusahaan mengindikasikan terdapat kandungan informasi atau sinyal yang
penting dalam pengumuman dividen Brigham dan Houston, 2011. Lease
et al.
2000 juga menjelaskan beberapa studi empirik terdahulu yang telah membuktikan dividen sebagai signal dalam
memberikan informasi pada pasar mengenai prospek perusahaan. Studi-studi empirik tersebut seperti Bhattacharya1979, John
Williams1985, Miller Rock1985 dan Ambarish, John, Williams1987 membuktikan bahwa pengumuman dividen naik
11
menghasilkan
abnormal return
positif reaksi positif dan ketika perusahaan mengumumkan dividen turun menghasilkan
abnormal return
negatif reaksi negatif. Dalam pengumuman dividen ada beberapa tanggal penting
antara waktu pengumuman dividen sampai pembayaran dividen. 1
Declaration date
, merupakan tanggal pada saat dewan direksi perusahaan mendeklarasikan pembayaran dividen. 2
Ex-dividend date
, merupakan tanggal dua hari kerja sebelum tanggal pencatatan dan
menentukan orang-orang yang berhak atas dividen. 3
Record-date
adalah tanggal dimana perusahaan mencatat daftar pemegang saham yang akan menerima dividen. 4
Payment date
adalah tanggal perusahaan membayarkan dividen kepada pemegang saham Ross
et al,
2000.
2.2 Ex-Dividend Date